Cara Berfikir dan
Bekerja yang Benar
Mengapa Penting bagi kita untuk memiliki dan
mempraktekkan cara berfikir dan bekerja yang benar?
Cara berfikir yang
benar akan menjadikan kita mampu untuk mengerti dan memahami kebenaran dari
kenyataan. Cara berfikir yang benar akan membuat kita memiliki panduan bekerja
yang tepat sehingga pada akhirnya kita dapat bekerja dengan benar. Cara
berfikir yang belum benar menjadikan kita tidak dapat memahami secara
sebenar-benarnya kenyataan dari persoalan yang dihadapi.
Misalnya, ada suatu
permasalahan di kampus mengenai dosen yang seenaknya membuat peraturan yang
harus ditaati oleh mahasiswa, sementara dia sendiri tidak dapat diganggu gugat
ketika melakukan tindakan yang merugikan mahasiswa. Ada suatu cara berfikir
yang mengatakan bahwa itu adalah suatu hal yang wajar, karena dosen adalah
orang yang akan memberikan ilmu, orang yang sibuk, orang yang dibutuhkan
mahasiswa sementara dosen tidak membutuhkan mahasiswa. Bahwa hal tersebut
adalah suatu kewajaran. Cara berfikir seperti inilah yang menjadikan mahasiswa
sama sekali tidak mempunyai hak yang harus dipenuhi oleh kampus, padahal salah
satu kewajiban selalu diselesaikan, yaitu membayar SPP. Mahasiswa tidak dapat
dengan terang melihat bahwa hal tersebut diakibatkan belum demokratisnya
penyelenggaraan pendidikan di kampus, korupnya birokrasi kampus, dan belum
berpihaknya Negara dan birokrasi kampus terhadap rakyat, terutama mahasiswa.
Hal seperti ini akan menjadikan mahasiswa sama sekali
tidak berkembang kemampuannya, terbelakang pola fikirnya, dan akan selalu
dilecehkan hak-hak demokratisnya dikampus. Sehingga pada prakteknya mayoritas
mahasiswa belum terdorong untuk bergerak dan mengorganisasikan diri guna menuntut
hak-hak demokratisnya yang seharusnya dipenuhi oleh birokrasi kampus dan
Negara. Mahasiswa lebih banyak asyik ‘menikmati ketertindasannya’, dengan
mengatakan : habis, mau apalagi? Inilah, hasil dari sistem pendidikan nasional
kita.
Apa tujuan kita berfikir yang benar
Tujuan kita memiliki pola fikir yang benar adalah selain untuk
mengetahui realitas yang ada secara terang dan benar, juga yang lebih penting
agar kita memilki panduan untuk bergerak, panduan bekerja untuk menuntut
hak-hak demokratis kita di kampus dan memperbaiki keadaan ke arah yang lebih
baik, yaitu terwujudnya demokratisasi kampus, pendidikan yang terjangkau bagi
rakyat yang miskin (anak buruh, anak tani, anak kaum miskin perkotaan),
pendidikan yang ilmiah dan mengabdi kepada rakyat, dan terwujudnya demokrasi
sejati di Indonesia. Tidak ada gunanya hanya sekedar mengerti bahwa ada suatu
permasalahan di kampus dan di masyarakat tanpa kita melakukan apa-apa untuk
merubahnya !!!
Lalu, apakah yang menentukan kesadaran sosial sekarang
Kesadaran sosial seseorang ditentukan oleh keadaan
sosialnya. Seorang pemilik
modal atau kapitalis akan selalu berfikir bagaimana memperbesar keuntungannya
karena keadaan sosialnya sebagai pemilik modal yang apabila ingin survive
harus menghisap dan mencuri tenaga kaum buruh. Seorang tuan tanah akan berfikir
bagaimana mempertahankan kepemilikan tanahnya yang luas dan mendapatkan
keuntungannya dari situ, sekalipun harus menindas kaum tani.
