Kristenisasi Menghina Islam
Ketika orde baru pimpinan Soeharto berjaya, banyak pejabat
yang tak mau tahu bila diberi tahu tentang kristenisasi dan pemurtadan terjadi
di mana-mana di pelosok penjuru Indonesia. Tetapi setelah dikeluarkan buku
“Fakta dan Data” (kumpulan laporan dari
Majalah Media Dakwah), semua pihak terperangah dan
yakin bahwa pihak misionaris
zending telah bekerja keras memurtadkan ummat Islam secara membabi buta.
Namun keterperangahan atas dimurtadkannya sejumlah ummat
Islam di sana-sini itu tidak diikuti dengan kebijakan yang melindungi ummat
Islam sepenuhnya. Maka terjadilah
pemandangan yang menyakitkan bagi ummat Islam. Tempat-tempat strategis dan
pemukiman-pemukiman ummat Islam
tahu-tahu bermunculan gereja di tengah-tengahnya. Padahal di sekitarnya adalah
penduduk Muslim, dengan adat Islami. Sentimen dan perang batin pun terpendam di
hati dengan aneka rasa.
Di tengah kemelut jiwa yang melanda dan menekan perasaan
ummat Islam itu, malah sering-sering
muncul tokoh Islam yang nyeleneh, yang lebih membela orang palangis ketimbang
memperhatikan sesama Muslim. Bahkan sang tokoh pembela palangis walau duduk di
jam'iyah Islam merasa risih dengan rintihan
Muslimin yang disertai bacaan
ayat "Walan tardho...":
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada
kamu hingga kamu mengikuti agama mereka." (QS Al-Baqarah: 120).
Masih dikumandangkannya ayat walan tardho... oleh para
muballigh di mana-mana, lama-lama menjadikan panasnya kuping si pembela
palangis itu. Hingga secara resmi dalam muktamar jam'iyah itu di Pesantren
Cipasung Jawa Barat 1994, ia (Gus Dur) dengan lantang menentang orang-orang
yang menyuarakan ayat walan tardho itu. Sewotnya Gus Dur saat itu dengan cara
menyalahkan pemahaman Ummat Islam pada umumnya terhadap ayat tersebut, hingga
Gus Dur mengemukakan penafsiran lain. Kata Gus Dur, ayat "Walan
tardho" itu hanya terbatas khusus
mengenai akidah. Tidak yang lain.
Kenapa tidak sekalian dikatakan saja: ayat "walan
tardho" itu tidak berlaku, kalau terhadap diri saya. Padahal seandainya
dia katakan demikian, justru masalahnya menjadi jelas.
Bentrokan Islam-Kristen
Tidak berapa lama kemudian, terjadilah keributan di
mana-mana antara Islam dan Kristen. Di antaranya ummat Islam dibunuh dan
masjid/mushollanya dibakari oleh orang-orang Katolik di
Dili Timor Timur 1994,
orang-orang Nasrani di Maumere NTT membakari dan
berusaha membunuhi ummat Islam pada tahun 1995.
Peristiwa di Surabaya dan
Situbondo Jawa Timur
1996,Tasikmalaya 1997, Ketapang
dan Kupang serta Ambon
dan Sambas 1999. (lihat
Dialog Jum'at, 6 Agustus
1999). Terakhir sampai
bunuh-bunuhan, berulang-ulang
kali yaitu di
Ambon, sejak Idul Fitri
1419H/ Januari 1999M,
diulangi Juli 1999 sampai kini 2001.
Di saat ummat Islam
sangat prihatin atas gencarnya
pemurtadan, sedang jeritan ummat Islam tak digubris itu, justru
para pejabat Orde Baru serta para penjilat, banyak
yang berpidato membanggakan
pancasila saat itu. Kata mereka, bahwa berkat pancasila, maka negeri kita
Indonesia walau berbeda-beda
agama namun relatif paling aman di dunia.
Pemberhalaan
pancasila sudah sedemikian
rupa saat itu.
Di Ambon itu, kata mereka saat
itu, masyarakatnya yang Islam membantu
pembangunan gereja, sedang yang
Kristen pun sebaliknya, membantu pula pembangunan Masjid. Itu berkat
pancasila, katanya pula.
Sesumbar-sesumbar
yang telah dikeluarkan
oleh mulut-mulut mereka itu kemudian dibalikkan oleh Allah.
