Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    konsentrasi adalah ibadah

    kutubuku
    kutubuku
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 297
    Join date : 18.06.10
    Age : 36
    Lokasi : rahasia

    konsentrasi adalah ibadah Empty konsentrasi adalah ibadah

    Post by kutubuku Wed Jun 30, 2010 3:42 pm

    Tetap Konsentrasi





    Dalam pamer kemampuan bela diri,
    seperti memecahkan batu-bata atau mematahkan sepotong besi, bukan cuma besarnya
    energi, konsentrasi bagian penting keberhasilannya. Supaya nggak malu-maluin,
    penting menjaga konsentrasi.


    Dalam kehidupan nyata pun sama; konsentrasi
    itu penting. Menjaga konsentrasi ibarat menetapkan suatu titik dan dicurahkan
    seluruh daya upaya ke arah titik tersebut. Salah menetapkan titik itu, akan
    berujung pada kegagalan. Kabur dalam menetapkan titik yang hendak dituju, berujung
    pada tersia-sianya energi dan waktu. Kalaupun hasil didapat, energi dan waktu
    yang tercurah melebihi dari yang diperlukan. Ini mubazir.


    Seperti dalam belajar, biar
    konsentrasi nggak buyar, ada yang pengen suasana hening, diam bahkan tanpa
    suara musik sekalipun. Ada
    yang sebaliknya, nggak masalah dengan suara berisik dan bahkan mungkin kamar
    yang sedikit berantakan (ada nggak ya?). Ada
    pula yang tak ternganggu oleh suara apa pun, kecuali kalau kepalanya dijitak!
    (tentu saja!).


    Konsentrasi dari masing-masing
    orang emang unik, seperti bau badan (biar nggak menganggu konsentrasi, bagusnya
    contoh ini kamu ganti aja deh!). Sekalipun nggak keliatan, konsentrasi penting
    untuk diperhatikan.





    ***





    Individu muslim hidupnya tiada
    lain untuk ibadah. Nggak ada tawar-menawar untuk soal ini. Ini telah ketetapan
    Allah Swt. Firman-Nya: “Dan Aku tidak
    menciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”

    (Adz-Dzaariyat [51]: 56). So, mo gimana lagi?


    Terpaksa atau sukarela, wajib
    bagi kita untuk mencurahkan segala tenaga, daya dan upaya ke arah ibadah kepada
    Allah Swt ini. Nggak ada pilihan lain, kecuali kalo kita ingin pengakuan iman
    kita di dunia batal di Hari Akhir nanti. Konsekuensi dari hal ini: mengerikan!
    Simak firman-Nya: “Barangsiapa yang kafir
    kepada Allah sesudah dia beriman, kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya
    tetap tenang dalam beriman, akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk
    kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar
    . Yang demikian itu disebabkan karena
    sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan
    bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.
    ” (TQS. An
    Nahl [16]: 106). Bukan menakuti-nakuti, ini janji Allah Swt!


    Sekedar mengingatkan, bagi kaum
    kafir disediakan ‘hadiah’ yang kita pasti tidak sanggup menerimanya, yaitu
    neraka jahanam: “… mereka (penghuni
    neraka jahanam itu) tidak merasakan kesejukan
    di dalamnya dan tidak pula minuman, selain air yang mendidih dan nanah
    (ghassaq).” (TQS. An-Naba [78]: 24 -25). Gambaran darah dan nanah ini
    sebenarnya udah ‘cukup’ mengerikan, biar lebih jelas lagi, Ibnu Katsir dalam
    terjemahannya yang populer itu menyatakan bahwa ghossaq itu berupa darah luka, nanah, air mata dan keringat orang
    kafir sendiri yang bercampur. Jangankan membayangkan rasanya, baunya aja pasti
    kamu nggak tahan! Merusak konsentrasi pasti!





    ***





    Di luar ibadah ritual, seluruh
    aktivitas kita dalam pemenuhan apapun, naluri atau kebutuhan jasmani, merupakan
    peluang bagi kita untuk beribadah kepada Allah Swt. Artinya, bila aktivitas
    tersebut memang kita konsentrasikan kepada-Nya, maka nilai ibadah itu akan
    diperoleh.