Demikian juga dengan mahasiswa. Keadaan sosial mahasiswa
dimana mayoritasnya mendapatkan subsidi dari orang tua, orang tua yang
berkecukupan, lingkungan keluarga dan sekolah yang individualistis dan belum
demokratis, ditambah dia tidak aktif dalam organisasi yang demokratik, akan
menciptakan kesadaran mahasiswa yang individual, malas, tidak mau kritis dan
tidak mempunyai keberpihakan yang jelas terhadap suatu permasalahan. Bahkan
ketika lulus akan menjadi penindas-penindas baru. Karena pada hakikatnya, alam
berfikir mahasiswa dilingkupi oleh keinginan untuk memiliki dan menumpuk-numpuk
kekayaan secara pribadi, inilah makanya mahasiswa dalam klas-klas sosial
masyarakat sering dimasukkan ke dalam golongan borjuis kecil. Apabila si
mahasiswa mendapatkan pendidikan yang kritis terhadap realitas, dibesarkan
dalam kultur yang demokratis, aktif dalam organsiasi yang konsisten dalam
memperjuangkan hak-hak mahasiswa dan juga rakyat pada umumnya (yaitu FMN),
akan menciptakan kesadaran dan tindakan yang maju dan progressif dari si
mahasiswa itu sendiri.
Dari mana datangnya pikiran yang benar
Pikiran yang benar tidak datang secara tiba-tiba dari
langit. Tidak mungkin
sesorang duduk bertapa atau menyendiri di sebuah tempat sepi lalu tiba-tiba
mendapat pikiran yang benar. Pikiran yang benar didapatkan dari hasil
refleksi manusia atas praktek sosialnya. Praktek sosial yang dimaksud disini
adalah praktek berproduksi, perjuangan klas, dan percobaan ilmiah.
·
Praktek
berproduksi
Praktek
produksi adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan primernya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia perlu
mendapatkan barang (sumber daya) dari alam. Tidak cukup hanya di situ, tetapi
sumber daya alam yang didapatkan harus diolah agar menjadi barang yang dapat
digunakan. Inilah yang disebut praktek produksi itu, merubah nilai dan fungsi
suatu barang agar dapat digunakan. Praktek produksi ini yang menciptakan ide
dan pengetahuan umat manusia. Seorang petani memperoleh pikiran yang benar
tentang produksi pertanian setelah dia melakukan praktek bertahun-tahun tentang
bercocok tanam, memelihara bibit, dsb. Seorang mahasiswa mendapatkan pikiran
yang benar tentang cara mendapatkan nilai yang bagus, setelah terlebih dahulu
berpraktek dalam beberapa kali ujian yang diselenggarakan di kampus.
·
Perjuangan klas
Begitu juga
kita akan mendapatkan pikiran yang benar apabila kita terlibat langsung di
dalam perjuangan umat manusia. Hakikat perjuangan umat manusia untuk mencapai
kesejahteraannya adalah perjuangan kelas, karena dalam masyarakat sekarang
terdapat kelas-kelas sosial yang selalu bertentangan satu sama lain. Kita akan
tahu bagaimana memperjuangkan kepentingan massa mahasiswa apabila kita terjun
langsung dalam memperjuangkan hak-hak demokratis mahasiswa. Tanpa terjun
langsung ke dalam perjuangan massa mahasiswa, kita tidak akan pernah tahu apa
yang menjadi penyebab mahalnya pendidikan, tidak bermutunya pendidikan kita,
tidak demokratisnya penyelenggaraan pendidikan, dsb. Hanya dengan terlibat
langsung di dalam perjuangan massa mahasiswa-lah kita dapat mengerti hal
tersebut dan bagaimana agar tujuan perjuangan kita tercapai.
·
Percobaan ilmiah
Percobaan
ilmiah-lah yang akan mengantarkan kita pada suatu kesimpulan bahwa pendapat
kita atau dugaan kita terhadap suatu hal adalah benar. Setiap teori yang kita
dapatkan di bangku kuliah haruslah kita percaya setelah dapat terwujud dalam
kenyataannya. Kalau teori yang
menyatakan bahwa ekonomi Pancasila akan mengantarkan kemakmuran adalah salah,
maka teori tersebut tidak ilmiah karena tidak terbukti dan harus diganti.
