Manajemen Aksi
Sebelum aksi,
hal-hal yang perlu dilakukan adalah penyiapan baik secara substansi maupun
secara teknis.
Substansi:
a.
Target aksi:
-
Kampanye massa. Untuk kampanye (propaganda),
bisa dengan rally damai keliling kota, dan tidak perlu menetapkan sasaran aksi
(misalnya kantor-kantor pemerintah). Sasaran kampanye adalah ke basis-basis
massa. Tetapi untuk meraih opini publik, jangan lupa mengontak pers. Jika massa
tidak mencukupi untuk rally, mungkin cukup aksi statis dengan orasi dan bagi-bagi
selebaran. Penentuan titik aksi mesti melihat konsentrasi massa rakyat.
-
Mengajukan tuntutan. Aksi kayak gini biasanya
berkaitan dengan tuntutan ekonomis (sektoral) atau politis, atau mungkin
campuran. Buruh misalnya menuntut pembatalan PHK sepihak, kenaikan upah, uang
lembur dll. Petani menuntut sertifikasi tanah garapan, menuntut kenaikan bea
impor beras, pengembalian dana cengkeh, dll. Mahasiswa menuntut SPP tidak
dinaikkan, menolak pemecatan kawan mahasiswa, dll. Sasaran aksi: pabrik,
Disnaker, P4P, P4D, Depnaker, Balaikota, Gubernuran, DPR, DPRD, kepolisian,
kejaksaan, rektorat, dll.
Bentuk aksi bisa dilakukan untuk kampanye ke massa rakyat lain.
-
Bentrok. Aksi bentrok bertujuan meradikalisasi
massa dan menaikkan opini ke publik. Aksi bentrok bisa menetapkan sasaran aksi,
tetapi biasanya tidak penting apakah bisa nyampe ke sasaran atau nggak, karena
biasanya tuntutan yang kelewat politis, sehingga diblokade aparat jauh dari
sasaran aksi. Yang penting adalah tuntutan kita terkover oleh media dan menunjukkan
ke masyarakat watak otoriter pemerintah (meskipun mengaku demokratis, reformis,
populis, dsb).
b.
Isu yang diangkat
-
Ekonomis
-
Politis
Teknis aksi
yang harus diperhatikan:
a.
Penentuan rute aksi
Rute aksi
harus benar-benar diperhitungkan untuk bisa menyapu massa di luar garapan kita,
atau istilahnya titik-titik api revolusioner dan jalur-jalur insureksi.
b.
Penyusunan perangkat aksi
Susunan
perangkat aksi secara lengkap adalah:
-
Komandan lapangan (danlap)/koordinator lapangan
(korlap). Danlap bertanggung jawab penuh dan berwenang untuk menentukan
keseluruhan aksi. Keputusan danlap harus dipatuhi tanpa protes (sentralisme
otoriter), adapun kritik baru bisa diajukan dalam evaluasi pasca-aksi. Jika
aksi adalah aksi gabungan, danlap fungsinya hanya koordinator. Keputusan
ditentukan berdasarkan kesepakatan simpul-simpul organ di lapangan. (Sewaktu
diskusi bersama simpul-simpul organ, kepemimpinan aksi diambil alih oleh wakil
danlap.) Danlap bisa berorasi, tapi untuk orasi harus ada tim sendiri.
-
Wakil danlap (wakolap). Fungsinya menggantikan
danlap jika berhalangan atau jika danlap tertangkap.
-
Simpul organ atau simpul massa. Biasanya jika
aksi gabungan. Simpul organ mengambil keputusan berdasarkan kesepakatan massa.
-
Tim orator (propagandis). Tim ini fungsinya
mempropagandakan isu ke massa aksi dan ke massa rakyat.
-
Tim agitator. Fungsinya menyemangati massa aksi
dengan meneriakkan yelyel dan menyanyikan lagu-lagu perjuangan.
-
Tim keamanan. Berfungsi menjaga barisan tetap
solid, mencegah masuknya intel ke dalam barisan dan mencegah provokasi dari
massa jika aksi damai.
