Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    metode berpikir yang benar

    kutubuku
    kutubuku
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 297
    Join date : 18.06.10
    Age : 37
    Lokasi : rahasia

    metode berpikir yang benar Empty metode berpikir yang benar

    Post by kutubuku Sat Jul 03, 2010 4:46 pm

    Cara Berfikir dan
    Bekerja yang Benar






    Mengapa Penting bagi kita untuk memiliki dan
    mempraktekkan cara berfikir dan bekerja yang benar?



    Cara berfikir yang
    benar akan menjadikan kita mampu untuk mengerti dan memahami kebenaran dari
    kenyataan. Cara berfikir yang benar akan membuat kita memiliki panduan bekerja
    yang tepat sehingga pada akhirnya kita dapat bekerja dengan benar. Cara
    berfikir yang belum benar menjadikan kita tidak dapat memahami secara
    sebenar-benarnya kenyataan dari persoalan yang dihadapi.



    Misalnya, ada suatu
    permasalahan di kampus mengenai dosen yang seenaknya membuat peraturan yang
    harus ditaati oleh mahasiswa, sementara dia sendiri tidak dapat diganggu gugat
    ketika melakukan tindakan yang merugikan mahasiswa. Ada suatu cara berfikir
    yang mengatakan bahwa itu adalah suatu hal yang wajar, karena dosen adalah
    orang yang akan memberikan ilmu, orang yang sibuk, orang yang dibutuhkan
    mahasiswa sementara dosen tidak membutuhkan mahasiswa. Bahwa hal tersebut
    adalah suatu kewajaran. Cara berfikir seperti inilah yang menjadikan mahasiswa
    sama sekali tidak mempunyai hak yang harus dipenuhi oleh kampus, padahal salah
    satu kewajiban selalu diselesaikan, yaitu membayar SPP. Mahasiswa tidak dapat
    dengan terang melihat bahwa hal tersebut diakibatkan belum demokratisnya
    penyelenggaraan pendidikan di kampus, korupnya birokrasi kampus, dan belum
    berpihaknya Negara dan birokrasi kampus terhadap rakyat, terutama mahasiswa.



    Hal seperti ini akan menjadikan mahasiswa sama sekali
    tidak berkembang kemampuannya, terbelakang pola fikirnya, dan akan selalu
    dilecehkan hak-hak demokratisnya dikampus. Sehingga pada prakteknya mayoritas
    mahasiswa belum terdorong untuk bergerak dan mengorganisasikan diri guna menuntut
    hak-hak demokratisnya yang seharusnya dipenuhi oleh birokrasi kampus dan
    Negara. Mahasiswa lebih banyak asyik ‘menikmati ketertindasannya’, dengan
    mengatakan : habis, mau apalagi? Inilah, hasil dari sistem pendidikan nasional
    kita.






    Apa tujuan kita berfikir yang benar


    Tujuan kita memiliki pola fikir yang benar adalah selain untuk
    mengetahui realitas yang ada secara terang dan benar, juga yang lebih penting
    agar kita memilki panduan untuk bergerak
    , panduan bekerja untuk menuntut
    hak-hak demokratis kita di kampus dan memperbaiki keadaan ke arah yang lebih
    baik, yaitu terwujudnya demokratisasi kampus, pendidikan yang terjangkau bagi
    rakyat yang miskin (anak buruh, anak tani, anak kaum miskin perkotaan),
    pendidikan yang ilmiah dan mengabdi kepada rakyat, dan terwujudnya demokrasi
    sejati di Indonesia. Tidak ada gunanya hanya sekedar mengerti bahwa ada suatu
    permasalahan di kampus dan di masyarakat tanpa kita melakukan apa-apa untuk
    merubahnya !!!






    Lalu, apakah yang menentukan kesadaran sosial sekarang


    Kesadaran sosial seseorang ditentukan oleh keadaan
    sosialnya
    . Seorang pemilik
    modal atau kapitalis akan selalu berfikir bagaimana memperbesar keuntungannya
    karena keadaan sosialnya sebagai pemilik modal yang apabila ingin survive
    harus menghisap dan mencuri tenaga kaum buruh. Seorang tuan tanah akan berfikir
    bagaimana mempertahankan kepemilikan tanahnya yang luas dan mendapatkan
    keuntungannya dari situ, sekalipun harus menindas kaum tani.