Bagaimana juga dengan pengetahuan?
Pengetahuan manusia juga berasal dari praktek sosial.
Prakteklah yang menciptakan atau
melahirkan pengetahuan. Dan prakteklah yang
akan menguji apakah pengetahuan yang kita miliki adalah benar dan ilmiah. Oleh
karenanya, praktek menempati kedudukan yang penting dan primer. Kalau ingin
mendapatkan pengetahuan yang hakiki, maka berprakteklah terlebih dahulu !
Sejarah membuktikan, bahwa setiap penemuan–penemuan atau teori-teori baru,
adalah hasil dari sebelumnya berpraktek terlebih dahulu.
Pengetahuan sendiri ada dua tingkat. Pertama
pengetahuan sensasional dan pengetahuan rasional.
·
Pengetahuan
sensasional
Adalah pengetahuan tentang sesuatu yang sifatnya
permukaan, fenomena atau gejala saja. Pengetahuan ini didapatkan dari panca
indera. Misalnya bahwa kita melihat bahwa kondisi kampus kita sangat minim
failitas. Pengetahuan sensasional hanya tahu bahwa kampus kita sangat minim
fasilitas dan belum dapat mengetahui apa penyebab dari minimnya fasilitas
tersebut, apa dampaknya terhadap mahasiswa, dsb.
·
Pengetahuan
rasional
Pengetahuan
rasional sudah lebih dalam, membahas isi dan hakikatnya. Artinya kita
menganalisa mengapa kampus kita sangat minim fasilitas. Dari hasil pengamatan
kita, lalu kita melakukan penyelidikan sosial (investigasi), melakukan
penyimpulan-penyimpulan yang dipandu teori, lalu mengujinya pada percobaan
ilmiah atau praktek. Dari hasil tersebut, maka kita mengetahui bahwa minimnya
fasilitas kampus karena kampus yang kurang dana, Kekurangan dana tersebut
karena subsidi untuk pendidikan dicabut terus menerus dan anggarannya dikorupsi
oleh pemerintah. Hal tersebut akibat dari pemerintah yang lebih mementingkan
untuk membayar hutang terhadap pihak asing, dimana sebenarnya hutang merupakan
skema intervensi dan penguasaan secara ekonomi dan politik terhadap Negara
kita. Inilah penjajahan gaya baru, atau imperialisme itu. Jadi, dalam hal ini
pemerintah masih menjadi kaki tangan pihak asing, atau disebut komprador. Jadi, ada hubungan antara minimnya
fasilitas kampus kita dengan imperialisme. Ada suatu saling hubungan antara
kondisi suatu materi dengan masteri yang lain. Inilah pengetahuan yang
rasional, yaitu ilmiah dan objektif.
Sumber pengetahuan ada yang kita dapatkan secara langsung
ada yang tidak langsung. Pengetahuan yang langsung yaitu dari hasil praktek
sosial kita sendiri. Sedangkan pengetahuan tidak langsung dari hasil refleksi
atau kita mendengar, melihat atau membaca serta menganalisa hasil praktek dari
orang lain. Misalnya, apabila kita ingin mengetahui pengorgansiasian yang
benar, maka kita merefleksikan kerja pengorgansasian kita terdahulu. Inilah
yang kita sebut dengan pengetahuan yang langsung, yaitu pengetahuan yang
didapatkan dari hasil praktek kita sendiri.
Pengetahun yang tidak langsung kita dapatkan setelah kita membaca buku
atau tulisan yang ditulis oleh sesorang tentang pengorganisasian. Tentu, sumber
pengetahuan langsung lebih utama dari sumber pengetahuan tak langsung.
Jadi, apa yang dimaksud dengan cara berfikir yang benar?
