Shalat Sebagai Kewajiban
Orang Muslim
Oleh: Mursyidi
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ
وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ
يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ
فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا
اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ
وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا
اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا.
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ
وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،
وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ
مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ
فِي النَّارِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya mengajak kaum
muslimin, khususnya diri saya pribadi untuk menambah ketaqwaan kita kepada
Allah Subhannahu wa Ta'ala , yaitu dengan memperbanyak amal ibadah kita sebagai
bekal untuk menghadap Illahi Rabbul Jalil. Serta melaksanakan segala perintah
dan meninggalkan segala laranganNya.
Seperti firman Allah:
Artinya: “Dan berbekallah kalian, karena sebaik-baik
bekal adalah taqwa, dan bertaqwalah kepadaKu wahai orang-orang yang menggunakan
akalnya.”
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Kita hidup bukanlah semata-mata mementingkan urusan
dunia, sebab urusan ukrawi adalah lebih penting. Kehidupan dunia terbatas oleh
usia dan waktu dan kelak pada saatnya kita akan kembali ke alam yang tiada
terbatas waktu. Semua amal perbuatan kita selama di dunia akan diminta
pertanggungjawabannya, karena amal perbuatan tersebut merupakan tabungan
akhirat.
Kebahagiaan dunia dapat diperoleh melalui keuletan
berusaha dan dapat dinikmati hasilnya selagi hidup, baik berwujud materi
kebendaan maupun yang hanya dirasakan oleh perasaan batin. Sebaliknya
kebahagiaan akhirat tidak nampak sekarang, namun dapat dicapai dengan jalan
mengikhlaskan diri dalam Ibadat khusu’ dalam shalat serta menjauhi semua yang
dibenci oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala .
Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia.
Bila suara adzan bergema, membahana membelah dunia untuk
menyeru manusia memenuhi panggilan Illahi.
Apabila suara adzan masuk ke dalam hati orang yang
benar-benar beriman, spontan hatinya akan gemetar dan takut, terbayang segala
ke Maha Besaran dan ke Maha Kuasaan Allah Subhannahu wa Ta'ala. Maka dengan
hati yang penuh takut dan ikhlas, ia penuhi panggilan dari Allah, ia tinggalkan
semua urusan dunia untuk sujud menghadap Illahi.
Firman Allah dalam Al-Qur’an:
Artinya: “Dan tidaklah mereka disuruh, kecuali supaya
menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepadaNya dalam (menjalankan)
agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan
yang demikian itulah yang lurus.” (Al-Bayyinah: 5).
Berbeda sekali dengan orang yang jauh dari hidayah dan
taufik Allah Subhannahu wa Ta'ala .
Suara adzan dianggapnya sebagai suara yang biasa, gema
adzan tak sedikitpun mengetuk hatinya untuk memenuhi panggilan Allah. Ibarat
kata, masuk telinga kiri keluar telinga kanan, tanpa memberikan kesan dan bekas
sedikitpun juga pada dirinya. Telinganya sudah tuli dengan panggilan Allah,
mata hatinya sudah buta dengan seruan adzan. Begitulah hati orang yang sudah
tertutup dari Inayah dan Hidayah Allah Subhannahu wa Ta'ala .
Firman Allah dalam Al-Qur’an:
Artinya: “Menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan
hawa nafsunya maka kelak mereka akan menemui kesesatan.” (Maryam: 59).
Orang yang sombong, bukan saja orang yang memamerkan
kekayaan, bukan pula orang yang membanggakan jabatan dan sebagainya. Tetapi juga
orang yang tidak mengerjakan shalatpun bisa dikatakan orang yang paling
sombong. Mengapa tidak?
Bukankah Allah Subhannahu wa Ta'ala , yang telah
menjadikan dirinya dari segumpal darah dan daging hingga menjadi manusia.
Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala :
أَقِيْمُوا الصَّلاَةَ لِذِكْرِيْ.
Artinya: “Dirikanlah shalat untuk mengingatku.”
Dari ayat di atas, kita diwajibkan oleh Allah untuk
men-dirikan shalat dengan tujuan mengingatNya. Karena dengan shalatlah kita
coba mendekatkan diri dan selalu mengingat Allah, dalam keseharian kita, dan
inipun adalah kewajiban bagi kita sebagai seorang muslim.
Firman Allah dalam Al-Qur’an:
Artinya: “Tidakkah Aku jadikan Jin dan Manusia kecuali
untuk menyembahKu” (Adz-Dzariyat: 7).
