.Normal
{margin:0.0pt;
margin-top:0.0pt;
margin-bottom:0.0pt;
margin-left:0.0pt;
margin-right:0.0pt;
text-indent:0.0pt;
font-family:"Times New Roman";
font-size:10.0pt;
color:Black;
font-weight:normal;
}
H1
{margin:0.0pt;
margin-top:12.0pt;
margin-bottom:3.0pt;
margin-left:0.0pt;
margin-right:0.0pt;
text-indent:0.0pt;
font-family:"Arial";
font-size:18.0pt;
color:Black;
font-weight:bold;
}
H2
{margin:0.0pt;
margin-top:12.0pt;
margin-bottom:3.0pt;
margin-left:0.0pt;
margin-right:0.0pt;
text-indent:0.0pt;
font-family:"Arial";
font-size:16.0pt;
color:Black;
font-weight:bold;
}
H3
{margin:0.0pt;
margin-top:12.0pt;
margin-bottom:3.0pt;
margin-left:0.0pt;
margin-right:0.0pt;
text-indent:0.0pt;
font-family:"Arial";
font-size:14.0pt;
color:Black;
font-weight:bold;
}
H4
{margin:0.0pt;
margin-top:0.0pt;
margin-bottom:0.0pt;
margin-left:18.0pt;
margin-right:0.0pt;
text-indent:-18.0pt;
text-align:justify;
font-family:"Arial";
font-size:12.0pt;
color:Black;
font-weight:bold;
}
.BodyTextIndent3
{mso-style-name:"Body Text Indent 3";
margin:0.0pt;
margin-top:0.0pt;
margin-bottom:0.0pt;
margin-left:18.0pt;
margin-right:0.0pt;
text-indent:0.0pt;
text-align:justify;
font-family:"ACaslon Regular";
font-size:12.0pt;
color:Black;
font-weight:normal;
}
.BodyText
{mso-style-name:"Body Text";
margin:0.0pt;
margin-top:0.0pt;
margin-bottom:0.0pt;
margin-left:0.0pt;
margin-right:0.0pt;
text-indent:0.0pt;
text-align:justify;
font-family:"Arial";
font-size:12.0pt;
color:Black;
font-weight:normal;
}
.BodyText2
{mso-style-name:"Body Text 2";
margin:0.0pt;
margin-top:0.0pt;
margin-bottom:0.0pt;
margin-left:54.0pt;
margin-right:0.0pt;
text-indent:0.0pt;
font-family:"Times New Roman";
font-size:12.0pt;
color:Black;
font-weight:normal;
}
.BodyTextIndent2
{mso-style-name:"Body Text Indent 2";
margin:0.0pt;
margin-top:0.0pt;
margin-bottom:0.0pt;
margin-left:54.0pt;
margin-right:0.0pt;
text-indent:0.0pt;
font-family:"Times New Roman";
font-size:12.0pt;
color:Black;
font-style:italic;
font-weight:normal;
}
H5
{margin:0.0pt;
margin-top:0.0pt;
margin-bottom:0.0pt;
margin-left:18.0pt;
margin-right:0.0pt;
text-indent:-18.0pt;
text-align:justify;
font-family:"Arial";
font-size:10.0pt;
color:Black;
font-weight:bold;
}
TENTANG AKTIFIS MASSA
Pandangan, Metode dan Sikap Hidup Aktifis Massa
Aktifis massa adalah orang-orang yang hidup ditengah-tengah massa untuk membangkitkan kesadaran,
menggerakkan dan mengorganisasikan massa. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menggerakkan kekuatan massa yang luar biasa dan tiada tara demi membebaskan diri dari penindasan, penghisapan, kemiskinan dan penderitaan
menuju hari depan yang lebih cerah. Seorang aktifis massa berangkat dari prinsip penting untuk melayani dan mengabdi kepada massa tidak pernah membiarkan dirinya terpisah apalagi tercerabut dari massa, senantiasa mengedapankan
dan mengutamakan kepentingan massa dibandingkan dengan kepentingan diri sendiri. Untuk menjadi seorang aktifis massa ada beberapa sikap hidup yang harus dimiliki, dipupuk dan dirawat serta menjadi pedoman tindakan dalam seluruh
kehidupannya.