Cara berfikir yang benar adalah cara berfikir yang sesuai
dengan kenyataan yang kongkret, tidak berfikir sesuai dengan keinginan atau
pikiran sendiri yang sifatnya subyektif, karena pada dasarnya ide atau pikiran berasal dari materi
atau kenyataan. Ada beberapa prinsip yang penting dan menjadi dasar dalam berfikir
yang benar, yaitu :
1.
Antara satu hal
dengan hal yang lainnya memiliki saling hubungan yang kongkret. Tidak bisa
dipisahkan antara kondisi di suatu tempat dengan kondisi di lain tempat.
Misalnya, mahalnya biaya pendidikan di kampus kita, mempunyai hubungan dengan
kebijakan negara yang mencabut subsidi untuk pendidikan. Negara mencabut
subsidi pendidikan karena desakan dari negara imperialis seperti AS untuk
meliberalisasi (menswastakan) pendidikan. Jadi, ada hubungan yang kongkret
antara mahalnya biaya pendidikan di kampus kita dengan imperialisme.
2.
Segala sesuatu selalu
dalam keadaan yang berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Hal ini berarti
segala sesuatu pasti berubah, tidak ada yang kekal, sama dan diam. Seperti
manusia yang mengalami perubahan, dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, tua,
dan meninggal.
3.
Perubahan atau
perkembangan bergerak ke arah yang lebih maju dan bersegi hari depan.
Perkembangan tidak akan bergerak mundur, atau kita mengharapkan kembali pada
masa yang lalu, dengan kondisi yang sama.
4.
Perubahan atau
perkembangan sesuatu ditentukan oleh faktor dalam atau kekuatan internal.
Bukanlah faktor luar yang menentukan perubahan. Sebuah telur berubah menjadi
anak ayam karena pergerakan unsur-unsur kehidupan yang ada di dalam putih dan
kuning telur. Keberhasilan perjuangan FMN di kampus dalam memperjuangkan
hak-hak demokratis mahasiswa bukanlah ditentukan oleh dosen, rektor, gubernur,
atau menteri, tetapi oleh kekuatan massa pemuda-mahasiswa yang terhimpun dalam
FMN ! Keberhasilan rakyat Indonesia dalam menghancurkan sisa-sisa feodalisme
dan mengusir imperialisme adalah hasil dari kekuatan internal rakyat Indonesia
itu sendiri !
Bagaimana agar kita dapat memiliki cara berfikir yang
benar?
1.
Terlibat langsung
dalam praktek sosial.
Jika
kita ingin memiliki pikiran yang benar tentang persoalan mahasiswa dan sistem
pendidikan, maka kita harus terlibat langsung dalam kehidupan dan perjuangan
pemuda-mahasiswa.
2.
Membangun tradisi
penyelidikan sosial.
Jika kita ingin memiliki pikiran yang
benar tentang kenyataan maka kita harus mau untuk menyelidiki kenyataan sosial
yang ada. Jika kita ingin mengetahui bagaimana kondisi pendidikan di kampus,
maka kita harus melakukan penyelidikan (investigasi) terlebih dahulu.
3.
Membiasakan diri
untuk berfikir hati-hati dan dari banyak segi tentang segala sesuatu.
Bagaimana agar kita dapat
bekerja dengan benar
Segala keputusan dan
pekerjaan haruslah didasarkan pada situasi yang kongkret. Tanpa itu kita akan
menghadapi kegagalan. Keberhasilan pekerjaan dalam melakukan aksi penolakan
kenaikan SPP di kampus, ditentukan oleh sejauh mana kita menganalisa kondisi
kampus, berapa jumlah massa yang terlibat dan mendukung aksi kita, dan
bagaimana kepemimpinan FMN di kampus tersebut.
Hal lainnya adalah keteladanan dalam melakukan pekerjaan.
Apabila FMN di suatu kampus tetap secara konsisten dalam memperjuangkan
kepentingan mahasiswa, maka mahasiswa di kampus kita dan di kampus lain pasti
akan mendukung dan tertarik untuk bergabung bersama FMN.
