Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    islam adalah aqidah dan ibadah

    kutubuku
    kutubuku
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 297
    Join date : 18.06.10
    Age : 36
    Lokasi : rahasia

    islam adalah aqidah dan ibadah Empty islam adalah aqidah dan ibadah

    Post by kutubuku Sat Jul 03, 2010 7:01 pm

    Islam
    adalah Aqidah, Syari’at dan Ibadah






    "Kemudian Kami jadikan kamu berada diatas suatu
    syari’at (peraturan) dari urusan dien itu, maka ikutilah syari’at itu dan
    janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui." (Al
    Jatsiyah, 45:18)



    Sebenarnya Islam mempunyai satu konsepsi, metode dan
    aturan. Akan tetapi kita tidak boleh hanya berhenti "mengupas atau
    mendiskusikan" hal itu saja, sebagaimana yang banyak dilakukan oleh mereka
    yang mengaku sebagai pemikir atau injtelektual Muslim. Sehingga karena terlalu
    banyak diskusi dan mengotak atik ajaran Islam yang pelakunya belum memiliki
    aqidah yang mapan dan mengetahui tolak ukur dan rumusan yang harus dijadikan
    pegangan, maka nasib Islampun hanya dijadikan obyek diskusi belaka. Dan sikap
    mereka terhadap Islam jadi netral tak ubahnya seperti kaum orientalis,
    munafiqin pengikut Abdullah bin Ubay masa kini.



    Bahkan tidak sedikit dari mereka yang sudah
    memper-ilahkan akal dan hawa nafsu. Barangkali inilah faktor munculnya
    "Reaktualisasi Ajaran Islam" yang dilontarkan oleh pencetusnya.
    Kondisi seperti ini sangat memprihatinkan kita. Maha Benar Allah dengan
    firmanNya :



    "Terangkanlah
    pada-Ku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Illahnya. Maka
    apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya atau apakah kamu mengira bahwa
    mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain hanyalah seperti
    binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi." (QS. Al Furqan, 25:43-44)



    "Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjaikan
    hawa nafsunya sebagi Illahnya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya
    dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan
    atas penglihatannya." (Al Jatsiyah, 45:23)



    Yang benar, kita harus mengkaji Islam menurut hakikat
    Rabbaniyah, bahwa Islam itu adalah suatu cara hidup yang datang dari Allah yang
    berdasakan pada asas pokok yakni aqidah "Laa Illaha Illallah, Muhammadur
    Rasululullah" yang daripadanya terpancar seluruh aspek kehidupan yang baik
    dan bernilai tinggi. Ia melahirkan konsepsi berpikir, metode serta aturan dan
    undang-undang yang akan mengantarkan manusia manuju samudra kehidupan yang
    penuh dengan ketrentraman dan kedamaian dunia dan akhirat. Ia merupakan
    proklamasi seorang mukmin akan kemerdekaannya dari undang-undang produk otak
    dan hawa nafsu manusia, dari penghambaan manusia atas manusia, Ia merupakan
    proklamasi seorang mukmin untuk menghancurkan dan mengikis habis siapa yang
    memberontak terhadap Allah dan Rasul-Nya, sehingga peraturan hidup yang berlaku
    hanyalah peraturan Allah dan Rasul-Nya, bukan peraturan produk otak manusia. Ia
    juga merupakan proklamasi kemerdekaan seorang mukmin dari pemerintahan atau
    kekuasaan yang tidak memakai aturan Islam. Sebab seorang yang beraqidah Islam
    yakin bahwa yang sebenarnya berhak dipatuhi dan ditaati hanyalah Allah. Yang
    berhak diibadahi dan di sanjung hanyalah Allah. Yang berhak diterima dan
    diambil hukumnya hanyalah hukum Allah



    dan rasul-Nya. Inilah petunjuk praktis dari pemahaman
    aqidah "Laa Ilaha Illallah, Muhammadur Rasulullah". Suatu cara hidup
    yang tidak berdasarkan asas tersebut diatas maka ia tidak lebih dari kehidupan
    binatang.



