Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    jalan menuju kebangkitan

    kutubuku
    kutubuku
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 297
    Join date : 18.06.10
    Age : 37
    Lokasi : rahasia

    jalan menuju kebangkitan Empty jalan menuju kebangkitan

    Post by kutubuku Sat Jul 03, 2010 4:45 pm

    JALAN MENUJU KEBANGKITAN





    Kondisi dunia Islam saat ini


    ----------------------------


    Setiap muslim saat ini akan melihat dunia Islam yang
    terpecah dalam hampir 50 negara yang lemah, yang baik langsung maupun tak
    langsung jadi "bulan-bulanan" politik negara-negara adidaya. Cukup
    dengan sekilas, terbukalah mata setiap muslim akan kenyataan pahit: kemunduran
    menyeluruh sejak beberapa abad terakhir, yang intinya adalah kemandegan
    berpikir, ketakpedulian pada perilaku politik para penguasa; ketakberdayaaan di
    segala bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek); kelemahan ekonomi
    mayoritas negeri-negeri muslim, yang berakibat tak tercukupinya kebutuhan dasar
    jutaan kaum muslimin; kelaparan, dan penderitaan.





    Semua ini membentuk citra dunia Islam saat ini,
    suatu citra yang mungkin bahkan tidak cukup menggambarkan kemunduran berpikir
    dan budaya, yang menjadikan kita pada level terendah baik dalam iptek maupun
    dalam politik dan ekonomi, yang bahkan menjadikan kita secara langsung maupun
    tak langsung jajahan neoimperialisme.





    Posisi unggul yang dimiliki oleh negara Islam
    sebagai satu-satunya negara adidaya di masa lalu selama sekitar 1000 tahun,
    sudah lama berlalu, dan negara-negara di dunia Islam saat ini tidak memiliki
    pengaruh apapun di panggung politik dunia. Pemerintah mereka saat ini justru
    menjadi wayang-wayang kepentingan negara-negara adidaya Barat, dan bahkan –
    secara realistis - tidak mampu menggunakan hak politiknya untuk menentukan
    nasibnya sendiri. Dan dari kepeloporan
    iptek kaum muslimin di masa lalu, kini tak lebih dari sekedar ingatan sejarah.





    Pendeknya, dunia Islam yang dulu merupakan kekuasaan
    unggul dan meliputi segala bidang baik budaya, politik maupun ekonomi dari
    masyarakat Asia, Afrika, dan Eropa, kini tidak lebih dari dunia yang
    menyedihkan yang penuh kemunduran dan kelemahan. Mereka dibingungkan dan
    sekaligus terkagum-kagum dengan gemerlap dunia Barat, yang menjadikan mereka
    semakin asing dari pandangan hidup serta pola hidup islami, bahkan mereka
    mencoba sekuat tenaga untuk mengimitasi dan mengcopy gaya hidup Barat,
    ipteknya, serta kemajuan industrinya, dengan harapan untuk menemukan jalan,
    agar bisa keluar dari kemunduran dan ketidakberartian mereka di kancah dunia.








    Teori-teori menuju kemajuan


    ---------------------------


    Tidak jarang keluar teori, bahwa kemajuan suatu
    masyarakat dimulai dari potensi ekonomi wilayahnya, dalam arti kekayaan
    alamnya. Sebuah tesis yang langsung
    ditolak realitas. Negara-negara teluk yang merupakan yang terkaya di dunia
    karena minyak dan gas buminya, sekaligus merupakan bangsa yang paling
    terbelakang dalam kemampuannya mengembangkan diri serta kreativitas ipteknya.
    Karena sesungguhnya, kondisi modern yang tak ada duanya yang terdapat di sana,
    yang bahkan mungkin tak akan ditemui di dunia Barat sendiri, dalam elemennya
    yang paling dasarpun bukanlah karya bangsa-bangsa negeri itu. Kemakmuran itu
    dibangun dari impor barang dan jasa yang dibayar dengan devisa minyak. Tanpa mesin-mesin dan tenaga ahli dari luar,
    negeri-negeri petrodollar itu bahkan tidak mampu untuk menggali cadangan
    minyaknya.





    Juga teori pembatasan jumlah penduduk di dunia
    ketiga yang digalakkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bukanlah jalan
    menuju kemajuan. PBB, yang akhir-akhir ini nyata-nyata diperalat untuk
    realisasi keinginan hegemoni Barat di seluruh dunia, telah kehilangan
    kredibilitasnya. Apa yang didukung PBB
    sebagai "politik kependudukan" Barat sesungguhnya tidaklah sesuai
    dengan kodrat manusia.





