Metode Belajar Quantum Learning
1.
Latar
Belakang
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kita
sekarang berada dalam suatu era dimana
hampir seluruh informasi dapat disajikan
seketika dalam berbagai bentuk melalui sebuah jaringan belajar global, suatu
abad dimana teknologi informasi telah melahirkan ekonomi baru. Gelombang perubahan yang mengguncangkan ini
memaksa kita untuk memikirkan kembali segala sesuatu yang selama ini kita
pahami tentang pembelajaran, pendidikan, persekolahan, bisnis, ekonomi, dan
pemerintahan dimana negara-negara berkembang memungkinkan melompati revolusi
industri dan segera memasuki era informasi dan inovasi.
Kekuatan atau kompetensi dari suatu
organisasi akan lebih ditentukan oleh intangible asset berupa sumber daya
manusia yang berkemampuan serta organisasi pembelajar untuk dapat bersaing pada
masa yang akan datang. Dengan
berkembangnya teknologi informasi dunia
ini penuh dengan limpahan pengetahuan yang luar biasa tinggal mampukah
mengambil kesempatan tersebut untuk mengembangkan kompetensi diri kita sebagai
individu maupun organisasi.
PT. PLN Jasdik sebagai suatu unit
organisasi besar dari PT. PLN (Persero) yang mempunyai misi sebagai unit
pendidikan dan pelatihan merupakan ujung tombak dalam mengambil kesempatan yang
terbuka tersebut untuk mencapai visi dan misi korporat sebagai pendorong dalam
human investment organisasi PT. PLN secara keseluruhan..
Langkah tersebut merupakan komponen
investasi dan bukan merupakan komponen biaya yang harus dikeluarkan oleh suatu
organisasi perusahaan yang besar untuk dapat bersaing, maju, modern untuk
sampai kepada world class di masa yang akan datang.
Pertanyaannya bagaimanakah model dari
pendidikan dan pelatihan di lingkungan PT. PLN Jasdik dapat lebih berdaya guna
atau tepat sasaran (bukan jumlah peserta tapi lebih customized sesuai dengan
kompetensi yang diperlukan), relative lebih singkat (antara 2 – 5 hari)
sehingga lebih efisien baik dari sisi user atau penyelenggara (PT. PLN Jasdik)
namun dengan intensitas yang tinggi.
Untuk meningkatkan produktivitas dan
efektifitas dari sebuah organisasi atau perusahaan perlu dilakukan pengembangan
human capital melalui pembelajaran dan pertumbuhan secara terus menerus atau
berkelanjutan yang selanjutnya akan meningkatkan organizational capital, firm equity
dan akhirnya akan meningkatkan shareholder value.
Dengan demikian tujuan utama dari pembelajaran
melalui metode Quantum Learning lebih ditujukan untuk middle management dan top
management dengan cara mengatasi atau menerobos hambatan (barriers) gunung es
organisasi (hidden aspect) melalui peningkatan motivasi, attitude, penyelarasan
persepsi, menumbuhkan budaya perusahaan, interaksi informal serta komitmen dari
karyawan pada visi, misi dan sasaran organisasi.
2.
Konsep Quantum Learning
Quantum
Learning merupakan metoda pengajaran maupun pelatihan yang baru yang
menggunakan metodologi berdasarkan teori-teori pendidikan seperti Accelerated
Learning (Lozanov), Multiple Intelligences (Gardner), Neuro Linguistic
Programming atau NLP (Grinder & Bandler), Experential Learning (Hahn),
Socratic Inquiry, Cooperative Learning (Johnson & Johnson) dan Elements of
Effective Instruction (Hunter) menjadi sebuah paket multisensori, multi
kecerdasan dan kompatibel dengan cara bekerja otak yang mampu
meningkatkan kemampuan dan kecepatan belajar.
Metodologi ini dibangun berdasarkan pengalaman delapan belas tahun.
Percepatan
belajar (accelerated learning) dikembangkan untuk menyingkirkan hambatan yang menghalangi
proses belajar alamiah dengan secara sengaja menggunakan musik, mewarnai
lingkungan sekeliling, menyusun bahan
pengajaran yang sesuai,
cara efektif penyajian, modalitas belajar serta keterlibatan aktif dari
peserta.
