Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    metode memimpin ormas demnas

    kutubuku
    kutubuku
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 297
    Join date : 18.06.10
    Age : 37
    Lokasi : rahasia

    metode memimpin ormas demnas Empty metode memimpin ormas demnas

    Post by kutubuku Sat Jul 03, 2010 4:44 pm

    Metode
    Memimpin Organisasi Massa Demokratis Nasional






    ” Harus kita mengerti bahwa massa adalah
    pahlawan sebenarnya, namun kita terkadang kekanak-kanakan dan acapkali
    mengejeknya, dan jika tanpa pengertian ini tidak mungkin kita akan mendapatkan pengetauan yang paling rendah
    sekalipun ”






    1. Metode
    kolektivitas dalam memimpin ORMAS DEMNAS



    Kepemimpinan kolektif


    Kepemimpinan kolektif
    adalah metode memimpin yang tidak bertumpu pada segelintir tokoh atau
    perseorangan yang menonjol. Karena sifat organisasi massa adalah milik seluruh
    kelas atau golongan yang diperjuangkannya, maka monopoli kepemimpinan di tangan
    satu orang tokoh akan berakibat fatal bagi kelangsungan perjuangan inilah
    bedannya dengan kepemimpinan individual


    Agar kegiatan operasional
    perjuangan dapat berjalan dengan lancar, beberapa prinsip dasar organisasi
    massa akan diletakkan sebagai fondasi dasarnya. Selain kepemimpinan kolektif
    karena kepemimpinan kolektif juga menyaratkan adanya prinsip demokrasi
    terpusat, sistem komite dan garis massa.



    Demokrasi Terpusat.


    Demokrasi
    terpusat adalah prinsip berorganisasi yang mendasarkan pada demokrasi yang
    dipusatkan dan kepemimpinan pusat yang berbasis demokrasi. Tujuan dari prinsip
    ini adalah membawa kesatuan tindakan dari massa kaum tani agar tidak terpecahbelah
    ketika harus mengambil tindakan nyata. Kekompakkan dari seluruh jajaran
    organisasi massa adalah jaminan untuk memenangkan perjuangan massa secara luas.



    Sistem
    komite



    Sistem komite adalah
    pelaksanaan praktek sehari-hari dari prinsip demokrasi terpusat dan
    kepemimpinan kolektif. Sistem ini berbeda dengan sistem fungsional yang biasa
    digunakan sebagai sistem organisasi yang tidak demokratis. Dalam sistem ini
    semua anggota akan terlibat dalam bagian-bagian kerja yang telah dirumuskan
    sebelumnya. Walaupun harus kita pilih pimpinan untuk memimpin sebuah bagian
    kerja atau seluruh organisasi namun hubungan pimpinan dan anggota harus setara
    dan berkaitan erat. Pimpinan tidak punya hak khusus, suara pimpinan sama dengan
    anggota dan bertanggungjawab terhadap jalannya tugas. Anggota harus mendukung,
    membantu, hormat pada pimpinan, memberi laporan, dan menjaga kelancaran
    pertemuan.


    Bagian kerja yang
    penting dalam organisasi massa adalah (1) komite pendidikan dan propaganda, (2)
    komite organisasi, dan (3) komite keuangan dan dana. Tugas komite pendidikan
    dan proganda adalah mengadakan pendidikan-pendidikan terhadap seluruh anggota
    atau massa secara luas, menerbitkan panduan pendidikan, menerbitkan surat kabar
    atau buletin organisasi massa, dan mengurus kegiatan-kegiatan seni kebudayaan.
    Tugas komite organisasi adalah mengkonsolidasi organisasi-organisasi di bawah
    badan pimpinan, melakukan kerja pengembangan organisasi, mendata anggota,
    menyelesaikan persoalan anggota, dan merekrut anggota baru. Tugas komite keuangan
    dan dana adalah membuat administrasi keuangan organisasi, mengutip pendapatan
    iuran anggota, mengadakan kegiatan produktif yang akan menambah keuangan
    organisasi. Komite-komite yang lain dapat dibentuk sesuai kebutuhan yang ada.








