Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    kristenisasi era orde baru

    admin
    admin
    Admin
    Admin


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 688
    Join date : 19.03.10
    Age : 37
    Lokasi : Malang-Indonesia

    kristenisasi era orde baru Empty kristenisasi era orde baru

    Post by admin Wed Jun 30, 2010 6:44 pm

    Kristenisasi Menghina Islam





    Ketika orde baru pimpinan Soeharto berjaya, banyak pejabat
    yang tak mau tahu bila diberi tahu tentang kristenisasi dan pemurtadan terjadi
    di mana-mana di pelosok penjuru Indonesia. Tetapi setelah dikeluarkan buku
    “Fakta dan Data” (kumpulan laporan dari
    Majalah Media Dakwah), semua pihak terperangah dan
    yakin bahwa pihak misionaris
    zending telah bekerja keras memurtadkan ummat Islam secara membabi buta.





    Namun keterperangahan atas dimurtadkannya sejumlah ummat
    Islam di sana-sini itu tidak diikuti dengan kebijakan yang melindungi ummat
    Islam sepenuhnya. Maka terjadilah
    pemandangan yang menyakitkan bagi ummat Islam. Tempat-tempat strategis dan
    pemukiman-pemukiman ummat Islam
    tahu-tahu bermunculan gereja di tengah-tengahnya. Padahal di sekitarnya adalah
    penduduk Muslim, dengan adat Islami. Sentimen dan perang batin pun terpendam di
    hati dengan aneka rasa.





    Di tengah kemelut jiwa yang melanda dan menekan perasaan
    ummat Islam itu, malah sering-sering
    muncul tokoh Islam yang nyeleneh, yang lebih membela orang palangis ketimbang
    memperhatikan sesama Muslim. Bahkan sang tokoh pembela palangis walau duduk di
    jam'iyah Islam merasa risih dengan rintihan
    Muslimin yang disertai bacaan
    ayat "Walan tardho...":





    “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada
    kamu hingga kamu mengikuti agama mereka." (QS Al-Baqarah: 120).





    Masih dikumandangkannya ayat walan tardho... oleh para
    muballigh di mana-mana, lama-lama menjadikan panasnya kuping si pembela
    palangis itu. Hingga secara resmi dalam muktamar jam'iyah itu di Pesantren
    Cipasung Jawa Barat 1994, ia (Gus Dur) dengan lantang menentang orang-orang
    yang menyuarakan ayat walan tardho itu. Sewotnya Gus Dur saat itu dengan cara
    menyalahkan pemahaman Ummat Islam pada umumnya terhadap ayat tersebut, hingga
    Gus Dur mengemukakan penafsiran lain. Kata Gus Dur, ayat "Walan
    tardho" itu hanya terbatas khusus
    mengenai akidah. Tidak yang lain.





    Kenapa tidak sekalian dikatakan saja: ayat "walan
    tardho" itu tidak berlaku, kalau terhadap diri saya. Padahal seandainya
    dia katakan demikian, justru masalahnya menjadi jelas.





    Bentrokan Islam-Kristen





    Tidak berapa lama kemudian, terjadilah keributan di
    mana-mana antara Islam dan Kristen. Di antaranya ummat Islam dibunuh dan
    masjid/mushollanya dibakari oleh orang-orang Katolik di
    Dili Timor Timur 1994,
    orang-orang Nasrani di Maumere NTT membakari dan
    berusaha membunuhi ummat Islam pada tahun 1995.





    Peristiwa di Surabaya dan
    Situbondo Jawa Timur
    1996,Tasikmalaya 1997, Ketapang
    dan Kupang serta Ambon
    dan Sambas 1999. (lihat
    Dialog Jum'at, 6 Agustus
    1999). Terakhir sampai
    bunuh-bunuhan, berulang-ulang
    kali yaitu di
    Ambon, sejak Idul Fitri
    1419H/ Januari 1999M,
    diulangi Juli 1999 sampai kini 2001.





    Di saat ummat Islam
    sangat prihatin atas gencarnya
    pemurtadan, sedang jeritan ummat Islam tak digubris itu, justru
    para pejabat Orde Baru serta para penjilat, banyak
    yang berpidato membanggakan
    pancasila saat itu. Kata mereka, bahwa berkat pancasila, maka negeri kita
    Indonesia walau berbeda-beda
    agama namun relatif paling aman di dunia.