1. Mengabdi Kepada Massa/Rakyat (Serve The People)
Seorang
aktifis massa mengabdikan seluruh kehidupannya, seluruh yang dikerjakan untuk kepentingan massa. Kewajiban kita adalah memenuhi tanggung jawab terhadap massa. Setiap kata-kata, setiap tindakan dan setiap keputusan kita mesti
ditujukan untuk kepentingan massa, dan jika kemudian terjadi kesalahan, maka kita harus secara jujur mengakuinya dan terlebih lagi dengan berani dan rendah hati memperbaikinya. Untuk memahami dengan sepenuhnya pengertian mengabdi
kepada massa/rakyat, maka ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan :
§ Menghancurkan Kepentingan Pribadi Dan Mengutamakan Kepentingan Masa/Rakyat (Mengabdi Kepada Massa/Rakyat Sepenuhnya)
kepentingan pribadi berarti selalu memikirkan diri sendiri, hanya memperhatikan
diri sendiri, lapar akan kepopuleran, kekayaan, kekuasaan, posisi atau kedudukan. Dengan demikian melupakan atau mengesampingkan massa rakyat. Bekerja untuk massa/rakyat artinya tidak mencari kepopuleran dan keuntungan, tidak
takut baik terhadap kerja keras, penderitaan maupun kematian, bekerja sepenuh jiwa untuk perubahan sosial dan rakyat. Bekerja untuk kepentingan pribadi dan bekerja untuk kepentingan rakyat adalah dua pandangan dunia yang berbeda,
satunya pandangan dunia borjuis dan satunya adalah pandangan dunia proletar. Kita harus memastikan bahwa kita memiliki pandangan dunia kaum tertindas dan mengalahkan dunia borjuis.
§ Hidup Dan Mati Untuk Massa/Rakyat
“setiap orang akan mati, tetapi kematian bisa berbeda-beda maknanya,bisa lebih berat
dari gunung atau lebih ringan dari bulu belibis. Ada ungkapan, “Mati untuk massa/rakyat nilainya lebih berat daripada gunung, sementara bekerja untuk kepentingan penghisap dan penindas rakyat nilainya lebih ringan dari bulu
belibis.”. Dimana pun dan kapan pun, perjuangan menuntut pengorbanan dan itu adalah hal yang biasa. Untuk mengusir ketakutan, kita harus menghancurkan kepentingan pribadi dan hanya dengan mengabdi kepada rakyat sepenuh hati,
akan tumbuh keberanian yang luar biasa. Tidak takut pengorbanan bukan berarti kita tidak menghargai hidup. Sebaliknya, untuk dapat mengabdi kepada rakyat kita harus memperhatikan keselamatan dan kesehatan serta menghindarkan
diri dari pengorbanan yang tidak perlu.
§ Dalam Melayani Massa/Rakyat, Harus Selalu Memajukan yang Benar Dan Memperbaiki Yang Salah.
Jika kita memiliki kelemahan, maka kita tidak takut untuk dibuka dan dikritik, karena
kita melayani rakyat. Kita tidak akan menjadi egois dan tidak mau dikritik, demikian juga menjadi takut dikritik karena takut mendapat malu. Kita justru harus membangun tradisi kritik otokritik untuk dapat mengetahui segala
kelemahan, keterbatasan dan kesalahan sehingga dapat diperbaiki. Untuk mengobarkan perjuangan dan perubahan, pertama-tama kita harus memperbaiki diri kita sendiri.
§ Bersatu Dengan Kawan Dan Bersatu Dengan Rakyat Untuk Mewujudkan Tujuan Yang Benar
Untuk dapat mewujudkan tujuan perubahan, maka kita harus mampu bersatu dengan kawan-kawan
sebagai bentuk persatuan internal dan bersatu dengan massa/rakyat sebagai bentuk persatuan sesungguhnya karena persatuan adalah kekuatan. Persatuan kita adalah persatuan untuk tujuan perubahan yang sama sebuah persatuan atas
kehendak dan cita-cita mulia membebaskan massa dan rakyat dari belenggu penindasan dan penghisapan, terutama dari belenggu imperialisme, feodalisme dan kapitalis birokrat.