Seharusnya, ketika perang agama seperti
di Ambon, (diawali oleh penyerangan dari
pihak Nasrani terhadap Muslimin pas Idul Fitri 1419H / 19 Januari 1999), mestinya
mereka mengumumkan
permintaan maaf dan mencabut
ucapan-ucapannya yang telah kelewat batas
menyanjung pancasila dulu itu.
Seharusnya mereka meminta maaf seribu
maaf, kemungkinan besar turunnya
adzab dengan aneka krisis dan kekacauan
di Indonesia itu di antaranya
akibat kelancangan mulut-mulut
mereka yang telah menyepelekan Allah SWT dan hukum-hukum Nya, diganti
dengan berhala bikinan mereka. Namun
tidak. Lain lagi ceritanya. Yang
dibanggakan kemudian adalah bahwa
golongannya merupakan golongan yang lintas agama. Bila
yang dibunuhi ummat Islam,
maka mereka diam, karena tidak merasa
ada kaitan apa-apa. Hanya saja kalau ada orang palangis terbunuh,
mereka ikut berteriak, karena sebagai orang yang berfaham lintas agama.
Pemurtadan mereka anggap kecil
Apalagi hanya
kristenisasi, pemurtadan terhadap ummat
Islam. Orang yang namanya nyawa
muslimin dibantai dengan sepengetahuan
mereka pun mereka tidak merasakan apa-apa. Itulah
keadaannya. Kata pepatah Arab,
mayat itu takkan merasa walau dilukai.
Artinya, hati yang
sudah mati, yang sudah tidak
ada kontak sama sekali
dengan Islam, walau Islam dihancurkan, tetap saja mereka tidak merasakan apa-apa, ibarat mayat,
sudah.
Buku-buku Kristenisasi menghina Nabi dan membohongi
Di kala pihak palangis tahu betul bahwa
orang-orang yang serakah
terhadap jabatan telah jadi
mayat-mayat bila di depan agamanya (Islam) alias tidak peduli lagi itu,
maka digunakanlah kesempatan yang
dianggap baik itu untuk menjerat
ummat Islam. Ditulislah buku-buku
dan slebaran yang menipu ummat Islam,
menghina Islam, tetapi memakai label Islam.
Mereka semakin berani
melakukan kristenisasi secara terbuka
bahkan lebih keji, mereka menggunakan
Al-Quran dan Al-Hadits untuk membenarkan
ajaran sesat mereka. Tentunya dengan memutar balikkan ajaran Islam, untuk
mengelabui Ummat Islam.
Gerakan kristenisasi
dengan kedok dakwah, ukhuwah dan
shirathal mustaqim digencarkan.
Gerakan kristenisasi yang licik dan keji
itu dikordinasi oleh Yayasan
Nehemia yang dipelopori Dr Suradi Ben
Abraham, Kholil Dinata, dan Drs
Poernama Winangun alias H Amos.
Mereka telah mengeluarkan beberapa buku di antaranya:
1. Upacara Jama'ah Haji
2. Ayat-ayat yang Menyelamatkan
3. Isa alaihis salam dalam Pandangan Islam
4. Riwayat Singkat Pusaka Peninggalan Nabi Muhammad saw.
5. Membina Kerukunan Umat Beragama
6. Rahasia Jalan ke Surga
7. Siapakah yang bernama Allah itu?
Isi buku-buku dan
brosur tersebut sangat menghina
Islam, di antaranya:
- Upacara Ibadah haji adalah penyembahan berhala tertutup.
- Islam agama khusus untuk orang Arab, Al-Quran kitab
suci orang Arab, Nabi Muhammad nabi untuk orang Arab yang mengajarkan
penyembahan berhala dan tidak akan selamat di akherat.
- Tuhan orang Islam adalah batu hitam (hajar aswad).
- Waktu shalat sangat kacau dan Al-Quran tidak relevan.
- Nabi Muhammad memperkosa gadis di bawah umur.
- Al-Quran untuk Iblis, Injil petunjuk bagi umat
Islam yang taqwa.
- Bapaknya Yesus adalah Allah subhanahu wata'ala.
- Semua umat masuk Neraka kecuali umat Kristen.
- Nabi Muhammad wafat mewariskan kitab Injil.
- Khadijah, isteri Nabi Muhammad beragama Kristen.