Konsep kunci dalam Quantum Learning dari berbagai
teori dan strategi belajar yang digunakan antara lain :
q Teori
otak kanan / kiri
q Teori
otak triune ( 3 in 1)
q Pilihan
modalitas (visual, auditorial dan kinestetik)
q Teori
kecerdasan ganda
q Pendidikan
holistic (menyeluruh)
q Belajar
berdasarkan pengalaman
q Belajar
dengan symbol (metaphoric learning)
q Simulasi
/ permainan
q Peta
Pikiran (mind mapping)
Untuk meningkatkan
percepatan belajar dan efisiensi waktu dari pelatihan dan pengembangan di
lingkungan PT. PLN, PT. PLN Jasdik perlu mengembangkan metode belajar dengan
konsep dan falsafah Quantum Learning dengan demikian diharapkan program
pelatihan atau pengembangan manajemen akan lebih menarik, memberikan added
value yang nyata kepada peserta sehingga dapat menjadi kebutuhan yang sangat
diperlukan sebagai jeda dari suatu siklus bekerja (bisnis,
belajar dan kembali bisnis).
3
Perubahan paradigma dalam model
Quantum Learning
q Setiap
orang adalah guru dan sekaligus murid sehingga seorang trainer lebih bersifat
sebagai fasilitator
q Bagi
kebanyakan orang belajar akan sangat efektif jika dilakukan dalam suasana yang
menyenangkan, lingkungan dan suasana yang tidak terlalu formal, penataan duduk
setengah melingkar tanpa meja, penataan sinar atau cahoya yang baik sehingga
peserta merasa santai dan relak.
q Setiap
orang mempunyai gaya belajar, bekerja dan berpikir yang unik dan berbeda yang
merupakan pembawaan alamiah sehingga kita tidak perlu merubahnya dengan
demikian perasaan nyaman dan positif akan terbentuk dalam menerima informasi
atau materi yang diberikan oleh fasilitator.
q Modul
pelajaran tidak harus rumit tapi harus dapat disajikan dalam bentuk sederhana
dan lebih banyak kesuatu kasus nyata atau aplikasi langsung.
q Dalam
menyerap dan mengolah
informasi otak menguraikannya
dalam bentuk simbol atau asosiatip sehingga materi akan lebih mudah dicerna
bila lebih banyak disajikan dalam bentuk gambar, diagram, flow atau simbol.
q Kunci
menuju kesuksesan model quantum learning adalah latar belakang (background)
musik yang telah terbukti memberikan pengaruh positip dalam proses pembelajaran
q Metoda
peran dimana peserta berperan lebih aktif dalam membahas materi sesuai dengan
pengalamannya melalui pendekatan terbalik yaitu membuot belajar serupa bekerja
(pembelajaran orang dewasa)
q Saat
jeda dalam pelatihan, seminar maupun workshop diserahkan kepada peserta agar
hal yang menarik maupun kurang menarik tidak menghalangi / merusak mood atau
suasana yang sudah terbentuk.
q Sistim
penilaian yang disarankan untuk abad 21 dalam pembelajaran adalah 50% penilaian
diri sendiri, 30% penilaian teman, 20% penilaian trainer
atau atasan (Jeannette Vos)
q Fasilitator
atau nara sumber adalah praktisi bisnis terpilih sesuai permintaan customer,
usulan PT. PLN Jasdik serta internal PT. PLN atau PT. PLN Jasdik.
