Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    website pendidikan

    ratri
    ratri
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 281
    Join date : 01.04.10
    Age : 37
    Lokasi : di hati si admin

    website pendidikan Empty website pendidikan

    Post by ratri Fri Jun 18, 2010 8:45 pm















    Website Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur
    Asing:





    Sebuah Upaya Pemanfaatan Teknologi Informasi[1]





    oleh


    Andika Dutha Bachari[2]


    Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


    FPBS Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung














    I. Pendahuluan




    Dari lima ciri
    perubahan zaman yang dikategorikan oleh Alisyahbana (2000), saat ini, kita
    sudah memasuki fase ketiga, yaitu fase perkembangan teknologi informasi.
    Perkembangan ini ditandai dengan hadirnya teknologi tinggi yang dapat
    dikonsumsi dengan mudah dan murah oleh masyarakat. Teknologi yang cenderung
    berkembang saat ini adalah teknologi yang berbasis jaringan (net work). Kemajuan ini dalam hitungan
    detik selalu mengalami perubahan yang signifikan. Hasil perkembangan teknologi
    informasi yang menjadi primadona saat ini adalah teknologi jaringan komputer
    dunia atau sering kita sebut internet.


    Dengan segala aspeknya, internet telah memberikan
    berbagai layanan dan kemudahan yang dapat diaplikasikan dalam kepentingan hidup
    manusia. Saat ini, pemanfaatan jaringan komputer banyak diterapkan dalam bidang
    perbankan, kesehatan, ekonomi bisnis, hiburan, keamanan, informasi, keagamaan,
    pendidikan, dan lain-lain. Dari sejumlah bidang yang disebutkan di atas,
    ternyata bidang pendidikan merupakan bidang yang masih tergolong minim dalam
    memanfaatkan jaringan komputer ini, terutama bidang pendidikan bahasa. Ada
    beberapa alasan yang mendukung minimnya pemanfaatan jaringan komputer dalam
    dunia pendidikan bahasa ini, yaitu (1) pembuatan situs pendidikan bahasa
    cenderung sulit karena karakter situs ini berbeda dengan situs-situs lainnya,
    dan (2) motivasi tertinggi para konsumen dalam menggunakan internet cenderung
    bersifat rekreatif. Dengan demikian, situs yang paling banyak diminati adalah
    situs yang bernuansa hiburan, bukan pendidikan (Bachari, 2001).


    Hal di atas, setidaknya, menggambarkan bahwa dalam
    konteks pendidikan bahasa (BIPA) pemanfaatan jaringan komputer belum
    berkembang. Artinya, peluang untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
    pendidikan bahasa (BIPA) melalui teknologi informasi belum tersentuh secara
    maksimal. Oleh karena itu, berbagai upaya pemanfaatan teknologi informasi ini
    harus segera dirumuskan agar dapat memberikan konstribusi maksimal bagi dunia
    pendidikan bahasa (BIPA).






    II. Berbagai Bentuk Pemanfaatan Jaringan Komputer dalam Konteks
    Pengajaran BIPA






    Pada dasarnya
    pemanfaatan teknologi informasi dalam konteks pengajaran BIPA berguna dalam (1)
    membangun profisiensi kebahasaan pembelajar, (2) meningkatkan keefektifan
    manajemen lembaga penyelenggara BIPA dalam mempromosikan program kegiatannya,
    dan (3) membangun jaringan komunikasi profesional pengajar BIPA.


    Bentuk pemanfaatan
    tersebut dapat berupa (1) media proses belajar mengajar jarak jauh, (2) media
    pengajaran mandiri/klasikal, (3) alat uji kemahiran berbahasa (Indonesia), (4)
    media promosi lembaga penyelenggara BIPA, (5) media penyedia bahan ajar, dan
    (6) sarana komunikasi profesional pengajar BIPA.


