Teori belajar
Behavioristik
a. Pengertian
Adalah teori belajar yang lebih
menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk
reaktif yang memberirespon terhadap lingkungan.Pengalaman dan pemeliharaan akan
membentuk perilaku mereka.
b. Kerangka Berfikir
1.
Mementingkan
pengaruh lingkungan
2.
Mementingkan
bagian-bagian (elementalistik)
3.
mementingkan
peranan reaksi
4.
Mengutamakan
mekanisme terbentunya hasil belajar melalui prosedur stimulus respon
5.
Mementingkan
peranan kemampuan yang sudah terbentuk sebelumnya
6.
Mementingkan
pembentukan kebiasaan melalui latihan dan pengulangan
7.
Hasil
belajar yang dicapai adalah munculnya perilaku yang diinginkan
c. Tokoh-tokohnya
1. Edward
E. Lee Thorndike
Menurutnya,
belajar merupakan peristiwa tebentuknya asosiasi-asosiasi antara
perstiwa-peristiwa yang disebut stimulus dengan respon dan diperlukan adanya
kemampuan untuk memilih respon yang tepat serta melalui usaha-usaha dan
kegagalan-kegagalan terlebih dahulu.
Thorndike
mengemukakan bahwa terjadinya asosisasi tersebut mengikuti hokum-hukum :
i.
Hukum
kesiapan
ii.
Huum
Latihan
iii.
Hukum
Akibat
Yang
selanjutnya Thorndike juga menambahkan hokum tambahan sebagai berikut:
iv.
Hukum
Reaksi Bervariasi
v.
Hukum
Siap
vi.
Hukum
Ativitas Berat Sebelah
vii.
Huum
Respon By Analogi
viii.
Huum
Perpindahan Asosiasi
Dan
dalam perjalanan penyampaian teorinya Thorndike mengemukakan revisi hukum
belajar antara lain :
ix.
Hukum
Latihan ditinggalkan karena ditemukan pengulangan saja tidak cukup untuk
memperkuat hubungan stimulus respon
x.
Hukum
Akibat direvisi
xi.
Syarat
utama terjadinya hubungan stimulus respon bukan kedekatan tetapi adanya saling
sesuai antara stimulus dan respon
xii.
Akibat
suatu perbuatandapat menular baik pada bidang lain maupun pada individu lain.
2. Ivan
Petrovich Pavlov
Dari
eksperimen Pavlov, diketahui bahwa dengan menerapkan strategi tersebut ternyata
individu dapat dikendalian melalui cara mengganti stimulus alami dengan
stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan,
sementara individu tidak menyaadri bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang
berasal dari luar dirinya.
3. Burrhus
Frederic Skinner
Skinner
menyatakan bahwa unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan, pengetahuan
yang terbentuk melalui ikatan stimulus dengan respon akan semakin kuat apabila
diberi penguatan. Baik penguatan positif maupun negatif, dimana peningkatan
positif dapat meningkatkan terjadinya pengulangan tingkah laku itu sedangkan
penguatan negative dapat mengakibatkan perilaku berkurang atau menghilang.
Beberapa
prinsip belajar Skinner :
1.
Hasil
belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan dan jika
benar diberi penguat
2.
Proses
belajar harus mengikuti irama dari yang belajar
3.
Materi
pelajaran didunakan system modul
4.
dalam
proses pembelajaran, lebih dipentingkan aktivitas sendiri
5.
Dalam
proses pembelajaran, tidak digunakan hukuman
6.
Tingkah
laku yang diinginkan pendidik, diberi hadiah, dan sebaiknya hadiah diberikan
dengan digunakannya jadwal variable rasio reinforcer
7.
Dlam
pembelajaran digunakan shaping
4. Robert
Gagne
Menurut
Gagne, belajar dimulai dari paling sederhana (belajar signal) dilanjutkan pada
yang lebih kompleks sampai pada tipe belajar yang lebih tinggi dan prakteknya
tetap mengacu pada asosiasi stimulus-respon.
5. Albert
Bandura
Teori
belajar social Bandura menunjukkan pentingnya proses mengamati dan meniru
perilaku, sikap, dan reaksi emosi orang lain. Teori Bandura menjadi dasar dari
perilaku pemodelan yang digunakan dalam berbagai pendidikkan secara missal.
d. Aplikasi teori
Behavioristik terhadap pembelajaran siswa
1.
Guru
menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap sehingga tujuan
pembelajaran yang harus dikuasai siswa disampaikan secara utuh oleh guru
2.
Guru
tidak banyak memberikan ceramah, tetapi instruksi singkat yang diikuti
contoh-contoh baik dilakukan sendiri maupun simulasi
3.