2. Solidaritas Rakyat Tertindas Internasional (In memoriam Norman Bethune)
Pembebasan nasional demokratik di sebuah negeri akan dapat berhasil ketika mendapatkan dukungan
dari negeri-negeri yang lain. Ketika terbangun solidaritas di antara rakyat tertindas di sebuah negeri dengan rakyat tertindas di negeri-negeri yang lain, maka akan memudahkan perjuangan melawan penindasan imperialisme. Moralitas
ini menekankan bahwa seorang aktifis massa adalah seorang yang mengubur kepentingan pribadi dan mengutamakan kepentingan umum dalam pandagan dunianya (world out look). Berpandangan bahwa perjuangan pembebasan nasional demokratik di seluruh penjuru dunia adalah bagian dari tanggung jawab
sesama kaum tertindas di dunia. Dengan semangat internasionalisme, menunjukkan bahwa dalam bekerja tidak mengenal batas. Selanjutnya, sepenuh hati dan penuh kehangatan dalam melayani rakyat. Solidaritas rakyat tertindas internasional,
adalah sebuah teladan dalam mengenang pejuang patriotik dari Kanada bernama Norman Bethune yang gugur dalam perang pembebasan nasional demokratik rakyat Cina, (1945-1949)
3. Merangkum Pengalaman Praktek
Kita juga harus sanggup untuk merangkum seluruh pengalaman praktek perjuangan, agar kemudian
dapat melakukan penilaian terhadap kemajuan dan kelemahan-kelemahan. Praktek mendududki posisi yang paling penting, tetapi bukan berarti kita bekerja tanpa teori, tanpa perencanaan dan tanpa usaha untuk selalu menarik pelajaran-pelajaran
penting. Kalau demikian halnya, maka kemudian praktek kita menjadi seperti praktek yang tidak bertujuan, seperti panah tanpa sasaran. Oleh karenanya, sebelum kita mlakukan penilaian, kita perlu untuk merangkum terlebih dahulu
seluruh pengalaman praktek sehingga tersedia data yang memadai. Untuk merangkum pengalaman praktek maka dapat didasarkan pada beberapa hal dibawah ini :
§ Tujuan Awal
Pertama-tama kita harus mengingat kembali tujuan awal yang telah kita
tetapkan. Karena ketika kita akan memulai sesuatu, kita pasti membuat perencanaan dan perencanaan tersebut kita pasti menetapkan tujuan-tujuan dari sebuah program atau tindakan. Mengetahui tujuan awal menjadi penting sebagai
dasar untuk melihat sejauh mana praktek yang dilakukan. Demikian juga dapat menjadi kerangka yang memfokuskan penyimpulan kita nantinya.
§ Praktek Yang Dilakukan
Kemudian kita harus mencatat setiap pengalaman praktek kita dengan selengkap-lengkapnya,
sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan penyimpulan dan penilaian pengalaman praktek. Untuk memudahkan kita dapat merangkum praktek yang dilakukan berdasarkan kategori kerja politik dan kerja
organisasi. Lebih baik lagi kalau kemudian kita juga mampu untuk menyodorkan data-data yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif dari keseluruhan praktek kita.
§ Faktor Yang Mempengaruhi
Faktor yang mempengaruhi maksudnya adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
praktek yang dilakukan, dapat berupa faktor subyektif maupn faktor obyektif. faktor subyektif berkaitan dengan keadaan internal dari kita sebagai pelaksana program menyangkut soal kapasitas, kemampuan, keadaan dan kesanggupan.misalnya
kontrdiksi personal kontradiksi internal organisasi yang mempengaruhi pelaksanaan program. Sedangkan faktor obyektif berkaitan dengan keadaan sosial yang ada ditengah massa. Misalnya situasi pemilihan umum akan mempengaruhi
sensitifitas politik massa terutama yang memiliki kesadaran terbelakang dan pada gilirannya akan kerja-kerja politik kita ditengah massa.
4. Menilai pengalaman Praktek
Menilai pengalaman Praktek dimaksudkan untuk menilai sejauh mana kemajuan
yang telah dibuat dan juga mencatat kelemahan-kelemahan dan keterbatasan dalam praktek perjuangan. Sehingga dengan demikian kita dapat berpikir tidak satu sisiisme saja, hanya melihat kemajuan sehingga bersikap arogan atau
sebaliknya hanya melihat kelemahan dan keterbatasan sehingga menjadi pesimis. Kedua-duanya adalah pandangan yang tidak obyektif dan cenderung subyektif. Penilaian atas praktek dapat dijalankan dengan melakukan dua hal yaitu
:
§ Melakukan Observasi atau Pengamatan
Observasi yang dilakukan dapat dilakukan baik dilapangan politik dan
organisasi. Misalnya dilapangan politik bagaimana tingkat perkembangan dari pekerjaan propaganda dan perjuangan massa, pendidikan politik, investigasi sosial dan juga penggalangan front. Di lapangan organisasi kita dapat mengamati
apakah kemudian praktek dari prinsip organisasi yang benar telah berjalan seperti kepemimpinan kolektif, sistem komite atau juga sejauh mana pengembangan organisasi sehingga jumlah anggota ormas semakin besar.