    Pembuatan (baca:
    pendesainan) jaringan komunikasi dan media promosi yang berbasis jaringan
    tidaklah terlalu sulit sebab saat ini sangat banyak software yang memberikan kemudahan bagi kita untuk mendesain sebuah
    web. Mendesain web semacam ini tidak berbeda dengan rancangan yang dipergunakan
    oleh situs-situs surat kabar, hiburan, bisnis, dan perbankan. Software-software
    yang sering dipergunakan untuk mendesain sebuah web secara umum adalah MS.
    Publisher, MS. Front Page, dan Net Scope Composer. Setiap software tersebut memiliki fasilitas yang berbeda. MS. Publisher,
    misalnya, menyediakan fasilitas yang sangat praktis. Dalam menggunakan software ini, kita cukup mengisi materi
    yang akan ditampilkan dalam web karena software
    ini telah menyediakan format web beserta html-nya. Lain lagi ketika kita
    mempergunakan MS. Front Page, tugas kita hanya membuat gambar dan mengetik naskah
    untuk membangun sebuah web. Dapat pula kita sertakan video live dalam situs yang kita bangun dengan menggunakan software ini. Software ini cocok dipergunakan untuk merancang ruang promosi
    lembaga penyelenggara BIPA. Karakteristik software
    itu harus kita pahami dan pemanfaatannya harus kita sesuaikan dengan
    kebutuhan web yang akan kita bangun.


    Berbeda dengan
    pendesainan web pendidikan bahasa, yang berupa (1) media proses belajar
    mengajar jarak jauh, (2) media penyedia bahan ajar, dan (3) alat uji kemahiran
    berbahasa (Indonesia). Tujuan perancangan web semacam itu tidak lain untuk
    membangun atau meningkatkan profisiensi kebahasaan pembelajar, baik lisan
    maupun tulis. Mendesain web semacam ini
    cenderung sulit karena seorang desainer web pendidikan bahasa, selain harus
    memahami software yang
    dipergunakannya, ia pun harus memahami hakikat pendidikan bahasa, hakikat
    bahasa secara keseluruhan, dan karakteristik linguistis dari bahasa
    (Indonesia). Semuanya itu harus disinergikan dalam konteks pengajaran BIPA.
    Inilah yang saya maksud dengan karakteristik web pendidikan bahasa berbeda
    dengan karakteristik web yang lainnya.


    Materi yang ditampilkan
    dalam sebuah web pendidikan bahasa harus didasarkan pada (1) tujuan kurikuler,
    (2) minat siswa, dan (3) usul siswa (Alwasilah, 2000). Semua materi tersebut
    sangat memungkinkan diwujudkan dalam bentuk tulisan, suara, dan gambar. Hal
    yang harus diperhatikan ketika memuat materi dalam sebuah web adalah bahwa kita
    harus memahami hakikat tentang bagaimana bahasa dipelajari dan bagaimana bahasa
    diajarkan. Jangan sampai ketika kita memuat materi dalam sebuah web hal yang
    ditampilkan, misalnya, hanya berbentuk tulisan atau suara. Pemuatan wujud
    materi itu harus disesuaikan dengan kebutuhan pembelajar. Tampilan materi yang
    sempurna dalam sebuah web dapat menjanjikan pendekatan belajar yang interaktif.



    Setidaknya gambaran di
    atas membuktikan, bahwa merancang web pendidikan bahasa bukanlah pekerjaan yang
    mudah, namun tidak juga dikatakan sebagai pekerjaan yang sulit. Pada hakikatnya
    seorang desainer web pendidikan bahasa harus mampu memahami teori (pendidikan)
    bahasa dan menguasai teknologi informasi untuk mengaktualisasikan materi dalam
    bentuk audio-visual.








    III.
    Beberapa
    Langkah dalam Merancang Web BIPA



    Sebuah web BIPA dapat
    berisikan (1) homepage pendidikan
    bahasa, (2) homepage promosi dan
    informasi, dan (3) layanan e-mail, chatting, dan chatting voice[3].
    Dalam mewujudkan web tersebut, kita dapat mempergunakan software yang menyediakan fasilitas rancang bangun web site. Fasilitas yang diperlukan
    dalam merancang sebuah web adalah satu unit pc
    lengkap yang berspesifikasi cukup baik, yaitu pc yang memiliki memory cukup
    besar, processor yang berkecepatan
    tinggi, dan hard ware lainnya yang
    cukup menunjang.