    "Sesungguhnya binatang (makhluk) paling jelek disisi
    Allah adalah orang kafir, karena mereka itu tidak beriman" (QS Al Anfal, 8
    : 55)



    Kita kerap kali dipengaruhi keinginan besar agar kaum
    sekuler mengimani Islam sedangkan mereka jelas berfaham sekulerisme. Mereka
    mengatakan bahwa mereka mewakili dunia "pragmatik". Maksudnya, mereka
    mencari dimensi faktual yang berguna dari berbagai faham apapun. Mereka tidak
    mudah mengimani sesuatu, kecuali setelah mengetahui kadar manfaat untuk
    kehidupan duniawi. Apabila mereka memang demikian, bolehkah kita membelokkan
    cara dakwah yang sudah ditetapkan Islam, untuk disesuaikan dengan beragamnya
    pemikiran dan mengikuti kemana mereka, agar mereka dapaat "menerima dan
    menangkap" ajaran Islam?. Tidak, sama sekali tidak. Nabi SAW bersabda :
    "Katakanlah yang haq walaupun pahit (rasanya)".



    "Dan janganlah kamu mencampur adukan yang haq dengan
    yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang haq sedangkan kamu
    mengetahui". (QS Al Baqarah, 2 : 42)



    Sesungguhnya apabila mereka hendak mengimani Islam, maka
    sudah sepantasnya mereka memasuki Islam melalui pintunya, yaitu pintu aqidah.
    Karena hukum-hukum Islam yang lain akan dapat diteriam setelah hati dan akalnya
    menerima konsep aqidah Islam. Mustahil merka dapat menerima ajaran Islam
    sebelum mengimani dan meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya dien yang benar.
    Disini persoalannya adalah "aqidah". Namun Islam bukan sekedar aqidah
    semata, tetapi Islam juga harus direalisasikan dalam bentuk sistem social dari
    perundang-undangan (syari’at) serta praktek ibadah. Sebab Islam adalah satu
    cara hidup yang sangat nyata, tidak bisa terlambang dalam bentuk teori saja.
    Sebagaimana cara hidup selain Islam. Islam tidak pernah terlambang dalam bentuk
    teori saja tetapi juga dilaksanakan dalam bentuk ideologi, perundang-undangan
    dan tata cara praktek ibadah. Manakala ada salah satu dari segi-segi ini yang
    hilang maka Islam tidak ada disana.



    Allah berfirman : "(Pahala dari Allah) itu bukanlah
    menurut angan-angan yang kosong dan tidak pula menurut angan-angan ahli kitab.
    Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan
    kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung tidak pula penolong baginya selain
    Allah. Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun
    perempuan sedang ia beriman, maka mereka itu akan masuk ke surga dan mereka
    tidak dianiaya walau sedikitpun. Dan siapakah yang lebih baik dien-nya daripada
    orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah sedang ia pun mengerjakan
    amal kebaikan dan ia mengikuti dien Ibrahim yang lurus?. Dan Allah mengambil
    Ibrahim sebagai kesayanganNya." (QS An Nisa, 4 : 123-125).



    Kesalah Pahaman Aqidah Ummat Islam Islam yang benar
    bukanlah yang diyakini dan dipahami kebanyakan orang dimasa kini, yakni
    mengambil bagian-bagian tertentu saja yang cocok dengan kehendak nafsunya demi
    kepentingan duniawi, plus ibadah yang dikenal dengan rukun Islam, sementara
    ajaran yang lain dinjak-injak oleh orang-orang kafir mereka diam saja dan
    membiarkan. Ajaran yang dianggapnya "ice cream" seperti jihad, qital,
    hukum Islam, daulah Islam dan lain-lain mereka buang jauh-jauh sebagai pertanda
    kebencian dan kegemasan terhadapnya. Apakah belum cukup ajaran tersebut dibenci
    oleh orang-orang kafir?. Seandainya ditambah lagi oleh kebencian orang-orang
    Islam sendiri maka akan terjadilah over dosis.



    Akibatnya umat Islam akan pingsan tak sadarkan diri. Tak
    sadar terhadap pengakuan mereka sebagai seorang muslim. Rasanya sudah cukup
    dengan melaksakan sholat, zakat, puasa, haji dan dzikir belaka. Bahkan mereka
    merasa berjasa jika berhasil menangkap para aktivis muslim yang bercita-cita
    tegaknya kalimatullah.



    Bagi mereka yang mengambil Islam dan membuang sebagian
    lainnya dicap oleh Allah sebagai orang kafir yang sebenar-benarnya meskipun
    tekun melaksanakan ibadah ritual lainnya.