Itulah di antara
tuduhan-tuduhan keji dan kebohongan mereka. Kristenisasi di
masa Reformasi ini bukan
sekadar pemurtadan secara mempengaruhi,
namun sampai menghina dan menodai
Islam dengan mencetak buku-buku
yang menodai kesucian Islam dan aneka upaya jahat.
Bahkan sampai memperkosa wanita
untuk kemudian dimurtadkan,
seperti yang terjadi di Padang Sumatera Barat.
Sanggahan terhadap tuduhan keji
Tuduhan keji itu perlu dibuktikan, dan berikut ini kami
kutipkan sanggahan seperlunya, untuk menunjukkan betapa
licik dan busuknya mereka itu.
-- Ibadah haji dituduh sebagai penyembahan berhala
tertutup, itu tuduhan
keji. Tidak bolehnya orang non
Muslim ke Makkah bukan untuk menutupi upacara ibadah haji. Dan
ibadah haji itu tidak ada penyembahan berhala seperti dituduhkan H Amos. Namun
tidak bolehnya orang non Muslim ke Masjidil Haram itu perintah langsung dari
Allah SWT dalam Al-Quranul Kariem:
Artinya: "Hai orang-orang yang
beriman, sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis,
maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini."
(QS At-Taubah/ 9: 28).
Tuduhan bahwa upacara
ibadah haji tertutup, itu juga
bertentangan dengan kenyataan, karena ditayangkan pula ke
berbagai negara di dunia ini lewat televisi. Terbukti tak ada penyembahan berhala dalam upacara ibadah
haji, dan tak tertutup seperti yang
dituduhkan dengan keji itu.
-- Nabi Muhammad SAW
dituduh hanya Rasul untuk bangsa Arab,
dan tidak akan selamat di
Akherat. Tuduhan itu sangat jahat.
Karena Allah telah menegaskan
dalam Al-Quran.
Artinya: "Dan
Kami tiada mengutusmu (Muhammad) melainkan menjadi rahmat bagi semesta
alam." (QS Al-Anbiyaa'/ 21: 107).
"Dan tiadalah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan
untuk seluruh manusia sebagai pemberi peringatan, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS Saba'/ 34: 28).
"Al-Quran adalah
suatu peringatan untuk semesta
alam." (QS At-Takwir/ 81:
27, dan Al-Qalam: 52).
"Dan Kami turunkan Al-Quran kepadamu (Muhammad) supaya
engkau jelaskan kepada umat manusia,
apa-apa yang diturunkan
kepada mereka, supaya mereka berpikir". QS An-Nahl/ 16: 44).
"Muhammad
bukanlah bapak salah seorang
laki-laki di antara kamu,
tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu." (QS Al-Ahzaab/ 33: 40).
-- Tuduhan tentang
Nabi Muhammad tidak selamat di akherat
maka harus dibacakan shalawat, itu tuduhan keji pula. Bisa diperbandingkan dengan keadaan bahwa bayi
yang meninggal dunia keadaannya
tanpa ada dosa. Dia pasti selamat, akan
masuk surga. Namun bayi yang meninggal
itu tetap disholati, dido'akan, dan dikubur sesuai dengan aturan
Islam. Tidak seperti penguburan
binatang. Orang yang mensholati,
mendo'akan, dan menguburkan mayat bayi ini
akan mendapatkan pahala.
Terhadap bayi yang belum berjasa saja harus didoakan, apalagi terhadap seorang
Nabi SAW yang telah sangat berjasa
bagi umat manusia. Ini sudah pas dari segi ajaran agama
maupun akal yang mau menerimanya.
--- Tuduhan bahwa Islam mengajarkan penyembahan
berhala batu hitam bernama hajar
aswad, itu tuduhan yang amat keji dan licik. H
Amos memutar balikkan fakta, hajar aswad
dianggap sebagai berhala yang disisakan setelah 359 berhala dihancurkan,
dengan mengutip hadits Bukhari
tanpa disertai teksnya. Ternyata H Amos
bohong, karena hajar aswad bukan
termasuk berhala. Teks Hadits Bukhari nomor 832, terjemahnya:
Dari Ibnu Abbas RA, dia berkata: "Ketika Rasulullah
SAW mula-mula tiba di Makkah, beliau
enggan hendak masuk Ka'bah karena di
dalamnya banyak patung. Beliau memerintahkan supaya mengeluarkan patung-patung itu dari dalamnya,
maka dikeluarkan mereka semuanya termasuk patung Nabi Ibrahim dan Islmail yang
sedang memegang azlam (alat untuk mengundi). Melihat itu Rasulullah SAW
bersabda: "Terkutuklah yang membuat
patung itu! Demi Allah! Sesungguhnya mereka tahu bahwa keduanya tidak pernah melakukan
undian dengan azlam, sekali-kali
tidak." Kemudian beliau masuk ke dalam Ka'bah, lalu takbir
di setiap pojok dan beliau
sholat ketika itu di
dalamnya." (Shahih Al-Bukhari nomor 832).