    Garis massa


    Garis massa dalah
    prinsip yang melandasi semua pekerjaan sehari. Prinsipnya adalah “dari massa
    untuk massa”. Segala sesuatunya datang dari massa dan untuk massa. Kita mula
    dari kebutuhan massa yang obyektif dan sedikit demi sedikit kita tingkatkan
    kesadarannya.


    Yang perlu kita
    hindarkan adalah; (1) Komandoisme yakni seakan-akan kita tahu massa, jadi kita
    main perintah; (2) Buntutisme yakni kita hanya mengikuti massa, kita tidak
    berinisiatif untuk membangkitkan mereka. Contohnya: jangan memberikan
    pendidikan politik karena massa tidak akan mengerti.


    Kedua hal tersebut
    adalah yang akan merintangi kemajuan massa dalam memperjuangkan hak-hak mereka
    melawan imperialisme dan feodalisme. Agar kita dapat tepat menghindari kedua
    hal tersebut kita harus menjalankan garis massa dengan tepat, melalui: langgam
    kerja yang demokratis, selalu berada dekat dengan Rakyat, menyelenggarakan
    diskusi kolektif dengan massa, melakukan investigasi sosial dan analisis kelas


    Selain hal tersebut diatas, beberapa prinsip garis massa yang harus digenggam
    secara teguh adalah :


    1. Mendengarkan kepentingan massa.


    2. Menyimpulkan kehendak massa.


    3. Mencarikan jalan keluar bersama.


    4. Mengerjakan secara bersama-sama.





    2. tentang keumuman dan kekhususan


    Bagi kita pimpinan massa, ada dua metode yang
    harus dipergunakan dalam melakukan pekerjaan apapun. Pertama, memadukan yang
    umum dengan yang khusus, memadukan pimpinan dengan massa.


    Dalam
    menjalankan tugas apapun, jika tidak ada seruan yang umum dan luas merata,
    massa luas tidak dapat dimobilisasi untuk bertindak.Tetapi jika
    pemimpin-pemimpin hanya membatasi diri pada seruan umum saja, tidak secara
    konkrit dan mendalam mengikuti langsung pekerjaan yang diserukan itu dalam organisasi dan tidak melakukan penjebolan di
    satu titik tertentu untuk memperoleh pengalaman itu untuk menuntun kesatuan
    lainnya, maka mereka tidak akan dapat menguji tepat tidaknya seruan umum yang
    mereka kemukakan, juga tidak akan dapat memperkaya isi seruan umum itu,
    dan ada bahaya seruan umum itu akan sia-sia belaka. Misalnya Hasil rapat Pleno
    Cabang Malang dalam gerakan pembetulan menggariskan pembentukan komite di
    setiap level organisasi maka
    leder-leader harus turun sampai setiap basis sesuai sasaran untuk melihat
    kekhususan-kekhususan dalam seruan umumnya dengan melakukan praktek bersama,
    verifikasi dan menyimpulkan praktek untuk melihat titik keberhasilan dan
    kekurangannya.


    Memusatkan
    pendapat dari massa, lalu membawanya lagi ke tengah-tengah massa untuk
    dipertahankan, sehingga tersusun pendapat pimpinan yang tepat – inilah metode memimpin
    yang pokok. Dalam proses memusatkan pendapat-pendapat dan mempertahankannya
    harus digunakan metode memadukan seruan umum dengan seruan khusus dan ini
    adalah bagian komponen dari metode yang pokok tersebut. Dari banyak tuntutnan
    khusus disusun pendapat yang umum (seruan umum), lalu pendapat yang umum ini
    dibawa lagi ke banyak kesatuan tertentu untuk diuji (bukan kita sendiri saja
    yang berbuat demikian, tetapi orang lain juga diajak berbuat demikian),
    kemudian pengalaman yang baru dipusatkan (pengalaman disimpulkan) dan dijadikan
    petunjuk baru untuk menuntun massa secara luas merata.. Kawan-kawan harus
    berbuat demikian dalam gerakan pembetulan langgam sekarang ini dan juga harus
    berbuat demikian dalam pekerjaan apapun. Pimpinan yang relatif baik justru
    berasal dari kecakapan yang relatif besar dalam berbuat demikian.