-
Tim sweeper. Berfungsi membuka jalan, menahan
arus lalu-lintas dan mengecek situasi di jalur-jalur yang akan dilalui aksi.
-
Tim negosiasi. Fungsinya melakukan negosiasi
dengan pihak sasaran aksi (jika menuntut sesuatu) dan negosiasi dengan aparat
keamanan yang memblokir jalan.
-
Tim logistik. Harus menjaga keselamatan
barang-barang logistik supaya tidak tertinggal atau dirampas aparat.
-
Tim medis. Bertanggung jawab penuh jika terjadi
bentrokan dan luka-luka, siap pula dengan obat-obatan standar (untuk peserta
yang pingsan misalnya) dan siap mengontak ambulans.
-
Tim evakuasi. Mempersiapkan jalur-jalur evakuasi
jika aksi direpresi dan memastikan jalur-jalur tersebut bersih dari intel dan
aparat.
-
Tim humas. Fungsinya melobi pers dan melakukan
konferensi pers.
-
Tim dokumentasi. Fungsinya mendokumentasikan
aksi (foto atau video) dan mencatat kronologi aksi dari menit ke menit.
Posisi-posisi
di atas bisa fleksibel (bisa saling merangkap atau ada yang ditiadakan), tetapi
jika massa aksi lumayan besar alangkah baiknya posisi tersebut diisi semua.
c.
Penyiapan logistik
Logistik yang
perlu disiapkan:
-
Spanduk. Spanduk berisi tuntutan utama, ditulis
ringkas dan langsung ke pokok persoalan. Spanduk utama di depan, spanduk
lainnya bisa di samping. Di bawahnya dituliskan nama organ aksi (ukuran kecil).
-
Pengeras suara. Jumlahnya minimal satu (jika
massa aksi kurang dari 100 orang), untuk massa yang besar diperlukan pengeras
suara yang banyak untuk mengatur massa aksi dan untuk orasi ke massa rakyat.
-
Poster-poster. Akan lebih baik jika poster
diberi gagang kayu sehingga lebih mudah membawanya (sekaligus bisa untuk
senjata jika aksi bentrok). Poster dibuat sebanyak-banyaknya supaya banyak
tuntutan bisa termuat.
-
Selebaran dan pernyataan sikap. Untuk ke massa
rakyat dan pers supaya disiapkan selebaran dalam jumlah yang cukup. Di samping
itu untuk pers bisa pula ada pernyataan sikap yang khusus, isinya lebih banyak
daripada selebaran (isi dibuat sederhana).
-
Bendera. Bendera utama cukup satu di depan. Jika
aksi gabungan, setiap organ boleh bawa benderanya sendiri-sendiri.
-
Umbul-umbul. Nama organ di spanduk biasanya
kurang terbaca, untuk itu bisa memakai umbul-umbul.
-
Ikat kepala. Jika dana tidak memadai, ikat
kepala bertuliskan nama organ aksi pun sudah cukup.
-
Tali rafia. Untuk aksi damai, supaya massa tidak
terlalu cair bisa digunakan tali rafia. Tetapi lebih baik memakai barikade
pagar betis.
-
Obat-obatan. Untuk P3K.
-
Alat komunikasi. Handphone cukup vital dalam
aksi jika ada kejadian darurat.
-
Alat-alat pemukul. Bisa menyiapkan tongkat
khusus (sebaiknya disembunyikan, dibawa oleh tim logistik dan baru dibagikan
sewaktu siap bentrok). Bisa pula disamarkan dalam bentuk gagang poster, bendera
dan umbul-umbul.
-
Batu-batu. Di lokasi bentrok, biasanya banyak
terdapat batu-batuan. Tim logistik supaya mengatur posisi batu-batuan agar
mudah dipungut oleh massa ketika bentrokan terjadi. Jika perlu batu-batuan
sengaja dibawa ke lokasi aksi.
-
Bom molotov. Karena sangat riskan, sebaiknya disembunyikan
baik-baik dan hanya dikeluarkan ketika ada komando. Untuk melempar molotov,
supaya ada tim khusus yang memang sudah mahir dalam melempar (tidak
mencelakakan diri atau sesama massa aksi).