Bekerja yang Benar
Mengapa Penting bagi kita untuk memiliki dan
mempraktekkan cara berfikir dan bekerja yang benar?
Cara berfikir yang
benar akan menjadikan kita mampu untuk mengerti dan memahami kebenaran dari
kenyataan. Cara berfikir yang benar akan membuat kita memiliki panduan bekerja
yang tepat sehingga pada akhirnya kita dapat bekerja dengan benar. Cara
berfikir yang belum benar menjadikan kita tidak dapat memahami secara
sebenar-benarnya kenyataan dari persoalan yang dihadapi.
Misalnya, ada suatu
permasalahan di kampus mengenai dosen yang seenaknya membuat peraturan yang
harus ditaati oleh mahasiswa, sementara dia sendiri tidak dapat diganggu gugat
ketika melakukan tindakan yang merugikan mahasiswa. Ada suatu cara berfikir
yang mengatakan bahwa itu adalah suatu hal yang wajar, karena dosen adalah
orang yang akan memberikan ilmu, orang yang sibuk, orang yang dibutuhkan
mahasiswa sementara dosen tidak membutuhkan mahasiswa. Bahwa hal tersebut
adalah suatu kewajaran. Cara berfikir seperti inilah yang menjadikan mahasiswa
sama sekali tidak mempunyai hak yang harus dipenuhi oleh kampus, padahal salah
satu kewajiban selalu diselesaikan, yaitu membayar SPP. Mahasiswa tidak dapat
dengan terang melihat bahwa hal tersebut diakibatkan belum demokratisnya
penyelenggaraan pendidikan di kampus, korupnya birokrasi kampus, dan belum
berpihaknya Negara dan birokrasi kampus terhadap rakyat, terutama mahasiswa.
Hal seperti ini akan menjadikan mahasiswa sama sekali
tidak berkembang kemampuannya, terbelakang pola fikirnya, dan akan selalu
dilecehkan hak-hak demokratisnya dikampus. Sehingga pada prakteknya mayoritas
mahasiswa belum terdorong untuk bergerak dan mengorganisasikan diri guna menuntut
hak-hak demokratisnya yang seharusnya dipenuhi oleh birokrasi kampus dan
Negara. Mahasiswa lebih banyak asyik ‘menikmati ketertindasannya’, dengan
mengatakan : habis, mau apalagi? Inilah, hasil dari sistem pendidikan nasional
kita.
Apa tujuan kita berfikir yang benar
Tujuan kita memiliki pola fikir yang benar adalah selain untuk
mengetahui realitas yang ada secara terang dan benar, juga yang lebih penting
agar kita memilki panduan untuk bergerak, panduan bekerja untuk menuntut
hak-hak demokratis kita di kampus dan memperbaiki keadaan ke arah yang lebih
baik, yaitu terwujudnya demokratisasi kampus, pendidikan yang terjangkau bagi
rakyat yang miskin (anak buruh, anak tani, anak kaum miskin perkotaan),
pendidikan yang ilmiah dan mengabdi kepada rakyat, dan terwujudnya demokrasi
sejati di Indonesia. Tidak ada gunanya hanya sekedar mengerti bahwa ada suatu
permasalahan di kampus dan di masyarakat tanpa kita melakukan apa-apa untuk
merubahnya !!!
Lalu, apakah yang menentukan kesadaran sosial sekarang
Kesadaran sosial seseorang ditentukan oleh keadaan
sosialnya. Seorang pemilik
modal atau kapitalis akan selalu berfikir bagaimana memperbesar keuntungannya
karena keadaan sosialnya sebagai pemilik modal yang apabila ingin survive
harus menghisap dan mencuri tenaga kaum buruh. Seorang tuan tanah akan berfikir
bagaimana mempertahankan kepemilikan tanahnya yang luas dan mendapatkan
keuntungannya dari situ, sekalipun harus menindas kaum tani.