    Pemberhalaan
    pancasila sudah sedemikian
    rupa saat itu.
    Di Ambon itu, kata mereka saat
    itu, masyarakatnya yang Islam membantu
    pembangunan gereja, sedang yang
    Kristen pun sebaliknya, membantu pula pembangunan Masjid. Itu berkat
    pancasila, katanya pula.





    Sesumbar-sesumbar
    yang telah dikeluarkan
    oleh mulut-mulut mereka itu kemudian dibalikkan oleh Allah.
    Seharusnya, ketika perang agama seperti
    di Ambon, (diawali oleh penyerangan dari
    pihak Nasrani terhadap Muslimin pas Idul Fitri 1419H / 19 Januari 1999), mestinya
    mereka mengumumkan
    permintaan maaf dan mencabut
    ucapan-ucapannya yang telah kelewat batas
    menyanjung pancasila dulu itu.
    Seharusnya mereka meminta maaf seribu
    maaf, kemungkinan besar turunnya
    adzab dengan aneka krisis dan kekacauan
    di Indonesia itu di antaranya
    akibat kelancangan mulut-mulut
    mereka yang telah menyepelekan Allah SWT dan hukum-hukum Nya, diganti
    dengan berhala bikinan mereka. Namun
    tidak. Lain lagi ceritanya. Yang
    dibanggakan kemudian adalah bahwa
    golongannya merupakan golongan yang lintas agama. Bila
    yang dibunuhi ummat Islam,
    maka mereka diam, karena tidak merasa
    ada kaitan apa-apa. Hanya saja kalau ada orang palangis terbunuh,
    mereka ikut berteriak, karena sebagai orang yang berfaham lintas agama.





    Pemurtadan mereka anggap kecil





    Apalagi hanya
    kristenisasi, pemurtadan terhadap ummat
    Islam. Orang yang namanya nyawa
    muslimin dibantai dengan sepengetahuan
    mereka pun mereka tidak merasakan apa-apa. Itulah
    keadaannya. Kata pepatah Arab,
    mayat itu takkan merasa walau dilukai.
    Artinya, hati yang
    sudah mati, yang sudah tidak
    ada kontak sama sekali
    dengan Islam, walau Islam dihancurkan, tetap saja mereka tidak merasakan apa-apa, ibarat mayat,
    sudah.





    Buku-buku Kristenisasi menghina Nabi dan membohongi





    Di kala pihak palangis tahu betul bahwa
    orang-orang yang serakah
    terhadap jabatan telah jadi
    mayat-mayat bila di depan agamanya (Islam) alias tidak peduli lagi itu,
    maka digunakanlah kesempatan yang
    dianggap baik itu untuk menjerat
    ummat Islam. Ditulislah buku-buku
    dan slebaran yang menipu ummat Islam,
    menghina Islam, tetapi memakai label Islam.





    Mereka semakin berani
    melakukan kristenisasi secara terbuka
    bahkan lebih keji, mereka menggunakan
    Al-Quran dan Al-Hadits untuk membenarkan
    ajaran sesat mereka. Tentunya dengan memutar balikkan ajaran Islam, untuk
    mengelabui Ummat Islam.





    Gerakan kristenisasi
    dengan kedok dakwah, ukhuwah dan
    shirathal mustaqim digencarkan.
    Gerakan kristenisasi yang licik dan keji
    itu dikordinasi oleh Yayasan
    Nehemia yang dipelopori Dr Suradi Ben
    Abraham, Kholil Dinata, dan Drs
    Poernama Winangun alias H Amos.





    Mereka telah mengeluarkan beberapa buku di antaranya:


    1. Upacara Jama'ah Haji


    2. Ayat-ayat yang Menyelamatkan


    3. Isa alaihis salam dalam Pandangan Islam


    4. Riwayat Singkat Pusaka Peninggalan Nabi Muhammad saw.


    5. Membina Kerukunan Umat Beragama


    6. Rahasia Jalan ke Surga


    7. Siapakah yang bernama Allah itu?





    Isi buku-buku dan
    brosur tersebut sangat menghina
    Islam, di antaranya:


    - Upacara Ibadah haji adalah penyembahan berhala tertutup.


    - Islam agama khusus untuk orang Arab, Al-Quran kitab
    suci orang Arab, Nabi Muhammad nabi untuk orang Arab yang mengajarkan
    penyembahan berhala dan tidak akan selamat di akherat.


