Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    ideologi quraniyyah

    kutubuku
    kutubuku
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 297
    Join date : 18.06.10
    Age : 36
    Lokasi : rahasia

    ideologi quraniyyah Empty ideologi quraniyyah

    Post by kutubuku Sat Jul 03, 2010 7:59 pm

    CUKUPKAH HANYA AL-QUR’AN SEMATA ???
    ( MEMBEDAH FAHAM QUR’ANIYYIN )





    Hendaknya seseorang segera memohon
    ampun kepada Allah jika ia memiliki keyakinan sebagaimana yang didengungkan
    oleh Abdullah Chakrawaali dalam majalah Isyaatul Qur’an III \ h. 49, ia berkata
    : ” Sesungguhnya Al-Majid (Al-Qur’an ) telah menjelaskan segala sesuatu yang
    dibutuhkan dalam agama ini dengan terperinci dan terjelaskan dari semua
    aspeknya . Maka apa butuhnya kita terhadap wahyu yang khafi (tidak tertulis)
    dan kepada As-Sunnah ?? ” Ucapan seperti ini adalah racun yang disuntikkan oleh
    kaum salibis untuk meruntuhkan islam . Anehnya, orang-orang yang berpikiran
    seperti ini menamakan diri mereka Qur’aniyyin (ahlul qur’an) . Sidang pembaca
    yang budiman , saatnya antum melihat bagaimana sikap Al-Qur’an sendiri terhadap
    mereka. Ikutilah untaian wacana berikut ini, untuk mengetahui kedudukan
    As-Sunnah , dan mengetahui pula penyimpangan pola pikir yang berusaha menggeser
    As-sunnah sebagai sumber hukum.



    Kedudukan As-Sunnah
    Dalam Islam



    Allah berfirman :” Maka demi tuhanmu, mereka
    (pada hakekatnya) tidak beriman hingga menjadikan kamu hakim dalam perkara yang
    mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka
    terhadap apa putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.”
    [Qs.An-nisa 65].



    Ketahuilah bahwa sesung-guhnya menjadikan
    Rasulullah sebagai hakim dalam keadaan beliau tidak ada ditengah kita saat ini,
    berarti mewajibkan kita menjadikan peninggalan beliau yakni As-Sunnah sebagai
    hakim.



    Dalam ayat lain Allah berfirman :”……jika kamu
    berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikan ia pada Allah dan
    rasulnya,…….”[Qs.
    An-nisaa 59]



    Telah sepakat ahli tafsir, bahwa yang
    dimaksud dengan kembali kepada Allah dan rasulnya ialah kembali kepada Al-Quran
    dan As-Sunnah. Ini juga menunjukkan bahwa As-Sunnah juga memiliki kedudukan
    sebagai penentu hukum dalam islam bersama-sama dengan Al-Qur’an, dan kedudukan
    ini tidak dapat dipisahkan.



    Maka berdasarkan dua ayat diatas, tidak halal seorang
    muslim berkata cukuplah Al-Qur’an
    saja bagiku, dan aku tidak butuh kepada buku-buku hadits



    As-Sunnah sebagai
    penafsir Al-Qur’an



    Terdapat banyak contoh yang nyata dalam
    masalah ini. Al-Allamah Muhammad Nashiruddin Al-Albani dalam sebuah risalahnya
    yang berjudul ” manzilatus sunnah fil-Islam” menafsirkan kata Al-Bayan [menerangkan]
    dalam ayat : “keterangan-keterangan (mu’jizat) dan kitab-kitab. Dan kami
    turunkan kepada kamu al-Qur’an agar kamu menerangkan
    kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan
    supaya mereka memikirkan” [Qs
    : An-Nahl 44].



    Beliau [syaikh Al-Albani] berkata : Al-bayan
    adalah penjelasan lafadz , kalimat atau ayat yang membutuhan penjelasan, yang
    demikian ini dikarenakan banyak terdapat ayat-ayat yang mujmal (masih global),
    ammah (umum), atau mutlak. Maka As-sunnah menjelaskan yang global,
    mengkhususkan yang umum, dan membatasi yang mutlak.



    Penjelasan tersebut terjadi dengan As-Sunnah
    yaitu perkataan, perbuatan beliau atau persetujuan Rasulullah terhadap
    perbuatan para sahabatnya.






    Beberapa contoh nyata


    1. Firman Allah
    :”pencuri laki-laki dan perempuan, potonglah tangan mereka…………..” [Qs : Al-maidah : 38]. Kata
    pencuri dalam
    ayat tersebut bersifat mutlak, demikian juga kata tangan. Maka As-Sunnah datang
    membatasi kata yang pertama pencuri yaitu mereka yang mencuri lebih dari atau
    sama dengan ¼ dinar. Ini berarti pencuri tidak dipotong tangannya jika nilai
    curiannya kurang dari ¼ dinar . hal ini berdasarkan hadist Rasulullah :”tidak
    dipotong tangan kecuali dalam curian yang mencapai ¼ dinar atau lebih ……..” [ HR. Bukhari-Muslim]



    As-Sunnah
    menerangkan maksud tangan
    dalam ayat tersebut dengan perbuatan Rasulullah perbuatan
    sahabatnya, dan kesepakatan mereka bahwa mereka dahulu memotong tangan pencuri
    sebatas pergelangan tangan mereka sebagaimana telah diketahui dalam kitab-kitab
    hadits.



