PERBEDAAN ANTARA AL-QUR’AN, HADITS NABAWI DAN HADITS QUDSI
Contributed by Fahmi Rusdi
Islam adalah ajaran yang diturunkan Allah Swt kepada nabi Muhammad Saw dengan menurunkan kepadanya Al-
Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia. Al-Qur’an merupakan mukjizat nabi Saw yang terbesar yang dapa
mengeluarkan manusia dari jahiliyah menuju cahaya kebenaran dan membimbing ke jalan yang lurus.
Al-Qur’an merupakan sumber hukum pertama, kemudian sumber hukum lainnya yakni hadits. Hadits merupakan
sumber hukum Islam yang kedua setelah Al-Qur’an. Dengan demikian hadits menjadi penjelas dari apa-apa yang
terkandung dalam Al-Qur’an. Hadits sumber hukum Islam selain Al-Qur’an ini wajib diikuti baik daam bentuk perintah
maupun larangan. Seperti firman Allah SWT dalam QS. An-Nisa:136.
136. Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah
turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-
jauhnya.
32. Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang kafir". (Qs.Ali Imron:32)
Karena itu, sangat penting dan mendasar mengetahui perbedaan antara Al-Qur’an, hadits nabawi dan hadits qudsi.
Selanjutnya perbedaan itu semua akan dibahas di bawah ini.
Definisi Al-Qur’an
Sebagaimana dikutip oleh Manna’ al-Qattan, Al-Qur’an berasal dari kata قرأ yang memmpunyai arti mengumpu
dan menghimpun, dan قراءة berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan
yang tersusun rapih.
Al-Qur’an pada mulanya seperti قراءة yaitu masdar dari kata قرأ , قراءة dan قرآنا.
17. Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)
membacanya.18. Apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu. (Qs. Al-Qiyamah:17-18).
Sedangkan terminologi Al-Qur’an adalah Kalam (perkataan) Allah Swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw
secara mutawatir melalui malaikat jibril as, dianggap berpahala membacanya dan dimulai dari surat al-fatihah sampai
surat an-nas.
193. Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), (Qs:Asy-Syuara:193).
Perbedaan Antara Al-Qur’an, Hadits Nabawi dan Hadits Qudsi
Definisi Al-Qur’an telah dijelaskan di atas. Adapun perbedaan antara Al-Qur’an, hadits nabawi dan hadits qudsi akan
dijelaskan di bawah ini:
Hadits Nabawi
Pengertian hadits dalam behasa berarti baru lawan dari qadim (lama). Sedangkan yang dimaksud hadits adalah
setiap kata-kata yang dinukilkan dan disampaikan manusia baik kata-kata itu diperoleh melalui pendengarannya atau
wahyu, baik dalam keadaan jaga maupun dalam keadaan tidur.
Sedangkan menurut istilah adalah apa-apa yang disandarkan Nabi Muhammad Saw baik berupa perkataan,
perbuatan dan ketetapan atau sifat.
Hadits Qudsi
Kata Qudsi dinisbahkan kepada quds yang berarti kebersihan dan kesucian. Maka kata taqdis berarti menyucikan
Allah. Yakni hadist yang dinisbahkan kepada zat yang suci kepada Allah Swt.
Kata taqdis sama dengan tathir, taqoddasa sama dengan tatohharo yang berarti bersih dan suci. Sebagaimana Allah
Swt berfirman kepada para malaikat-Nya:
30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah
di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."(Qs.Al-
Baqoroh:30).
PLQ
http://layananquran.com Powered by Joomla! Generated: 27 November, 2008, 22:19
Sedangkan menurut istilah adalah hadits yang oleh Nabi Muhammad Saw disandarkan kepada Allah Swt.
Maksudnya Nabi meriwayatkannya bahwa itu dari kalam (perkataan) Allah Swt. Rasulullah menjadi perawi perkataan
Allah dengan lafal dari Nabi sendiri.
Perbedaan Hadits Qudsi dan Al-Qur’an
Ada beberapa perbedaan antara Al-Qur’an dan Hadits Qudsi, diantaranya:
1.Lafal dan makna Al-Qur’an berasal dari Allah Swt. Maka hal itu merupakan wahyu. Sedang Hadits Qudsi hanya
maknanya saja yang berasal dari Allah sedangkan lafalnya dari Nabi Muhammad Saw sendiri. Hadits qudsi adalah
wahyu dalam makna bukan dalam lafal. Karenanya, dibolehkan meriwayatkan hadits qudsi dengan maknanya saja.
2.Membaca Al-Qur’an merupakan ibadah, karena itu Al-Qur’an dibaca dalam shalat sedangkan hadits qudsi tidak dibaca
dalam shalat.