Bahan
pelajaran disusun secara hierarki dari yang sederhana sampai pada yang kompleks
4.
Pembelajaran
berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati
5.
Kesalahan
harus segera diperbaiki
6.
Pengulangan
dan latihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan
7.
Evaulasi
atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak.
e. Kekurangan dan
Kelebihan Teori Belajar Behavioristik
Kekurangan
:
Pembelajaran
siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning), bersifat meanistik,
dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur
Murid
hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang
didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif.
Kelebihan
:
Sangat
cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan yang
mengandung unsure-unsur seperti kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks,
dan daya tahan.
Contoh
: Percaapan bahasa Asing, menari, mengetik, olah raga, dll.
Cocok
diterapkakn untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominasi peran orang
dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan
bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi hadiah atau pujian.
Dapat
dikendalikan melalui cara mengganti mengganti stimulus alami dengan stimulus yang
tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan, sementara individu
tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar
dirinya.
Teori
Belajar Humanistik
a. Pengertian
Merupakan
teori yang menjelaskan bahwa pada hakekatnya setiap diri manusia adalah unik,
memiliki potensi individual dan dorongan internal untuk berkembang dan
membentuk perilakunya. Maka setiap diri manusia bebas dan memiliki
kecenderungan untuk tumbuh dan berkembang mencapai aktualisasi diri. Lebih lanjut
dikatakan bahwa kebutuhan manusia adalah bertingkat-tingkat, terdiri dari
tingkatan kebutuhan faal, kebutuhan keamanan, kebutuhan pengakuan, dan
kebutuhan aktualisasi diri.
b. Kerangka
Berfikir
1.
Merumuskan
tujuan belajar yang jelas
2.
Mengusahakan
partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas, jujur, dan
positif
3.
Mendorong
siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiatif
sendiri
4.
Mendorong
siswa untuk peka, berfikir kritis, memahami proses pembelajaran secara mandiri
5.
Siswa
didorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri,
melakukan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dari perilaku yang
ditunjukkan
6.
Guru
menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran siswa, tidak menilai
secara normative tetapi mendorong siswa untuk bertanggungjawab atas segala
resiko perbuatan atau proses belajarnya
7.
Memberikan
kesempatan murid untuk maju sesuai denga kecepatannya
8.
Evaulasi
diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi siswa.
c. Tokoh-tokohnya
1. Arthur
Combs
Combs
berpendapat bahwa belajar terjadi apabila mempunyai arti bagi individu.Guru
tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan
kehidupan siswa.Untuk itu guru harus memahami perilaku siswa dengan mencoba
memahami dunia persepsi siswa tersebut sehingga apabila ingin merubah
perilakunya, guru harus berusaha mengubah keyakinan atau pandangan siswa yang
ada. Seamain jauh peristiwa-peristiwa itu dari perseosi diri makin berkurang
pengaruhnya terhadap perilakunya. Jadi, hal-hal yang mempunyai sedikit hubungan
dengan diri, makin mudah hal itu terlupakan.
2. Abraham
Maslow
Maslow
mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untu memenuhi kebutuhan
yang bersifat hierarkis.Menurutnya, hierarki kebutuhan manusia ini mempunyai
implikasi yang penting yang harus diperhatikan oleh guru pada waktu ia mengajar
anak-anak. Parhatian dan motivasi belajar tidak mungkin berkembang kalau
kebutuhan dasar si siswa belum terpenuhi.
3. Carl
Rogers
Menurut
Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah guru memperhatikan
prinsip pendidikan dan pembelajaran yaitu :
a.
Menjadi
manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar, siswa tidak harus
belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya
b.
siswa
akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya
c.
Pengorganisasian
bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian
yang bermakna bagi siswa
d.
Bermakna
yang dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses.
d. Aplikasi
teori Humanistik terhadap pembelajaran siswa
Peran
guru dalam pembelajaran Humanistik adalah menajdi fasilitator bagi para siswa
dengan memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan
siswa. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa
untuk memperoleh tujuan pembelajaran. Siswa berperan sebagai pelaku utama yang
memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Dan diharapan siswa memahami
potensi diri, mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan
potensi diri yang bersifat negative.
e. Kekurangan
dan Kelebihan Teori Belajar Humanistik
Kekurangan
Peserta
didik kesulitan dalam mengenal diri dan potensi-potensi yang ada pada diri
mereka.
Kelebihan
Dalam
pembelajaran pada teori ini, siswa dituntut untuk berusaha agar lambat laun
mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya.