    Sejarah Bangsa-bangsa yang Maju


    -------------------------------


    Sedikit menoleh ke sejarah menunjukkan, bahwa
    kebangkitan dan kemajuan suatu bangsa berakar pada hal yang lain, bukan primer
    pada masalah-masalah yang berkaitan dengan ekonomi. Masalah yang mendasar
    adalah ideologi. Baru jika mayoritas dari bangsa itu memahami dan menghayati
    suatu ideologi, maka hal itu akan menjadi penggerak kebangkitan bangsa itu, di
    luar soal apakah ideologinya benar apa salah. Namun sebelumnya marilah kita
    definisikan dulu apa ideologi dalam konteks ini, agar tidak terjadi
    kesalahfahaman.





    Di sini ideologi supaya difahami sebagai ide
    esensial, yang darinya diambil metode untuk merealisasi tujuan yang diharapkan.
    Jadi, ideologi adalah keyakinan dasar, di mana manusia mendapatkan jawaban
    pertanyaan dari mana dia berasal serta apa makna dan tujuan hidupnya. Ideologi menjadi tolok ukur serta pemandu
    berpikir seluruh sikap dan perbuatannya.
    Keyakinan dasar ini juga sumber dari sistem untuk memecahkan semua
    problem manusia baik problem individu, masyarakat, politik, ekonomi, budaya dan
    sebagainya, tidak spesifik untuk satu bangsa, namun untuk seluruh manusia di
    dunia. Inilah definisi ideologi yang
    dipakai di tulisan ini.





    Sekular-Kapitalisme, Atheis-Komunisme, Islam


    --------------------------------------------





    Barulah setelah zaman pencerahan memasuki sejarah
    Eropa, mulailah Eropa bangkit. Setiap bangsa Eropa yang terkena pemikiran
    pencerahan dan menjadikannya dasar untuk membentuk masa depannya segera
    mengalami kemajuan yang sangat pesat. Pikiran utama dari pencerahan adalah ide
    sekularisme, pemisahan negara (kehidupan umum) - dan agama (yang dijadikan
    masalah pribadi). Yang dijadikan titik
    perhatian sentral adalah manusia, dan tidak lagi Tuhan - seperti yang
    ditekankan oleh gereja. Manusialah yang
    dengan orientasi keuntungan materi akan menentukan tujuan dan membentuk sistem.





    Sebagai ide utama dari zaman baru ini adalah sistem
    kapitalisme, yang dengan cepat berkembang menjadi imperialisme dengan jangkauan
    internasional, karena pertumbuhan ekonomi memerlukan sumber alam, tenaga kerja
    murah dan daerah pasaran baru. Karena
    politik Barat (termasuk isu-isu demokrasi, hak asasi manusia maupun lingkungan
    hidup) diletakkan di bawah kepentingan ekonomi dan haluan pemerintah ditentukan
    oleh posisi tawar menawar dan lobby pemilik kapital, maka kita menyebutnya
    ideologi kapitalisme. Hegemoni politik dan ekonomi Barat saat ini adalah bukti
    nyata keberhasilan ideologi ini.





    Contoh ini lebih jelas lagi kebenarannya dengan
    melihat sejarah Islam. Penduduk jazirah
    Arab di sebelum masa Nabi Muhammad saw, yang sebagian menetap dan sebagian
    nomaden, sejak dihuninya daerah itu belum pernah memainkan peranan yang berarti
    dalam sejarah. Bangsa Arab berabad-abad terpecah belah dalam banyak sekali suku
    dan marga, dan mayoritas saling bermusuhan.
    Dalam ketertinggalannya di balik bayang-bayang negara adidaya Persia dan
    Romawi, mereka bahkan tidak sempat bermimpi, bahwa suatu saat akan menjadi
    kekuatan yang bersatu melampaui batas-batas wilayah itu, bahkan menentukan
    nasib kedua adidaya itu, bahkan menghabisi sejarahnya.





