Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    rahasia di titik nol

    ratri
    ratri
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 281
    Join date : 01.04.10
    Age : 37
    Lokasi : di hati si admin

    rahasia di titik nol Empty rahasia di titik nol

    Post by ratri Fri Jun 18, 2010 8:31 pm

    Apa yang Terjadi
    pada



    Suhu Nol Mutlak?



    -



    Ketika berada di lereng atau puncak
    gunung, kita bisa mengamati uap air yang beralih menjadi butir-butir air keluar
    dari saluran pernapasan. Ketika berada di negara subtropis atau di kutub—yang
    lebih dingin lagi--butiran air itu membeku menjadi es.



    Saat duduk di sekolah dasar, kita
    menyebut fenomena itu sebagai peralihan fase. Itu pun dapat dijelaskan dengan
    fisika klasik: pergerakan acak bahang di dalam gas, cairan, ataupun benda padat
    semakin berkurang intensitasnya seiring dengan semakin melorotnya suhu.



    Tapi situasinya menjadi benar-benar
    berbeda ketika suhu terus turun tajam mendekati nol mutlak, -273,15º C. Pada
    helium cair, suatu sifat supercair (superfluiditas) yang tidak dapat
    diterangkan lewat teori-teori fisika klasik terjadi.



    Gerak acak atom-atom penyusunnya
    tiba-tiba saja lumpuh. Atom-atom itu mengubah polahnya menjadi teratur dalam
    setiap pergerakannya. Sifat itu menyebabkan suatu cairan tidak lagi memiliki
    viskositas atau friksi sama sekali: cairan itu dapat mengalir meluapi sebuah
    cangkir, mengalir keluar melalui pori yang teramat kecil, dan serangkaian efek
    lainnya yang "tidak biasa".



    Dibutuhkan pengenalan tingkat lanjut
    dari fisika kuantum untuk dapat memahami fenomena itu.



    Osheroff bersama
    David M. Lee dan Robert C. Richardson menemukan fakta itu pada awal 1970-an di
    laboratorium suhu-rendah di Cornell University, Amerika Serikat. Mereka
    mendapati bahwa satu dari dua isotop helium, yakni helium-3, dapat dijadikan
    supercair pada suhu hanya sekitar dua per seribu di atas nol mutlak.



    Kredit juga harus diberikan kepada
    ketiga pakar suhu-rendah itu (Lee dan Richardson adalah peneliti senior,
    sedangkan Osheroff mahasiswa keduanya) karena mampu membuat peralatan sendiri
    yang memungkinkan pendinginan suhu serendah itu. Sifat superfluiditas helium-4
    pertama kali ditemukan pada 1930-an, tapi itu dipelajari pada suhu sekitar dua
    derajat atau seribu kali lebih tinggi.



    Agak berbau ketidaksengajaan
    sebenarnya karena saat itu Osheroff dan kedua pembimbingnya itu sedang berburu
    fenomena yang lain: peralihan fase menuju sejenis keteraturan magnetik pada
    helium-3 yang membeku. Untuk sampai ke sana, ketiganya mempelajari tekanan yang
    terukur di dalam helium-3 sebagai fungsi waktu dan volume.



    Sepasang mata Osheroff yang awaslah
    yang menemukan bahwa ada "lompatan" kecil pada grafik hasil
    pengukuran fungsi-fungsi tersebut. Mereka tidak yakin kalau keanehan itu
    "sekadar" disebabkan oleh karakteristik peralatan buatan mereka
    sendiri yang digunakan. Sebaliknya, meyakini itu adalah efek yang nyata.



    Butuh penelitian lanjutan dan dua kali
    publikasi pada 1972 bagi ketiganya untuk meyakinkan efek apa yang sebenarnya
    terjadi. Akhirnya mereka berhasil menunjukkan, fenomena yang dimaksud adalah
    terjadinya dua peralihan fase dalam helium-3 cair itu.



    Penemuan itu segera menambah intensif
    penelitian tentang cairan kuantum baru. Lewat penelitian-penelitian itulah kita
    tahu bagaimana hukum-hukum fisika kuantum, yang merumuskan sistem-sistem
    mikroskopik, kadang berlaku juga untuk menerangkan sistem yang makroskopik.



    Aplikasinya yang terbaru adalah
    pengujian atas teori tentang pembentukan untaian kosmik (cosmic strings) di
    jagat raya. Obyek yang masih hipotetis itu--yang diyakini ambil peran dalam
    terbentuknya galaksi-galaksi--sangat mungkin muncul sebagai konsekuensi dari
    peralihan fase yang cepat sesaat setelah Dentuman Besar (Big Bang).



    Sedangkan
    superfluiditas helium-4 sudah lebih dulu sukses diaplikasikan dalam teknik
    spektrokopi.






    Saudara
    tapi tak identik



    Secara alami, gas helium
    memiliki dua isotop, yang masing-masing berbeda secara mendasar. Helium-4 yang
    memiliki inti atomdengan dua proton dan dua neutron, serta pada kulitnya
    memiliki dua elektron, lebih banyak ditemukan ketimbang helium-3.



    Inti atom helium-3 juga
    memiliki dua proton, dilengkapi dua elektron, tapi hanya ada satu neutron.
    Jumlah partikelnya menjadi tidak biasa, Karena itu, perbedaan yang dramatik
    diantara kelakukan kedua isotop itu muncul saat keduanya didinginkan hingga
    suhu menedekati nol mutlak.



    Pada suhu yang cukup
    rendah (kurang dari 0,87 K), campuran helium-3 dan helium-4 tidak stabil.
    Campuran itu akan mengalami pemisahan. Fase helium-3 yang terkonsentrasi dan
    kerapatan lebih rendah akan mengambang di atas campuran itu.



    Sumber : Koran Tempo (18 November 2005)

      Waktu sekarang Fri Nov 22, 2024 2:10 pm