    Bahwa pada hakekatnya salah satu pelaksanaan dari keumuman dari kekhususan
    adalah menjalankan prinsip Sentralisme
    Demokrasi



    Pelaksanaan dari prinsip ini adalah melalui
    disiplin:


    -
    Para pemimpin atau organ yang memimpin di dalam
    organisasi harus dipilih secara demokratis dan bertanggung jawab pada
    konferensi atau pertemuan organisasi yang memilihnya.


    -
    Setelah melalui diskusi yang bebas, keputusan diambil dan
    harus dilaksanakan tanpa pengecualian. Dengan disiplin sebagai berikut:


    1.
    Individu menjadi subordinasi dari organisasi.


    2.
    Minoritas di bawah mayoritas.


    3.
    Tingkat di bawah menjadi bawahan tingkat di atasnya.


    4.
    Seluruh anggota di bawah Kongres Nasional atau Pimpinan
    Pusat yang dipilih di antara Kongres Nasional.


    -
    Badan yang memimpin organisasi harus selalu memberikan
    perhatian dari laporan dan pandangan dari badan organisasi di bawahnya dan
    seluruh jajaran anggota organisasi. Mereka harus selalu mempelajari dengan
    terus menerus pengalaman kongkret dan memberikan pertolongan/asistensi dalam
    pemecahan masalah.


    -
    Semua badan organisasi harus selalu memberikan laporan
    secara reguler berkala dan khusus tentang kerja mereka kepada badan di atasnya
    dan harus selalu meminta petunjuk (instruksi) tentang persoalan yang menjadi
    syarat keputusan yang dikeluarkan oleh badan organisasi di atasnya.


    Seluruh badan organisasi
    harus mengikuti prinsip kepemimpinan kolektif dan memecahkan persoalan secara
    kolektif.








    3. tentang pimpinan dan massa


    Massa adalah segolongan
    orang yang memiliki kepentingan dan tujuan
    sama, inilah dasar ikatan bagi kerja-kerja mengorganisasikan kedalam
    sebuah organisasi massa. Massa merupakan tenaga produktif dimana selain
    memproduksi barang materiil juga memproduksi nilai-nilai sosial. Oleh karenanya,
    massa adalah sumber pengetahuan sekaligus pembentuk peradaban dan sejarah.
    Tetapi selain menjadi sumber ide, massa
    juga pelaksana ide. Massa juga merupakan sumber bagi lahirnya
    pemimpin/pimpinan, maka antara massa dan pimpinan mempunyai saling hubungan
    yang erat. Disinilah letak strategis dari karya massa, dari massa ide perubahan
    lahir sekaligus sebagai pelaksana ide perubahan tersebut. Maka tidak akan ada
    perubahans tanpa kekuatan massa.


    Oleh karena itu setiap
    golongan massa mempunyai karakter-karakter khusus tersendiri, disesuaikan
    dengan apa pekerjaan yang dilakukan oleh massa. Karakter massa kelas buruh
    dengan massa kaum tani tentunya berbeda begitu juga dengan golongan massa
    lainnya, seperti kaum miskin kota, pemuda, mahasiswa atau golongan massa
    lainnya.


    hubungan
    pimpinan dan massa



    Setiap organisasi
    mempunyai kekhususan sendiri-sendiri, ini ditentukan oleh arah tujuan, materi
    kepentingan, sasaran perjuangan dan situs aktivitas dari masing-masing
    organisasi yang berbeda bentuk dan sifatnya tersebut, disusunlah sebuah
    struktur organisasi. Walaupun demikian, semua organisasi mempunyai kesamaan
    secara umum, yaitu bahwa setiap organisasi harus mempunyai dan pasti berdiri di
    atas basis serta bergerak melangkah dipimpin oleh pimpinan organisasinya.
    Organisasi basis sebagai dasar kekuatan, dan pimpinan sebagai pengendali
    organisasi, merupakan dua hal yang mutlak tidak bisa ditinggalkan.


    Struktur organisasi harus disusun dan diatur
    sedemikian rupa agar memenuhi syarat dan mencapai maksud dari arti hakikat
    struktur organisasi, yaitu :


    1.
    Bagaimana hubungan pimpinan sebagai pengendali dan
    pengarah penggunaan kekuatan organisasi dengan organisasi basis sebagai wadah
    dan penghimpun langsung sebagai dasar dan sumber kekuatan organisasi, bisa
    lincah, cepat dan praktis.