--- Tuduhan tentang waktu shalat sangat kacau, itu tuduhan
sangat mengada-ada. Penuduh
membentrokkan ayat-ayat dengan Hadits
Bukhari, tanpa mau memahami. QS Al-Israa': 78 dan QS
Huud: 114 dibentrokkan dengan Hadits Bukhari nomor 211, lalu
dikomentari bahwa yang dipakai
Hadits, bukan Al-Quran. Maka dituduh
kacau. Padahal, kalau mau memahami, ayat-ayat maupun hadits
tersebut semuanya bermakna bahwa shalat wajib adalah 5 waktu sehari semalam, yaitu Shubuh, Dhuhur, Ashar,
Maghrib, dan Isya'.
--- Nabi Muhammad dituduh memperkosa gadis di
bawah umur, itu tuduhan sangat menghina.
Tuduhan itu hanya menunjukkan kebencian yang amat sangat,
dan tidak bisa mengemukakan bukti-bukti larangan tentang
menikahi gadis dalam batasan umur. Padahal umur 9 tahun seperti
Aisyah yang mulai diajak serumah oleh Nabi SAW setelah dinikahi
pada umur 6 tahun, itu tidak ada larangan. Sedangkan gadis-gadis Arab pun umur 9 tahun sudah mungkin sekali
haid, berarti dewasa. Jadi tuduhan itu
hanyalah kebencian yang membabi buta, dan
penghinaan yang tiada taranya. Astaghfirullaahal 'adhiem...
Tuduhan-tuduhan lainnya seperti tertera di atas
nilainya sama saja dengan yang telah
disanggah ini; semuanya adalah kebohongan, kebencian, kelicikan,
dan penghinaan yang sangat
tidak pantas dikemukakan oleh
orang yang beradab.
Dipotong tangannya, kakinya, dan dicongkel matanya
Tingkah jahat orang yang mengaku masuk Islam kemudian menjahati
kebaikan Islam pun pernah terjadi di
zaman Nabi SAW. Di antara contohnya tercantum dalam Hadits
Shohih Al-Bukhari:
"Dari Anas RA bahwa orang-orang dari suku 'Urainah
tidak betah tinggal di Madinah, maka
Rasulullah SAW memberi
keringanan (rukhshoh) kepada
mereka untuk mendatangi onta sedekah
(zakat), lalu mereka minum
susunya dan air kencingnya (untuk
obat sakit panas, ini menunjukkan
air kencing onta tidak najis), lalu mereka membunuh penggembala dan melarikan
onta. Maka Rasulullah SAW mengutus
(utusan untuk mengejar mereka), lalu (utusan Nabi) mendatangi mereka, lalu (utusan Nabi)
memotong tangan dan kaki mereka, dan
mereka dicongkel matanya, dan ditinggalkan di daerah
bebatuan, mereka menggigit
batu (dalam keadaan sangat
sengsara, menderita berat)." (hadits shohih Riwayat Imam
Al-Bukhari, nomor 1501 bab menggunakan
onta zakat dan susunya untuk ibnu sabil, dan nomor 233 kitab thoharoh).
Membunuh
penggembala dan melarikan
onta adalah kejahatan fisik. Sedang menghina Islam, memutarbalikkan pengertian
ayat-ayat dan Hadits atas nama Islam padahal demi Kristen adalah jauh lebih jahat ketimbang kejahatan fisik
perampok dan pembunuh itu. Sedangkan
perampok dan pembunuh itu tadi dibalas dengan
pembunuhan pelan-pelan, yaitu
tangan mereka dipotong, kaki mereka pun dipotong, sedang matanya pun dicongkel,
lalu mereka ditinggalkan di padang
bebatuan yang kemungkinan panas terik
membakar otak hingga bisa terkena hitstrocke, yaitu strocke karena
sengatan matahari, dalam keadaan tiada air dan makanan lagi.