4
Tahapan awal aplikasi metoda belajar
Quantum Learning
q Melakukan
pengkajian yang lebih mendalam mengenai metoda belajar dengan Quantum Learning
q Bekerja
sama atau kolaborasi dalam mengembangkan metode tersebut dengan pihak luar yang
mempunyai basis psikologi dalam metoda pendidikan
q Mengundang
pihak luar yang kompeten dalam pengembangan metoda tersebut ( Mizan Learning
Center)
q Bilamana
diperlukan mengundang Bobbi DePorter yang telah mengemas dan mengembangkan
gagasan Quantum Learning
q Mengadakan
uji coba aplikasi metoda tersebut untuk materi manajemen (non vocational) dan
melakukan questioner untuk pengembangan lebih lanjut apabila hasilnya positip.
q Menyiapkan sarana
belajar Quantum Learning
sesuai perkembangan yang ada
q Sosialisasi
pada diklat-diklat di lingkungan Jasdik untuk mengembangkan metoda tersebut
q Melakukan
review pada modul-modul yang telah ada
berdasarkan sistimatika dan metodologi Quantum Learning
q Melakukan
survey, questionare, wawacancara dan presentasi secara umum serta kebutuhan
materi training kepada unit-unit PLN sebagai client PT. PLN Jasdik
q Membentuk
team yang sepenuhnya di sponsori dan di back-up oleh manajemen karena sifatnya
yang eksperimental dalam mengembangkan inovasi yang baru tersebut ( re-energize
).
Team pendahulu (Bambang Joko, Haryono, Agus dan Nike)
q lzin
untuk menggunakan R. Meeting di pojok kiri sebagai R. Kerja QL dan ditata sebagai class room utk
QL
q Melakukan
penjajagan awal untuk kerja sama konsep QL dengan pihak luar (nara sumber,
presentasi atau kolaborasi) antara lain dengan Mizan Learning Center, PT.
Delanit, Mind Management Center atau pihak lainnya.
q Sarana
kerja seperti Note Book, Proyektor, OHP, Flip Chart, Sound System Portable baik
untuk kegiatan internal maupun presentasi.
q Pembuatan
brosur atau leaflet QL Jasdik dengan motto Working Smart, pembelian buku
referensi Indonesia maupun bahasa inggris
q Mengundang
pihak luar untuk memberikan presentasi QL baik terutama untuk keperluan
internal PT.PLN Jasdik
q Menyusun
Action Plan dan Rencana Kebutuhan Biaya untuk TA 2002 sebagai usulan baru atau
revisi dengan alokasi dana yang sudah disetujui oleh PLN Pusat
PT.PLN Jasdik
Jakarta, 20
Nopember200]
1.
Latar
Belakang
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kita
sekarang berada dalam suatu era dimana
hampir seluruh informasi dapat disajikan
seketika dalam berbagai bentuk melalui sebuah jaringan belajar global, suatu
abad dimana teknologi informasi telah melahirkan ekonomi baru. Gelombang perubahan yang mengguncangkan ini
memaksa kita untuk memikirkan kembali segala sesuatu yang selama ini kita
pahami tentang pembelajaran, pendidikan, persekolahan, bisnis, ekonomi, dan
pemerintahan dimana negara-negara berkembang memungkinkan melompati revolusi
industri dan segera memasuki era informasi dan inovasi.
Kekuatan atau kompetensi dari suatu
organisasi akan lebih ditentukan oleh intangible asset berupa sumber daya
manusia yang berkemampuan serta organisasi pembelajar untuk dapat bersaing pada
masa yang akan datang. Dengan
berkembangnya teknologi informasi dunia
ini penuh dengan limpahan pengetahuan yang luar biasa tinggal mampukah
mengambil kesempatan tersebut untuk mengembangkan kompetensi diri kita sebagai
individu maupun organisasi.
PT. PLN Jasdik sebagai suatu unit
organisasi besar dari PT. PLN (Persero) yang mempunyai misi sebagai unit
pendidikan dan pelatihan merupakan ujung tombak dalam mengambil kesempatan yang
terbuka tersebut untuk mencapai visi dan misi korporat sebagai pendorong dalam
human investment organisasi PT. PLN secara keseluruhan..
Langkah tersebut merupakan komponen
investasi dan bukan merupakan komponen biaya yang harus dikeluarkan oleh suatu
organisasi perusahaan yang besar untuk dapat bersaing, maju, modern untuk
sampai kepada world class di masa yang akan datang.
Pertanyaannya bagaimanakah model dari
pendidikan dan pelatihan di lingkungan PT. PLN Jasdik dapat lebih berdaya guna
atau tepat sasaran (bukan jumlah peserta tapi lebih customized sesuai dengan
kompetensi yang diperlukan), relative lebih singkat (antara 2 – 5 hari)
sehingga lebih efisien baik dari sisi user atau penyelenggara (PT. PLN Jasdik)
namun dengan intensitas yang tinggi.