    Demikian juga dengan mahasiswa. Keadaan sosial mahasiswa
    dimana mayoritasnya mendapatkan subsidi dari orang tua, orang tua yang
    berkecukupan, lingkungan keluarga dan sekolah yang individualistis dan belum
    demokratis, ditambah dia tidak aktif dalam organisasi yang demokratik, akan
    menciptakan kesadaran mahasiswa yang individual, malas, tidak mau kritis dan
    tidak mempunyai keberpihakan yang jelas terhadap suatu permasalahan. Bahkan
    ketika lulus akan menjadi penindas-penindas baru. Karena pada hakikatnya, alam
    berfikir mahasiswa dilingkupi oleh keinginan untuk memiliki dan menumpuk-numpuk
    kekayaan secara pribadi, inilah makanya mahasiswa dalam klas-klas sosial
    masyarakat sering dimasukkan ke dalam golongan borjuis kecil. Apabila si
    mahasiswa mendapatkan pendidikan yang kritis terhadap realitas, dibesarkan
    dalam kultur yang demokratis, aktif dalam organsiasi yang konsisten dalam
    memperjuangkan hak-hak mahasiswa dan juga rakyat pada umumnya (yaitu FMN),
    akan menciptakan kesadaran dan tindakan yang maju dan progressif dari si
    mahasiswa itu sendiri.






    Dari mana datangnya pikiran yang benar


    Pikiran yang benar tidak datang secara tiba-tiba dari
    langit.
    Tidak mungkin
    sesorang duduk bertapa atau menyendiri di sebuah tempat sepi lalu tiba-tiba
    mendapat pikiran yang benar. Pikiran yang benar didapatkan dari hasil
    refleksi manusia atas praktek sosialnya. Praktek sosial yang dimaksud disini
    adalah praktek berproduksi, perjuangan klas, dan percobaan ilmiah.



    ·
    Praktek
    berproduksi



    Praktek
    produksi adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan primernya.
    Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia perlu
    mendapatkan barang (sumber daya) dari alam. Tidak cukup hanya di situ, tetapi
    sumber daya alam yang didapatkan harus diolah agar menjadi barang yang dapat
    digunakan. Inilah yang disebut praktek produksi itu, merubah nilai dan fungsi
    suatu barang agar dapat digunakan. Praktek produksi ini yang menciptakan ide
    dan pengetahuan umat manusia. Seorang petani memperoleh pikiran yang benar
    tentang produksi pertanian setelah dia melakukan praktek bertahun-tahun tentang
    bercocok tanam, memelihara bibit, dsb. Seorang mahasiswa mendapatkan pikiran
    yang benar tentang cara mendapatkan nilai yang bagus, setelah terlebih dahulu
    berpraktek dalam beberapa kali ujian yang diselenggarakan di kampus.



    ·
    Perjuangan klas


    Begitu juga
    kita akan mendapatkan pikiran yang benar apabila kita terlibat langsung di
    dalam perjuangan umat manusia. Hakikat perjuangan umat manusia untuk mencapai
    kesejahteraannya adalah perjuangan kelas, karena dalam masyarakat sekarang
    terdapat kelas-kelas sosial yang selalu bertentangan satu sama lain. Kita akan
    tahu bagaimana memperjuangkan kepentingan massa mahasiswa apabila kita terjun
    langsung dalam memperjuangkan hak-hak demokratis mahasiswa. Tanpa terjun
    langsung ke dalam perjuangan massa mahasiswa, kita tidak akan pernah tahu apa
    yang menjadi penyebab mahalnya pendidikan, tidak bermutunya pendidikan kita,
    tidak demokratisnya penyelenggaraan pendidikan, dsb. Hanya dengan terlibat
    langsung di dalam perjuangan massa mahasiswa-lah kita dapat mengerti hal
    tersebut dan bagaimana agar tujuan perjuangan kita tercapai.