    - Tuhan orang Islam adalah batu hitam (hajar aswad).


    - Waktu shalat sangat kacau dan Al-Quran tidak relevan.


    - Nabi Muhammad memperkosa gadis di bawah umur.


    - Al-Quran untuk Iblis, Injil petunjuk bagi umat
    Islam yang taqwa.


    - Bapaknya Yesus adalah Allah subhanahu wata'ala.


    - Semua umat masuk Neraka kecuali umat Kristen.


    - Nabi Muhammad wafat mewariskan kitab Injil.


    - Khadijah, isteri Nabi Muhammad beragama Kristen.





    Itulah di antara
    tuduhan-tuduhan keji dan kebohongan mereka. Kristenisasi di
    masa Reformasi ini bukan
    sekadar pemurtadan secara mempengaruhi,
    namun sampai menghina dan menodai
    Islam dengan mencetak buku-buku
    yang menodai kesucian Islam dan aneka upaya jahat.
    Bahkan sampai memperkosa wanita
    untuk kemudian dimurtadkan,
    seperti yang terjadi di Padang Sumatera Barat.





    Sanggahan terhadap tuduhan keji





    Tuduhan keji itu perlu dibuktikan, dan berikut ini kami
    kutipkan sanggahan seperlunya, untuk menunjukkan betapa
    licik dan busuknya mereka itu.





    -- Ibadah haji dituduh sebagai penyembahan berhala
    tertutup, itu tuduhan
    keji. Tidak bolehnya orang non
    Muslim ke Makkah bukan untuk menutupi upacara ibadah haji. Dan
    ibadah haji itu tidak ada penyembahan berhala seperti dituduhkan H Amos. Namun
    tidak bolehnya orang non Muslim ke Masjidil Haram itu perintah langsung dari
    Allah SWT dalam Al-Quranul Kariem:





    Artinya: "Hai orang-orang yang
    beriman, sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis,
    maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini."
    (QS At-Taubah/ 9: 28).





    Tuduhan bahwa upacara
    ibadah haji tertutup, itu juga
    bertentangan dengan kenyataan, karena ditayangkan pula ke
    berbagai negara di dunia ini lewat televisi. Terbukti tak ada penyembahan berhala dalam upacara ibadah
    haji, dan tak tertutup seperti yang
    dituduhkan dengan keji itu.





    -- Nabi Muhammad SAW
    dituduh hanya Rasul untuk bangsa Arab,
    dan tidak akan selamat di
    Akherat. Tuduhan itu sangat jahat.
    Karena Allah telah menegaskan
    dalam Al-Quran.





    Artinya: "Dan
    Kami tiada mengutusmu (Muhammad) melainkan menjadi rahmat bagi semesta
    alam." (QS Al-Anbiyaa'/ 21: 107).





    "Dan tiadalah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan
    untuk seluruh manusia sebagai pemberi peringatan, tetapi
    kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS Saba'/ 34: 28).





    "Al-Quran adalah
    suatu peringatan untuk semesta
    alam." (QS At-Takwir/ 81:
    27, dan Al-Qalam: 52).





    "Dan Kami turunkan Al-Quran kepadamu (Muhammad) supaya
    engkau jelaskan kepada umat manusia,
    apa-apa yang diturunkan
    kepada mereka, supaya mereka berpikir". QS An-Nahl/ 16: 44).





    "Muhammad
    bukanlah bapak salah seorang
    laki-laki di antara kamu,
    tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala
    sesuatu." (QS Al-Ahzaab/ 33: 40).





    -- Tuduhan tentang
    Nabi Muhammad tidak selamat di akherat
    maka harus dibacakan shalawat, itu tuduhan keji pula. Bisa diperbandingkan dengan keadaan bahwa bayi
    yang meninggal dunia keadaannya
    tanpa ada dosa. Dia pasti selamat, akan
    masuk surga. Namun bayi yang meninggal
    itu tetap disholati, dido'akan, dan dikubur sesuai dengan aturan
    Islam. Tidak seperti penguburan
    binatang. Orang yang mensholati,
    mendo'akan, dan menguburkan mayat bayi ini
    akan mendapatkan pahala.





    Terhadap bayi yang belum berjasa saja harus didoakan, apalagi terhadap seorang
    Nabi SAW yang telah sangat berjasa
    bagi umat manusia. Ini sudah pas dari segi ajaran agama
    maupun akal yang mau menerimanya.