Untuk meningkatkan produktivitas dan
efektifitas dari sebuah organisasi atau perusahaan perlu dilakukan pengembangan
human capital melalui pembelajaran dan pertumbuhan secara terus menerus atau
berkelanjutan yang selanjutnya akan meningkatkan organizational capital, firm equity
dan akhirnya akan meningkatkan shareholder value.
Dengan demikian tujuan utama dari pembelajaran
melalui metode Quantum Learning lebih ditujukan untuk middle management dan top
management dengan cara mengatasi atau menerobos hambatan (barriers) gunung es
organisasi (hidden aspect) melalui peningkatan motivasi, attitude, penyelarasan
persepsi, menumbuhkan budaya perusahaan, interaksi informal serta komitmen dari
karyawan pada visi, misi dan sasaran organisasi.
2.
Konsep Quantum Learning
Quantum
Learning merupakan metoda pengajaran maupun pelatihan yang baru yang
menggunakan metodologi berdasarkan teori-teori pendidikan seperti Accelerated
Learning (Lozanov), Multiple Intelligences (Gardner), Neuro Linguistic
Programming atau NLP (Grinder & Bandler), Experential Learning (Hahn),
Socratic Inquiry, Cooperative Learning (Johnson & Johnson) dan Elements of
Effective Instruction (Hunter) menjadi sebuah paket multisensori, multi
kecerdasan dan kompatibel dengan cara bekerja otak yang mampu
meningkatkan kemampuan dan kecepatan belajar.
Metodologi ini dibangun berdasarkan pengalaman delapan belas tahun.
Percepatan
belajar (accelerated learning) dikembangkan untuk menyingkirkan hambatan yang menghalangi
proses belajar alamiah dengan secara sengaja menggunakan musik, mewarnai
lingkungan sekeliling, menyusun bahan
pengajaran yang sesuai,
cara efektif penyajian, modalitas belajar serta keterlibatan aktif dari
peserta.
Konsep kunci dalam Quantum Learning dari berbagai
teori dan strategi belajar yang digunakan antara lain :
q Teori
otak kanan / kiri
q Teori
otak triune ( 3 in 1)
q Pilihan
modalitas (visual, auditorial dan kinestetik)
q Teori
kecerdasan ganda
q Pendidikan
holistic (menyeluruh)
q Belajar
berdasarkan pengalaman
q Belajar
dengan symbol (metaphoric learning)
q Simulasi
/ permainan
q Peta
Pikiran (mind mapping)
Untuk meningkatkan
percepatan belajar dan efisiensi waktu dari pelatihan dan pengembangan di
lingkungan PT. PLN, PT. PLN Jasdik perlu mengembangkan metode belajar dengan
konsep dan falsafah Quantum Learning dengan demikian diharapkan program
pelatihan atau pengembangan manajemen akan lebih menarik, memberikan added
value yang nyata kepada peserta sehingga dapat menjadi kebutuhan yang sangat
diperlukan sebagai jeda dari suatu siklus bekerja (bisnis,
belajar dan kembali bisnis).
3
Perubahan paradigma dalam model
Quantum Learning
q Setiap
orang adalah guru dan sekaligus murid sehingga seorang trainer lebih bersifat
sebagai fasilitator
q Bagi
kebanyakan orang belajar akan sangat efektif jika dilakukan dalam suasana yang
menyenangkan, lingkungan dan suasana yang tidak terlalu formal, penataan duduk
setengah melingkar tanpa meja, penataan sinar atau cahoya yang baik sehingga
peserta merasa santai dan relak.
q Setiap
orang mempunyai gaya belajar, bekerja dan berpikir yang unik dan berbeda yang
merupakan pembawaan alamiah sehingga kita tidak perlu merubahnya dengan
demikian perasaan nyaman dan positif akan terbentuk dalam menerima informasi
atau materi yang diberikan oleh fasilitator.