Berdasarkan ayat di atas, maka merupakan kewajiban kita
untuk mengabdi dan menyembah hanya kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala . Dengan
menunaikan shalat lima waktu dalam sehari semalam sebagai tanda pengabdian kita
kepada Allah Al-Khalik.
Kaum muslimin rahimakumullah .
Terkadang orang yang tidak mengerjakan shalat itu bukan
tidak tahu, bahwa shalat adalah tiang agama.
Bahkan mungkin orang itupun tahu shalat itu bisa mencegah
dari kejahatan dan kemungkaran.
Firman Allah Ta’ala:
Artinya: “Sungguh shalat itu dapat mencegah perbuatan
keji dan munkar. Sedangkan mengingat Allah amat besar (manfaatnya) Allah tahu
apa yang kamu perbuat.”
Firman Allah pula:
Artinya: “Yang mendirikan sembahyang, menunaikan zakat
dan yakin terhadap adanya akhirat, merekalah orang-orang yang berjalan di atas
pimpinan Tuhan, merekalah orang yang jaya.” (Luqman: 4-5).
Pada suatu hari Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam
bertanya pada sahabat-sahabatnya:
أَرَأَيْتُمْ
لَوْ أَنَّ نَهْرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ
هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ؟ قَالُوْا: لاَ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ. قَالَ:
فَذَلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ، يَمْحُو اللهُ بِهِنَّ الْخَطَايَا. (متفق
عليه).
Artinya: “Apakah pendapat kamu, apabila di muka pintu
salah satu rumah kamu ada satu sungai yang kamu mandi padanya tiap hari lima
kali. Adakah tinggal olehnya kotoran?” Serentak sahabat menjawab: “Tidak
ada, Ya Rasulallah”. Beliau bersabda: “Maka begitu juga perumpamaan shalat
lima waktu, dengan itu Allah menghapus kesalahan.” (Muttafaq ‘alaih).
Manusia memang sungguh pandai, mereka dapat men-jadikan
baja yang tenggelam, menjadi sebuah kapal yang sanggup membawa barang-barang
yang berat.
Merekapun sanggup membikin baja yang berat menjadi sebuah
pesawat yang dapat terbang kesana-kemari. Tetapi sayang mereka tidak pandai
bersyukur kepada Allah atas segala rahmatNya, tidak meluangkan waktu bersujud
menghadapNya.
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ
اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ،
إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah kedua:
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ
مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ
مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛
Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Orang yang di luar Islam tidak akan berani menghancurkan
Islam secara terang-terangan. Mereka harus berfikir seribukali untuk
menghancurkan mesjid-mesjid tempat ibadahnya kaum muslimin, tetapi dengan akal
mereka yang licik, mereka ciptakan kita lupa shalat, seperti PLAY STATION dan
sebagainya. Bukankah anak adalah amanat Allah, menyia-nyiakan amanat adalah
perbuatan dosa. Maka hendaklah kita jaga anak serta keluarga kita,seperti
firman Allah Subhannahu wa Ta'ala :
Artinya:
“Peliharlah dirimu dan keluargamu dari api Neraka.”
Dari ayat-ayat di atas kita dapat mengambil pelajaran,
hendaknya kita merasa khawatir kalau-kalau kita kelak menjadi orang-orang yang
menyia-nyiakan shalat.
Kitapun hendaknya selalu memohon kepada Allah Subhannahu
wa Ta'ala agar anak-cucu kita menjadi orang-orang yang berbahagia di dunia dan
di akhirat, tetap mendirikan shalat dan janganlah kiranya mereka kelak menjadi
orang-orang yang hanya menurutkan hawa nafsunya belaka.
Sekali lagi marilah kita lebih meningkatkan ibadah shalat
dengan mengajak anak cucu dengan segenap keluarga agar kita termasuk orang yang
memperoleh janji Allah yakni kebahagiaan di dunia dan di akhirat, karena baik buruknya
anak-cucu kita tergantung ikhtiar orang tua dalam mendidik dan membinanya.
Mudah-mudahan kita kaum muslimin, selalu diberi Allah
petunjuk untuk mengerjakan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
Amin, Amin, Ya robbal alamin.
جَعَلَنَا
اللهُ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْفَائِزِيْنَ وَالآمِنِيْنَ وَأَدْخَلَنَا وَإِيَّاُكْم
فِيْ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ، وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغفر لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ
مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ. اَللَّهُمَ أَصْلِحْ
أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَرْخِصْ أَسْعَارَهُمْ وَآمِنْهُمْ فِيْ أَوْطَانِهِمْ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ.
عِبَادَ
اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى
وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.
فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ
وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
Orang Muslim
Oleh: Mursyidi
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ
وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ
يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ
فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا
اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ
وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا
اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا.
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ
وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،
وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ
مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ
فِي النَّارِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya mengajak kaum
muslimin, khususnya diri saya pribadi untuk menambah ketaqwaan kita kepada
Allah Subhannahu wa Ta'ala , yaitu dengan memperbanyak amal ibadah kita sebagai
bekal untuk menghadap Illahi Rabbul Jalil. Serta melaksanakan segala perintah
dan meninggalkan segala laranganNya.
Seperti firman Allah:
Artinya: “Dan berbekallah kalian, karena sebaik-baik
bekal adalah taqwa, dan bertaqwalah kepadaKu wahai orang-orang yang menggunakan
akalnya.”
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Kita hidup bukanlah semata-mata mementingkan urusan
dunia, sebab urusan ukrawi adalah lebih penting. Kehidupan dunia terbatas oleh
usia dan waktu dan kelak pada saatnya kita akan kembali ke alam yang tiada
terbatas waktu. Semua amal perbuatan kita selama di dunia akan diminta
pertanggungjawabannya, karena amal perbuatan tersebut merupakan tabungan
akhirat.
Kebahagiaan dunia dapat diperoleh melalui keuletan
berusaha dan dapat dinikmati hasilnya selagi hidup, baik berwujud materi
kebendaan maupun yang hanya dirasakan oleh perasaan batin. Sebaliknya
kebahagiaan akhirat tidak nampak sekarang, namun dapat dicapai dengan jalan
mengikhlaskan diri dalam Ibadat khusu’ dalam shalat serta menjauhi semua yang
dibenci oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala .
Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia.
Bila suara adzan bergema, membahana membelah dunia untuk
menyeru manusia memenuhi panggilan Illahi.
Apabila suara adzan masuk ke dalam hati orang yang
benar-benar beriman, spontan hatinya akan gemetar dan takut, terbayang segala
ke Maha Besaran dan ke Maha Kuasaan Allah Subhannahu wa Ta'ala. Maka dengan
hati yang penuh takut dan ikhlas, ia penuhi panggilan dari Allah, ia tinggalkan
semua urusan dunia untuk sujud menghadap Illahi.
Firman Allah dalam Al-Qur’an:
Artinya: “Dan tidaklah mereka disuruh, kecuali supaya
menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepadaNya dalam (menjalankan)
agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan
yang demikian itulah yang lurus.” (Al-Bayyinah: 5).
Berbeda sekali dengan orang yang jauh dari hidayah dan
taufik Allah Subhannahu wa Ta'ala .
Suara adzan dianggapnya sebagai suara yang biasa, gema
adzan tak sedikitpun mengetuk hatinya untuk memenuhi panggilan Allah. Ibarat
kata, masuk telinga kiri keluar telinga kanan, tanpa memberikan kesan dan bekas
sedikitpun juga pada dirinya. Telinganya sudah tuli dengan panggilan Allah,
mata hatinya sudah buta dengan seruan adzan. Begitulah hati orang yang sudah
tertutup dari Inayah dan Hidayah Allah Subhannahu wa Ta'ala .
Firman Allah dalam Al-Qur’an:
Artinya: “Menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan
hawa nafsunya maka kelak mereka akan menemui kesesatan.” (Maryam: 59).
Orang yang sombong, bukan saja orang yang memamerkan
kekayaan, bukan pula orang yang membanggakan jabatan dan sebagainya. Tetapi juga
orang yang tidak mengerjakan shalatpun bisa dikatakan orang yang paling
sombong. Mengapa tidak?
Bukankah Allah Subhannahu wa Ta'ala , yang telah
menjadikan dirinya dari segumpal darah dan daging hingga menjadi manusia.
Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala :
أَقِيْمُوا الصَّلاَةَ لِذِكْرِيْ.
Artinya: “Dirikanlah shalat untuk mengingatku.”
Dari ayat di atas, kita diwajibkan oleh Allah untuk
men-dirikan shalat dengan tujuan mengingatNya. Karena dengan shalatlah kita
coba mendekatkan diri dan selalu mengingat Allah, dalam keseharian kita, dan
inipun adalah kewajiban bagi kita sebagai seorang muslim.
Firman Allah dalam Al-Qur’an:
Artinya: “Tidakkah Aku jadikan Jin dan Manusia kecuali
untuk menyembahKu” (Adz-Dzariyat: 7).