Demikian juga dengan mahasiswa. Keadaan sosial mahasiswa
dimana mayoritasnya mendapatkan subsidi dari orang tua, orang tua yang
berkecukupan, lingkungan keluarga dan sekolah yang individualistis dan belum
demokratis, ditambah dia tidak aktif dalam organisasi yang demokratik, akan
menciptakan kesadaran mahasiswa yang individual, malas, tidak mau kritis dan
tidak mempunyai keberpihakan yang jelas terhadap suatu permasalahan. Bahkan
ketika lulus akan menjadi penindas-penindas baru. Karena pada hakikatnya, alam
berfikir mahasiswa dilingkupi oleh keinginan untuk memiliki dan menumpuk-numpuk
kekayaan secara pribadi, inilah makanya mahasiswa dalam klas-klas sosial
masyarakat sering dimasukkan ke dalam golongan borjuis kecil. Apabila si
mahasiswa mendapatkan pendidikan yang kritis terhadap realitas, dibesarkan
dalam kultur yang demokratis, aktif dalam organsiasi yang konsisten dalam
memperjuangkan hak-hak mahasiswa dan juga rakyat pada umumnya (yaitu FMN),
akan menciptakan kesadaran dan tindakan yang maju dan progressif dari si
mahasiswa itu sendiri.
Dari mana datangnya pikiran yang benar
Pikiran yang benar tidak datang secara tiba-tiba dari
langit. Tidak mungkin
sesorang duduk bertapa atau menyendiri di sebuah tempat sepi lalu tiba-tiba
mendapat pikiran yang benar. Pikiran yang benar didapatkan dari hasil
refleksi manusia atas praktek sosialnya. Praktek sosial yang dimaksud disini
adalah praktek berproduksi, perjuangan klas, dan percobaan ilmiah.
·
Praktek
berproduksi
Praktek
produksi adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan primernya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia perlu
mendapatkan barang (sumber daya) dari alam. Tidak cukup hanya di situ, tetapi
sumber daya alam yang didapatkan harus diolah agar menjadi barang yang dapat
digunakan. Inilah yang disebut praktek produksi itu, merubah nilai dan fungsi
suatu barang agar dapat digunakan. Praktek produksi ini yang menciptakan ide
dan pengetahuan umat manusia. Seorang petani memperoleh pikiran yang benar
tentang produksi pertanian setelah dia melakukan praktek bertahun-tahun tentang
bercocok tanam, memelihara bibit, dsb. Seorang mahasiswa mendapatkan pikiran
yang benar tentang cara mendapatkan nilai yang bagus, setelah terlebih dahulu
berpraktek dalam beberapa kali ujian yang diselenggarakan di kampus.
·
Perjuangan klas
Begitu juga
kita akan mendapatkan pikiran yang benar apabila kita terlibat langsung di
dalam perjuangan umat manusia. Hakikat perjuangan umat manusia untuk mencapai
kesejahteraannya adalah perjuangan kelas, karena dalam masyarakat sekarang
terdapat kelas-kelas sosial yang selalu bertentangan satu sama lain. Kita akan
tahu bagaimana memperjuangkan kepentingan massa mahasiswa apabila kita terjun
langsung dalam memperjuangkan hak-hak demokratis mahasiswa. Tanpa terjun
langsung ke dalam perjuangan massa mahasiswa, kita tidak akan pernah tahu apa
yang menjadi penyebab mahalnya pendidikan, tidak bermutunya pendidikan kita,
tidak demokratisnya penyelenggaraan pendidikan, dsb. Hanya dengan terlibat
langsung di dalam perjuangan massa mahasiswa-lah kita dapat mengerti hal
tersebut dan bagaimana agar tujuan perjuangan kita tercapai.
·
Percobaan ilmiah
Percobaan
ilmiah-lah yang akan mengantarkan kita pada suatu kesimpulan bahwa pendapat
kita atau dugaan kita terhadap suatu hal adalah benar. Setiap teori yang kita
dapatkan di bangku kuliah haruslah kita percaya setelah dapat terwujud dalam
kenyataannya. Kalau teori yang
menyatakan bahwa ekonomi Pancasila akan mengantarkan kemakmuran adalah salah,
maka teori tersebut tidak ilmiah karena tidak terbukti dan harus diganti.