Lantas, hukuman apa yang pantas bagi perampok-perampok agama yang
dilakukan oleh orang-orang Nasrani,
palangis dengan cara memutarbalikkan
ajaran Islam dan menghina Nabi SAW itu?
Ramai-ramai menghancurkan Islam
Kristenisasi, Orientalisme, dan Penjajahan telah menjadi
satu adonan tiga serangkai yang
tidak terpisahkan. Masing-masing mempunyai tugas untuk
menghancurkan Islam.
Kristenisasi bertugas
merusak aqidah; Orientalisme
memporak-porandakan pemikiran Islam; dan
Penjajahan melumpuhkan ummat Islam.
Allah SWT memperingatkan dalam
Al-Quran:
Artinya: “Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah
dengan mulut (ucapan) mereka, dan Allah
tidak menghendaki selain menyempurnakan
cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai." (QS At-Taubah/ 9:32).
Tujuan utama missionaris zending adalah menyeret orang-orang Islam ke Kristen. Jika hal itu
sulit dilakukan, maka akan dtempuh dengan
upaya bagaimana cara mengaburkan
pengertian Islam bagi muslimin.
Segi politik,
missionaris bertindak sebagai
antek-antek dan mata-mata
penjajah Eropa dan Barat demi merusak kesatuan Islam. Tujuan itu diperjelas oleh
Pendeta Simon bahwa missionaris
adalah faktor penting sebagai
penghancur kekuatan persatuan Ummat Islam.
Negara yang pertama kali mengembangkan kristenisasi
adalah Belanda, yang pernah menjajah Indonesia dan memecah Jawa menjadi kawasan-kawasan yang dibangun untuk
gereja dan sekolahan. Kemudian langkah
tersebut diikuti oleh negara Eropa lainnya.
Musuh-musuh
Islam sangat memperhitungkan kekuatan
Islam, melihat pengikut yang
demikian cepat bertambah banyak,
maka musuh-musuh Islam sangat
khawatir. Musuh Islam sangat khawatir kalau ummat
Islam menjadi satu di bawah satu
kesatuan bendera untuk menuju
cita-cita Islam, akan menjadi
momok bagi dunia. Hingga
sejak menjelang Perang Dunia Kedua,
musuh-musuh Islam telah mengkhawatirkan makin bertambahnya penduduk
di negera-negara Islam terutama
Mesir.
Apabila selama 50 tahun tidak dicegah pertumbuhan penduduknya, maka dunia
akan dikuasai oleh orang Islam, tulis
Paul Schmitz, orang Jerman, dalam
bukunya Islam kekuatan
Internasional Esok, 1937. Padahal ummat
Islam sedunia masih di bawah
penjajahan, negera-negara Islam belum merdeka. Namun peringatan agar
pertambahan penduduk Muslim dicegah
sekuat tenaga karena menjadi ancaman bagi mereka (musuh Islam) itu sudah
digemakan. Dan kemudian, ketika negara-negara
Islam merdeka, musuh-musuh Islam itu
mampu menekan dan mempengaruhi
negara-negara Islam untuk menekan pendudunya bahkan memaksa agar melaksanakan
keluarga berencana (KB),
yang pada hakekatnya
adalah pembatasan keluarga, yang hal itu jelas haram menurut Islam.
Misi kristenisasi dan
penjajahan bertemu di situ, demi
melemahkan Islam, memperkecil
jumlah ummat Islam. Sehingga walaupun
orang-orang Nasrani berteriak
lantang bahwa pihak mereka
melarang umatnya mengikuti KB (keluarga
berencana) pun tak diapa-apakan, bahkan
terhadap keturunan Cina, kalau di Indonesia tidak disentuh aturan KB. Karena
sasaran utamanya hanyalah mencegah
pertumbuhan penduduk Muslim, bukan lainnya.
