Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    tumbuhan setia pada serangga

    sumanto
    sumanto
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Libra Jumlah posting : 123
    Join date : 03.07.10
    Age : 58
    Lokasi : di belakangmu

    tumbuhan setia pada serangga Empty tumbuhan setia pada serangga

    Post by sumanto Wed Jul 07, 2010 2:42 pm

    Tumbuhan
    Menyambut Hangat
    Kunjungan Serangga



    HARUN YAHYA





    Makhluk hidup berdarah dingin perlu
    menghangatkan tubuh mereka untuk mendapatkan tenaga yang dibutuhkan untuk
    kegiatan apa pun. Keperluan ini dipenuhi dengan berjemur di bawah sinar
    matahari. Namun, menurut sebuah penelitian baru, diketahui bahwa serangga
    memiliki pusat pemanas yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup berdarah dingin
    lainnya. Sebagian serangga menghangatkan tubuh mereka di tempat yang hingga
    kini tidak diketahui: pada tumbuhan.



    Roger Seymour, pakar biologi dari
    Universitas Adelaide, Australia, menyatakan bahwa sekitar 900 spesies tumbuhan
    diketahui menghasilkan panas di dalam bunganya. Panas ini, yang cara kerja
    pembangkitnya belum diketahui, menyebabkan tersebarnya aroma yang menarik
    perhatian serangga-serangga penyerbuk bunga. Sebuah laporan yang diterbitkan
    oleh Seymour dan rekan-rekannya di majalah Nature mengungkapkan bahwa
    panas ini juga dapat berperan sebagai perangsang bagi serangga-serangga
    penyerbuk. (1)



    Para peneliti mengkaji tumbuhan Philodendron
    solimoesense
    , yang tumbuh di koloni Prancis Guiana dan diserbuki oleh
    serangga-serangga dari spesies Cyclocephala colasi. Para ilmuwan
    tersebut menempatkan alat kecil di dalam bunga-bunga tumbuhan tersebut, dan
    menemukan bahwa panas dihasilkan pada malam hari, 4°C lebih hangat daripada
    suhu di lingkungan luar. Panas ini menarik perhatian sejumlah kelompok serangga
    ke arah tumbuhan.



    Kelompok peneliti itu lalu berpindah
    ke penelitian tentang pemenuhan kebutuhan energi serangga-serangga tersebut,
    dengan menggunakan respirometer—sebuah alat yang mencatat energi yang digunakan
    oleh serangga. Dengan menempatkan serangga-serangga tersebut ke dalam alat ini,
    para peneliti menemukan bahwa seranga-serangga itu membutuhkan lebih banyak
    energi untuk menjaga agar tubuh mereka tetap hangat ketika berada di luar
    tumbuhan. Seekor serangga yang menghangatkan tubuhnya di malam hari di luar
    tumbuhan menghabiskan energi dua hingga lima kali lebih besar daripada seekor
    serangga di dalam bunga.



    Seymour menyatakan bahwa
    serangga-serangga kecil seperti C. colasi membayar “harga sangat mahal”
    agar tetap hangat, sebab mereka kehilangan panas dengan sangat cepat. Berkat
    tumbuh-tumbuhan penghasil panas ini, serangga-serangga tersebut dapat
    mengalihkan lebih banyak energi untuk keperluan makan dan berkembang
    biak. Tumbuhan ini menyediakan lingkungan yang sedemikian nyaman dan berguna
    bagi serangga-serangga itu sehingga mereka menghabiskan 90% waktu mereka
    dalam kehangatan bunga-bunga.



    Perilaku saling memberi di antara
    tumbuhan dan serangga memperlihatkan satu contoh mengagumkan tentang kerjasama.
    Ringkasnya, sebuah tumbuhan yang tak mampu berpindah dari tempatnya membutuhkan
    sebuah kendaraan untuk mengangkut serbuk sarinya ke tumbuhan lain. Kebutuhan
    ini dipenuhi oleh serangga yang bertindak persis layaknya mobil angkutan
    pengiriman barang. Sebaliknya, serangga menemui kesulitan untuk menghangatkan
    tubuhnya di malam hari. Di saat suhu turun, serangga harus menghabiskan
    sebagian besar energinya untuk mengatasi perbedaan suhu ini.



    Pada titik ini berlangsunglah sebuah
    proses yang memenuhi kebutuhan kedua makhluk hidup tersebut: Sang tumbuhan
    menaikkan suhu tubuhnya sebesar kira-kira 4°C lebih hangat daripada suhu
    lingkungan sekitar di malam hari.
    Ini dimungkinkan oleh pengaturan khusus
    pada fisiologi tumbuhan tersebut.



    Akan tetapi, bagaimana perilaku
    menghangatkan tubuh ini muncul untuk kali pertama? Dengan kata lain, apakah
    yang memicu proses fisiologis dari peristiwa ini? Mampukah sang tumbuhan
    berpikir untuk menarik perhatian serangga dalam rangka memenuhi kebutuhannya,
    dan meneliti fisiologi serangga dalam hal kebutuhannya akan panas dan memahami
    bahwa menyediakan panas bagi serangga di malam adalah cara yang cerdas? Sudah
    pasti, tidak. Tumbuhan ini bahkan tidak memiliki otak untuk berpikir hal apa
    pun. Oleh karena semua ini tidak mungkin dapat dirancang oleh tumbuhan sendiri,
    maka sudah pasti terdapat kecerdasan mahahebat yang melakukan perancangan itu.
    Kecerdasan mahatinggi itu sudah pasti milik Allah Yang Mahakuasa. Allah
    menjadikan tumbuhan dan serangga ada, dan melengkapi keduanya dengan kemampuan
    untuk saling memenuhi kebutuhan di antara mereka. Dia menciptakan hubungan
    kerjasama semacam itu yang jumlahnya tak terhitung dan menjamin kehidupan di
    alam agar senantiasa berjalan dalam keselarasan. Dialah yang memenuhi segala
    kebutuhan makhluk hidup. Sebaliknya, Tuhan kita Yang Mahakuasa tidak
    membutuhkan apa pun sama sekali.



    Sebagaimana
    dinyatakan di dalam Al Qur'an:



    Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang
    bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula
    diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". (QS. Al
    Ikhlaash, 112 :1-4)









    CATATAN


    1. Roger S. Seymour et al., “Environmental
    biology: Heat reward for insect pollinators”, Nature 426, 243 - 244 (20
    November 2003); doi:10.1038/426243a

      Waktu sekarang Wed May 08, 2024 4:17 pm