Sumber: Psikologi Pendidikan 2006
Dasar-dasar Psikologi 1993
Perkembangan Peserta Didik
http://www.geocities.com/norlionline
By: Anggoro Ari Wibowo
06018248162/S6.B
Behavioristik
a. Pengertian
Adalah teori belajar yang lebih
menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk
reaktif yang memberirespon terhadap lingkungan.Pengalaman dan pemeliharaan akan
membentuk perilaku mereka.
b. Kerangka Berfikir
1.
Mementingkan
pengaruh lingkungan
2.
Mementingkan
bagian-bagian (elementalistik)
3.
mementingkan
peranan reaksi
4.
Mengutamakan
mekanisme terbentunya hasil belajar melalui prosedur stimulus respon
5.
Mementingkan
peranan kemampuan yang sudah terbentuk sebelumnya
6.
Mementingkan
pembentukan kebiasaan melalui latihan dan pengulangan
7.
Hasil
belajar yang dicapai adalah munculnya perilaku yang diinginkan
c. Tokoh-tokohnya
1. Edward
E. Lee Thorndike
Menurutnya,
belajar merupakan peristiwa tebentuknya asosiasi-asosiasi antara
perstiwa-peristiwa yang disebut stimulus dengan respon dan diperlukan adanya
kemampuan untuk memilih respon yang tepat serta melalui usaha-usaha dan
kegagalan-kegagalan terlebih dahulu.
Thorndike
mengemukakan bahwa terjadinya asosisasi tersebut mengikuti hokum-hukum :
i.
Hukum
kesiapan
ii.
Huum
Latihan
iii.
Hukum
Akibat
Yang
selanjutnya Thorndike juga menambahkan hokum tambahan sebagai berikut:
iv.
Hukum
Reaksi Bervariasi
v.
Hukum
Siap
vi.
Hukum
Ativitas Berat Sebelah
vii.
Huum
Respon By Analogi
viii.
Huum
Perpindahan Asosiasi
Dan
dalam perjalanan penyampaian teorinya Thorndike mengemukakan revisi hukum
belajar antara lain :
ix.
Hukum
Latihan ditinggalkan karena ditemukan pengulangan saja tidak cukup untuk
memperkuat hubungan stimulus respon
x.
Hukum
Akibat direvisi
xi.
Syarat
utama terjadinya hubungan stimulus respon bukan kedekatan tetapi adanya saling
sesuai antara stimulus dan respon
xii.
Akibat
suatu perbuatandapat menular baik pada bidang lain maupun pada individu lain.
2. Ivan
Petrovich Pavlov
Dari
eksperimen Pavlov, diketahui bahwa dengan menerapkan strategi tersebut ternyata
individu dapat dikendalian melalui cara mengganti stimulus alami dengan
stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan,
sementara individu tidak menyaadri bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang
berasal dari luar dirinya.
3. Burrhus
Frederic Skinner
Skinner
menyatakan bahwa unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan, pengetahuan
yang terbentuk melalui ikatan stimulus dengan respon akan semakin kuat apabila
diberi penguatan. Baik penguatan positif maupun negatif, dimana peningkatan
positif dapat meningkatkan terjadinya pengulangan tingkah laku itu sedangkan
penguatan negative dapat mengakibatkan perilaku berkurang atau menghilang.
Beberapa
prinsip belajar Skinner :
1.
Hasil
belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan dan jika
benar diberi penguat
2.
Proses
belajar harus mengikuti irama dari yang belajar
3.
Materi
pelajaran didunakan system modul
4.
dalam
proses pembelajaran, lebih dipentingkan aktivitas sendiri
5.
Dalam
proses pembelajaran, tidak digunakan hukuman
6.
Tingkah
laku yang diinginkan pendidik, diberi hadiah, dan sebaiknya hadiah diberikan
dengan digunakannya jadwal variable rasio reinforcer
7.
Dlam
pembelajaran digunakan shaping
4. Robert
Gagne
Menurut
Gagne, belajar dimulai dari paling sederhana (belajar signal) dilanjutkan pada
yang lebih kompleks sampai pada tipe belajar yang lebih tinggi dan prakteknya
tetap mengacu pada asosiasi stimulus-respon.
5. Albert
Bandura
Teori
belajar social Bandura menunjukkan pentingnya proses mengamati dan meniru
perilaku, sikap, dan reaksi emosi orang lain. Teori Bandura menjadi dasar dari
perilaku pemodelan yang digunakan dalam berbagai pendidikkan secara missal.
d. Aplikasi teori
Behavioristik terhadap pembelajaran siswa
1.
Guru
menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap sehingga tujuan
pembelajaran yang harus dikuasai siswa disampaikan secara utuh oleh guru
2.
Guru
tidak banyak memberikan ceramah, tetapi instruksi singkat yang diikuti
contoh-contoh baik dilakukan sendiri maupun simulasi
3.
Bahan
pelajaran disusun secara hierarki dari yang sederhana sampai pada yang kompleks
4.