Missionaris, orientalis, dan imperialis bergerak bersama-sama dalam menghancurkan ummat Islam
dan memurtadkannya, dengan dalih misi
suci, padahal sebenarnya palsu. Yaitu mereka berdalih dengan Injil Matius fasal 28 ayat 18, yang isinya menyuruh
pergi ke seluruh bumi untuk menyebarkan
ajaran Yesus. Padahal, ayat itu hanya
dari Maria Magdalena, yang dia sendiri dalam Injil Matius fasal 8 ayat 2 dijelaskan bahwa Maria
Magdalena itu adalah perempuan yang sakit, kemasukan tujuh setan.
Ayat yang sumbernya hanya Maria Magdalena itu sendiri bertentangan dengan ayat lain yang justru
dikatakan oleh Isa (Yesus) sendiri di hadapan 12 pengikut
setianya bahwa kalian jangan masuk ke negeri kafir mana-mana kecuali negeri
Bani Israel.
Jadi jelas, diutusnya
Isa itu hanya untuk kaum Bani Israel. Itu tercantum pula dalam al-Quran.
Artinya: “Dan Allah akan mengajarkan
kepadanya (Isa AS) Al-Kitab,
Hikmah, Taurat, dan Injil. Dan
(sebagai) rasul kepada Bani Israel (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku
telah datang kepada kalian dengan membawa
suatu tanda (mu'jizat) dari Tuhanmu..." (QS Ali
Imran: 48).
Meskipun sudah jelas
--dari Injil dan Al-Quran-- bahwa Isa itu diutus hanya untuk kaum Bani Israel,
namun orang Nasrani yang diwakili
oleh para missionaris plus
orientalis dan imperialis tetap ngotot
mengadakan kristenisasi ke negara-negara Islam jajahan. Lantas
antek-antek penjajah yang di
Indonesia sering disebut Londo
Ireng (Belanda hitam) pun ikut-ikutan ngotot melancarkan kristenisasi.
Jadi mereka itu
lebih mempercayai Maria Magdalena, perempuan yang dalam Injil
Matius fasal 8 ayat 2 disebut sakit dan kemasukan tujuh setan itu
daripada mempercayai ucapan Yesus sendiri di depan 12 pengikut setianya
(kalau dalam istilah Al-Quran disebut hawaariyyuun alias pengikut
setia Nabi Isa AS, seperti halnya
pengikut setia yang menyertai Nabi
Muhammad SAW disebut sahabat Nabi SAW).
Menolak tandatangani pernyataan bersama
Kengototan mengikuti
ucapan Maria Magdalena wanita kemasukan tujuh setan
itupun mereka bawa-bawa,
sehingga mereka menolak menandatangani rumusan pernyataan
bersama dalam Musyawarah Antar
Agama, Kamis 30
November 1967. Pihak
Kristen/ Katolik tidak menyetujui klausul yang antara lain:
".....tidak menjadikan ummat telah beragama sebagai sasaran penyebaran
agama masing-masing". Padahal
tokoh-tokoh agama Islam, Hindu Bali, dan Budha menyetujui hal itu. Namun pihak
Kriten dan Katolik tetap ngotot tak menyetujui,
dengan alasan Injil Matius fasal 28 ayat 18
yang hanya perkataan Maria
Magdalena yang dijelasakan dalam Matius fs 8 ayat 2 bahwa ia adalah perempuan
sakit kemasukan 7 setan itu.
Memperkosa dan memurtadkan
Tidak mengherankan apabila kemudian kristenisasi itu
dilakukan dengan cara memperkosa wanita seperti yang terjadi di Padang.
Khairiyah Enniswati alias Wawah (17 tahun) pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2, Gunung Pangilun Padang, adalah korban
perkosaan dan pemurtadan. Ia termasuk 500 orang Minang (Sumatera
Barat) yang dimurtadkan dari Islam ke Kristen, menurut koran Republika.
Gadis berjilbab itu diculik, diperkosa,
dan dipaksa keluar dari agamanya lewat misi rahasia yang dijalankan sekelompok
orang Kristen.
Peristiwanya berawal dari Maret 1998. Suatu hari, Wawah
berkenalan dengan Lia, seorang gadis berjilbab. Keakraban pun terjadi karena sama-sama berjilbab. Namun ternyata Lia
penganut Kristen Priotestan. Kepada
Wawah, ia bercerita betapa indahnya
berkelana dalam dunia Protestan.
Tak hanya itu, ia juga berkisah tentang dunia seks.
