Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    semua amal tergantung pada niatnya

    kutubuku
    kutubuku
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 297
    Join date : 18.06.10
    Age : 36
    Lokasi : rahasia

    semua amal tergantung pada niatnya Empty semua amal tergantung pada niatnya

    Post by kutubuku Sat Jul 03, 2010 3:42 pm

    Semua
    Amal Perbuatan Tergantung Kepada Niatnya



    عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاضي الله عنه قال: سمعت
    رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: إنما الأعمال بالنيات, وإنما لكل امرئ ما نوى.
    فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله, ومن كانت هجرته لدنيا يصيبها,
    أو امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه. {رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد
    بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبه البخاري وأبو الحسين مسلم بن الحجاج بن
    مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما الذين هما أصح الكتب المصنفة}.



    Artinya:


    Dari Amir Mukminin
    Abi Hafsh Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata: Aku
    mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Sesungguhnya
    segala amal tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan
    apa yang diniatkannya.
    Barangsiapa yang
    hijrahnya karena Allah dan rasul-Nya, maka hijrahnya karena Allah dan
    rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang akan diraihnya atau
    wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya kepada apa yang diniatkannya.
    ” (HR. Dua Imam
    Muhadditsin (ahli hadits) Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin
    Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari dan Abu Al-Husain Muslim bin Al-Hajjaj bin
    Muslim Al-Qusyairi An-Naisaburi didalam dua kitab shahih mereka yang keduanya
    adalah kitab yang paling shahih (benar) yang ditulis (manusia).


    Arti
    Penting Hadits Tersebut





    Hadits ini termasuk
    salah satu dari hadits-hadits penting yang menjadi poros agama Islam.



    Hadits ini adalah
    dasar atau azas dalam Islam dan sebagian besar hukum-hukumnya berporos padanya.



    Hadits ini juga
    sebagai tolak ukur bagi semua amal batin.



    Abu Daud rahimahullah berkata:
    Sesungguh-nya hadits ini separuh dari agama Islam; karena agama Islam itu
    meliputi zhahir yaitu berupa amal, dan batin yaitu berupa niat.



    Imam
    Ahmad dan Asy-Syafi’i rahimahumallah berkata: Masuk dalam lingkup hadits
    “Sesungguhnya segala amal tergantung pada niatnya” sepertiga ilmu;
    karena usaha seorang hamba itu bisa dengan hati, lisan dan anggota badannya.
    Adapun niat dengan hati merupakan salah satu dari tiga jenis di atas.



    Karena
    itu para ulama
    menganjurkan agar memulai kitab-kitab dan
    karangan-karangan mereka dengan hadits ini. Di antara ulama yang memulai
    kitab-kitab mereka dengan hadits ini adalah
    Imam Al-Bukhari dan
    Imam An-Nawawi rahimahumallah. Faedah memulai dengan hadits ini untuk
    mengingatkan dan memperingatkan para penuntut ilmu agar membenarkan niatnya
    untuk Wajah Allah Ta’ala dalam menuntut ilmu dan melakukan kebaikan.



    Pelajaran-pelajaran
    yang Dapat Dipetik dari Hadits Tersebut:





    1.Disyaratkan adanya niat.



    Para ulama telah
    bersepakat bahwa segala amal yang dilakukan seorang mukallaf yang mukmin tidak
    dianggap sah secara syar’i dan tidak berpahala jika ia mengerjakannya kecuali
    disertai dengan niat.




    2.Waktu niat dan tempatnya.



    Waktu
    niat di awal melakukan ibadah, seperti takbir ihram ketika shalat; ihram ketika
    haji; sedangkan niat puasa maka dilakukan sebelumnya karena sulitnya mengetahui
    fajar. Adapun tempatnya niat di dalam hati, maka tidak disyaratkan melafazhkan
    atau mengucapkan niat, bahkan hukumnya bid’ah (hal-hal baru dalam ajaran Islam
    yang tiada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sahabatnya,
    tabi’in dan tabi’ut tabi’in.)




    3.Wajibnya hijrah.



    Hijrah
    dari negeri kafir menuju negeri Islam hukumnya wajib bagi setiap muslim yang
    tidak memungkinkan untuk menampakkan keislamannya. Hukum ini kekal sampai hari
    Kiamat. Hijrah juga berarti hijrah (meninggalkan) dari hal-hal yang dilarang
    oleh Allah Ta’ala.



    4.Barangsiapa
    yang berniat melakukan amal shalih, lalu ada udzur (halangan) –berupa: sakit,
    kematian, dan lainnya- yang merintanginya untuk melakukannya, maka ia
    memdapatkan pahala karena niatnya tersebut.



    5.Perintah
    untuk mengikhlaskan segala amal dan ibadah hanya untuk Allah semata sehingga
    mendapatkan pahala dan balasan yang baik di akhirat, dan diberikan taufiq dan
    keberuntungan di dunia.



    6.Setiap
    amal yang baik dan bermanfaat, apabila dilakukan dengan niat yang baik disertai
    dengan keikhlasan, mengharapkan keridhaan Allah Ta’ala dan mengikuti cara Rasulullah
    shallallahu ‘alaihi wasallam menjadi suatu ibadah.



    7.Ikhlas
    hanya untuk Allah Ta’ala dalam beramal merupakan salah satu syarat diterima-nya
    suatu amal; karena Allah Ta’ala tidak akan menerima suatu amal kecuali jika
    dilakukan dengan ikhlas karena Wajah Allah Ta’ala.



    (SUMBER: Al-Waafii
    fii Syarhi al-Arba’iina an-Nawawiyyah
    , karya DR. Mushthafa al-Bagha dan
    Muhyiddin Dîb Mistu)

      Waktu sekarang Thu May 09, 2024 7:04 pm