    2.
    Bisa dengan tangkas dan tangguh menghadapi lawan dan
    secara luwes berhubungan dengan kawan/sekutu dalam mengurus serta menyelesaikan
    persoalan.


    3.
    Mampu memelihara dan menjaga kekuatannya tetap solid
    serta selalu siap-tegap untuk bergerak melangkah melaksanakan tugas.


    Bahwa tugas gerakan pembetulan langgam dalam
    setiap kesatuan hanya dapat diselesaikan apabila dalam proses gerakan itu
    terbentuk suatu tulang punggung pimpinan yang terdiri dari sejumlah kecil
    aktivis dengan penanggungjawab-penanggungjawab utama dalam kesatuan itu berpadu
    erat dengan massa luas yang ambil bagian dalam gerakan. Kalau hanya ada kegiatan tulang-punggung pimpinan
    saja tapi tidak dipadukan dengan kegiatan massa luas, maka kegiatan itu akan
    merupakan kesibukan yang sia-sia dari sejumlah kecil orang. Sebaliknya, kalau
    hanya ada kegiatan massa luas saja tapi tidak ada tulang punggung pimpinan yang
    kuat untuk mengorganisasi kegiatan massa itu dengan sepantasnya, maka kegiatan
    massa tidak mungkin tahan lama, juga tidak mungkin
    maju ke arah yang tepat dan meningkat ke taraf yang
    tinggi. Jadi jelas hubungan pimpinan
    dengan massa sama dengan ikan dan sungai



    Di manapun saja pada
    umumnya massa terdiri dari tiga bagian; yang realtif aktif, yanag
    setengah-setengah dan yang relatif terbelajang. Maka itu pemimpin harus pandai
    mempersatukan elemen-elemen aktif yang kecil jumlahnya sebagai tulang punggung
    utnuk memimpin dan harus bersandar kepada mereka untuk meningkatkan taraf
    elemen-elemen yang setengah-setengah dan menarik elemen yang terbelakang.


    Tulang punggung pimpinan yang benar-benar
    bersatu bulat dan berhubungan dengan massa hanya bisa terbentuk secara
    berangsur-angsur dalam perjuangan massa dan tidak bisa terbentuk lepas dari
    perjuangan massa. Dalam banyak hal, tulang punggung pimpinan tidak seharusnya
    dan juga tidak mungkin tetap sama seluruhnya pada tingkat permulaan, tingkat
    pertengahan dan tingkat terakhir dalam suatu proses perjuangan besar;
    aktivis-aktivis yang muncul dalam perjuangan harus terus menerus dipromosi untuk
    menggantikan elemen-elemen dalam tulang punggung semula yang telah menjadi
    kurang baik dibanding dengan orang lain, atau elemen yang telah merosot. Satu
    sebab yang pokok mengapa pekerjaan di banyak tempat dan banyak badan tidak
    dapat didorong maju ialah karena tidak ada tulang punggung pimpinan
    demikian yang bersatu bulat, berhubungan dengan massa dan selalu sehat. Sebuah
    sekolah dengan seratus orang pasti tidak akan dapat diselenggarakan dengan baik
    apabila sekolah itu tidak mempunyai tulang punggung pimpinan yang terdiri
    dari beberapa atau belasan orang yang paling aktif, paling jujur dan paling
    cekatan dari kalangan guru, pegawai lainnya dan pelajar, yang terbentuk sesuai
    dengan keadaan nyata (bukan dikumpulkan secara dibuat-buat).. Ukuran bagi tulang-punggung pimpinan yang
    demikian itu seharusnya ialah politik ( hubungan dengan massa, kemampuan
    bekerja, ketaatan kepada disiplin) Baik dalam menjalankan tugas pokok seperti
    kerja massa maupun dalam memeriksa pekerjaan,
    memeriksa anggota atau melakukan pekerjaan lainnya, selain memadukan seruan
    umum dengan tuntunan khusus, harus digunakan pula metode memadukan
    tulang-punggung pimpinan dengan massa luas.