    Meng-konsentrasikan seluruh
    aktivitas untuk ibadah kepada Allah Swt termasuk di dalamnya mengeluarkan segala
    daya upaya untuk mengetahui aturan-aturan Allah Swt. Kegiatan-kegiatan kita
    pasti terkait dengan aspek politik, ekonomi, sosial, budaya dan
    pertahanan-keamanan, pendidikan, kesehatan dan aspek turunan lainnya.


    Mengetahui hukum-hukum Allah Swt
    dalam berbagai aspek kehidupan berarti kita sedang meng-konsentrasikan hidup
    untuk ibadah kepada Allah Swt. Sebab, tiada ibadah yang tanpa diawali dengan
    pengetahuan terhadap mana yang hukum Allah dan mana yang bukan.


    Tanpa itu, niat ibadah yang dilakukan
    hanya sebatas angan-angan. Keterikatan kepada hukum-hukum-Nya dalam menjalani
    kehidupan lah seorang hamba disebut mengkonsentrasikan hidupnya untuk ridho
    Allah. Menolak terhadap hal ini, Allah Swt akan memasukkan kepada golongan
    orang-orang kafir. Firman-Nya: “Siapa
    saja yang tidak berhukum menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah
    orang-orang kafir”
    (TQS. Al Maidah [5]: 44).





    ***


    Nabi Saw tidak diutus hanya
    untuk hukum-hukum tentang sholat, puasa, haji dan ibadah ritual lainnya. Tidak
    pula beliau diutus sebatas pembahasan sikap jujur, memelihara jenggot dan
    persoalan individu lainnya. Beliau diutus membawa hukum politik, ekonomi,
    sosial budaya dan pertahanan keamanan. Keberadaan institusi negara menjadi wajib.
    Sejak Rasul Saw memproklamirkannya. Dalam sebuah riwayat Rasulullah Saw menyatakan Parsi dan Romawi, akan tunduk
    dibawah apa yang beliau bawa (yaitu Islam).


    Karena terkait dengan institusi
    negara, maka Allah swt menyebut kelompok dakwah Rasul Saw sebagai partai.
    Firman-Nya: “Mereka itulah partai Allah (hizb-Allah),
    ketahuilah bahwa sesungguhnya partai
    Allah itu adalah golongan yang beruntung”
    (TQS. Mujaadilah [58]: 22).


    Sebagai partai, kelompok Rasul
    Saw, membatasi aktivitasnya pada aspek seruan, larangan atau ajakan. Beliau
    mengkonsentrasikan pada hal ini saja.


    Beliau tidak membentuk kelompok
    sosial. Ketika Abu Bakar membebaskan Bilal dari perbudakan Umayyah bin Khalaf
    dan beritanya sampai pada Rasul Saw, beliau ‘tidak kepancing’ mengumpulkan dana
    dari Sahabat lainnya agar bisa membebaskan Sahabat lainnya dari status budak. Konsentrasi
    kelompok Rasul saw tetap pada aktivitas partai yang sebatas seruan/ajakan,
    bukan sosial, bukan lasykar: “Dan
    hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
    menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah
    orang-orang yang beruntung.”
    (TQS. Ali Imran [3]: 104).


    Walaupun Rasul Saw tidak
    memerintahkan partainya kepada berbagai aktivitas, kecuali aktivitas
    seruan/ajakan kepada Islam dan hukum Islam, namun para Sahabat paham bahwa
    disamping sebagai anggota partai, masing-masing dari mereka adalah individu
    muslim, yang diperintahkan berpuasa, berbuat jujur, membantu fakir miskin,
    beramar makruf dengan tangan dan sebagainya. Dengan demikian, konsentrasi
    kelompok Rasul Saw tetap terjaga sebagai ‘partai sungguhan’. Semua ini
    terkonsentrasi pada satu titik; kepatuhan pada perintah Allah. Hasilnya, negara
    yang terkonsentrasi pada dakwah dan jihad memang berdiri, bahkan berabad-abad
    lamanya. Itulah negara khilafah.





    ***





    Dengan kembalinya berdiri negara
    khilafah itu, energi umat akan kembali terkonsentrasi pada dakwah dan jihad. Ingat
    bro, perjuangan ke arah ini merupakan aktivitas yang dilakoni Rasul saw, para
    sahabat, salafus shaleh, yaitu dakwah kepada tauhid yang telah terbukti
    keberhasilannya. Tunggu apalagi? Tetap konsentrasi: ibadah bro! Allahu Akhbar! [dos]

      Waktu sekarang Thu May 09, 2024 3:31 pm