§ Menyimpulkan Inti Sari
Dari obsevasi yang dilakukan, maka kita dapat menyimpulkan intisari secara
poitik dan organisasi yang dapat secara ringkas dan jelas menunjukan tingkat kemajuan dan juga kelemahan serta persoalan-persoalan yang muncul dalam praktek. Kesimpulan inti sari inilah yang akan menjadi dasar bagi kita untuk
melakukan perencanaan program selanjutnya.
5. Kritik Otokritik
Kritik Oto Kritik adalah senjata ampuh untuk memecahkan segala kesulitan,
memperbaiki kesalahan dan kemajuan praktek. Oleh karenannya, kita tidak takut akan dikritik Justru dengan kritik otokritik kita dapat membersihkan kebiasaan jelek dan merawat serta memelihara yang baik. Seperti yang sering
kita katakan bahwa sebuah ruangan akan bertumpuk dengan debu, jika tidak pernah dibersihkan dan juga muka kita akan kelihatan kotor jika tidak pernah dicuci. Demikian juga pikiran dan pekerjaan kita juga perlu untuk dibersihkan
dan dicuci dengan teratur.
Prinsip yang penting dalam kritik otokritik adalah pertama ‘belajar dari kesalahan masa lalu untuk lebih hati-hait dimasa depan’ dan mengobati penyakit dan menyembuhkan pasien’. Kesalahan-kesalahan dimasa lalu harus dibongkar dengan tidak segan-segan, keburukan masa lampau harus dianalisa dan dikritik secara ilmiah. Agar pekerjaan di kemudian hari
dapat dilakukan dengan lebih hati-hati dan lebih baik. Itulah arti belajar dari kesalahan masa lalu untuk lebih hati-hati dimasa depan. Cara melakukannya adalah seperti seorang dokter mengobati orang sakit, yaitu untuk menyelamatkan
si sakit itu dan bukan untuk membuat orang mati. Kritik otokritik tidak ditujukan untuk membuat perpecahan, tetapi justru untuk memperkuat persatuan dan memajukan perjuangan. Oleh karenanya, kritik otokritik tidak boleh dilakukan
secara serampangan dengan maksud mencari-cari kesalahan orang lain atau untuk melampiaskan dendam. Karena jika hal tersebut dilakukan, maka hanya akan merusak persatuan dan memundurkan perjuangan.
Kritik Otokritik dapat dilakukan baik dilapangan politik maupun organisasi
berdasarkan pada kesimpulan intisari yang telah kita rumuskan ketika melakukan penilaian atas pengalaman praktek. Dengan kritik otokritik, kita dapat lebih lanjut mencari akar penyebab dari kelemahan dan kegagalan secara poitik
dan organisasi pada internal kita sendiri. Namun demikian kritik otokritik juga harus sampai menemukan jalan keluar untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan. Kemudian, tidak terhenti hanya sebatas menemukan kesalahan/kegagalan
dan jalan keluar untuk mengatasinya. Karena hal yang juga penting untuk menunjukan keseriusan kerja kita adalah bagaimana memperbaiki kesalahan yang ada. Misalnya, arti penilaian pengalaman praktek kita dapat dimengerti bahwa kerja propaganda
dan perjuangan massa kita sangat lemah. Setelah dilakukan kritik otokritik, maka kita dapat menemukan dua hal penyebab utama secara internal, dalam diri kita yaitu masih lemahnya kerja investigasi sosial kita, karena subyekjtifisme
kita masih kuat sehingga kita tidak cukup mengerti tentang persoalan massa, dan kedua masih belum erat hubungan atau pertalian kita dengan massa karena kesadaran kita masih lemah. Yang harus kemudian dilakukan adalah melakukan
penyelidikan sosial untuk lebih mengerti tentang persoalan massa dan dapat lebih erat berhubungan dengan massa.