    Fikiran tentang
    diadakannya hubungan yang tepat antara tulang-punggung pimpinan dengan
    massa luas dalam organisasi maupun dalam aksi perjuangan, fikiran bahwa
    pendapat pimpinan yang tepat hanya dapat diperoleh dengan memusatkan
    pendapat dari massa dan lalu membawa ke tengah-tengah massa untuk
    dipertahankan, dan fikiran bahwa seruan umum harus dipadukan dengan tuntunan
    khusus ketika pendapat pimpinan dipraktekkan, semuanya harus dipropagandakan
    secara luas merata dalam gerakan pembetulan langgam sekarang ini supaya
    pandangan anggota yang salah dalam soal ini dapat dibetulkan. Banyak kawan
    tidak menganggap penting dan tidak pandai mempersatukan aktivis-aktivis untuk
    membentuk inti pimpinan, tidak menganggap penting dan tidak pandai memadukan
    erat-erat inti pimpinan ini dengan massa luas, sehingga pimpinan mereka
    menjadi pimpinan birokratis yang terpisah dari massa. Banyak kawan tidak
    menganggap penting dan tidak pandai menyimpulkan pengalaman perjuangan massa,
    melainkan suka menyatakan banyak pendapat yang subyektivis dengan berlanggak
    seolah-olah diri mereka pintar, sehingga pendapat mereka menjadi omongan yang
    kosong dan tidak praktis.


    Banyak kawan merasa puas
    dengan mengeluarkan seruan umum tentang tugas pekerjaan, tetapi tidak
    menganggap penting dan tidak pandai menyusuli seruan umum itu segera dengan
    tuntunan yang khusus dan konkrit, sehingga seruan mereka tinggal di mulut, di
    atas kertas atau di dalam rapat saja dan pimpinan mereka menjadi birokratis. Dalam
    gerakan pembetulan langgam sekarang ini kita harus mengatasi
    kekurangan-kekurangan itu dan belajar sampai bisa menggunakan metode
    memadukan pimpinan dengan massa dan memadukan yang umum dengan yang khusus
    dalam belajar, dalam memeriksa pekerjaan dan dalam memeriksa anggota dan kita
    harus mentrapkan metode ini dalam segala pekerjaan di masa datang.


    Dalam
    menyampaikan tugas pekerjaan apapun kepada kesatuan-kesatuan bawahan, badan
    pimpinan atasan dan bagian-bagiannya yang tertentu harus melalui
    penanggungjawab utama dari badan bawahan yang bersangkutan supaya ia memikul
    tanggungjawab atas tugas itu dan dengan demikian tercapailah pembagian
    kerja maupun kesatuan pimpinan (pimpinan tunggal).Tidak seharusnya bagian
    tertentu dari tingkat atasan hanya menghubungi bagian tertentu dari tingkat
    bawahan (misalnya, bagian oraganisasi, bagian propaganda dari tingkt atasan
    hanya menghubungi bagian-bagian yang sama dari tingkat bawahan) sehingga
    penanggungjawab umum badan bawahan tidak tahu menahu atau tidak memikul
    tanggungjawab. Baik penanggungjawab umum maupun penanggungjawab bagian harus
    diberi tahu dan diberi tanggungjawan. Metode pimpinan tunggal yang memadukan
    pembagian kerja dengan kesatuan pimpinan itu memungkinkan pemobilisasian,
    melalui penanggungjawab umum, atas sejumlah besar kader bahkan kadang-kadang
    seluruh personil suatu badan untuk melaksanakan pekerjaan dan dengan
    demikian dapat mengatasi kurangnya anggota di dalam bagian-bagian tertentu dan
    menjadikan banyak orang sebagai anggota-anggota yang ikut aktif di dalam
    pekerjaan tersebut.








    4. tentang teori dan praktek


    Dalam teori tentang pengetauan untuk merubah materi
    tentunya membutuhkan sebuah ilmu. Cara berfikir yang obyektif telah mengajarkan
    kita dari mana datangnya pengetauan/ ide atau teori yang muncul dari :



    1. Eksperimen ilmiah


    2. praktek berproduksi


    3. perjuangan klas





    Proses
    pengetahuan :






    O H E K


    Observasi
    Hipotisis Eksperimen Kesimpulan






    Tahapanya:


    1. Perseptual : Menangkap/ mengerti
    materi lewat panca indra, tahapan ini masih bersifat subyektif.(observasi )



    2. Rasional : mengobyektifkan perseptual, membentuk teori
    sementara dan investigasi ( hipotisis )



    3. Mengujinya dalam Praktek ( eksperimen )


    4. Membangun teori dari praktek (kesimpulan )





    Dalam segala pekerjaan
    praktis berorganisasi kita teori dan praktek harus kita selaraskan sehingga
    pekerjaan investigasi, membuat resolusi di dalam rapat dan menguji kembali
    resolusi itu merupakan pekerjaan yang secara berulang ulang akan kita lakukan
    untuk kemajuan organisasi maka maju tidaknya organisasi bergantung dari praktek
    anggota-anggotanya, dan pimpinan yang tepat haruslah “dari massa, kembali ke
    massa”. Ini bearti: Pendapat massa (pendapat yang pencar-pencar dan tidak
    sistimatis) dipusatkan (dijadikan pendapat yang terpusat dan sistimatis setelah
    dipelajari), lalu dibawa ke tengah-tengah massa dan dipropagandakan serta
    dijelaskan sampai menjadi pendapat massa, sehingga dengan demikian massa
    mempertahankan pendapat itu dan mewujudkannya dalam tindakan, dan menguji tepat
    tidaknya pendapat itu dalam tindakan massa. Kemudian pendapat dari massa
    dipusatkan lagi, lalu dibawa lagi ke tengah-tengah massa untuk dipertahankan.
    Demikianlah seterusnya, berulang-ulang tak henti-hentinya, sehingga setiap kali
    pendapat itu menjadi makin tepat, makin mantap dan makin kaya. Inilah teori
    ilmiah tentang pengetahuan.


    Teori berangkat dari praktek,
    tapi praktek selanjutnya dipimpin teori :






    Praktek
    0 ------- Teori 1 -------- Praktek 1 --------- Teori 2 -------- dan seterusnya















    5. tentang
    program perjuangan



    Program perjuangan dalam organisasi
    massa demokratis nasional adalah perjuangan menyelesaikan persoalan massa yang
    berangkat dari hasil kesimpulan kebutuhan-kebutuhan massa yang
    masih ditindas dan praktek-praktek perjuangan massa. Sesuai dengan bentuknya
    yaitu organisasi massa maka segala program akan berangkat dari massa dan akan
    terus diuji ditengah-tengah massa maka selayaknya bagi oraganisasi yang
    bergaris massa seluruh programya akan disambut oleh massa luas. Oleh karena itu
    program perjuangan menyaratkan adanya investigasi sosial dan analisis kondisi
    internal dan eksternal agar lebih kongkit dan kelihatan kemenagan-kemenangannya.



    syarat-syarat
    merumuskan program perjuangan :



    1. investigasi
    sosial



    jantung dan nyawa dari cara berpikir
    yang obyektif adalah analisis kongkrit atas situasi yang kongkrit karena teorio
    bukanlah dogma namun panduan dalam bertindak.Dari prinsip ini,agar dapat
    mengetahui soal-soal pokok dalam perjuangan dan persoalan konkrit yang dihadapi
    massa, kita harus melakukan investigasi sosial.Investigasi sosial adalah
    pekerjaaan mencari, menemukan dan mengumpulkan data-data konmkrit baik kantitas
    maupun kwalitas tentang perkembangan massa dan aspek kesejarahannya. Obyek dari
    investigasi sosial adalah hubungan dari penindasan di suatu tempat. Setelah
    data terkumpul maka tugas selanjutnya adalah menyimpulkan hubungan penindasan
    untuk dibuat sebagai bahan menaikkan kesadaran massa (propaganda massa) dan
    menyelesaikan persoalan massa ( kampanye massa ) maka pekerjaan investigasi
    sosial harus dibarengi pekerjaan propaganda ke massa yang di investigasi
    sekaligus memberi solusi menyelesaikan persoalanya.



    Dalam
    melakukan investigasi sosial kita tidak bisa menunggu sempurna atau harus
    menunggu data terkum,pul semuanya baru menyimpulkannya. Ini adalah pandangan
    yang idealis karena materi akan selalu bergerak atau sebaliknya.Gejala yang
    nampak terburu-buru untuk disimpulkan ini akan menyebabkan spekulasi perjudian,
    petualanganisme meyimpulakan investigasi sosial tidak berlaku kekal.atau abadi
    karena materi sekali lagi akan berkemabang kwantitas menuju kwalitas dan negasi
    dari negasi se4hingga investigasi sosial akan kita lakukan terus menerus.Agar
    selaras dengan langgam kerja yang bertalian erat dengan massa maka kita akan
    melihat pentahapan kerja investigasi.