Pada kesempatan lain, Lia mengajak Wawah berkeliling kota
dan singgah di Gereja Protestan di Jl Bagindo Aziz Chan, Padang. Di sini, keduanya
berbaur dengan puluhan jemaah
pimpinan Pendeta Willy.
Singkat cerita, Wawah dipaksa masuk Kristen, kendati gadis
ini menangis dan meronta. Selanjutnya Wawah diserahkan kepada Salmon, seorang Jemaat
Gereja yang bekerja di PDAM Padang.
Di rumah keluarga Salmon itulah, Wawah juga diperkosa saat
Lisa Zuriana, istri Salmon
keluar rumah. Lisa Zuriana
sendiri adalah warga Tangah
Sawah, Bukit Tinggi, asli Minangkabau yang kini
memeluk Kristen setelah kawin dengan Salmon. Ia juga bendahara Persatuan Kristen Protestan Sumatera Barat
(PKPSB). (Dialog Jum'at, Republika, 6 Agusus 1999).
Pentingnya jihad
Di sinilah pentingnya
seruan jihad dalam Islam yang
nilainya sangat tinggi itu. Karena, secara internasional maupun nasional, tidak lain sasaran penghinaan dan pemurtadan adalah
Ummat Islam. Padahal, mereka
itu secara teori (landasan kristenisasi
itu) adalah perkataan wanita kesetanan (kemasukan 7 setan) (lihat
Matius fasal 28 ayat 18 dan fasal 8 ayat 2). Dan secara praktek, jelas
kriminal, bahkan sampai memperkosa
wanita.
Di zaman Nabi SAW, ada orang yang baru menawar untuk dibolehkan
meniduri perempuan tempat ia menginap saja, karena mengatas namakan adanya kebolehan (berzina) dari Nabi SAW maka
kemudian Nabi SAW menyuruh membunuhnya. Dan ketika ia (penipu dan
penghina Islam itu) kedapatan telah mati karena digigit ular, lalu lelaki yang
menawar berzina (tidak sampai
memperkosa) itu kemudian dibakar
oleh sahabat utusan Nabi SAW. Lantas, kalau sudah memperkosa masih pula
memurtadkan, apakah hukumannya? Dan kaum Salibis, para penyusun
buku dan slebaran yang mengatas
namakan Islam padahal
membohongkan Islam dan bahkan demi pemurtadan agar masuk Kristen, itu hukuman apa yang layak
bagi mereka? Mari dibahas dan diaplikasikan,
kalau memang kita
benar-benar sebagai pengawal agama Islam yang diridhoi Allah SWT ini. (Tulisan
ini hasil kerjasama dengan beberapa Ustadz di LPPI. Lihat buku-buku:
H Insan LS Mokoginta, Pendeta Menghujat Muallaf Meralat, 1999.
Ahmed Deedat, The Choice, 1999.
Buku-buku KH Abdullah Wasi'an,
buku-buku M Natsir di antaranya Islam
dan Kristen di Indonesia).
Ketika orde baru pimpinan Soeharto berjaya, banyak pejabat
yang tak mau tahu bila diberi tahu tentang kristenisasi dan pemurtadan terjadi
di mana-mana di pelosok penjuru Indonesia. Tetapi setelah dikeluarkan buku
“Fakta dan Data” (kumpulan laporan dari
Majalah Media Dakwah), semua pihak terperangah dan
yakin bahwa pihak misionaris
zending telah bekerja keras memurtadkan ummat Islam secara membabi buta.
Namun keterperangahan atas dimurtadkannya sejumlah ummat
Islam di sana-sini itu tidak diikuti dengan kebijakan yang melindungi ummat
Islam sepenuhnya. Maka terjadilah
pemandangan yang menyakitkan bagi ummat Islam. Tempat-tempat strategis dan
pemukiman-pemukiman ummat Islam
tahu-tahu bermunculan gereja di tengah-tengahnya. Padahal di sekitarnya adalah
penduduk Muslim, dengan adat Islami. Sentimen dan perang batin pun terpendam di
hati dengan aneka rasa.
Di tengah kemelut jiwa yang melanda dan menekan perasaan
ummat Islam itu, malah sering-sering
muncul tokoh Islam yang nyeleneh, yang lebih membela orang palangis ketimbang
memperhatikan sesama Muslim. Bahkan sang tokoh pembela palangis walau duduk di
jam'iyah Islam merasa risih dengan rintihan
Muslimin yang disertai bacaan
ayat "Walan tardho...":
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada
kamu hingga kamu mengikuti agama mereka." (QS Al-Baqarah: 120).
