Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    model kerangka berpikir ansos

    kutubuku
    kutubuku
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 297
    Join date : 18.06.10
    Age : 36
    Lokasi : rahasia

    model kerangka berpikir ansos Empty model kerangka berpikir ansos

    Post by kutubuku Thu Jun 24, 2010 7:00 pm










    MODEL KERANGKA BERPIKIR


    (ANALISIS SOSIAL)[1]











    Struktur Sosial





    Manusia hidup saling berinteraksi. Interaksi ini
    didasari dan terus diarahkan oleh nilai-nilai bersama, norma-norma yaitu
    standar tingkah laku yang mengatur interaksi yang menunjukkan hak dan kewajiban
    tiap-tiap individu, sebagai sarana penting agar tujuan bersama tercapai, dan
    akhirnya oleh sangsi baik negatif maupun positif. Dasar dan arah umum interaksi
    inilah yang disebut sebagai kultur.






    Interaksi antar individu juga diatur sesuai dengan
    tujuan-tujuannya. Interaksi dengan tujuan memenuhi kebutuhan kehidupan
    keakraban diatur dalam institusi keluarga. Interaksi dengan tujuan memenuhi
    kebutuhan hidup diatur dalam institusi ekonomi. Interaksi dalam hubungannya
    dengan yang illahi diatur dalam institusi agama. Keseluruhan interaksi dalam
    masyarakat umumnya supaya bisa terjamin dan pasti diadakanlah institusi
    politik. Keseluruhan institusi serta saling berhubungannya satu sama lain
    itulah yang disebut struktur sosial. Atau dengan kata lain, struktur sosial
    adalah interaksi manusia yang sudah berpola dalam institusi-institusi ekonomi,
    politik, agama, keluarga, budaya. Dengan kata lain lagi, struktur sosial adalah
    pengorganisasian masyarakat yang ada atau keseluruhan aturan permainan dalam
    berinteraksi.






    Analisis situasi dalam hal ini merupakan suatu usaha
    untuk mempelajari struktur sosial yang ada, mendalami institusi ekonomi,
    politik, agama, budaya dan keluarga sehingga kita tahu sejauh mana dan
    bagaimana institusi-institusi itu menyebabkan ketidakadilan.






    Ada berbagai jenis atau model dalam menganalisis
    situasi. Di bawah ini akan ditampilkan sedikitnya 2 jenis / model analisis
    (Konsensus dan konflik) dalam melihat situasi khususnya tentang kemiskinan.
    Pemetaan tentang model analisis sesungguhnya tidak sesederhana seperti yang
    nantinya akan digambarkan di bawah. Karena bagian-bagian dari masing-masing
    model sangat beragam. Oleh karena itu, penggambaran model di bawah ini,
    merupakan model analisis yang meliputi garis besarnya saja, dan sangat terbuka
    untuk dikembangkan lebih lanjut.






    Setiap jenis / model analisis tersebut berakar pada
    ideologi tertentu, yang secara sederhana akan diuraikan singkat di bawah ini.












    Ideologi Konservatif





    Berakar pada kapitalisme leberal abad 19. Pasar bebas
    dianggap oleh idologi ini sebagai dasar bagi kebebasan ekonomi dan politik, sehingga
    dapat menjamin adanya desentralisasi kekuasaan. Ideologi ini menjunjung tinggi
    sturktur sosial termasuk stratifikasi sosial. Perbedaan tingkat sosial
    disebabkan karena perbedaan antara individu dengan bakat-bakat yang berbeda.
    Setiap orang harus berkembang sesuai dengan bakat dan pembawaannya.






    Kemiskinan menurut ideologi konservatif





    Kemiskinan sebagai kesalahan orang miskin sendiri.
    Orang miskin dinilai bodoh, malas, tidak punya motivasi berprestasi tinggi,
    tidak punya keterampilan. Oleh karena itu, kaum konservatif biasanya bicara
    mengenai kultur dan mentalitas. Orang miskin adalah orang-orang yang gagal
    menyesuaikan diri dalam tata sosial yang ada atau bahkan menyimpang dari
    ketentuan-ketentuan yang diharapkan dan sudah disetujui oleh masyarakat. Kaum
    ini percaya bahwa dalam jangka panjang proses natural akan berjalan dan
    menguntungkan semua anggota masyarakat. Oleh karena itu kaum ini menentang
    pemberian jaminan sosial bagi penganggur, karena hal ini akan membuat orang
    miskin semakin malas dan akan mengurangi daya rangsang bagi kelompok lain.