Pembelajaran
berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati
5.
Kesalahan
harus segera diperbaiki
6.
Pengulangan
dan latihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan
7.
Evaulasi
atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak.
e. Kekurangan dan
Kelebihan Teori Belajar Behavioristik
Kekurangan
:
Pembelajaran
siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning), bersifat meanistik,
dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur
Murid
hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang
didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif.
Kelebihan
:
Sangat
cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan yang
mengandung unsure-unsur seperti kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks,
dan daya tahan.
Contoh
: Percaapan bahasa Asing, menari, mengetik, olah raga, dll.
Cocok
diterapkakn untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominasi peran orang
dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan
bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi hadiah atau pujian.
Dapat
dikendalikan melalui cara mengganti mengganti stimulus alami dengan stimulus yang
tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan, sementara individu
tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar
dirinya.
Teori
Belajar Humanistik
a. Pengertian
Merupakan
teori yang menjelaskan bahwa pada hakekatnya setiap diri manusia adalah unik,
memiliki potensi individual dan dorongan internal untuk berkembang dan
membentuk perilakunya. Maka setiap diri manusia bebas dan memiliki
kecenderungan untuk tumbuh dan berkembang mencapai aktualisasi diri. Lebih lanjut
dikatakan bahwa kebutuhan manusia adalah bertingkat-tingkat, terdiri dari
tingkatan kebutuhan faal, kebutuhan keamanan, kebutuhan pengakuan, dan
kebutuhan aktualisasi diri.
b. Kerangka
Berfikir
1.
Merumuskan
tujuan belajar yang jelas
2.
Mengusahakan
partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas, jujur, dan
positif
3.
Mendorong
siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiatif
sendiri
4.
Mendorong
siswa untuk peka, berfikir kritis, memahami proses pembelajaran secara mandiri
5.
Siswa
didorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri,
melakukan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dari perilaku yang
ditunjukkan
6.
Guru
menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran siswa, tidak menilai
secara normative tetapi mendorong siswa untuk bertanggungjawab atas segala
resiko perbuatan atau proses belajarnya
7.
Memberikan
kesempatan murid untuk maju sesuai denga kecepatannya
8.
Evaulasi
diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi siswa.
c. Tokoh-tokohnya
1. Arthur
Combs
Combs
berpendapat bahwa belajar terjadi apabila mempunyai arti bagi individu.Guru
tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan
kehidupan siswa.Untuk itu guru harus memahami perilaku siswa dengan mencoba
memahami dunia persepsi siswa tersebut sehingga apabila ingin merubah
perilakunya, guru harus berusaha mengubah keyakinan atau pandangan siswa yang
ada. Seamain jauh peristiwa-peristiwa itu dari perseosi diri makin berkurang
pengaruhnya terhadap perilakunya. Jadi, hal-hal yang mempunyai sedikit hubungan
dengan diri, makin mudah hal itu terlupakan.
2. Abraham
Maslow
Maslow
mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untu memenuhi kebutuhan
yang bersifat hierarkis.Menurutnya, hierarki kebutuhan manusia ini mempunyai
implikasi yang penting yang harus diperhatikan oleh guru pada waktu ia mengajar
anak-anak. Parhatian dan motivasi belajar tidak mungkin berkembang kalau
kebutuhan dasar si siswa belum terpenuhi.
3. Carl
Rogers
Menurut
Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah guru memperhatikan
prinsip pendidikan dan pembelajaran yaitu :
a.
Menjadi
manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar, siswa tidak harus
belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya
b.
siswa
akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya
c.
Pengorganisasian
bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian
yang bermakna bagi siswa
d.
Bermakna
yang dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses.
d. Aplikasi
teori Humanistik terhadap pembelajaran siswa
Peran
guru dalam pembelajaran Humanistik adalah menajdi fasilitator bagi para siswa
dengan memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan
siswa. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa
untuk memperoleh tujuan pembelajaran. Siswa berperan sebagai pelaku utama yang
memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Dan diharapan siswa memahami
potensi diri, mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan
potensi diri yang bersifat negative.
e. Kekurangan
dan Kelebihan Teori Belajar Humanistik
Kekurangan
Peserta
didik kesulitan dalam mengenal diri dan potensi-potensi yang ada pada diri
mereka.
Kelebihan
Dalam
pembelajaran pada teori ini, siswa dituntut untuk berusaha agar lambat laun
mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya.
Sumber: Psikologi Pendidikan 2006
Dasar-dasar Psikologi 1993
Perkembangan Peserta Didik
http://www.geocities.com/norlionline
By: Anggoro Ari Wibowo
06018248162/S6.B
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as