Konstipasi Pada Anak
Dalam istilah umum konstipasi disebut sebagai sembelit. Konstipasi pada seorang
anak dapat membuat panik orang tua. Pada sebagian besar kasus, kejadian
konstipasi pada anak tidak berbahaya, tetapi sebagian kecil kasus dapat berakibat
fatal bila tidak segera ditangani. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
konstipasi ini, yaitu keadaan tinja, frekuensi buang air besar (BAB), dan keadaan
fisik anak itu sendiri.
Pada keadaan konstipasi, tinja dalam keadaan keras sehingga sering tampak
berbentuk seperti kotoran kambing. Frekuensi BAB pada anak akan berkurang
dibandingkan sebelumnya. Tapi perlu diperhatikan bahwa keseringan BAB ini
bervariasi, tergantung pada umur dan dietnya. Keadaan fisik anak juga menentukan,
apakah menderita konstipasi atau tidak. Pada keadaan konstipasi kita dapat meraba
adanya benda keras (tinja yang mengeras) di perut bagian kiri bawah.
Awal timbulnya konstipasi penting diperhatikan sebab dapat memberi petunjuk
tentang penyebabnya. Bila kesulitan BAB terjadi sejak lahir maka perlu dipikirkan
kemungkinan penyakit bawaan, misalnya penyakit Hirscprung. Penyakit ini berupa
berkurangnya serabut saraf pada selaput lendir usus besar, dengan akibat usus
besar kurang bergerak. Akibatnya tinja yang terbentuk tidak bisa melalui usus besar
menuju anus dengan lancar. Pada waktu lahir sebenarnya telah tampak kotorannya
yang berwarna hitam (mekonium) terlambat keluarnya. Pada keadaan normal,
biasanya bayi telah mengeluarkan mekonium-nya dalam 24 jam pertama. Bila bayi
menderita penyakit ini, selain konstipasi, akan tampak perut membuncit dan lama-
kelamaan akan kurang gizi. Bila konstipasi terjadi setelah anak berusia 2-3 tahun,
tentu penyebabnya adalah hal lain seperti diet, kejiwaan, dan lain-lain.
Lamanya keluhan konstipasi berlangsung dapat memberikan petunjuk untuk
mengetahui penyebabnya. Disebut konstipasi akut bila keluhan berlangsung kurang
dari 4 minggu, sedangkan bila berlangsung lebih dari 4 minggu disebut konstipasi
kronik. Penyebab konstipasi kronik sukar disembuhkan.
Hal yang perlu diperhatikan pada anak yang menderita konstipasi, apakah konstipasi
ini disebabkan oleh adanya penyumbatan pada usus. Selain konstipasi, juga akan
memperlihatkan gejala seperti muntah, sakit perut, dan perut membuncit. Bila anak
memperlihatkan gejala-gejala demikian sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk
memastikan apakah terdapat gejala penyumbatan usus.
Kekurangan cairan dan infeksi virus juga dapat menyebabkan konstipasi. Hal ini
disebabkan karena anak kurang minum, menderita demam, dan kehilangan cairan
melalui saluran napasnya. Dalam hal ini tidak perlu khawatir, sebab bil infeksi dapat
diatasi biasanya konstipasinya akan hilang. Jagalah supaya anak banyak minum
supaya tidak kekurangan cairan dalam tubuhnya.
Perubahan diet pada anak sering pula menimbulkan konstipasi yang bersifat
sementara. Bila diet anak mengandung banyak karbohidrat atau susu, dan kurang
mengandung buah-buahan, sayuran, dan serelia biasanya anak jadi mudah terkena
konstipasi.
Nyeri pada anus dapat menyebabkan konstipasi, nyeri disebabkan adanya luka pada
anus. Luka timbul karena anak pernah melepaskan tinja yang keras, karena lukamenimbulkan sakit bila anak buang air besar, maka anak enggan buang air besar.
Konstipasi juga dapat timbul bila ada perubahan suasana atau gaya hidup, seperti
dalam perjalanan, sewaktu liburan, atau pindah rumah.
Penyebab paling sering konstipasi kronik adalah yang disebut konstipasi fungsional.
Penyebabnya tidak diketahui tetapi mungkin keturunan. Diduga latihan BAB (toilet
training) yang salah dan terlalu dini ikut berperan. Anak dengan konstipasi
fungsional biasanya mulai memperlihatkan gejala sesudah anak dilatih BAB, pada
usia 3-5 tahun. Anak memperlihatkan tingkah laku aneh yang merupakan
manifestasi anak dalam melawan proses berhajat. Gejala lainnya berupa kurang
nafsu makan, kurang aktif, dan kecepirit.
Bila anak menderita konstipasi sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk
menentukan penyebabnya. Dalam hal ini pengobatannya tergantung pada
penyebabnya. Bila penyebabnya bukan penyakit yang serius, biasanya dicoba
dengan memberikan makanan yang kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, atau
agar. Dapat pula dicoba dengan mencolok anus dengan sabun mandi, larutan
gliserin, atau larutan parafin melalui anus. Bila tidak berhasil, dokter akan
memberikan obat pencahar untuk melancarkan BAB. Karena faktor kejiwaan sering
menyebabkan konstipasi kronik pada anak, maka konsultasi pada psikiater pun perlu
dilakukan.
Namun apa pun penyebabnya, yang penting adalah pengobatan konstipasi pada
anak sedini mungkin. Bila tidak, konstipasi akan menjadi kronik, dan makin sulit
mengobatinya apalagi bila telah terjadi pengaruh kejiwaan pada anak.