    Namun, bahkan dalam abad pertama Hijriyah, hal itu
    sudah menjadi realitas. Islam, yang
    telah mendarah daging dalam kaum muslimin terdahulu (salafus shaleh), sebagai
    satu-satunya ajaran yang benar, yang bisa menimbulkan kepuasan batin setiap
    individu serta sebagai ideologi dijalankan dalam segala kehidupan pribadi
    maupun masyarakat, telah meminjami tenaga yang luar biasa, sehingga hanya dalam
    beberapa dekade saja membentuk suatu negara yang terbentang dari tepi Atlantik
    sampai perbatasan Cina, menaungi Eropa Selatan, Afrika Utara hingga Asia
    Tengah. Sebuah negara, yang hasil kebudayaannya menjadi rahmat bagi seluruh
    bangsa-bangsa yang bersentuhan dengan semangat Islam (termasuk yang non muslim
    sekalipun) yang hingga lebih dari seribu tahun praktis sendirian menjadi
    adidaya yang menentukan di panggung politik dunia. Kebesaran, budaya dan iptek
    kaum muslimin di abad-abad yang silam serta cepatnya meluas wilayah Islam
    tentunya sudah dikenal baik oleh setiap pelajar sejarah, sehingga dalam konteks
    ini tidak perlu diulangi.





    Untuk berapa lama?


    ------------------





    Seperti telah disebutkan di muka, ideologi
    menimbulkan semangat maju pada masyarakat, lepas dari soal benar atau salahnya.
    Namun kebenaran atau kesalahnya tentu akan berpengaruh pada keawetannya,
    efektivitasnya, dan derajat dari kemajuan yang akan diraih. Karena ideologi
    merupakan fundamen dari bangunan sosial ekonomi di atasnya, maka kesalahan
    ideologi akan menimbulkan kesalahan perkembangan pada semua ciptaan individu
    maupun masyarakat dan terutama pada ketakpuasan dan ketakbahagiaan
    manusia-manusianya. Fenomena ini bisa diamati dari realitas yang menyedihkan,
    baik dari masyarakat kapitalis maupun komunis, bahkan pada masa keemasan serta
    dominasi politik dunia mereka.





    Islam, yang bagi kaum muslimin adalah satu-satunya
    ideologi yang benar, dibandingkan dengan kapitalisme atau komunisme
    mendatangkan proses kemajuan yang berbeda. Namun demikiran timbullah
    pertanyaan, bagaimana untuk mengenali kebenaran atau kesalahan suatu ideologi
    sejak dari mula?





    Mengenali kebenaran ideologi


    ----------------------------





    konsumen tidak bahagia, karena ada saja
    "kebutuhan baru" yang belum terpenuhi, yang untuk mencapainya semakin
    rumit. Kehidupan Komunisme mencoba menekan instink religius manusia dan menolak
    eksistensi spiritual, karena universum, kehidupan dan manusia hanya dipandang
    sebagai wujud dialektika materi dalam evolusinya. Lebih dari itu komunisme
    menolak hak manusia atas milik pribadi sehingga melawan instink mempertahankan
    diri tiap individu yang antara lain minat mempunya milik pribadi.





    Kapitalisme melakukan kesalahan yang mirip ketika ia
    sebagai reaksi atas ajaran ekstrim agama Kristen abad pertengahan, menafikan
    nilai-nilai spiritual dan sebaliknya menjadikan materi sebagai tolok ukur,
    dengan harapan bahwa terpenuhinya kebutuhan materi akan menjamin kebahagiaan
    bangsa-bangsa Eropa. Namun ternyata posisi ini menyulut spiral permintaan
    pertumbuhan ekonomi yang tidak ada hentinya, yang berakibat fatal pada
    lingkungan hidup secara global. Dengan alasan memperbesar market, makin banyak produk
    yang ditawarkan kepada manusia, agar semakin besar pula keuntungan yang
    didapat. Namun hal ini menjadikan manusia sebagai menjadi perburuan atas
    peningkatan materi yang terus menerus. Dampaknya adalah frustrasi dan
    ketakpuasan yang justru diamati pada kalangan masyarakat ekonomi kuat yang
    justru lari menuju ajaran-ajaran ketimuran atau sekte-sekte tertentu guna
    memenuhi kebutuhan rohaninya, atau melupakan dunianya dengan tenggelam dalam
    alkohol atau narkotika. Dengan demikian ideologi ini bertentangan dengan kodrat
    alami manusia, yang di antaranya adalah kebutuhan spiritual.








