Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    rahasia zuhud

    kutubuku
    kutubuku
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 297
    Join date : 18.06.10
    Age : 36
    Lokasi : rahasia

    rahasia zuhud Empty rahasia zuhud

    Post by kutubuku Thu Jun 24, 2010 6:22 pm

    ZUHUD





    “…..dan janganlah kehidupan
    dunia melalaikan kamu dari mengingat Allah”






    Ikhwan wa akhawat fillah, telah kita fahami bahwa dunia bukanlah tempat
    tinggal terakhir bagi kita. Kelak pasti kita akan menghadapi kehidupan abadi di
    akhirat.Untuk itulah seluruh potensi dan aktivitas semaksimal mungkin lebih
    kita curahkan bagi kehidupan akhirat. Allah berfirman: “Dan carilah dengan apa
    yang telah Allah anugerahkan kepadamu kebahagiaan akhirat, namun jangan kamu
    lupakan bagianmu di dunia….” (QS 28:77). Dengan bahasa ringkas perhatikan
    dunia, namun utamakan akhirat. Jangan dibalik, dahulukan dunia baru sisakan
    untuk akhirat. Pemahaman yang benar akan hakikat akhirat dan dunia akan
    memunculkan penyikapan yang benar terhadap keduanya.





    Rasulullah dan sahabat-sahabatnya merupakan panutan bagi kita dalam
    menyikapi dunia dan akhirat. Keteladanan
    mereka tentang hal itu terangkum dalam sebuah kata yang kerap kita dengar :
    zuhud. Abdullah bin Mas’ud berkata : Rasulullah tidur di atas tikar dan
    ketika bangun berbekaslah tikar itu di pinggangnya. Lalu kami berkata : Ya
    Rasulullah, bagaimana bila kami buatkan untukmu kasur yang empuk? Jawab Nabi :
    Untuk apakah dunia bagiku, aku di dunia ini bagaikan seorang yang bepergian,
    berhenti sebentar bernaung di bawah pohon, kemudia pergi meninggalkannya
    .(HR
    Bukhari). Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Rasulullah
    bersabda : Bukannya kekayaan itu karena banyaknya harta dan benda, tetapi
    kekayaan sebenarnya ialah kaya hati
    ( HR Bukhari-Muslim). Abdurrahman bin
    Auf meskipun hidup berkecukupan tetapi begitu dermawan dan berpenampilan
    sederhana, layaknya bukan seorang saudagar kaya. Ketika Nampaklah bahwa zuhud
    telah menjadi pakaian mereka, dan dengan itu pula mereka meraih kemenangan demi
    kemenangan.





    Ikhwan wa akhawat fillah,
    zuhud sebagaimana kita fahami adalah mengambil secukupnya akan apa yang ada di
    dunia dengan kesadaran dan harapan bahwa kebahagian serta kepuasan yang tak
    terhingga nanti akan diperoleh di
    akhirat. Sikap zuhud akan membentuk seseorang
    menjadi pribadi yang qanaah dalam kesulitan dan kekurangan sekaligus
    sederhana dan hemat dalam kelapangan dan kelebihan. Ungkapan ala kadarnya
    merupakan bahasa zuhud yang memang tidak bisa diterapkan sama bagi setiap
    orang. Bagi fulan A ala kadarnya berbeda dengan fulan B. Kebutuhan dan kondisi
    setiap orang memang berbeda. Hanya agaknya ada standardisasi minimal yang
    memang tidak boleh dilewati yaitu jangan mubazir, jangan mengambil hak orang
    lain dan mampu menjaga perasaan orang lain. Pernah Ustadz Umar Tilmisani diajak
    berbicara oleh Imam Syahid Hasan Al Bana tentang kebiasaannya berpakaian mewah,
    karena di kalangan ikhwan saat itu sudah mulai terdengar ketidaksetujuan akan
    cara berpakaian beliau. Maka Tilmisani
    mangangkat dalil bahwa Allah SWT mencintai keindahan dan tiada salahnya
    bersyukur menikmati karunia Allah. Dalam hal ini ada sedikitnya dua pelajaran
    yang bisa kita ambil, yaitu bahwa Tilmisani memang tidak salah dengan gaya
    hidupnya, namun Imam Syahid juga punya hak untuk mengingatkan agar Tilmisani
    bisa mengerti perasaan saudaranya.





    Ikhwan wa akhawat fillah, tidak mubazir dan tidak mengambil hak orang
    lain tentu merupakan standar zuhud yang insya Allah tidak begitu sulit bagi
    kita. Namun tentang menjaga perasaan orang lain alangkah sulitnya bagi kita.
    Betapa kita harus bisa empati dan hati-hati agar jangan sampai karena kita
    orang timbul rasa ghill bahkan antipati. Menurut tinjauan syar’i kita tidak mubazir dan tidak mengambil hak
    orang lain. Tapi kenapa masih ada suara-suara sumbang mengomentari gaya hidup
    kita. Di sinilah ikhwan wa akhawat
    fillah kecerdasan kita dituntut. Kecerdasan yang dikemas dengan keyakinan akan
    kemuliaan zuhud. Yang dengan dengan kecerdasan itu kita mampu menyiasati
    tampilan ideal yang membuat semua orang ridha pada kita.


    Tatkala kita telah mampu zuhud
    dengan sebenar-benarnya zuhud, saat itulah sebenarnya kita telah berbakti
    menghidupkan sunnah Rasulullah. Maka semua orangpun akan zuhud pada kita.
    Mereka tidak akan menuntut lebih dari apa yang kita sanggupi, karena kita telah
    berupaya semampu kita memahami apa yang mereka ingini. Bila kemudian suatu saat
    kita mendapati saudara kita belum menjalankan zuhud sepenuhnya, maka jangan ada
    rasa ghill di hati. Datangi dia komunikasikan dengan baik dan doakanlah. Semoga
    Allah membukakan hatinya untuk mau menerima nasihat kita. Yakinlah bahwa
    saudara-saudara kita adalah pribadi-pribadi terpilih yang mudah untuk menerima
    nasihat asalkan kita mampu mengkomunikasikannya dengan benar.


    TARBIYAH DZATIYAH

      Waktu sekarang Wed May 08, 2024 11:04 pm