Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    zuhud

    admin
    admin
    Admin
    Admin


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 688
    Join date : 19.03.10
    Age : 36
    Lokasi : Malang-Indonesia

    zuhud Empty zuhud

    Post by admin Wed Feb 02, 2011 8:18 pm

    ZUHUD

    “…..dan janganlah kehidupan dunia melalaikan kamu dari mengingat Allah”

    Ikhwan wa akhawat fillah, telah kita fahami bahwa dunia bukanlah tempat tinggal terakhir bagi kita. Kelak pasti kita akan menghadapi kehidupan abadi di akhirat.Untuk itulah seluruh potensi dan aktivitas semaksimal mungkin lebih kita curahkan bagi kehidupan akhirat. Allah berfirman: “Dan carilah dengan apa yang telah Allah anugerahkan kepadamu kebahagiaan akhirat, namun jangan kamu lupakan bagianmu di dunia….” (QS 28:77). Dengan bahasa ringkas perhatikan dunia, namun utamakan akhirat. Jangan dibalik, dahulukan dunia baru sisakan untuk akhirat. Pemahaman yang benar akan hakikat akhirat dan dunia akan memunculkan penyikapan yang benar terhadap keduanya.

    Rasulullah dan sahabat-sahabatnya merupakan panutan bagi kita dalam menyikapi dunia dan akhirat. Keteladanan mereka tentang hal itu terangkum dalam sebuah kata yang kerap kita dengar : zuhud. Abdullah bin Mas’ud berkata : Rasulullah tidur di atas tikar dan ketika bangun berbekaslah tikar itu di pinggangnya. Lalu kami berkata : Ya Rasulullah, bagaimana bila kami buatkan untukmu kasur yang empuk? Jawab Nabi : Untuk apakah dunia bagiku, aku di dunia ini bagaikan seorang yang bepergian, berhenti sebentar bernaung di bawah pohon, kemudia pergi meninggalkannya.(HR Bukhari). Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda : Bukannya kekayaan itu karena banyaknya harta dan benda, tetapi kekayaan sebenarnya ialah kaya hati ( HR Bukhari-Muslim). Abdurrahman bin Auf meskipun hidup berkecukupan tetapi begitu dermawan dan berpenampilan sederhana, layaknya bukan seorang saudagar kaya. Ketika Nampaklah bahwa zuhud telah menjadi pakaian mereka, dan dengan itu pula mereka meraih kemenangan demi kemenangan.

    Ikhwan wa akhawat fillah, zuhud sebagaimana kita fahami adalah mengambil secukupnya akan apa yang ada di dunia dengan kesadaran dan harapan bahwa kebahagian serta kepuasan yang tak terhingga nanti akan diperoleh di akhirat. Sikap zuhud akan membentuk seseorang menjadi pribadi yang qanaah dalam kesulitan dan kekurangan sekaligus sederhana dan hemat dalam kelapangan dan kelebihan. Ungkapan ala kadarnya merupakan bahasa zuhud yang memang tidak bisa diterapkan sama bagi setiap orang. Bagi fulan A ala kadarnya berbeda dengan fulan B. Kebutuhan dan kondisi setiap orang memang berbeda. Hanya agaknya ada standardisasi minimal yang memang tidak boleh dilewati yaitu jangan mubazir, jangan mengambil hak orang lain dan mampu menjaga perasaan orang lain. Pernah Ustadz Umar Tilmisani diajak berbicara oleh Imam Syahid Hasan Al Bana tentang kebiasaannya berpakaian mewah, karena di kalangan ikhwan saat itu sudah mulai terdengar ketidaksetujuan akan cara berpakaian beliau. Maka Tilmisani mangangkat dalil bahwa Allah SWT mencintai keindahan dan tiada salahnya bersyukur menikmati karunia Allah. Dalam hal ini ada sedikitnya dua pelajaran yang bisa kita ambil, yaitu bahwa Tilmisani memang tidak salah dengan gaya hidupnya, namun Imam Syahid juga punya hak untuk mengingatkan agar Tilmisani bisa mengerti perasaan saudaranya.

    Ikhwan wa akhawat fillah, tidak mubazir dan tidak mengambil hak orang lain tentu merupakan standar zuhud yang insya Allah tidak begitu sulit bagi kita. Namun tentang menjaga perasaan orang lain alangkah sulitnya bagi kita. Betapa kita harus bisa empati dan hati-hati agar jangan sampai karena kita orang timbul rasa ghill bahkan antipati. Menurut tinjauan syar’i kita tidak mubazir dan tidak mengambil hak orang lain. Tapi kenapa masih ada suara-suara sumbang mengomentari gaya hidup kita. Di sinilah ikhwan wa akhawat fillah kecerdasan kita dituntut. Kecerdasan yang dikemas dengan keyakinan akan kemuliaan zuhud. Yang dengan dengan kecerdasan itu kita mampu menyiasati tampilan ideal yang membuat semua orang ridha pada kita.
    Tatkala kita telah mampu zuhud dengan sebenar-benarnya zuhud, saat itulah sebenarnya kita telah berbakti menghidupkan sunnah Rasulullah. Maka semua orangpun akan zuhud pada kita. Mereka tidak akan menuntut lebih dari apa yang kita sanggupi, karena kita telah berupaya semampu kita memahami apa yang mereka ingini. Bila kemudian suatu saat kita mendapati saudara kita belum menjalankan zuhud sepenuhnya, maka jangan ada rasa ghill di hati. Datangi dia komunikasikan dengan baik dan doakanlah. Semoga Allah membukakan hatinya untuk mau menerima nasihat kita. Yakinlah bahwa saudara-saudara kita adalah pribadi-pribadi terpilih yang mudah untuk menerima nasihat asalkan kita mampu mengkomunikasikannya dengan benar.
    TARBIYAH DZATIYAH


      Similar topics

      -

      Waktu sekarang Thu May 09, 2024 3:02 pm