    --- Tuduhan bahwa Islam mengajarkan penyembahan
    berhala batu hitam bernama hajar
    aswad, itu tuduhan yang amat keji dan licik. H
    Amos memutar balikkan fakta, hajar aswad
    dianggap sebagai berhala yang disisakan setelah 359 berhala dihancurkan,
    dengan mengutip hadits Bukhari
    tanpa disertai teksnya. Ternyata H Amos
    bohong, karena hajar aswad bukan
    termasuk berhala. Teks Hadits Bukhari nomor 832, terjemahnya:





    Dari Ibnu Abbas RA, dia berkata: "Ketika Rasulullah
    SAW mula-mula tiba di Makkah, beliau
    enggan hendak masuk Ka'bah karena di
    dalamnya banyak patung. Beliau memerintahkan supaya mengeluarkan patung-patung itu dari dalamnya,
    maka dikeluarkan mereka semuanya termasuk patung Nabi Ibrahim dan Islmail yang
    sedang memegang azlam (alat untuk mengundi). Melihat itu Rasulullah SAW
    bersabda: "Terkutuklah yang membuat
    patung itu! Demi Allah! Sesungguhnya mereka tahu bahwa keduanya tidak pernah melakukan
    undian dengan azlam, sekali-kali
    tidak." Kemudian beliau masuk ke dalam Ka'bah, lalu takbir
    di setiap pojok dan beliau
    sholat ketika itu di
    dalamnya." (Shahih Al-Bukhari nomor 832).





    --- Tuduhan tentang waktu shalat sangat kacau, itu tuduhan
    sangat mengada-ada. Penuduh
    membentrokkan ayat-ayat dengan Hadits
    Bukhari, tanpa mau memahami. QS Al-Israa': 78 dan QS
    Huud: 114 dibentrokkan dengan Hadits Bukhari nomor 211, lalu
    dikomentari bahwa yang dipakai
    Hadits, bukan Al-Quran. Maka dituduh
    kacau. Padahal, kalau mau memahami, ayat-ayat maupun hadits
    tersebut semuanya bermakna bahwa shalat wajib adalah 5 waktu sehari semalam, yaitu Shubuh, Dhuhur, Ashar,
    Maghrib, dan Isya'.





    --- Nabi Muhammad dituduh memperkosa gadis di
    bawah umur, itu tuduhan sangat menghina.





    Tuduhan itu hanya menunjukkan kebencian yang amat sangat,
    dan tidak bisa mengemukakan bukti-bukti larangan tentang
    menikahi gadis dalam batasan umur. Padahal umur 9 tahun seperti
    Aisyah yang mulai diajak serumah oleh Nabi SAW setelah dinikahi
    pada umur 6 tahun, itu tidak ada larangan. Sedangkan gadis-gadis Arab pun umur 9 tahun sudah mungkin sekali
    haid, berarti dewasa. Jadi tuduhan itu
    hanyalah kebencian yang membabi buta, dan
    penghinaan yang tiada taranya. Astaghfirullaahal 'adhiem...





    Tuduhan-tuduhan lainnya seperti tertera di atas
    nilainya sama saja dengan yang telah
    disanggah ini; semuanya adalah kebohongan, kebencian, kelicikan,
    dan penghinaan yang sangat
    tidak pantas dikemukakan oleh
    orang yang beradab.





    Dipotong tangannya, kakinya, dan dicongkel matanya





    Tingkah jahat orang yang mengaku masuk Islam kemudian menjahati
    kebaikan Islam pun pernah terjadi di
    zaman Nabi SAW. Di antara contohnya tercantum dalam Hadits
    Shohih Al-Bukhari:





    "Dari Anas RA bahwa orang-orang dari suku 'Urainah
    tidak betah tinggal di Madinah, maka
    Rasulullah SAW memberi
    keringanan (rukhshoh) kepada
    mereka untuk mendatangi onta sedekah
    (zakat), lalu mereka minum
    susunya dan air kencingnya (untuk
    obat sakit panas, ini menunjukkan
    air kencing onta tidak najis), lalu mereka membunuh penggembala dan melarikan
    onta. Maka Rasulullah SAW mengutus
    (utusan untuk mengejar mereka), lalu (utusan Nabi) mendatangi mereka, lalu (utusan Nabi)
    memotong tangan dan kaki mereka, dan
    mereka dicongkel matanya, dan ditinggalkan di daerah
    bebatuan, mereka menggigit
    batu (dalam keadaan sangat
    sengsara, menderita berat)." (hadits shohih Riwayat Imam
    Al-Bukhari, nomor 1501 bab menggunakan
    onta zakat dan susunya untuk ibnu sabil, dan nomor 233 kitab thoharoh).