{margin:0.0pt;
margin-top:0.0pt;
margin-bottom:0.0pt;
margin-left:0.0pt;
margin-right:0.0pt;
text-indent:0.0pt;
font-family:"Times New Roman";
font-size:10.0pt;
color:Black;
font-weight:normal;
}
H1
{margin:0.0pt;
margin-top:12.0pt;
margin-bottom:3.0pt;
margin-left:0.0pt;
margin-right:0.0pt;
text-indent:0.0pt;
font-family:"Arial";
font-size:18.0pt;
color:Black;
font-weight:bold;
}
H2
{margin:0.0pt;
margin-top:12.0pt;
margin-bottom:3.0pt;
margin-left:0.0pt;
margin-right:0.0pt;
text-indent:0.0pt;
font-family:"Arial";
font-size:16.0pt;
color:Black;
font-weight:bold;
}
H3
{margin:0.0pt;
margin-top:12.0pt;
margin-bottom:3.0pt;
margin-left:0.0pt;
margin-right:0.0pt;
text-indent:0.0pt;
font-family:"Arial";
font-size:14.0pt;
color:Black;
font-weight:bold;
}
H4
{margin:0.0pt;
margin-top:0.0pt;
margin-bottom:0.0pt;
margin-left:18.0pt;
margin-right:0.0pt;
text-indent:-18.0pt;
text-align:justify;
font-family:"Arial";
font-size:12.0pt;
color:Black;
font-weight:bold;
}
.BodyTextIndent3
{mso-style-name:"Body Text Indent 3";
margin:0.0pt;
margin-top:0.0pt;
margin-bottom:0.0pt;
margin-left:18.0pt;
margin-right:0.0pt;
text-indent:0.0pt;
text-align:justify;
font-family:"ACaslon Regular";
font-size:12.0pt;
color:Black;
font-weight:normal;
}
.BodyText
{mso-style-name:"Body Text";
margin:0.0pt;
margin-top:0.0pt;
margin-bottom:0.0pt;
margin-left:0.0pt;
margin-right:0.0pt;
text-indent:0.0pt;
text-align:justify;
font-family:"Arial";
font-size:12.0pt;
color:Black;
font-weight:normal;
}
.BodyText2
{mso-style-name:"Body Text 2";
margin:0.0pt;
margin-top:0.0pt;
margin-bottom:0.0pt;
margin-left:54.0pt;
margin-right:0.0pt;
text-indent:0.0pt;
font-family:"Times New Roman";
font-size:12.0pt;
color:Black;
font-weight:normal;
}
.BodyTextIndent2
{mso-style-name:"Body Text Indent 2";
margin:0.0pt;
margin-top:0.0pt;
margin-bottom:0.0pt;
margin-left:54.0pt;
margin-right:0.0pt;
text-indent:0.0pt;
font-family:"Times New Roman";
font-size:12.0pt;
color:Black;
font-style:italic;
font-weight:normal;
}
H5
{margin:0.0pt;
margin-top:0.0pt;
margin-bottom:0.0pt;
margin-left:18.0pt;
margin-right:0.0pt;
text-indent:-18.0pt;
text-align:justify;
font-family:"Arial";
font-size:10.0pt;
color:Black;
font-weight:bold;
}
TENTANG AKTIFIS MASSA
Pandangan, Metode dan Sikap Hidup Aktifis Massa
Aktifis massa adalah orang-orang yang hidup ditengah-tengah massa untuk membangkitkan kesadaran,
menggerakkan dan mengorganisasikan massa. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menggerakkan kekuatan massa yang luar biasa dan tiada tara demi membebaskan diri dari penindasan, penghisapan, kemiskinan dan penderitaan
menuju hari depan yang lebih cerah. Seorang aktifis massa berangkat dari prinsip penting untuk melayani dan mengabdi kepada massa tidak pernah membiarkan dirinya terpisah apalagi tercerabut dari massa, senantiasa mengedapankan
dan mengutamakan kepentingan massa dibandingkan dengan kepentingan diri sendiri. Untuk menjadi seorang aktifis massa ada beberapa sikap hidup yang harus dimiliki, dipupuk dan dirawat serta menjadi pedoman tindakan dalam seluruh
kehidupannya.