-
Kamera. Untuk dokumentasi aksi.
-
Alat tulis dan arloji. Untuk mencatat kronologi
aksi (prioritas HUMAS).
d.
Koordinasi
Harus
dipastikan bahwa semua perlengkapan siap dan pemberitahuan ke massa aksi pun
sudah dilakukan dengan baik. Untuk itu sebaiknya ditetapkan sentral informasi
yang sifatnya rahasia, hanya boleh diketahui oleh internal. Selain itu
ditetapkan pula titik pertemuan akhir untuk evaluasi dan tempat koordinasi
pasca-aksi, terutama jika terjadi bentrokan
e.
Absensi
Wajib
hukumnya, selain untuk mengetahui kekuatan massa, agar memudah pengontrolan
apabila dalam keadaan refresip sekalipun, dan kita akan bisa melihat sejauh
mana massa ikut melakukan kerja-kerja revolusioner tersebut
Briefing
Orasi-orasi
pembukaan
Di isi oleh kolap/ propagandis orasi
tentang tuuntutan /menyosialisasikan tuntutan2/lagu2 perjuangan untuk menambah
semangat peserta aksi.
Bergerak
Waktu bergerak kolaplah yang
ngasih komando/instruksi ke peserta aksi bahwa aksi siap di mulai atau di
berangkatkan. Dalam perjalanan tim agitprop harus bisa memberi semangat
terhadap peserta aksi melalui(Lagu-lagu yel-yel), tim sweeper yang harus sering
memberi informasi langsung ke kolap karena tim ini yang mengetahui dulu
bagaimana keadaan di depan atau rute aksi yang akan di lewati, keamanan
mengontrol, mengawasi barisan biar nggak cair dan mengawasi intel/massa cair
masuk barisan yang ingin memprovokasi (tegur jika melakukan provokasi),
Jika
diblokade aparat
Jika
terjadi provokasi
Negosiasi
Menjaga
semangat massa
Bentrok
ABSENSI
EVALUASI
REKOMENDASI
- Pra-aksi
Sebelum aksi,
hal-hal yang perlu dilakukan adalah penyiapan baik secara substansi maupun
secara teknis.
Substansi:
a.
Target aksi:
-
Kampanye massa. Untuk kampanye (propaganda),
bisa dengan rally damai keliling kota, dan tidak perlu menetapkan sasaran aksi
(misalnya kantor-kantor pemerintah). Sasaran kampanye adalah ke basis-basis
massa. Tetapi untuk meraih opini publik, jangan lupa mengontak pers. Jika massa
tidak mencukupi untuk rally, mungkin cukup aksi statis dengan orasi dan bagi-bagi
selebaran. Penentuan titik aksi mesti melihat konsentrasi massa rakyat.
-
Mengajukan tuntutan. Aksi kayak gini biasanya
berkaitan dengan tuntutan ekonomis (sektoral) atau politis, atau mungkin
campuran. Buruh misalnya menuntut pembatalan PHK sepihak, kenaikan upah, uang
lembur dll. Petani menuntut sertifikasi tanah garapan, menuntut kenaikan bea
impor beras, pengembalian dana cengkeh, dll. Mahasiswa menuntut SPP tidak
dinaikkan, menolak pemecatan kawan mahasiswa, dll. Sasaran aksi: pabrik,
Disnaker, P4P, P4D, Depnaker, Balaikota, Gubernuran, DPR, DPRD, kepolisian,
kejaksaan, rektorat, dll.
Bentuk aksi bisa dilakukan untuk kampanye ke massa rakyat lain.
-
Bentrok. Aksi bentrok bertujuan meradikalisasi
massa dan menaikkan opini ke publik. Aksi bentrok bisa menetapkan sasaran aksi,
tetapi biasanya tidak penting apakah bisa nyampe ke sasaran atau nggak, karena
biasanya tuntutan yang kelewat politis, sehingga diblokade aparat jauh dari
sasaran aksi. Yang penting adalah tuntutan kita terkover oleh media dan menunjukkan
ke masyarakat watak otoriter pemerintah (meskipun mengaku demokratis, reformis,
populis, dsb).
b.