    ·
    Percobaan ilmiah


    Percobaan
    ilmiah-lah yang akan mengantarkan kita pada suatu kesimpulan bahwa pendapat
    kita atau dugaan kita terhadap suatu hal adalah benar. Setiap teori yang kita
    dapatkan di bangku kuliah haruslah kita percaya setelah dapat terwujud dalam
    kenyataannya.
    Kalau teori yang
    menyatakan bahwa ekonomi Pancasila akan mengantarkan kemakmuran adalah salah,
    maka teori tersebut tidak ilmiah karena tidak terbukti dan harus diganti.






    Bagaimana juga dengan pengetahuan?


    Pengetahuan manusia juga berasal dari praktek sosial.
    Prakteklah yang menciptakan atau
    melahirkan pengetahuan.
    Dan prakteklah yang
    akan menguji apakah pengetahuan yang kita miliki adalah benar dan ilmiah. Oleh
    karenanya, praktek menempati kedudukan yang penting dan primer. Kalau ingin
    mendapatkan pengetahuan yang hakiki, maka berprakteklah terlebih dahulu !
    Sejarah membuktikan, bahwa setiap penemuan–penemuan atau teori-teori baru,
    adalah hasil dari sebelumnya berpraktek terlebih dahulu.









    Pengetahuan sendiri ada dua tingkat. Pertama
    pengetahuan sensasional dan pengetahuan rasional.



    ·
    Pengetahuan
    sensasional



    Adalah pengetahuan tentang sesuatu yang sifatnya
    permukaan, fenomena atau gejala saja. Pengetahuan ini didapatkan dari panca
    indera. Misalnya bahwa kita melihat bahwa kondisi kampus kita sangat minim
    failitas. Pengetahuan sensasional hanya tahu bahwa kampus kita sangat minim
    fasilitas dan belum dapat mengetahui apa penyebab dari minimnya fasilitas
    tersebut, apa dampaknya terhadap mahasiswa, dsb.


    ·
    Pengetahuan
    rasional



    Pengetahuan
    rasional sudah lebih dalam, membahas isi dan hakikatnya. Artinya kita
    menganalisa mengapa kampus kita sangat minim fasilitas. Dari hasil pengamatan
    kita, lalu kita melakukan penyelidikan sosial (investigasi), melakukan
    penyimpulan-penyimpulan yang dipandu teori, lalu mengujinya pada percobaan
    ilmiah atau praktek. Dari hasil tersebut, maka kita mengetahui bahwa minimnya
    fasilitas kampus karena kampus yang kurang dana, Kekurangan dana tersebut
    karena subsidi untuk pendidikan dicabut terus menerus dan anggarannya dikorupsi
    oleh pemerintah. Hal tersebut akibat dari pemerintah yang lebih mementingkan
    untuk membayar hutang terhadap pihak asing, dimana sebenarnya hutang merupakan
    skema intervensi dan penguasaan secara ekonomi dan politik terhadap Negara
    kita. Inilah penjajahan gaya baru, atau imperialisme itu. Jadi, dalam hal ini
    pemerintah masih menjadi kaki tangan pihak asing, atau disebut komprador. Jadi, ada hubungan antara minimnya
    fasilitas kampus kita dengan imperialisme. Ada suatu saling hubungan antara
    kondisi suatu materi dengan masteri yang lain. Inilah pengetahuan yang
    rasional, yaitu ilmiah dan objektif.


    Sumber pengetahuan ada yang kita dapatkan secara langsung
    ada yang tidak langsung. Pengetahuan yang langsung yaitu dari hasil praktek
    sosial kita sendiri. Sedangkan pengetahuan tidak langsung dari hasil refleksi
    atau kita mendengar, melihat atau membaca serta menganalisa hasil praktek dari
    orang lain. Misalnya, apabila kita ingin mengetahui pengorgansiasian yang
    benar, maka kita merefleksikan kerja pengorgansasian kita terdahulu. Inilah
    yang kita sebut dengan pengetahuan yang langsung, yaitu pengetahuan yang
    didapatkan dari hasil praktek kita sendiri.
    Pengetahun yang tidak langsung kita dapatkan setelah kita membaca buku
    atau tulisan yang ditulis oleh sesorang tentang pengorganisasian. Tentu, sumber
    pengetahuan langsung lebih utama dari sumber pengetahuan tak langsung.






    Jadi, apa yang dimaksud dengan cara berfikir yang benar?