1. Mengabdi Kepada Massa/Rakyat (Serve The People)
Seorang
aktifis massa mengabdikan seluruh kehidupannya, seluruh yang dikerjakan untuk kepentingan massa. Kewajiban kita adalah memenuhi tanggung jawab terhadap massa. Setiap kata-kata, setiap tindakan dan setiap keputusan kita mesti
ditujukan untuk kepentingan massa, dan jika kemudian terjadi kesalahan, maka kita harus secara jujur mengakuinya dan terlebih lagi dengan berani dan rendah hati memperbaikinya. Untuk memahami dengan sepenuhnya pengertian mengabdi
kepada massa/rakyat, maka ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan :
§ Menghancurkan Kepentingan Pribadi Dan Mengutamakan Kepentingan Masa/Rakyat (Mengabdi Kepada Massa/Rakyat Sepenuhnya)
kepentingan pribadi berarti selalu memikirkan diri sendiri, hanya memperhatikan
diri sendiri, lapar akan kepopuleran, kekayaan, kekuasaan, posisi atau kedudukan. Dengan demikian melupakan atau mengesampingkan massa rakyat. Bekerja untuk massa/rakyat artinya tidak mencari kepopuleran dan keuntungan, tidak
takut baik terhadap kerja keras, penderitaan maupun kematian, bekerja sepenuh jiwa untuk perubahan sosial dan rakyat. Bekerja untuk kepentingan pribadi dan bekerja untuk kepentingan rakyat adalah dua pandangan dunia yang berbeda,
satunya pandangan dunia borjuis dan satunya adalah pandangan dunia proletar. Kita harus memastikan bahwa kita memiliki pandangan dunia kaum tertindas dan mengalahkan dunia borjuis.
§ Hidup Dan Mati Untuk Massa/Rakyat
“setiap orang akan mati, tetapi kematian bisa berbeda-beda maknanya,bisa lebih berat
dari gunung atau lebih ringan dari bulu belibis. Ada ungkapan, “Mati untuk massa/rakyat nilainya lebih berat daripada gunung, sementara bekerja untuk kepentingan penghisap dan penindas rakyat nilainya lebih ringan dari bulu
belibis.”. Dimana pun dan kapan pun, perjuangan menuntut pengorbanan dan itu adalah hal yang biasa. Untuk mengusir ketakutan, kita harus menghancurkan kepentingan pribadi dan hanya dengan mengabdi kepada rakyat sepenuh hati,
akan tumbuh keberanian yang luar biasa. Tidak takut pengorbanan bukan berarti kita tidak menghargai hidup. Sebaliknya, untuk dapat mengabdi kepada rakyat kita harus memperhatikan keselamatan dan kesehatan serta menghindarkan
diri dari pengorbanan yang tidak perlu.
§ Dalam Melayani Massa/Rakyat, Harus Selalu Memajukan yang Benar Dan Memperbaiki Yang Salah.
Jika kita memiliki kelemahan, maka kita tidak takut untuk dibuka dan dikritik, karena
kita melayani rakyat. Kita tidak akan menjadi egois dan tidak mau dikritik, demikian juga menjadi takut dikritik karena takut mendapat malu. Kita justru harus membangun tradisi kritik otokritik untuk dapat mengetahui segala
kelemahan, keterbatasan dan kesalahan sehingga dapat diperbaiki. Untuk mengobarkan perjuangan dan perubahan, pertama-tama kita harus memperbaiki diri kita sendiri.
§ Bersatu Dengan Kawan Dan Bersatu Dengan Rakyat Untuk Mewujudkan Tujuan Yang Benar
Untuk dapat mewujudkan tujuan perubahan, maka kita harus mampu bersatu dengan kawan-kawan
sebagai bentuk persatuan internal dan bersatu dengan massa/rakyat sebagai bentuk persatuan sesungguhnya karena persatuan adalah kekuatan. Persatuan kita adalah persatuan untuk tujuan perubahan yang sama sebuah persatuan atas
kehendak dan cita-cita mulia membebaskan massa dan rakyat dari belenggu penindasan dan penghisapan, terutama dari belenggu imperialisme, feodalisme dan kapitalis birokrat.