Isu yang diangkat
-
Ekonomis
-
Politis
Teknis aksi
yang harus diperhatikan:
a.
Penentuan rute aksi
Rute aksi
harus benar-benar diperhitungkan untuk bisa menyapu massa di luar garapan kita,
atau istilahnya titik-titik api revolusioner dan jalur-jalur insureksi.
b.
Penyusunan perangkat aksi
Susunan
perangkat aksi secara lengkap adalah:
-
Komandan lapangan (danlap)/koordinator lapangan
(korlap). Danlap bertanggung jawab penuh dan berwenang untuk menentukan
keseluruhan aksi. Keputusan danlap harus dipatuhi tanpa protes (sentralisme
otoriter), adapun kritik baru bisa diajukan dalam evaluasi pasca-aksi. Jika
aksi adalah aksi gabungan, danlap fungsinya hanya koordinator. Keputusan
ditentukan berdasarkan kesepakatan simpul-simpul organ di lapangan. (Sewaktu
diskusi bersama simpul-simpul organ, kepemimpinan aksi diambil alih oleh wakil
danlap.) Danlap bisa berorasi, tapi untuk orasi harus ada tim sendiri.
-
Wakil danlap (wakolap). Fungsinya menggantikan
danlap jika berhalangan atau jika danlap tertangkap.
-
Simpul organ atau simpul massa. Biasanya jika
aksi gabungan. Simpul organ mengambil keputusan berdasarkan kesepakatan massa.
-
Tim orator (propagandis). Tim ini fungsinya
mempropagandakan isu ke massa aksi dan ke massa rakyat.
-
Tim agitator. Fungsinya menyemangati massa aksi
dengan meneriakkan yelyel dan menyanyikan lagu-lagu perjuangan.
-
Tim keamanan. Berfungsi menjaga barisan tetap
solid, mencegah masuknya intel ke dalam barisan dan mencegah provokasi dari
massa jika aksi damai.
-
Tim sweeper. Berfungsi membuka jalan, menahan
arus lalu-lintas dan mengecek situasi di jalur-jalur yang akan dilalui aksi.
-
Tim negosiasi. Fungsinya melakukan negosiasi
dengan pihak sasaran aksi (jika menuntut sesuatu) dan negosiasi dengan aparat
keamanan yang memblokir jalan.
-
Tim logistik. Harus menjaga keselamatan
barang-barang logistik supaya tidak tertinggal atau dirampas aparat.
-
Tim medis. Bertanggung jawab penuh jika terjadi
bentrokan dan luka-luka, siap pula dengan obat-obatan standar (untuk peserta
yang pingsan misalnya) dan siap mengontak ambulans.
-
Tim evakuasi. Mempersiapkan jalur-jalur evakuasi
jika aksi direpresi dan memastikan jalur-jalur tersebut bersih dari intel dan
aparat.
-
Tim humas. Fungsinya melobi pers dan melakukan
konferensi pers.
-
Tim dokumentasi. Fungsinya mendokumentasikan
aksi (foto atau video) dan mencatat kronologi aksi dari menit ke menit.
Posisi-posisi
di atas bisa fleksibel (bisa saling merangkap atau ada yang ditiadakan), tetapi
jika massa aksi lumayan besar alangkah baiknya posisi tersebut diisi semua.
c.
Penyiapan logistik
Logistik yang
perlu disiapkan:
-
Spanduk. Spanduk berisi tuntutan utama, ditulis
ringkas dan langsung ke pokok persoalan. Spanduk utama di depan, spanduk
lainnya bisa di samping. Di bawahnya dituliskan nama organ aksi (ukuran kecil).
-
Pengeras suara. Jumlahnya minimal satu (jika
massa aksi kurang dari 100 orang), untuk massa yang besar diperlukan pengeras
suara yang banyak untuk mengatur massa aksi dan untuk orasi ke massa rakyat.
-
Poster-poster. Akan lebih baik jika poster
diberi gagang kayu sehingga lebih mudah membawanya (sekaligus bisa untuk
senjata jika aksi bentrok). Poster dibuat sebanyak-banyaknya supaya banyak
tuntutan bisa termuat.