Dalam istilah umum konstipasi disebut sebagai sembelit. Konstipasi pada seorang
anak dapat membuat panik orang tua. Pada sebagian besar kasus, kejadian
konstipasi pada anak tidak berbahaya, tetapi sebagian kecil kasus dapat berakibat
fatal bila tidak segera ditangani. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
konstipasi ini, yaitu keadaan tinja, frekuensi buang air besar (BAB), dan keadaan
fisik anak itu sendiri.
Pada keadaan konstipasi, tinja dalam keadaan keras sehingga sering tampak
berbentuk seperti kotoran kambing. Frekuensi BAB pada anak akan berkurang
dibandingkan sebelumnya. Tapi perlu diperhatikan bahwa keseringan BAB ini
bervariasi, tergantung pada umur dan dietnya. Keadaan fisik anak juga menentukan,
apakah menderita konstipasi atau tidak. Pada keadaan konstipasi kita dapat meraba
adanya benda keras (tinja yang mengeras) di perut bagian kiri bawah.
Awal timbulnya konstipasi penting diperhatikan sebab dapat memberi petunjuk
tentang penyebabnya. Bila kesulitan BAB terjadi sejak lahir maka perlu dipikirkan
kemungkinan penyakit bawaan, misalnya penyakit Hirscprung. Penyakit ini berupa
berkurangnya serabut saraf pada selaput lendir usus besar, dengan akibat usus
besar kurang bergerak. Akibatnya tinja yang terbentuk tidak bisa melalui usus besar
menuju anus dengan lancar. Pada waktu lahir sebenarnya telah tampak kotorannya
yang berwarna hitam (mekonium) terlambat keluarnya. Pada keadaan normal,
biasanya bayi telah mengeluarkan mekonium-nya dalam 24 jam pertama. Bila bayi
menderita penyakit ini, selain konstipasi, akan tampak perut membuncit dan lama-
kelamaan akan kurang gizi. Bila konstipasi terjadi setelah anak berusia 2-3 tahun,
tentu penyebabnya adalah hal lain seperti diet, kejiwaan, dan lain-lain.
Lamanya keluhan konstipasi berlangsung dapat memberikan petunjuk untuk
mengetahui penyebabnya. Disebut konstipasi akut bila keluhan berlangsung kurang
dari 4 minggu, sedangkan bila berlangsung lebih dari 4 minggu disebut konstipasi
kronik. Penyebab konstipasi kronik sukar disembuhkan.
Hal yang perlu diperhatikan pada anak yang menderita konstipasi, apakah konstipasi
ini disebabkan oleh adanya penyumbatan pada usus. Selain konstipasi, juga akan
memperlihatkan gejala seperti muntah, sakit perut, dan perut membuncit. Bila anak
memperlihatkan gejala-gejala demikian sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk
memastikan apakah terdapat gejala penyumbatan usus.
Kekurangan cairan dan infeksi virus juga dapat menyebabkan konstipasi. Hal ini
disebabkan karena anak kurang minum, menderita demam, dan kehilangan cairan
melalui saluran napasnya. Dalam hal ini tidak perlu khawatir, sebab bil infeksi dapat
diatasi biasanya konstipasinya akan hilang. Jagalah supaya anak banyak minum
supaya tidak kekurangan cairan dalam tubuhnya.
Perubahan diet pada anak sering pula menimbulkan konstipasi yang bersifat
sementara. Bila diet anak mengandung banyak karbohidrat atau susu, dan kurang
mengandung buah-buahan, sayuran, dan serelia biasanya anak jadi mudah terkena
konstipasi.
Nyeri pada anus dapat menyebabkan konstipasi, nyeri disebabkan adanya luka pada
anus. Luka timbul karena anak pernah melepaskan tinja yang keras, karena lukamenimbulkan sakit bila anak buang air besar, maka anak enggan buang air besar.
Konstipasi juga dapat timbul bila ada perubahan suasana atau gaya hidup, seperti
dalam perjalanan, sewaktu liburan, atau pindah rumah.
Penyebab paling sering konstipasi kronik adalah yang disebut konstipasi fungsional.
Penyebabnya tidak diketahui tetapi mungkin keturunan. Diduga latihan BAB (toilet
training) yang salah dan terlalu dini ikut berperan. Anak dengan konstipasi
fungsional biasanya mulai memperlihatkan gejala sesudah anak dilatih BAB, pada
usia 3-5 tahun. Anak memperlihatkan tingkah laku aneh yang merupakan
manifestasi anak dalam melawan proses berhajat. Gejala lainnya berupa kurang
nafsu makan, kurang aktif, dan kecepirit.
Bila anak menderita konstipasi sebaiknya segera dibawa ke dokter untuk
menentukan penyebabnya. Dalam hal ini pengobatannya tergantung pada
penyebabnya. Bila penyebabnya bukan penyakit yang serius, biasanya dicoba
dengan memberikan makanan yang kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, atau
agar. Dapat pula dicoba dengan mencolok anus dengan sabun mandi, larutan
gliserin, atau larutan parafin melalui anus. Bila tidak berhasil, dokter akan
memberikan obat pencahar untuk melancarkan BAB. Karena faktor kejiwaan sering
menyebabkan konstipasi kronik pada anak, maka konsultasi pada psikiater pun perlu
dilakukan.
Namun apa pun penyebabnya, yang penting adalah pengobatan konstipasi pada
anak sedini mungkin. Bila tidak, konstipasi akan menjadi kronik, dan makin sulit
mengobatinya apalagi bila telah terjadi pengaruh kejiwaan pada anak.
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as