3.Al-Qur’an dinukil secara mutawatir sehingga kepastiannya mutlak. Sedang hadits-hadits qudsi kebanyakan adalah
khabar ahad sehingga kepastiannya masih merupakan dugaan. Adakalanya hadits qudsi shahih, hasan dan dhaif.
Perbedaan Hadits Qudsi dan Hadits Nabawi
Hadits Nabawi terbagi dua:
1.Tauqifi yang bersifat tauqifi.
2.Tauqifi yang bersifat taufiqi.
Tauqifi yang bersifat tauqifi, yakni kandungannya diterima oleh Rasulullah Saw berupa wahyu, lalu nabi menjelaskan
kepada manusia dengan kata-katanya sendiri. Karenanya, meskipun kandungannya dinisbatkan kepada Allah tetapi dari
segi pembicaraannya lebih layak dinisbatkan kepada Rasulullah Saw. Karena kata-kata itu dinisbatkan kepada yang
mengatakannya, meskipun di dalamnya terdapat makna yang diterima dari yang lain.
Tauqifi yang bersifat taufiqi, yakni apa yang disimpulkan oleh Rasulullah Saw menurut pemahamannya terhadap Al-
Qur’an. Karena Nabi mempunyai tugas untuk menjelaskan Al-Qur’an dan menyimpulkannya dengan pertimbangan dan
ijtihad. Bagian yang bersifat ijtihad ini diperkuat oleh wahyu bila ia benar. Tetapi bila terdapat kesalahan di dalamnya
maka turunlah ayat yang membetulkannya.
Contoh yang kedua ini dengan apa yang terjadi mengenai urusan tawanan perang badar. Rasulullah Saw mengambil
pendapat Abu Bakar dengan menerima tebusan mereka. Maka turunlah wahyu yang mencela tindakan nabi.
67. Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. kamu
menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). dan Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Qs.Al-Anfal:67)
Pola (Shighat) Periwayatannya
Dalam hadits qudsi terdapat dua pola periwayatan, yaitu:
1. Rasululloh Saw mengatakan apa yang diriwayatkan dari Tuhan-Nya,
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ٕيما يرويه عن ربه ...
2. Rasulullah Saw mengatakan: Allah Ta’ala telah berfirman atau berfirman Allah Ta’ala; قال رسول الله :
Jumlah Hadits Qudsi
Hadits qudsi jumlahnya tidak berbilang banyak sebagaimana jumlah hadits nabawi lainnya, jumlahnya tidak lebih dari
200 hadits.
Contoh Hadits Qudsi
مارواه مسلم ٕي صØ-ÙŠØ-Ù‡ عَنْ أَبٕي ذَرّٕ رضي الله عنه عَ
“Apa yang telah diriwayatkan oleh Muslim dalam shohihnya, Dari Abu Dzar r.a dari Nabi Saw mengenai apa yang
diriwayatkan dari Tuhan-Nya Ta’ala bahwasanya ia bersabda: “Wahai hambaku, Aku mengharamkan kezhaliman pada
diri-Ku dan Aku jadikan (kezaliman) itu menjadi haram maka janganlah kalian saling menzalimi―.
Kodifikasi Hadits Qudsi yang Masyhur
Kodifikasi dalam kitab Al-Ittihaf Assaniyah Bil Ahadits Al-Qudsiyyah, yang disusun oleh Abdul Rauf Al-Munawi. Ia
telah mengumpulkan hadits-hadits qudsi sebanyak 272 hadits qudsi.
Penutup
PLQ
http://layananquran.com Powered by Joomla! Generated: 27 November, 2008, 22:19 Dari paparan singkat di atas telah menjadi terang perbedaan Al-Qur’an, Hadits Qudsi dan Hadits Nabawi.
Pemaknanaan semuanya bersumber dari Allah Swt, hanya saja terdapat perbedaan lafal siapa yang menyampaikannya.
Ketika makna dan lafalnya dari Allah maka disebut Al-Qur’an, tetapi ketika makna dan lafalnya dari Rasulullah maka
disebut Hadits Nabawi dan ketika maknanya dari Allah dan lafalnya dari Rasul Saw dengan meriwayatkannya dari Allah
maka disebut Hadits Qudsi.
DAFTAR BACAAN:
Mahmud at-Tahhan, Mabahits fi Ulumil Hadits, Maktabah Wahbah, Cairo, 1992.
________________, Taisiru Mustolahil Hadits, Maktabah Ma’arif..
Manna’ al-Qattan, Mabahits Fi Ulumil Qur’an, Mansyurot al-asril hadits.
Muslim bin al-Hajjaj al-Naysaburi, Shahih Muslim, Bab Larangan Berbuat Kezaliman, Juz 12.