    Membunuh
    penggembala dan melarikan
    onta adalah kejahatan fisik. Sedang menghina Islam, memutarbalikkan pengertian
    ayat-ayat dan Hadits atas nama Islam padahal demi Kristen adalah jauh lebih jahat ketimbang kejahatan fisik
    perampok dan pembunuh itu. Sedangkan
    perampok dan pembunuh itu tadi dibalas dengan
    pembunuhan pelan-pelan, yaitu
    tangan mereka dipotong, kaki mereka pun dipotong, sedang matanya pun dicongkel,
    lalu mereka ditinggalkan di padang
    bebatuan yang kemungkinan panas terik
    membakar otak hingga bisa terkena hitstrocke, yaitu strocke karena
    sengatan matahari, dalam keadaan tiada air dan makanan lagi.
    Lantas, hukuman apa yang pantas bagi perampok-perampok agama yang
    dilakukan oleh orang-orang Nasrani,
    palangis dengan cara memutarbalikkan
    ajaran Islam dan menghina Nabi SAW itu?






    Ramai-ramai menghancurkan Islam





    Kristenisasi, Orientalisme, dan Penjajahan telah menjadi
    satu adonan tiga serangkai yang
    tidak terpisahkan. Masing-masing mempunyai tugas untuk
    menghancurkan Islam.





    Kristenisasi bertugas
    merusak aqidah; Orientalisme
    memporak-porandakan pemikiran Islam; dan
    Penjajahan melumpuhkan ummat Islam.





    Allah SWT memperingatkan dalam
    Al-Quran:


    Artinya: “Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah
    dengan mulut (ucapan) mereka, dan Allah
    tidak menghendaki selain menyempurnakan
    cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai." (QS At-Taubah/ 9:32).





    Tujuan utama missionaris zending adalah menyeret orang-orang Islam ke Kristen. Jika hal itu
    sulit dilakukan, maka akan dtempuh dengan
    upaya bagaimana cara mengaburkan
    pengertian Islam bagi muslimin.





    Segi politik,
    missionaris bertindak sebagai
    antek-antek dan mata-mata
    penjajah Eropa dan Barat demi merusak kesatuan Islam. Tujuan itu diperjelas oleh
    Pendeta Simon bahwa missionaris
    adalah faktor penting sebagai
    penghancur kekuatan persatuan Ummat Islam.





    Negara yang pertama kali mengembangkan kristenisasi
    adalah Belanda, yang pernah menjajah Indonesia dan memecah Jawa menjadi kawasan-kawasan yang dibangun untuk
    gereja dan sekolahan. Kemudian langkah
    tersebut diikuti oleh negara Eropa lainnya.





    Musuh-musuh
    Islam sangat memperhitungkan kekuatan
    Islam, melihat pengikut yang
    demikian cepat bertambah banyak,
    maka musuh-musuh Islam sangat
    khawatir. Musuh Islam sangat khawatir kalau ummat
    Islam menjadi satu di bawah satu
    kesatuan bendera untuk menuju
    cita-cita Islam, akan menjadi
    momok bagi dunia. Hingga
    sejak menjelang Perang Dunia Kedua,
    musuh-musuh Islam telah mengkhawatirkan makin bertambahnya penduduk
    di negera-negara Islam terutama
    Mesir.





    Apabila selama 50 tahun tidak dicegah pertumbuhan penduduknya, maka dunia
    akan dikuasai oleh orang Islam, tulis
    Paul Schmitz, orang Jerman, dalam
    bukunya Islam kekuatan
    Internasional Esok, 1937. Padahal ummat
    Islam sedunia masih di bawah
    penjajahan, negera-negara Islam belum merdeka. Namun peringatan agar
    pertambahan penduduk Muslim dicegah
    sekuat tenaga karena menjadi ancaman bagi mereka (musuh Islam) itu sudah
    digemakan. Dan kemudian, ketika negara-negara
    Islam merdeka, musuh-musuh Islam itu
    mampu menekan dan mempengaruhi
    negara-negara Islam untuk menekan pendudunya bahkan memaksa agar melaksanakan
    keluarga berencana (KB),
    yang pada hakekatnya
    adalah pembatasan keluarga, yang hal itu jelas haram menurut Islam.