2. Solidaritas Rakyat Tertindas Internasional (In memoriam Norman Bethune)
Pembebasan nasional demokratik di sebuah negeri akan dapat berhasil ketika mendapatkan dukungan
dari negeri-negeri yang lain. Ketika terbangun solidaritas di antara rakyat tertindas di sebuah negeri dengan rakyat tertindas di negeri-negeri yang lain, maka akan memudahkan perjuangan melawan penindasan imperialisme. Moralitas
ini menekankan bahwa seorang aktifis massa adalah seorang yang mengubur kepentingan pribadi dan mengutamakan kepentingan umum dalam pandagan dunianya (world out look). Berpandangan bahwa perjuangan pembebasan nasional demokratik di seluruh penjuru dunia adalah bagian dari tanggung jawab
sesama kaum tertindas di dunia. Dengan semangat internasionalisme, menunjukkan bahwa dalam bekerja tidak mengenal batas. Selanjutnya, sepenuh hati dan penuh kehangatan dalam melayani rakyat. Solidaritas rakyat tertindas internasional,
adalah sebuah teladan dalam mengenang pejuang patriotik dari Kanada bernama Norman Bethune yang gugur dalam perang pembebasan nasional demokratik rakyat Cina, (1945-1949)
3. Merangkum Pengalaman Praktek
Kita juga harus sanggup untuk merangkum seluruh pengalaman praktek perjuangan, agar kemudian
dapat melakukan penilaian terhadap kemajuan dan kelemahan-kelemahan. Praktek mendududki posisi yang paling penting, tetapi bukan berarti kita bekerja tanpa teori, tanpa perencanaan dan tanpa usaha untuk selalu menarik pelajaran-pelajaran
penting. Kalau demikian halnya, maka kemudian praktek kita menjadi seperti praktek yang tidak bertujuan, seperti panah tanpa sasaran. Oleh karenanya, sebelum kita mlakukan penilaian, kita perlu untuk merangkum terlebih dahulu
seluruh pengalaman praktek sehingga tersedia data yang memadai. Untuk merangkum pengalaman praktek maka dapat didasarkan pada beberapa hal dibawah ini :
§ Tujuan Awal
Pertama-tama kita harus mengingat kembali tujuan awal yang telah kita
tetapkan. Karena ketika kita akan memulai sesuatu, kita pasti membuat perencanaan dan perencanaan tersebut kita pasti menetapkan tujuan-tujuan dari sebuah program atau tindakan. Mengetahui tujuan awal menjadi penting sebagai
dasar untuk melihat sejauh mana praktek yang dilakukan. Demikian juga dapat menjadi kerangka yang memfokuskan penyimpulan kita nantinya.
§ Praktek Yang Dilakukan
Kemudian kita harus mencatat setiap pengalaman praktek kita dengan selengkap-lengkapnya,
sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan penyimpulan dan penilaian pengalaman praktek. Untuk memudahkan kita dapat merangkum praktek yang dilakukan berdasarkan kategori kerja politik dan kerja
organisasi. Lebih baik lagi kalau kemudian kita juga mampu untuk menyodorkan data-data yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif dari keseluruhan praktek kita.
§ Faktor Yang Mempengaruhi
Faktor yang mempengaruhi maksudnya adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
praktek yang dilakukan, dapat berupa faktor subyektif maupn faktor obyektif. faktor subyektif berkaitan dengan keadaan internal dari kita sebagai pelaksana program menyangkut soal kapasitas, kemampuan, keadaan dan kesanggupan.misalnya
kontrdiksi personal kontradiksi internal organisasi yang mempengaruhi pelaksanaan program. Sedangkan faktor obyektif berkaitan dengan keadaan sosial yang ada ditengah massa. Misalnya situasi pemilihan umum akan mempengaruhi
sensitifitas politik massa terutama yang memiliki kesadaran terbelakang dan pada gilirannya akan kerja-kerja politik kita ditengah massa.
4. Menilai pengalaman Praktek
Menilai pengalaman Praktek dimaksudkan untuk menilai sejauh mana kemajuan
yang telah dibuat dan juga mencatat kelemahan-kelemahan dan keterbatasan dalam praktek perjuangan. Sehingga dengan demikian kita dapat berpikir tidak satu sisiisme saja, hanya melihat kemajuan sehingga bersikap arogan atau
sebaliknya hanya melihat kelemahan dan keterbatasan sehingga menjadi pesimis. Kedua-duanya adalah pandangan yang tidak obyektif dan cenderung subyektif. Penilaian atas praktek dapat dijalankan dengan melakukan dua hal yaitu
:
§ Melakukan Observasi atau Pengamatan
Observasi yang dilakukan dapat dilakukan baik dilapangan politik dan
organisasi. Misalnya dilapangan politik bagaimana tingkat perkembangan dari pekerjaan propaganda dan perjuangan massa, pendidikan politik, investigasi sosial dan juga penggalangan front. Di lapangan organisasi kita dapat mengamati
apakah kemudian praktek dari prinsip organisasi yang benar telah berjalan seperti kepemimpinan kolektif, sistem komite atau juga sejauh mana pengembangan organisasi sehingga jumlah anggota ormas semakin besar.