Berdasarkan ayat di atas, maka merupakan kewajiban kita
untuk mengabdi dan menyembah hanya kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala . Dengan
menunaikan shalat lima waktu dalam sehari semalam sebagai tanda pengabdian kita
kepada Allah Al-Khalik.
Kaum muslimin rahimakumullah .
Terkadang orang yang tidak mengerjakan shalat itu bukan
tidak tahu, bahwa shalat adalah tiang agama.
Bahkan mungkin orang itupun tahu shalat itu bisa mencegah
dari kejahatan dan kemungkaran.
Firman Allah Ta’ala:
Artinya: “Sungguh shalat itu dapat mencegah perbuatan
keji dan munkar. Sedangkan mengingat Allah amat besar (manfaatnya) Allah tahu
apa yang kamu perbuat.”
Firman Allah pula:
Artinya: “Yang mendirikan sembahyang, menunaikan zakat
dan yakin terhadap adanya akhirat, merekalah orang-orang yang berjalan di atas
pimpinan Tuhan, merekalah orang yang jaya.” (Luqman: 4-5).
Pada suatu hari Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam
bertanya pada sahabat-sahabatnya:
أَرَأَيْتُمْ
لَوْ أَنَّ نَهْرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ
هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ؟ قَالُوْا: لاَ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ. قَالَ:
فَذَلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ، يَمْحُو اللهُ بِهِنَّ الْخَطَايَا. (متفق
عليه).
Artinya: “Apakah pendapat kamu, apabila di muka pintu
salah satu rumah kamu ada satu sungai yang kamu mandi padanya tiap hari lima
kali. Adakah tinggal olehnya kotoran?” Serentak sahabat menjawab: “Tidak
ada, Ya Rasulallah”. Beliau bersabda: “Maka begitu juga perumpamaan shalat
lima waktu, dengan itu Allah menghapus kesalahan.” (Muttafaq ‘alaih).
Manusia memang sungguh pandai, mereka dapat men-jadikan
baja yang tenggelam, menjadi sebuah kapal yang sanggup membawa barang-barang
yang berat.
Merekapun sanggup membikin baja yang berat menjadi sebuah
pesawat yang dapat terbang kesana-kemari. Tetapi sayang mereka tidak pandai
bersyukur kepada Allah atas segala rahmatNya, tidak meluangkan waktu bersujud
menghadapNya.
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ
اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ،
إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah kedua:
إِنَّ
الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ
مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ
مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛
Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Orang yang di luar Islam tidak akan berani menghancurkan
Islam secara terang-terangan. Mereka harus berfikir seribukali untuk
menghancurkan mesjid-mesjid tempat ibadahnya kaum muslimin, tetapi dengan akal
mereka yang licik, mereka ciptakan kita lupa shalat, seperti PLAY STATION dan
sebagainya. Bukankah anak adalah amanat Allah, menyia-nyiakan amanat adalah
perbuatan dosa. Maka hendaklah kita jaga anak serta keluarga kita,seperti
firman Allah Subhannahu wa Ta'ala :
Artinya:
“Peliharlah dirimu dan keluargamu dari api Neraka.”
Dari ayat-ayat di atas kita dapat mengambil pelajaran,
hendaknya kita merasa khawatir kalau-kalau kita kelak menjadi orang-orang yang
menyia-nyiakan shalat.
Kitapun hendaknya selalu memohon kepada Allah Subhannahu
wa Ta'ala agar anak-cucu kita menjadi orang-orang yang berbahagia di dunia dan
di akhirat, tetap mendirikan shalat dan janganlah kiranya mereka kelak menjadi
orang-orang yang hanya menurutkan hawa nafsunya belaka.
Sekali lagi marilah kita lebih meningkatkan ibadah shalat
dengan mengajak anak cucu dengan segenap keluarga agar kita termasuk orang yang
memperoleh janji Allah yakni kebahagiaan di dunia dan di akhirat, karena baik buruknya
anak-cucu kita tergantung ikhtiar orang tua dalam mendidik dan membinanya.
Mudah-mudahan kita kaum muslimin, selalu diberi Allah
petunjuk untuk mengerjakan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
Amin, Amin, Ya robbal alamin.
جَعَلَنَا
اللهُ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْفَائِزِيْنَ وَالآمِنِيْنَ وَأَدْخَلَنَا وَإِيَّاُكْم
فِيْ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ، وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغفر لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ
مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ. اَللَّهُمَ أَصْلِحْ
أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَرْخِصْ أَسْعَارَهُمْ وَآمِنْهُمْ فِيْ أَوْطَانِهِمْ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ.
عِبَادَ
اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى
وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.
فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ
وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as