    Sebelum kita memuat
    materi ke dalam web, sebaiknya kita telah menyusun materi tersebut dalam bentuk
    yang sempurna di dalam sebuah CD atau hard
    disk
    . Hal tersebut dapat memudahkan kita dalam bekerja sehingga kita
    tinggal memindahkan materi tersebut ke dalam soft ware yang dipergunakan. Setelah materi itu tersusun dalam web
    yang kita bangun, sebaiknya dilakukan test
    quality control
    (TQC) agar web yang
    kita bangun terjaga dari segi kualitas, keamanan, dan keindahannya. Test Quality Control dapat dilakukan di
    lab bahasa dalam bentuk CD. Hasil evaluasi dari TQC ini dapat kita manfaatkan
    untuk menyempurnakan segala kekurangan web yang kita bangun. Selanjutnya, kita
    tinggal meregister web tersebut di Internet
    Service Provider
    (ISP). Bisa juga kita memanfaatkan fasilitas gratis dari provider tertentu untuk meluncurkan web
    kita, tetapi dalam kapasitas yang terbatas.


    Setelah web tersebut
    masuk dalam jaringan komputer dunia, kita dapat mengoperasionalkannya secara on-line sehingga kita dapat
    memperbaharui atau menghapus berbagai
    materi yang terdapat di dalam web.





    IV.
    WWW.
    BAHASAKU.AC.ID (Sebuah Contoh)



    WWW.BAHASAKU.AC.ID
    adalah sebuah web yang saya rancang dengan beberapa orang kawan di UKM Sanggar
    Budidaya Linguistik UPI. Perancangan web
    ini dimaksudkan untuk mengikuti Lomba Karya Inovatif Produktif Dirjen Dikti
    tahun 2001 di bawah bimbingan Dr. H. Yoyo Mulyana, M.Ed. dan beberapa orang
    dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia FPBS UPI. Web ini memuat homepage pendidikan bahasa, homepage promosi lembaga penyelenggara
    program BIPA, homepage placement test,
    dan layanan e-mail serta chatting. Pembuatan web ini menggunakan software Net Scope Composer dalam
    komputer yang berspesifikasi hard disk 10 GB, processor IP III 950 Mhz, memory
    128 MB, dan hard ware lain yang cukup
    menunjang.


    Homepage pendidikan bahasa memuat
    jenjang pendidikan tingkat dasar, menengah, dan lanjutan. Materi yang
    diaktualisasikan dalam jenjang pendidikan dasar 30% berupa audio, 30% berupa
    tulisan, dan 40% berupa audiovisual. Hal tersebut kami maksudkan untuk
    memprioritaskan pencapaian kemampuan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis
    pembelajar tingkat dasar. Pada tingkat menengah materi diaktualisasikan dalam
    bentuk audio sebanyak 10%, tulisan 40%,
    dan 50% berupa audiovisual. Hal ini kami maksudkan untuk memprioritaskan penguasaan
    keterampilan berbicara, membaca, menyimak, dan menulis. Pada tingkat lanjutan,
    materi yang kami aktualisasikan dalam bentuk audio sebanyak 10%, tulisan 70%,
    dan audiovisual sebanyak 20%. Hal ini kami maksudkan untuk membangun kemampuan
    menulis, berbicara, membaca, dan menyimak. Materi yang ditampilkan dilengkapi
    dengan alat evaluasi (pilihan objektif) yang dapat diperiksa secara
    komputerikal. Komposisi materi di atas kami adaptasikan dari berbagai sumber
    yang didapat dalam perkuliahan.


    Homepage media promosi lembaga
    penyelenggara BIPA di Indonesia ini memuat sejumlah program dan kegiatan yang
    dilaksanakan lembaga tersebut. Hal ini dapat bermanfaat untuk memperlebar
    jaringan pasar lembaga penyelenggara BIPA, terutama untuk menarik peminat BIPA
    di luar negeri. Materi yang dapat ditampilkan dalam homepage ini tidak hanya berupa audio, namun juga dapat berupa
    gambar (photo).


    Layanan
    e-mail dan chatting dalam web ini dapat bermanfaat bagi pembelajar untuk
    memperaktekkan keterampilan berbahasanya dalam bentuk komunikasi tulis. Selain
    itu, layanan ini dapat pula dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi bagi
    profesional pengajar BIPA untuk bertukar pikiran dan bertukar pengalaman.