    Cara berfikir yang benar adalah cara berfikir yang sesuai
    dengan kenyataan yang kongkret, tidak berfikir sesuai dengan keinginan atau
    pikiran sendiri yang sifatnya subyektif,
    karena pada dasarnya ide atau pikiran berasal dari materi
    atau kenyataan. Ada beberapa prinsip yang penting dan menjadi dasar dalam berfikir
    yang benar, yaitu :



    1.
    Antara satu hal
    dengan hal yang lainnya memiliki saling hubungan yang kongkret. Tidak bisa
    dipisahkan antara kondisi di suatu tempat dengan kondisi di lain tempat.
    Misalnya, mahalnya biaya pendidikan di kampus kita, mempunyai hubungan dengan
    kebijakan negara yang mencabut subsidi untuk pendidikan. Negara mencabut
    subsidi pendidikan karena desakan dari negara imperialis seperti AS untuk
    meliberalisasi (menswastakan) pendidikan. Jadi, ada hubungan yang kongkret
    antara mahalnya biaya pendidikan di kampus kita dengan imperialisme.



    2.
    Segala sesuatu selalu
    dalam keadaan yang berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Hal ini berarti
    segala sesuatu pasti berubah, tidak ada yang kekal, sama dan diam. Seperti
    manusia yang mengalami perubahan, dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, tua,
    dan meninggal.



    3.
    Perubahan atau
    perkembangan bergerak ke arah yang lebih maju dan bersegi hari depan.
    Perkembangan tidak akan bergerak mundur, atau kita mengharapkan kembali pada
    masa yang lalu, dengan kondisi yang sama.



    4.
    Perubahan atau
    perkembangan sesuatu ditentukan oleh faktor dalam atau kekuatan internal.
    Bukanlah faktor luar yang menentukan perubahan. Sebuah telur berubah menjadi
    anak ayam karena pergerakan unsur-unsur kehidupan yang ada di dalam putih dan
    kuning telur. Keberhasilan perjuangan FMN di kampus dalam memperjuangkan
    hak-hak demokratis mahasiswa bukanlah ditentukan oleh dosen, rektor, gubernur,
    atau menteri, tetapi oleh kekuatan massa pemuda-mahasiswa yang terhimpun dalam
    FMN ! Keberhasilan rakyat Indonesia dalam menghancurkan sisa-sisa feodalisme
    dan mengusir imperialisme adalah hasil dari kekuatan internal rakyat Indonesia
    itu sendiri !






    Bagaimana agar kita dapat memiliki cara berfikir yang
    benar?



    1.
    Terlibat langsung
    dalam praktek sosial.



    Jika
    kita ingin memiliki pikiran yang benar tentang persoalan mahasiswa dan sistem
    pendidikan, maka kita harus terlibat langsung dalam kehidupan dan perjuangan
    pemuda-mahasiswa.


    2.
    Membangun tradisi
    penyelidikan sosial.



    Jika kita ingin memiliki pikiran yang
    benar tentang kenyataan maka kita harus mau untuk menyelidiki kenyataan sosial
    yang ada. Jika kita ingin mengetahui bagaimana kondisi pendidikan di kampus,
    maka kita harus melakukan penyelidikan (investigasi) terlebih dahulu.



    3.
    Membiasakan diri
    untuk berfikir hati-hati dan dari banyak segi tentang segala sesuatu.





    Bagaimana agar kita dapat
    bekerja dengan benar





    Segala keputusan dan
    pekerjaan haruslah didasarkan pada situasi yang kongkret. Tanpa itu kita akan
    menghadapi kegagalan. Keberhasilan pekerjaan dalam melakukan aksi penolakan
    kenaikan SPP di kampus, ditentukan oleh sejauh mana kita menganalisa kondisi
    kampus, berapa jumlah massa yang terlibat dan mendukung aksi kita, dan
    bagaimana kepemimpinan FMN di kampus tersebut.



    Hal lainnya adalah keteladanan dalam melakukan pekerjaan.
    Apabila FMN di suatu kampus tetap secara konsisten dalam memperjuangkan
    kepentingan mahasiswa, maka mahasiswa di kampus kita dan di kampus lain pasti
    akan mendukung dan tertarik untuk bergabung bersama FMN.

      Waktu sekarang Sat Nov 23, 2024 3:24 am