    Firman Allah: "Sesungguhnya orang-orang yang kafir
    kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara Allah dan
    rasul-rasul -Nya, dengan mengatakan kami beriman kepada sebagian dan kafir
    terhadap sebagian (yang lain) serta bermaksud mengambil jalan lain diantara
    yang demikin itu (iman atau kafir).



    Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami
    telah menyediakan untuk orang-orang kafir itu siksaan yang menghinakan."
    (QS An Nisaa ; 4 : 150-151)



    Islam tidak mengajarkan bahwa seseorang itu boleh
    mengambil apa yang menyenangkan dirinya dan yang sesuai dengan kondisi,
    sementara ajaran yang mereka rasakan berat mereka tinggalkan tanpa alasan yang
    kuat dan dibenarkan syar’i. Ajaran yang ada hanyalah mengambil Islam seluruhnya
    (kaffah) dan mau konsisten melaksanakan ajarannya atau menolak Islam sama
    sekali tanpa ada sangkut paut dengannya. Sebab telah jelas mana yang haq dan
    mana yang bathil, tidak bisa dicampur begitu saja.



    Firman Allah : "Katakanlah kebenaran itu (adalah
    yang) datang dari Rabbmu, maka barangsiapa yang hendak (beriman) hendaklah ia
    beriman. Dan barangsiapa yang ingin (kafir) hendaklah ia kafir. Sesungguhnya
    telah kami sediakan bagi orang-orang yang zhalim itu neraka, yang gejolaknya
    mengepung mereka. Dan jika mereka minta minum niscaya mereka akan diberi minum
    dengan air seperti besi yang mendidih yang gejolaknya menghanguskan muka.
    Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek". (QS
    Al Kahfi, 18 : 29)



    Maka Islam tidak mengenal dualisme, yang demikian itu
    supaya jelas bagi manusia mana jalan Allah (Sabilillah) yang harus diikuti dan
    mana jalan Thaghut yang harus disingkirkan. Disamping itu pula agar jelas
    kebinasaan orang binasa dan jelas keselamatan orang yang selamat.



    "…Akan tetapi (Allah mempertemukan dua
    pasukan itu) agar Dia melakukan urusan yang mesti dilakukan, yaitu agar
    orang-orang yang binasa itu (orang-orang kafir) jelas kebinasasaanya dan orang
    yang hidup (selamat) jelas kehidupannya". (QS Al Anfaal, 8 : 42)



    Islam yang demikian itulah yang diajarkasn oleh Allah dan
    Rasul-Nya kepada umat manusia dengan hujjah-hujjah yang bayyinah, dan kesanalah
    arah tujuan kita.



    Pemahaman itulah yang kita ambil sebagai
    "aqidah" kita, aqidah yang sebenarnya. Manakala umat Islam belum
    mempunyai aqidah seperti itu, jelas sekali mereka masih berada dalam kegelapan
    yang perlu diberikan obor penerang agar tidak buta dalam kandang sendiri. Pemahaman
    aqidah mayoritas umat Islam masih banyak sekali yang keliru.



    Ini barangkali karena faktor kebodohan (jahiliyah)
    terhadap isi kandungan



    ajarannya sendiri (Al Qur’an dan As Sunnah)
    sebagaimana yang disinyalir oleh Rasulullah SAW sabdanya :



    "Akan datang suatu zaman yang mana pada zaman itu
    sedikit sekali ilmu dien digali dan merajalelanya kebodohan terhadap Al
    Qur’an dan As Sunnah. Sehingga apabila orang alim sudah hilang, maka
    manusia akan mengambil pemimpin yang bodoh. Apabila mereka ditanya, mereka
    memberi fatwa tanpa ilmu. Maka mereka sesat dan menyesatkan". (HR Bukhari-Muslim)



    Wallahu a’lam.





    Kirim E- mail ke Ashshuffah@.sahid.every1.net kritik dan
    saran anda mengenai Lembaga Dakwah Kampus Kami dan homepage ini, sebagai bahan
    evaluasi dan perbaikan bagi kami.



    Copyright © 2001 KMI ASH SHUFFAH


    Last modified: April 12, 2001

      Waktu sekarang Thu May 09, 2024 12:18 am