-
Selebaran dan pernyataan sikap. Untuk ke massa
rakyat dan pers supaya disiapkan selebaran dalam jumlah yang cukup. Di samping
itu untuk pers bisa pula ada pernyataan sikap yang khusus, isinya lebih banyak
daripada selebaran (isi dibuat sederhana).
-
Bendera. Bendera utama cukup satu di depan. Jika
aksi gabungan, setiap organ boleh bawa benderanya sendiri-sendiri.
-
Umbul-umbul. Nama organ di spanduk biasanya
kurang terbaca, untuk itu bisa memakai umbul-umbul.
-
Ikat kepala. Jika dana tidak memadai, ikat
kepala bertuliskan nama organ aksi pun sudah cukup.
-
Tali rafia. Untuk aksi damai, supaya massa tidak
terlalu cair bisa digunakan tali rafia. Tetapi lebih baik memakai barikade
pagar betis.
-
Obat-obatan. Untuk P3K.
-
Alat komunikasi. Handphone cukup vital dalam
aksi jika ada kejadian darurat.
-
Alat-alat pemukul. Bisa menyiapkan tongkat
khusus (sebaiknya disembunyikan, dibawa oleh tim logistik dan baru dibagikan
sewaktu siap bentrok). Bisa pula disamarkan dalam bentuk gagang poster, bendera
dan umbul-umbul.
-
Batu-batu. Di lokasi bentrok, biasanya banyak
terdapat batu-batuan. Tim logistik supaya mengatur posisi batu-batuan agar
mudah dipungut oleh massa ketika bentrokan terjadi. Jika perlu batu-batuan
sengaja dibawa ke lokasi aksi.
-
Bom molotov. Karena sangat riskan, sebaiknya disembunyikan
baik-baik dan hanya dikeluarkan ketika ada komando. Untuk melempar molotov,
supaya ada tim khusus yang memang sudah mahir dalam melempar (tidak
mencelakakan diri atau sesama massa aksi).
-
Kamera. Untuk dokumentasi aksi.
-
Alat tulis dan arloji. Untuk mencatat kronologi
aksi (prioritas HUMAS).
d.
Koordinasi
Harus
dipastikan bahwa semua perlengkapan siap dan pemberitahuan ke massa aksi pun
sudah dilakukan dengan baik. Untuk itu sebaiknya ditetapkan sentral informasi
yang sifatnya rahasia, hanya boleh diketahui oleh internal. Selain itu
ditetapkan pula titik pertemuan akhir untuk evaluasi dan tempat koordinasi
pasca-aksi, terutama jika terjadi bentrokan
e.
Absensi
Wajib
hukumnya, selain untuk mengetahui kekuatan massa, agar memudah pengontrolan
apabila dalam keadaan refresip sekalipun, dan kita akan bisa melihat sejauh
mana massa ikut melakukan kerja-kerja revolusioner tersebut
- Selama aksi
Briefing
Orasi-orasi
pembukaan
Di isi oleh kolap/ propagandis orasi
tentang tuuntutan /menyosialisasikan tuntutan2/lagu2 perjuangan untuk menambah
semangat peserta aksi.
Bergerak
Waktu bergerak kolaplah yang
ngasih komando/instruksi ke peserta aksi bahwa aksi siap di mulai atau di
berangkatkan. Dalam perjalanan tim agitprop harus bisa memberi semangat
terhadap peserta aksi melalui(Lagu-lagu yel-yel), tim sweeper yang harus sering
memberi informasi langsung ke kolap karena tim ini yang mengetahui dulu
bagaimana keadaan di depan atau rute aksi yang akan di lewati, keamanan
mengontrol, mengawasi barisan biar nggak cair dan mengawasi intel/massa cair
masuk barisan yang ingin memprovokasi (tegur jika melakukan provokasi),
Jika
diblokade aparat
Jika
terjadi provokasi
Negosiasi
Menjaga
semangat massa
Bentrok
- Pasca-aksi
ABSENSI
EVALUASI
REKOMENDASI
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as