    Homepage placement test dimaksudkan
    untuk menguji kemampuan berbahasa Indonesia pembelajar. Hasil tes ini akan
    direkomendasikan kepada tester yang
    kemudian akan disarankan belajar pada level yang sesuai dengan hasil tesnya. Placement test ini berupa soal pilihan
    objektif, dan diperiksa secara komputerikal. Perangkat tes ini kami susun
    sendiri, dan kami akui bahwa validitas dan realibilitas perangkat ini belum
    teruji secara sempurna.





    V.
    Penutup


    Uraian di atas,
    setidaknya, menggambarkan kepada kita bahwa peranan teknologi informasi dapat
    memberikan konstribusi yang besar bagi dunia pengajaran BIPA, terutama pada
    saat ini ketika perkembangan BIPA telah menunjukkan grafik yang menggembirakan
    seperti dilaporkan oleh Lengkanawati (1997) dan Alwasilah (2000). Oleh karena
    itu, pemanfaatan hasil kemajuan teknologi informasi ini harus disegerakan untuk
    mengimbangi perkembangan BIPA. Berbagai
    upaya harus segera dipikirkan dan dirumuskan untuk mendukung percepatan
    perkembangan BIPA. Berbagai langkah pun harus disinergikan dalam konteks
    perencanaan yang strategis agar menghasilkan hasil yang maksimal. Di sinilah
    pentingnya peran Asosiasi Pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing dan
    khususnya Konferensi Internasional Pengajar Bahasa Indonesia untuk Penutur
    Asing yang merupakan ajang penyajian berbagai hasil penelitian pakar dan ahli
    kita, dan sekaligus yang menjadi pendorong bagi dilakukannya
    penelitian-penelitian untuk pengembangan program BIPA. Semoga!





    Untuk:


    Tuhan, Bangsa, dan Almamater.





























    Daftar Pustaka






















    Alisyahbana.
    2000. “Lima Ciri Perubahan Masyarakat Dunia”. Artikel pada Harian umum
    Kompas.


    Alwasilah,
    A. Chaedar. 2000. Perspektif Pendidikan
    Bahasa Inggris di Indonesia dalam Konteks Persaingan Global
    . Bandung:
    Andira.


    Alwi,
    Hasan. 1999.


    Bachari,
    A. Dutha. 2001.”Ajari Mereka Bahasa, Bukan tentang Bahasa”. Artikel pada Harian
    Umum Lampung Pos.


    Bachari,
    A. Dutha. 2001. “Kejahatan (Intelektual) dalam dunia Cyber”. Artikel pada
    Harian Umum Galamedia.


    Lengkanawati,
    Nenden S. 1997. Konstribusi strategi Belajar Bahasa Terhadap Tingkat Kemahiran
    Berbahasa (Studi Tentang Perbedaan antara Strategi Belajar Bahasa Pembelajar
    Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Asing dengan Strategi Belajar Bahasa Pembelajar
    Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing). Unpublished Dissertation. PPS IKIP
    Bandung.


    Purbo,
    Ono.W. 2001. TCP/IP; Sistem Jaringan
    Radio Paket
    . Jakarta: Gramedia Elektroindo



    Purbo, Ono.W. 2000. Keamanan
    Jaringan Internet
    . Jakarta: Gramedia Elektroindo.


    Purbo, Ono.W. 2000. Internet
    Radio Pocket
    . Jakarta: Gramedia Elektroindo.













































    6













    [1]
    Disampaikan pada Konferensi Internasional Pengajar Bahasa Indonesia bagi
    Penutur Asing, Grand Bali Beach Hotel 1-3 Oktober 2001






    [2]
    Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI Angk.’98.
    Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa Sanggar Budidaya Linguistik UPI






    [3]
    Layanan chatting voice, sampai saat
    ini teknologi yang mendukungnya masih terus dikembangkan. Diperkirakan layanan
    ini dapat dinikmati secara sempurna di Indonesia pada tahun 2003.

      Waktu sekarang Sun Nov 24, 2024 4:12 am