    Kesimpulan


    ----------





    Akhirnya dapatlah disimpulkan, bahwa penyebab dari
    kemunduran yang terus-menerus pada kaum muslimin dewasa ini adalah bahwa mereka
    tidak memahami Islam secara menyeluruh (kaffah), tidak memahami Islam sebagai
    ideologi, dan bahwa Ideologi adalah motor kemajuan.





    Di mata mayoritas kaum muslimin hingga beberapa
    dekade yang lalu, Islam hanyalah sebagai agama, yang seperti agama lainnya bisa
    disisipkan dalam suatu sistem sekuler. Mereka anggap perbedaan Islam dengan
    agama lainnya hanyalah dalam konsep teologi dan praktek ritual. Sebagian
    penganut Islam yang saleh sering tenggelam dalam praktek ritual yang berlebihan
    serta penekanan pada ibadah khusus, tanpa sedikitpun menginginkan bahwa Islam
    juga dijadikan norma dalam bidang politik, ekonomi dan sosial yang harus
    direalisir oleh negara dan masyarakat. Betapa banyak hukum dalam Qur'an dan
    Sunnah, baik yang mengatur politik dalam dan luar negeri, kewajiban-kewajibannya,
    termasuk transaksi ekonomi inter dan antar negara, yang dewasa ini sangat
    jarang ditemui di negeri-negeri Islam.





    Banyak kaum muslimin yang saleh yang bahkan tidak
    begitu yakin bahwa perintah-perintah Ilahi seperti itu perlu atau mungkin
    direalisir. Karena terbawa oleh cara
    berpikir Eropa yang sekuler, mereka menganjurkan bahwa Islam sebaiknya
    "disucikan" di wilayah rumah tangga dan masjid-masjid saja. Atau Islam sebaiknya hanya aktif dalam urusan
    bantuan sosial, penasehat rohani atau menyantuni fakir miskin dengan sumbangan
    yang disebut "amal shaleh".
    Pendeknya, Islam telah didegradasi menjadi semacam Kristen yang
    "lebih baik". Islam tidak dijadikan suatu sistem yang menyeluruh,
    yang bisa mengatasi segala macam problema individu maupun masyarakat, namun
    suatu agama yang telah diamputasi daya merubahnya, yang sebaiknya dalam level
    politik tidak perlu punya hak bicara. Pemahaman yang keliru tentang Islam
    inilah sumber kemunduran dan dekadensi dari keseluruhan dunia Islam dewasa ini.





    Meskipun kondisi yang dilukiskan di atas masih
    melanda mayoritas kaum muslimin, namun sejak akhir 1970-an telah diamati
    perubahan yang cukup signifikan. Setiap
    hari bertambahlah tanda-tanda yang menunjukkan, bahwa langkah-langkah menuju
    kemajuan sudah dimulai: minat umum kaum muslimin pada Islam mulai timbul, dan
    kesadaran politis yang pernah hilang berabad-abad telah tumbuh kembali. Mereka mulai aktif mengorbankan waktu, harta
    dan tenaganya untuk menyingkirkan penyakit di dalam rakyat dan struktur
    kekuasaan yang sama sekali tidak berhubungan dengan Islam. Semakin banyak kaum muslimin yang mengerti,
    bahwa Islam adalah ideologi yang mencakup segala bidang baik pribadi maupun
    masyarakat, dan mereka bertekad untuk menjadikan Islam sebagai landasan dan
    satu-satunya tolok ukur seluruh keputusan dan aktivitas politik, ekonomi dan
    kemasyarakatan.





    Pemahaman menyeluruh atas Islam, penyebarannya yang
    cepat, kembalinya kaum muslimin ke prinsip-prinsip asalnya, serta penerimaan
    bahwa kedaulatan tunggal adalah pada Allah yang terwujud dalam Qur'an dan
    Sunnah sebagai landasan berperilaku dan berbuat, sepertinya tidak terlalu jauh
    lagi. Perkembangan yang masih akan
    berlanjut ini pernah diramalkan oleh Rasulullah saw yang bersabda, bahwa Islam
    dan kaum muslimin, setelah mengalami kemunduran berpikir dan kehancuran fisik
    di seluruh dunia, akan mendapatkan lagi kebesaran dan kehormatan yang pernah
    diraihnya, segera setelah mereka mulai untuk merubah cara berpikirnya, dan
    menjadikan Islam sebagai satu-satunya pandangan hidup dan aturan hidup.

      Waktu sekarang Tue Nov 26, 2024 12:45 am