    2. analisis
    situasi obyektif (eksternal) dan situasi subyektif (internal)



    Kenapa kita harus melakukan
    analisis terhadap situasi obyektif dan subyektif ? analis diperlukan atas dasar
    menentukan tahapan dalam program perjuangan secara maksimal maupun minimal.
    Artinya dalam membuat program kita tidak perlu gagah-gagahan yang ompong dan
    hanya hebat diatas kertas namun harus memperhatihan situasi ekternal untuk
    menemukan taktik yang tepat dalam berpropaganda dan berkampanya. Menganalisis
    kondisi eksternal saja, juga akan tumpul perjuangannya tanpa memeperhatikan
    kondisi subyektif kerena ini adalah inti dari kekuatan dan perjuangan kita.
    Agar kita juaga akan realistis dalam berjuang.






    6. tentang rapat


    Rapat atau pertemuan
    adalah kegiatan yang penting untuk memutuskan sebuah persoalan atau memilih
    pimpinan dalam organisasi. Rapat terkadang menjadi membosankan dan bertele-tele
    jalannya karena rapat diselenggarakan hanya untuk memenuhi rutinitas. Untuk
    menghindari agar rapat tidak membosankan, bertele-tele, atau hanya formalitas
    saja, penting kita mengetahui cara menjalankan rapat yang benar, yaitu:


    § Membuat rencana
    dalam mengadakan pertemuan rutin. Pertemuan tidak terlalu sering atau jarang
    jangka waktunya, sesuaikan dengan penghidupan massa.


    § Selama pertemuan
    jangan diselenggarakan terlalu lama atau singkat. Kita bicarakan hal-hal
    penting terlebih dahulu, yaitu tentang kerja-kerja organisasi dan informasi
    perkembangan terbaru, kemudian baru membicarakan hal-hal yang lebih ringan
    seperti: arisan, pembayaran iuran atau yang lain.


    § Sebelum
    menjalankan rapat, para pimpinan harus memberitahu jauh hari sebelumnya dan
    menyiapkannya materi pembahasan yang harus diketahui oleh anggota sebelumnya
    agar dapat mempersiapkan diri.


    § Membuat
    administrasi yang sederhana tentang notulensi rapat, keuangan, ataupun data
    keanggotaan.


    § Adanya tukar
    informasi di antara anggota dengan lancar dalam pertemuan resmi agar setiap
    anggota dapat mengetahui dan mengeluarkan pendapatnya berkaitan dengan
    informasi tersebut.





    Hal-hal yang terperinci berkenaan dengan masalah
    metode memimpin tidak akan dibicarakan di sini satu persatu; diharapkan agar
    kawan-kawan di setiap tempat memikirkannya dengan sungguh-sungguh dan
    mengembangkan daya cipta masing-masing berdasarkan prinsip yang dikemukakan di
    sini. Makin berat perjuangan, makin perlu bagi leader-leader untuk memadukan
    erat-erat pimpinan mereka dengan tuntutan massa luas, makin perlu bagi kita
    untuk memadukan erat-erat seruan umum dengan tuntunan khusus untuk
    menghancurkan samasekali metode memimpin yang subyektivis dan birokratis. Semua kawan pimpinan Partai kita harus
    selalu mempertentangkan metode yang ilmiah dengan metode memimpin yang
    subyektivis dan birokratis dan mengatasi metode memimpin yang belakangan itu
    dengan yang pertama. Kaum subyektivis dan birokrat tidak memahami
    prinsip-prinsip memadukan pimpinan dengan massa dan memadukan yang umum
    dengan yang khusus, maka mereka sangat menghambat perkembangan pekerjaan
    organisasi. Untuk melawan metode memimpin yang subyektivis dan birokratis,
    metode memimpin kolektive yang ilmiah harus dianjurkan secara luas dan
    mendalam. ( An )














    Selamat
    Bekerja !!!




























      Waktu sekarang Fri Nov 22, 2024 4:01 pm