    1. Demikian pula ketika
    As-Sunnah menerangkan kata tayammum ” usaplah pada wajah-wajah dan tangan
    mereka …….” [Qs.
    al-maidah :6]
    . Maksud tangan dalam ayat disini adalah telapak
    tangan. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah : tayammum itu mengusap wajah dan
    kedua telapak tangan [HR
    : bukhari-muslim]



    2. Demikian pula firman
    Allah : “katakanlah :
    ‘siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya dan
    (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik ?’ katakanlah :’semua itu
    (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk
    mereka saja) dihari kiamat. Demikianlah kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi
    orang-orang yang mengetahui”
    . [Qs. Al-A’raff : 32]. Disini As-Sunnah
    menerangkan bahwa ada perhiasan yang haram. Rasulullah bersabda : “kedua benda
    ini (sutera dan Emas) haram bagi para lelaki ummatku dan halal bagi para
    wanitanya” [HR. hakim
    dan dia menshahihkannya].






    PENYIMPANGAN
    QUR’ANIYYIN [INGKAR SUNNAH]



    Dewasa ini telah muncul suatu kelompok yang
    menamakan dirinya Qur’aniyyin (pengikut Qur’an) namun pada hakekatynya mereka
    bukan pengikut Qur’an bahkan sekaligus mereka menafsirkan Al-Qur’an dengan
    nafsu dan akal-akalan mereka tampa
    mencari keterangan tafsirnya dari sunnah yang shahih. Mereka menganggap
    as-sunnah bukanlah wahyu yang turun dari Allah. Padahal Allah berfirman :” dan tidaklah yang diucapkannya itu
    (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah
    wahyu yang diwahyukan (kepadanya). Yang diajarkan kepadanya oleh (jibril) yang
    sangat kuat
    [Qs
    : An-Najm : 3-5]
    .



    Lihatlah bagaimana Al-Qur’an membantah
    mereka. Mereka juga menganggap al-Qur’an telah cukup sehingga tidak butuh
    kepada As-Sunnah padahal dalam surat
    An-nahl :44
    Allah menjelaskan bahwa Rasulullah diperintahkan menjelaskan Al-Qur’an, tentu
    saja penjelasan Rasulullah terhadap Al-Qur’an adalah As-sunnah itu sendiri.
    Sungguh benar apa yang diungkapkan pepatah :



    “setiap orang menngaku menjadi kekasih
    Laila, hanya saja Laila tidak mengakui mereka sebagai kekasih”.



    Mereka Qur’aniyyin mengaku menjadi
    pengikut Al-Qur’an, akan tetapi Al-Qur’an tidak mengakui mereka sebagai
    pengikut.






    Berita Dari
    Rasulullah Tentang Mereka



    Rasulullah bersabda tentang mereka, para
    pengingkar sunnah, yang mengaku pengikut Al-Qur’an): ” sungguh sebentar lagi kalian akan
    melihat seseorang yang duduk di singgasananya, kemudian datang kepadanya
    urusanku (sunnahku) baik yang berisi larangan atau perintah, maka dia berkata :
    “aku tidak tahu ! semua yang kami dapatkan dalam kitab Allah itulah yang kami
    ikuti [ HR. At-Tirmidzi, lihat maanzilatus sunnah oleh syaikh Al-Albani]. Dalam
    riwayat lain dia berkata : apa yang kami dapatkan dalam kitabullah
    pengharaamannya, akan kami haramkan.” Maka Rasululah bersabda : ” ketahuilah
    bahwasanya aku diberi Al-Qur’an dan yang semisalnya bersamanya (yakni
    As-sunnah)
    [
    HR. Ahmad 4/131 dan Abu Daaud 5/11)



    Dalaam riwayat lain Rasulullah bersabda :
    “Ketahuilah bahwa apa yang dilarang oleh Rasul maka itulah yang dilarang oleh
    Allah.”






    Tidak cukup hanya
    dengan Al-Qur’an semata.



    Berkata syaikh Al-Albani setelah membawakan
    riwayat-riwayat hadits diatas : ” hadits shahih diatas menjelaskan dengan tegas
    bahwa syari’at islam bukannya Al-Qur’an saja, melainkan Al-Qur’an dan
    As-Sunnah. Barang siapa hanya berpegang paa salah satunya, berarti sama dengan
    tidak berpegang dengan keduanya, karena Al-Qur’an memerintahkan untuk berpegang
    dengan As-Sunnah demikian pula sebaliknya [manzilatus sunnah fil Islam, cet.
    Darus Salafiyyah 1404 H. ]






    Belajar dari sahabat
    dalam menyikapi pola fikir Qur’aniyyin



    Dalam satu riwayat yang shahih dari Ibnu
    mas’ud, datang seorang wanita kepadanya kemudian berkata : “kamukan orangnya yang berkata bahwa
    Allah melaknat namishat (wanita yang mencabut rambut alis) dan Mutamishat
    (wanita yang minta dicabutkan) dan Wasyimat (wanita yag mentato), Ibnu Mas’ud
    berkata : ya, benar. Aku telah membaca Al-Qur’an dari awal sampai akhir tetapi
    aku tidak menemukan apa yang kamu katakan. Maka ibnu mas’ud berkata : ‘jika
    kamu betul-betul membacanya maka kamu akan menemukannya. Tidakkah engkau
    membaca : “apa yang disampaikan oleh rasul ambillah dan apa yang dilarang oleh
    rasul maka tinggalkanlah ” [QS. Al-Hasyr :7], aku telah mendengar rasulullah
    bersabda : “allah melaknat namishat ”
    [ HR. Bukhari-Muslim]



    Betapa indahnya kaidah-kaidah ilmiah yang
    dijabarkan melalui dialog yang lembut tersebut



    Wallahu a’lam





    Al-Hujjah Risalah No:
    37 / Thn IV / Dzulqaidah / 1422H

      Waktu sekarang Thu May 09, 2024 12:52 pm