Contributed by Fahmi Rusdi
Islam adalah ajaran yang diturunkan Allah Swt kepada nabi Muhammad Saw dengan menurunkan kepadanya Al-
Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman bagi manusia. Al-Qur’an merupakan mukjizat nabi Saw yang terbesar yang dapa
mengeluarkan manusia dari jahiliyah menuju cahaya kebenaran dan membimbing ke jalan yang lurus.
Al-Qur’an merupakan sumber hukum pertama, kemudian sumber hukum lainnya yakni hadits. Hadits merupakan
sumber hukum Islam yang kedua setelah Al-Qur’an. Dengan demikian hadits menjadi penjelas dari apa-apa yang
terkandung dalam Al-Qur’an. Hadits sumber hukum Islam selain Al-Qur’an ini wajib diikuti baik daam bentuk perintah
maupun larangan. Seperti firman Allah SWT dalam QS. An-Nisa:136.
136. Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah
turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-
jauhnya.
32. Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang kafir". (Qs.Ali Imron:32)
Karena itu, sangat penting dan mendasar mengetahui perbedaan antara Al-Qur’an, hadits nabawi dan hadits qudsi.
Selanjutnya perbedaan itu semua akan dibahas di bawah ini.
Definisi Al-Qur’an
Sebagaimana dikutip oleh Manna’ al-Qattan, Al-Qur’an berasal dari kata قرأ yang memmpunyai arti mengumpu
dan menghimpun, dan قراءة berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan
yang tersusun rapih.
Al-Qur’an pada mulanya seperti قراءة yaitu masdar dari kata قرأ , قراءة dan قرآنا.
17. Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)
membacanya.18. Apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu. (Qs. Al-Qiyamah:17-18).
Sedangkan terminologi Al-Qur’an adalah Kalam (perkataan) Allah Swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw
secara mutawatir melalui malaikat jibril as, dianggap berpahala membacanya dan dimulai dari surat al-fatihah sampai
surat an-nas.
193. Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), (Qs:Asy-Syuara:193).
Perbedaan Antara Al-Qur’an, Hadits Nabawi dan Hadits Qudsi
Definisi Al-Qur’an telah dijelaskan di atas. Adapun perbedaan antara Al-Qur’an, hadits nabawi dan hadits qudsi akan
dijelaskan di bawah ini:
Hadits Nabawi
Pengertian hadits dalam behasa berarti baru lawan dari qadim (lama). Sedangkan yang dimaksud hadits adalah
setiap kata-kata yang dinukilkan dan disampaikan manusia baik kata-kata itu diperoleh melalui pendengarannya atau
wahyu, baik dalam keadaan jaga maupun dalam keadaan tidur.
Sedangkan menurut istilah adalah apa-apa yang disandarkan Nabi Muhammad Saw baik berupa perkataan,
perbuatan dan ketetapan atau sifat.
Hadits Qudsi
Kata Qudsi dinisbahkan kepada quds yang berarti kebersihan dan kesucian. Maka kata taqdis berarti menyucikan
Allah. Yakni hadist yang dinisbahkan kepada zat yang suci kepada Allah Swt.
Kata taqdis sama dengan tathir, taqoddasa sama dengan tatohharo yang berarti bersih dan suci. Sebagaimana Allah
Swt berfirman kepada para malaikat-Nya:
30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah
di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."(Qs.Al-
Baqoroh:30).
PLQ
http://layananquran.com Powered by Joomla! Generated: 27 November, 2008, 22:19
Sedangkan menurut istilah adalah hadits yang oleh Nabi Muhammad Saw disandarkan kepada Allah Swt.
Maksudnya Nabi meriwayatkannya bahwa itu dari kalam (perkataan) Allah Swt. Rasulullah menjadi perawi perkataan
Allah dengan lafal dari Nabi sendiri.
Perbedaan Hadits Qudsi dan Al-Qur’an
Ada beberapa perbedaan antara Al-Qur’an dan Hadits Qudsi, diantaranya:
1.Lafal dan makna Al-Qur’an berasal dari Allah Swt. Maka hal itu merupakan wahyu. Sedang Hadits Qudsi hanya
maknanya saja yang berasal dari Allah sedangkan lafalnya dari Nabi Muhammad Saw sendiri. Hadits qudsi adalah
wahyu dalam makna bukan dalam lafal. Karenanya, dibolehkan meriwayatkan hadits qudsi dengan maknanya saja.
2.Membaca Al-Qur’an merupakan ibadah, karena itu Al-Qur’an dibaca dalam shalat sedangkan hadits qudsi tidak dibaca
dalam shalat.