q Modul
pelajaran tidak harus rumit tapi harus dapat disajikan dalam bentuk sederhana
dan lebih banyak kesuatu kasus nyata atau aplikasi langsung.
q Dalam
menyerap dan mengolah
informasi otak menguraikannya
dalam bentuk simbol atau asosiatip sehingga materi akan lebih mudah dicerna
bila lebih banyak disajikan dalam bentuk gambar, diagram, flow atau simbol.
q Kunci
menuju kesuksesan model quantum learning adalah latar belakang (background)
musik yang telah terbukti memberikan pengaruh positip dalam proses pembelajaran
q Metoda
peran dimana peserta berperan lebih aktif dalam membahas materi sesuai dengan
pengalamannya melalui pendekatan terbalik yaitu membuot belajar serupa bekerja
(pembelajaran orang dewasa)
q Saat
jeda dalam pelatihan, seminar maupun workshop diserahkan kepada peserta agar
hal yang menarik maupun kurang menarik tidak menghalangi / merusak mood atau
suasana yang sudah terbentuk.
q Sistim
penilaian yang disarankan untuk abad 21 dalam pembelajaran adalah 50% penilaian
diri sendiri, 30% penilaian teman, 20% penilaian trainer
atau atasan (Jeannette Vos)
q Fasilitator
atau nara sumber adalah praktisi bisnis terpilih sesuai permintaan customer,
usulan PT. PLN Jasdik serta internal PT. PLN atau PT. PLN Jasdik.
4
Tahapan awal aplikasi metoda belajar
Quantum Learning
q Melakukan
pengkajian yang lebih mendalam mengenai metoda belajar dengan Quantum Learning
q Bekerja
sama atau kolaborasi dalam mengembangkan metode tersebut dengan pihak luar yang
mempunyai basis psikologi dalam metoda pendidikan
q Mengundang
pihak luar yang kompeten dalam pengembangan metoda tersebut ( Mizan Learning
Center)
q Bilamana
diperlukan mengundang Bobbi DePorter yang telah mengemas dan mengembangkan
gagasan Quantum Learning
q Mengadakan
uji coba aplikasi metoda tersebut untuk materi manajemen (non vocational) dan
melakukan questioner untuk pengembangan lebih lanjut apabila hasilnya positip.
q Menyiapkan sarana
belajar Quantum Learning
sesuai perkembangan yang ada
q Sosialisasi
pada diklat-diklat di lingkungan Jasdik untuk mengembangkan metoda tersebut
q Melakukan
review pada modul-modul yang telah ada
berdasarkan sistimatika dan metodologi Quantum Learning
q Melakukan
survey, questionare, wawacancara dan presentasi secara umum serta kebutuhan
materi training kepada unit-unit PLN sebagai client PT. PLN Jasdik
q Membentuk
team yang sepenuhnya di sponsori dan di back-up oleh manajemen karena sifatnya
yang eksperimental dalam mengembangkan inovasi yang baru tersebut ( re-energize
).
Team pendahulu (Bambang Joko, Haryono, Agus dan Nike)
q lzin
untuk menggunakan R. Meeting di pojok kiri sebagai R. Kerja QL dan ditata sebagai class room utk
QL
q Melakukan
penjajagan awal untuk kerja sama konsep QL dengan pihak luar (nara sumber,
presentasi atau kolaborasi) antara lain dengan Mizan Learning Center, PT.
Delanit, Mind Management Center atau pihak lainnya.
q Sarana
kerja seperti Note Book, Proyektor, OHP, Flip Chart, Sound System Portable baik
untuk kegiatan internal maupun presentasi.
q Pembuatan
brosur atau leaflet QL Jasdik dengan motto Working Smart, pembelian buku
referensi Indonesia maupun bahasa inggris
q Mengundang
pihak luar untuk memberikan presentasi QL baik terutama untuk keperluan
internal PT.PLN Jasdik
q Menyusun
Action Plan dan Rencana Kebutuhan Biaya untuk TA 2002 sebagai usulan baru atau
revisi dengan alokasi dana yang sudah disetujui oleh PLN Pusat
PT.PLN Jasdik
Jakarta, 20
Nopember200]
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as