    Misi kristenisasi dan
    penjajahan bertemu di situ, demi
    melemahkan Islam, memperkecil
    jumlah ummat Islam. Sehingga walaupun
    orang-orang Nasrani berteriak
    lantang bahwa pihak mereka
    melarang umatnya mengikuti KB (keluarga
    berencana) pun tak diapa-apakan, bahkan
    terhadap keturunan Cina, kalau di Indonesia tidak disentuh aturan KB. Karena
    sasaran utamanya hanyalah mencegah
    pertumbuhan penduduk Muslim, bukan lainnya.





    Missionaris, orientalis, dan imperialis bergerak bersama-sama dalam menghancurkan ummat Islam
    dan memurtadkannya, dengan dalih misi
    suci, padahal sebenarnya palsu. Yaitu mereka berdalih dengan Injil Matius fasal 28 ayat 18, yang isinya menyuruh
    pergi ke seluruh bumi untuk menyebarkan
    ajaran Yesus. Padahal, ayat itu hanya
    dari Maria Magdalena, yang dia sendiri dalam Injil Matius fasal 8 ayat 2 dijelaskan bahwa Maria
    Magdalena itu adalah perempuan yang sakit, kemasukan tujuh setan.





    Ayat yang sumbernya hanya Maria Magdalena itu sendiri bertentangan dengan ayat lain yang justru
    dikatakan oleh Isa (Yesus) sendiri di hadapan 12 pengikut
    setianya bahwa kalian jangan masuk ke negeri kafir mana-mana kecuali negeri
    Bani Israel.





    Jadi jelas, diutusnya
    Isa itu hanya untuk kaum Bani Israel. Itu tercantum pula dalam al-Quran.
    Artinya: “Dan Allah akan mengajarkan
    kepadanya (Isa AS) Al-Kitab,
    Hikmah, Taurat, dan Injil. Dan
    (sebagai) rasul kepada Bani Israel (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku
    telah datang kepada kalian dengan membawa
    suatu tanda (mu'jizat) dari Tuhanmu..." (QS Ali
    Imran: 48).





    Meskipun sudah jelas
    --dari Injil dan Al-Quran-- bahwa Isa itu diutus hanya untuk kaum Bani Israel,
    namun orang Nasrani yang diwakili
    oleh para missionaris plus
    orientalis dan imperialis tetap ngotot
    mengadakan kristenisasi ke negara-negara Islam jajahan. Lantas
    antek-antek penjajah yang di
    Indonesia sering disebut Londo
    Ireng (Belanda hitam) pun ikut-ikutan ngotot melancarkan kristenisasi.






    Jadi mereka itu
    lebih mempercayai Maria Magdalena, perempuan yang dalam Injil
    Matius fasal 8 ayat 2 disebut sakit dan kemasukan tujuh setan itu
    daripada mempercayai ucapan Yesus sendiri di depan 12 pengikut setianya
    (kalau dalam istilah Al-Quran disebut hawaariyyuun alias pengikut
    setia Nabi Isa AS, seperti halnya
    pengikut setia yang menyertai Nabi
    Muhammad SAW disebut sahabat Nabi SAW).





    Menolak tandatangani pernyataan bersama





    Kengototan mengikuti
    ucapan Maria Magdalena wanita kemasukan tujuh setan
    itupun mereka bawa-bawa,
    sehingga mereka menolak menandatangani rumusan pernyataan
    bersama dalam Musyawarah Antar
    Agama, Kamis 30
    November 1967. Pihak
    Kristen/ Katolik tidak menyetujui klausul yang antara lain:
    ".....tidak menjadikan ummat telah beragama sebagai sasaran penyebaran
    agama masing-masing". Padahal
    tokoh-tokoh agama Islam, Hindu Bali, dan Budha menyetujui hal itu. Namun pihak
    Kriten dan Katolik tetap ngotot tak menyetujui,
    dengan alasan Injil Matius fasal 28 ayat 18
    yang hanya perkataan Maria
    Magdalena yang dijelasakan dalam Matius fs 8 ayat 2 bahwa ia adalah perempuan
    sakit kemasukan 7 setan itu.