Bagaimana juga dengan pengetahuan?
Pengetahuan manusia juga berasal dari praktek sosial.
Prakteklah yang menciptakan atau
melahirkan pengetahuan. Dan prakteklah yang
akan menguji apakah pengetahuan yang kita miliki adalah benar dan ilmiah. Oleh
karenanya, praktek menempati kedudukan yang penting dan primer. Kalau ingin
mendapatkan pengetahuan yang hakiki, maka berprakteklah terlebih dahulu !
Sejarah membuktikan, bahwa setiap penemuan–penemuan atau teori-teori baru,
adalah hasil dari sebelumnya berpraktek terlebih dahulu.
Pengetahuan sendiri ada dua tingkat. Pertama
pengetahuan sensasional dan pengetahuan rasional.
·
Pengetahuan
sensasional
Adalah pengetahuan tentang sesuatu yang sifatnya
permukaan, fenomena atau gejala saja. Pengetahuan ini didapatkan dari panca
indera. Misalnya bahwa kita melihat bahwa kondisi kampus kita sangat minim
failitas. Pengetahuan sensasional hanya tahu bahwa kampus kita sangat minim
fasilitas dan belum dapat mengetahui apa penyebab dari minimnya fasilitas
tersebut, apa dampaknya terhadap mahasiswa, dsb.
·
Pengetahuan
rasional
Pengetahuan
rasional sudah lebih dalam, membahas isi dan hakikatnya. Artinya kita
menganalisa mengapa kampus kita sangat minim fasilitas. Dari hasil pengamatan
kita, lalu kita melakukan penyelidikan sosial (investigasi), melakukan
penyimpulan-penyimpulan yang dipandu teori, lalu mengujinya pada percobaan
ilmiah atau praktek. Dari hasil tersebut, maka kita mengetahui bahwa minimnya
fasilitas kampus karena kampus yang kurang dana, Kekurangan dana tersebut
karena subsidi untuk pendidikan dicabut terus menerus dan anggarannya dikorupsi
oleh pemerintah. Hal tersebut akibat dari pemerintah yang lebih mementingkan
untuk membayar hutang terhadap pihak asing, dimana sebenarnya hutang merupakan
skema intervensi dan penguasaan secara ekonomi dan politik terhadap Negara
kita. Inilah penjajahan gaya baru, atau imperialisme itu. Jadi, dalam hal ini
pemerintah masih menjadi kaki tangan pihak asing, atau disebut komprador. Jadi, ada hubungan antara minimnya
fasilitas kampus kita dengan imperialisme. Ada suatu saling hubungan antara
kondisi suatu materi dengan masteri yang lain. Inilah pengetahuan yang
rasional, yaitu ilmiah dan objektif.
Sumber pengetahuan ada yang kita dapatkan secara langsung
ada yang tidak langsung. Pengetahuan yang langsung yaitu dari hasil praktek
sosial kita sendiri. Sedangkan pengetahuan tidak langsung dari hasil refleksi
atau kita mendengar, melihat atau membaca serta menganalisa hasil praktek dari
orang lain. Misalnya, apabila kita ingin mengetahui pengorgansiasian yang
benar, maka kita merefleksikan kerja pengorgansasian kita terdahulu. Inilah
yang kita sebut dengan pengetahuan yang langsung, yaitu pengetahuan yang
didapatkan dari hasil praktek kita sendiri.
Pengetahun yang tidak langsung kita dapatkan setelah kita membaca buku
atau tulisan yang ditulis oleh sesorang tentang pengorganisasian. Tentu, sumber
pengetahuan langsung lebih utama dari sumber pengetahuan tak langsung.
Jadi, apa yang dimaksud dengan cara berfikir yang benar?