§ Menyimpulkan Inti Sari
Dari obsevasi yang dilakukan, maka kita dapat menyimpulkan intisari secara
poitik dan organisasi yang dapat secara ringkas dan jelas menunjukan tingkat kemajuan dan juga kelemahan serta persoalan-persoalan yang muncul dalam praktek. Kesimpulan inti sari inilah yang akan menjadi dasar bagi kita untuk
melakukan perencanaan program selanjutnya.
5. Kritik Otokritik
Kritik Oto Kritik adalah senjata ampuh untuk memecahkan segala kesulitan,
memperbaiki kesalahan dan kemajuan praktek. Oleh karenannya, kita tidak takut akan dikritik Justru dengan kritik otokritik kita dapat membersihkan kebiasaan jelek dan merawat serta memelihara yang baik. Seperti yang sering
kita katakan bahwa sebuah ruangan akan bertumpuk dengan debu, jika tidak pernah dibersihkan dan juga muka kita akan kelihatan kotor jika tidak pernah dicuci. Demikian juga pikiran dan pekerjaan kita juga perlu untuk dibersihkan
dan dicuci dengan teratur.
Prinsip yang penting dalam kritik otokritik adalah pertama ‘belajar dari kesalahan masa lalu untuk lebih hati-hait dimasa depan’ dan mengobati penyakit dan menyembuhkan pasien’. Kesalahan-kesalahan dimasa lalu harus dibongkar dengan tidak segan-segan, keburukan masa lampau harus dianalisa dan dikritik secara ilmiah. Agar pekerjaan di kemudian hari
dapat dilakukan dengan lebih hati-hati dan lebih baik. Itulah arti belajar dari kesalahan masa lalu untuk lebih hati-hati dimasa depan. Cara melakukannya adalah seperti seorang dokter mengobati orang sakit, yaitu untuk menyelamatkan
si sakit itu dan bukan untuk membuat orang mati. Kritik otokritik tidak ditujukan untuk membuat perpecahan, tetapi justru untuk memperkuat persatuan dan memajukan perjuangan. Oleh karenanya, kritik otokritik tidak boleh dilakukan
secara serampangan dengan maksud mencari-cari kesalahan orang lain atau untuk melampiaskan dendam. Karena jika hal tersebut dilakukan, maka hanya akan merusak persatuan dan memundurkan perjuangan.
Kritik Otokritik dapat dilakukan baik dilapangan politik maupun organisasi
berdasarkan pada kesimpulan intisari yang telah kita rumuskan ketika melakukan penilaian atas pengalaman praktek. Dengan kritik otokritik, kita dapat lebih lanjut mencari akar penyebab dari kelemahan dan kegagalan secara poitik
dan organisasi pada internal kita sendiri. Namun demikian kritik otokritik juga harus sampai menemukan jalan keluar untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan. Kemudian, tidak terhenti hanya sebatas menemukan kesalahan/kegagalan
dan jalan keluar untuk mengatasinya. Karena hal yang juga penting untuk menunjukan keseriusan kerja kita adalah bagaimana memperbaiki kesalahan yang ada. Misalnya, arti penilaian pengalaman praktek kita dapat dimengerti bahwa kerja propaganda
dan perjuangan massa kita sangat lemah. Setelah dilakukan kritik otokritik, maka kita dapat menemukan dua hal penyebab utama secara internal, dalam diri kita yaitu masih lemahnya kerja investigasi sosial kita, karena subyekjtifisme
kita masih kuat sehingga kita tidak cukup mengerti tentang persoalan massa, dan kedua masih belum erat hubungan atau pertalian kita dengan massa karena kesadaran kita masih lemah. Yang harus kemudian dilakukan adalah melakukan
penyelidikan sosial untuk lebih mengerti tentang persoalan massa dan dapat lebih erat berhubungan dengan massa.
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as