3.Al-Qur’an dinukil secara mutawatir sehingga kepastiannya mutlak. Sedang hadits-hadits qudsi kebanyakan adalah
khabar ahad sehingga kepastiannya masih merupakan dugaan. Adakalanya hadits qudsi shahih, hasan dan dhaif.
Perbedaan Hadits Qudsi dan Hadits Nabawi
Hadits Nabawi terbagi dua:
1.Tauqifi yang bersifat tauqifi.
2.Tauqifi yang bersifat taufiqi.
Tauqifi yang bersifat tauqifi, yakni kandungannya diterima oleh Rasulullah Saw berupa wahyu, lalu nabi menjelaskan
kepada manusia dengan kata-katanya sendiri. Karenanya, meskipun kandungannya dinisbatkan kepada Allah tetapi dari
segi pembicaraannya lebih layak dinisbatkan kepada Rasulullah Saw. Karena kata-kata itu dinisbatkan kepada yang
mengatakannya, meskipun di dalamnya terdapat makna yang diterima dari yang lain.
Tauqifi yang bersifat taufiqi, yakni apa yang disimpulkan oleh Rasulullah Saw menurut pemahamannya terhadap Al-
Qur’an. Karena Nabi mempunyai tugas untuk menjelaskan Al-Qur’an dan menyimpulkannya dengan pertimbangan dan
ijtihad. Bagian yang bersifat ijtihad ini diperkuat oleh wahyu bila ia benar. Tetapi bila terdapat kesalahan di dalamnya
maka turunlah ayat yang membetulkannya.
Contoh yang kedua ini dengan apa yang terjadi mengenai urusan tawanan perang badar. Rasulullah Saw mengambil
pendapat Abu Bakar dengan menerima tebusan mereka. Maka turunlah wahyu yang mencela tindakan nabi.
67. Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. kamu
menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). dan Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Qs.Al-Anfal:67)
Pola (Shighat) Periwayatannya
Dalam hadits qudsi terdapat dua pola periwayatan, yaitu:
1. Rasululloh Saw mengatakan apa yang diriwayatkan dari Tuhan-Nya,
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ٕيما يرويه عن ربه ...
2. Rasulullah Saw mengatakan: Allah Ta’ala telah berfirman atau berfirman Allah Ta’ala; قال رسول الله :
Jumlah Hadits Qudsi
Hadits qudsi jumlahnya tidak berbilang banyak sebagaimana jumlah hadits nabawi lainnya, jumlahnya tidak lebih dari
200 hadits.
Contoh Hadits Qudsi
مارواه مسلم ٕي صØ-ÙŠØ-Ù‡ عَنْ أَبٕي ذَرّٕ رضي الله عنه عَ
“Apa yang telah diriwayatkan oleh Muslim dalam shohihnya, Dari Abu Dzar r.a dari Nabi Saw mengenai apa yang
diriwayatkan dari Tuhan-Nya Ta’ala bahwasanya ia bersabda: “Wahai hambaku, Aku mengharamkan kezhaliman pada
diri-Ku dan Aku jadikan (kezaliman) itu menjadi haram maka janganlah kalian saling menzalimi―.
Kodifikasi Hadits Qudsi yang Masyhur
Kodifikasi dalam kitab Al-Ittihaf Assaniyah Bil Ahadits Al-Qudsiyyah, yang disusun oleh Abdul Rauf Al-Munawi. Ia
telah mengumpulkan hadits-hadits qudsi sebanyak 272 hadits qudsi.
Penutup
PLQ
http://layananquran.com Powered by Joomla! Generated: 27 November, 2008, 22:19 Dari paparan singkat di atas telah menjadi terang perbedaan Al-Qur’an, Hadits Qudsi dan Hadits Nabawi.
Pemaknanaan semuanya bersumber dari Allah Swt, hanya saja terdapat perbedaan lafal siapa yang menyampaikannya.
Ketika makna dan lafalnya dari Allah maka disebut Al-Qur’an, tetapi ketika makna dan lafalnya dari Rasulullah maka
disebut Hadits Nabawi dan ketika maknanya dari Allah dan lafalnya dari Rasul Saw dengan meriwayatkannya dari Allah
maka disebut Hadits Qudsi.
DAFTAR BACAAN:
Mahmud at-Tahhan, Mabahits fi Ulumil Hadits, Maktabah Wahbah, Cairo, 1992.
________________, Taisiru Mustolahil Hadits, Maktabah Ma’arif..
Manna’ al-Qattan, Mabahits Fi Ulumil Qur’an, Mansyurot al-asril hadits.
Muslim bin al-Hajjaj al-Naysaburi, Shahih Muslim, Bab Larangan Berbuat Kezaliman, Juz 12.
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as