Cara berfikir yang benar adalah cara berfikir yang sesuai
dengan kenyataan yang kongkret, tidak berfikir sesuai dengan keinginan atau
pikiran sendiri yang sifatnya subyektif, karena pada dasarnya ide atau pikiran berasal dari materi
atau kenyataan. Ada beberapa prinsip yang penting dan menjadi dasar dalam berfikir
yang benar, yaitu :
1.
Antara satu hal
dengan hal yang lainnya memiliki saling hubungan yang kongkret. Tidak bisa
dipisahkan antara kondisi di suatu tempat dengan kondisi di lain tempat.
Misalnya, mahalnya biaya pendidikan di kampus kita, mempunyai hubungan dengan
kebijakan negara yang mencabut subsidi untuk pendidikan. Negara mencabut
subsidi pendidikan karena desakan dari negara imperialis seperti AS untuk
meliberalisasi (menswastakan) pendidikan. Jadi, ada hubungan yang kongkret
antara mahalnya biaya pendidikan di kampus kita dengan imperialisme.
2.
Segala sesuatu selalu
dalam keadaan yang berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Hal ini berarti
segala sesuatu pasti berubah, tidak ada yang kekal, sama dan diam. Seperti
manusia yang mengalami perubahan, dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, tua,
dan meninggal.
3.
Perubahan atau
perkembangan bergerak ke arah yang lebih maju dan bersegi hari depan.
Perkembangan tidak akan bergerak mundur, atau kita mengharapkan kembali pada
masa yang lalu, dengan kondisi yang sama.
4.
Perubahan atau
perkembangan sesuatu ditentukan oleh faktor dalam atau kekuatan internal.
Bukanlah faktor luar yang menentukan perubahan. Sebuah telur berubah menjadi
anak ayam karena pergerakan unsur-unsur kehidupan yang ada di dalam putih dan
kuning telur. Keberhasilan perjuangan FMN di kampus dalam memperjuangkan
hak-hak demokratis mahasiswa bukanlah ditentukan oleh dosen, rektor, gubernur,
atau menteri, tetapi oleh kekuatan massa pemuda-mahasiswa yang terhimpun dalam
FMN ! Keberhasilan rakyat Indonesia dalam menghancurkan sisa-sisa feodalisme
dan mengusir imperialisme adalah hasil dari kekuatan internal rakyat Indonesia
itu sendiri !
Bagaimana agar kita dapat memiliki cara berfikir yang
benar?
1.
Terlibat langsung
dalam praktek sosial.
Jika
kita ingin memiliki pikiran yang benar tentang persoalan mahasiswa dan sistem
pendidikan, maka kita harus terlibat langsung dalam kehidupan dan perjuangan
pemuda-mahasiswa.
2.
Membangun tradisi
penyelidikan sosial.
Jika kita ingin memiliki pikiran yang
benar tentang kenyataan maka kita harus mau untuk menyelidiki kenyataan sosial
yang ada. Jika kita ingin mengetahui bagaimana kondisi pendidikan di kampus,
maka kita harus melakukan penyelidikan (investigasi) terlebih dahulu.
3.
Membiasakan diri
untuk berfikir hati-hati dan dari banyak segi tentang segala sesuatu.
Bagaimana agar kita dapat
bekerja dengan benar
Segala keputusan dan
pekerjaan haruslah didasarkan pada situasi yang kongkret. Tanpa itu kita akan
menghadapi kegagalan. Keberhasilan pekerjaan dalam melakukan aksi penolakan
kenaikan SPP di kampus, ditentukan oleh sejauh mana kita menganalisa kondisi
kampus, berapa jumlah massa yang terlibat dan mendukung aksi kita, dan
bagaimana kepemimpinan FMN di kampus tersebut.
Hal lainnya adalah keteladanan dalam melakukan pekerjaan.
Apabila FMN di suatu kampus tetap secara konsisten dalam memperjuangkan
kepentingan mahasiswa, maka mahasiswa di kampus kita dan di kampus lain pasti
akan mendukung dan tertarik untuk bergabung bersama FMN.
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as