    Ideologi Liberal





    Memandang manusia sebagai yang digerakkan oleh
    motivasi kepentingan ekonomi pribadi. Ideologi ini mempertahankan hak manusia
    untuk mencapai semaksimal mungkin cita-cita pribadinya. Ideologi ini percaya
    akan evektifitas pasar bebas dan hak atas milik pribadi. Hak-hak, kebebasan
    individu sangat ditekankan dan diperjuangkan demi untuk melindungi individu
    terhadap kesewenangan-wenangan negara.






    Kemiskinan menurut ideologi Liberal





    Kemiskinan dipandang sebagai masalah serius dan harus
    dipecahkan. Masalah kemiskinan karena
    kesempatan orang. Apabila orang miskin diberi kesempatan berusaha yang memadai maka dia
    akan dapat mengatasi kemiskinannya. Untuk mengatasinya perlu dibuat pelayanan-pelayanan
    bagi kaum miskin, membuka kesempatan-kesempatan kerja baru, membangun perumahan
    dan menyebarluaskan pendidikan. Tetapi kaum ini sama dengan kaum konservatif
    yakni tidak mempermasalahkan struktur sosial. Sehubungan dengan kultur kaum ini
    lebih optimis dibanding kaum konservatif. Menurut kaum ini agar orang miskin
    terbebaskan perlu diadakan perubahan-perubahan terhadap lingkungan dan situasi
    hidup mereka seperti dihapuskannya diskriminasi dalam mencari kerja, perumahan
    dan pendidikan; perlu juga diciptakan lapangan kerja dan latihan keterampilan
    dan diperbaikinya pelayanan lainnya.












    Model Konflik





    Memandang struktur sosial seperti yang sudah diuraikan
    di atas, sangat dinamis dan ditentukan oleh berbagai pergulatan kepentingan
    antara berbagai pihak. Realitas sosial senyata-nyatanya merupakan realitas
    pergulatan kepentingan. Permasalahan ketidakadilan sosial dalam pola hubungan
    yang ada, itu disebabkan oleh tidak berimbangnya kuasa dalam pergulatan
    kepentingan tersebut.









    Model Konsensus atau Konflik ?





    Dua model ini merupakan dua sisi pandangan tentang
    masyarakat. Dengan kata lain model yang satu bukan menghapus atau mengabaikan
    sama sekali model yang lain. Model ini saling melengkapi dan bukan merupakan
    alternatif. Konsensus dan konflik merupakan aspek-aspek struktur masyarakat.
    Masyarakat hanya dapat dimengerti kalau kita menyadari adanya dialektika antara
    stabilitas dan perubahan, konsensus dan konflik. Kita memilih model hanya untuk
    mencoba menerangkan masalah sosial yang ada. Dengan kata lain masalah sosiallah
    yang menentukan pemilihan model. Mengingat sebagian besar penduduk baik di
    tingkat lokal, nasional, regional maupun internasional miskin, sedang sebagian
    kecil penduduk kaya, modl konfliklah yang lebih mengena untuk menerangkan
    kemiskinan.









    MODEL KONSENSUS DAN KONFLIK









    MODEL KONSENSUS





    MODEL KONFLIK



    Ideologi
    Konservatif


    Ideologi
    Liberal




    STRUKTUR SOSIAL

    Hasil Konsensus, tidak dimasalahkan, bahkan
    dipertahankan


    Hasil Konsensus, Tidak dimasalahkan, bahkan
    dipertahankan


    Hasil Pemaksaan, Selalu Dimasalahkan

    KEMISKINAN

    Kesalahan para pelaku sebagai sebab

    Kurangnya kesempatan berusaha bagi pelaku sebagai
    sebab


    Struktur Sosial yang Tidak Adil sebagai sebab

    USAHA MENGATASI KEMISKINAN

    Membiarkan, Menentang segala usaha pemerintah,
    menganggapnya akan counter productive


    Menyediakan dan Memperluas Kesempatan

    Mengubah Struktur, Demokrasi kekuasaan sungguh
    ditangan orang-orang kecil


    AKTOR PERUBAHAN DEMI MENGATASI KEMISKINAN

    Pelaku yang bersangkutan sendiri

    Pemerintah, Elite

    Aktor utama adalah orang-orang miskin sendiri















    [1] Tulisan ini disarikan oleh Ayi Bunyamin untuk Praxis, dari buku :
    KEMISKINAN DAN PEMBEBASAN, Oleh J.B. Banawiratma (Edtior), Kanisius 1987

      Waktu sekarang Thu May 09, 2024 1:54 am