    Memperkosa dan memurtadkan





    Tidak mengherankan apabila kemudian kristenisasi itu
    dilakukan dengan cara memperkosa wanita seperti yang terjadi di Padang.
    Khairiyah Enniswati alias Wawah (17 tahun) pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2, Gunung Pangilun Padang, adalah korban
    perkosaan dan pemurtadan. Ia termasuk 500 orang Minang (Sumatera
    Barat) yang dimurtadkan dari Islam ke Kristen, menurut koran Republika.
    Gadis berjilbab itu diculik, diperkosa,
    dan dipaksa keluar dari agamanya lewat misi rahasia yang dijalankan sekelompok
    orang Kristen.





    Peristiwanya berawal dari Maret 1998. Suatu hari, Wawah
    berkenalan dengan Lia, seorang gadis berjilbab. Keakraban pun terjadi karena sama-sama berjilbab. Namun ternyata Lia
    penganut Kristen Priotestan. Kepada
    Wawah, ia bercerita betapa indahnya
    berkelana dalam dunia Protestan.
    Tak hanya itu, ia juga berkisah tentang dunia seks.





    Pada kesempatan lain, Lia mengajak Wawah berkeliling kota
    dan singgah di Gereja Protestan di Jl Bagindo Aziz Chan, Padang. Di sini, keduanya
    berbaur dengan puluhan jemaah
    pimpinan Pendeta Willy.





    Singkat cerita, Wawah dipaksa masuk Kristen, kendati gadis
    ini menangis dan meronta. Selanjutnya Wawah diserahkan kepada Salmon, seorang Jemaat
    Gereja yang bekerja di PDAM Padang.
    Di rumah keluarga Salmon itulah, Wawah juga diperkosa saat
    Lisa Zuriana, istri Salmon
    keluar rumah. Lisa Zuriana
    sendiri adalah warga Tangah
    Sawah, Bukit Tinggi, asli Minangkabau yang kini
    memeluk Kristen setelah kawin dengan Salmon. Ia juga bendahara Persatuan Kristen Protestan Sumatera Barat
    (PKPSB). (Dialog Jum'at, Republika, 6 Agusus 1999).





    Pentingnya jihad





    Di sinilah pentingnya
    seruan jihad dalam Islam yang
    nilainya sangat tinggi itu. Karena, secara internasional maupun nasional, tidak lain sasaran penghinaan dan pemurtadan adalah
    Ummat Islam. Padahal, mereka
    itu secara teori (landasan kristenisasi
    itu) adalah perkataan wanita kesetanan (kemasukan 7 setan) (lihat
    Matius fasal 28 ayat 18 dan fasal 8 ayat 2). Dan secara praktek, jelas
    kriminal, bahkan sampai memperkosa
    wanita.





    Di zaman Nabi SAW, ada orang yang baru menawar untuk dibolehkan
    meniduri perempuan tempat ia menginap saja, karena mengatas namakan adanya kebolehan (berzina) dari Nabi SAW maka
    kemudian Nabi SAW menyuruh membunuhnya. Dan ketika ia (penipu dan
    penghina Islam itu) kedapatan telah mati karena digigit ular, lalu lelaki yang
    menawar berzina (tidak sampai
    memperkosa) itu kemudian dibakar
    oleh sahabat utusan Nabi SAW. Lantas, kalau sudah memperkosa masih pula
    memurtadkan, apakah hukumannya? Dan kaum Salibis, para penyusun
    buku dan slebaran yang mengatas
    namakan Islam padahal
    membohongkan Islam dan bahkan demi pemurtadan agar masuk Kristen, itu hukuman apa yang layak
    bagi mereka? Mari dibahas dan diaplikasikan,
    kalau memang kita
    benar-benar sebagai pengawal agama Islam yang diridhoi Allah SWT ini. (Tulisan
    ini hasil kerjasama dengan beberapa Ustadz di LPPI. Lihat buku-buku:
    H Insan LS Mokoginta, Pendeta Menghujat Muallaf Meralat, 1999.
    Ahmed Deedat, The Choice, 1999.
    Buku-buku KH Abdullah Wasi'an,
    buku-buku M Natsir di antaranya Islam
    dan Kristen di Indonesia).

      Waktu sekarang Sat Nov 23, 2024 8:54 am