Masih dikumandangkannya ayat walan tardho... oleh para
muballigh di mana-mana, lama-lama menjadikan panasnya kuping si pembela
palangis itu. Hingga secara resmi dalam muktamar jam'iyah itu di Pesantren
Cipasung Jawa Barat 1994, ia (Gus Dur) dengan lantang menentang orang-orang
yang menyuarakan ayat walan tardho itu. Sewotnya Gus Dur saat itu dengan cara
menyalahkan pemahaman Ummat Islam pada umumnya terhadap ayat tersebut, hingga
Gus Dur mengemukakan penafsiran lain. Kata Gus Dur, ayat "Walan
tardho" itu hanya terbatas khusus
mengenai akidah. Tidak yang lain.
Kenapa tidak sekalian dikatakan saja: ayat "walan
tardho" itu tidak berlaku, kalau terhadap diri saya. Padahal seandainya
dia katakan demikian, justru masalahnya menjadi jelas.
Bentrokan Islam-Kristen
Tidak berapa lama kemudian, terjadilah keributan di
mana-mana antara Islam dan Kristen. Di antaranya ummat Islam dibunuh dan
masjid/mushollanya dibakari oleh orang-orang Katolik di
Dili Timor Timur 1994,
orang-orang Nasrani di Maumere NTT membakari dan
berusaha membunuhi ummat Islam pada tahun 1995.
Peristiwa di Surabaya dan
Situbondo Jawa Timur
1996,Tasikmalaya 1997, Ketapang
dan Kupang serta Ambon
dan Sambas 1999. (lihat
Dialog Jum'at, 6 Agustus
1999). Terakhir sampai
bunuh-bunuhan, berulang-ulang
kali yaitu di
Ambon, sejak Idul Fitri
1419H/ Januari 1999M,
diulangi Juli 1999 sampai kini 2001.
Di saat ummat Islam
sangat prihatin atas gencarnya
pemurtadan, sedang jeritan ummat Islam tak digubris itu, justru
para pejabat Orde Baru serta para penjilat, banyak
yang berpidato membanggakan
pancasila saat itu. Kata mereka, bahwa berkat pancasila, maka negeri kita
Indonesia walau berbeda-beda
agama namun relatif paling aman di dunia.
Pemberhalaan
pancasila sudah sedemikian
rupa saat itu.
Di Ambon itu, kata mereka saat
itu, masyarakatnya yang Islam membantu
pembangunan gereja, sedang yang
Kristen pun sebaliknya, membantu pula pembangunan Masjid. Itu berkat
pancasila, katanya pula.
Sesumbar-sesumbar
yang telah dikeluarkan
oleh mulut-mulut mereka itu kemudian dibalikkan oleh Allah.
Seharusnya, ketika perang agama seperti
di Ambon, (diawali oleh penyerangan dari
pihak Nasrani terhadap Muslimin pas Idul Fitri 1419H / 19 Januari 1999), mestinya
mereka mengumumkan
permintaan maaf dan mencabut
ucapan-ucapannya yang telah kelewat batas
menyanjung pancasila dulu itu.
Seharusnya mereka meminta maaf seribu
maaf, kemungkinan besar turunnya
adzab dengan aneka krisis dan kekacauan
di Indonesia itu di antaranya
akibat kelancangan mulut-mulut
mereka yang telah menyepelekan Allah SWT dan hukum-hukum Nya, diganti
dengan berhala bikinan mereka. Namun
tidak. Lain lagi ceritanya. Yang
dibanggakan kemudian adalah bahwa
golongannya merupakan golongan yang lintas agama. Bila
yang dibunuhi ummat Islam,
maka mereka diam, karena tidak merasa
ada kaitan apa-apa. Hanya saja kalau ada orang palangis terbunuh,
mereka ikut berteriak, karena sebagai orang yang berfaham lintas agama.
Pemurtadan mereka anggap kecil
Apalagi hanya
kristenisasi, pemurtadan terhadap ummat
Islam. Orang yang namanya nyawa
muslimin dibantai dengan sepengetahuan
mereka pun mereka tidak merasakan apa-apa. Itulah
keadaannya. Kata pepatah Arab,
mayat itu takkan merasa walau dilukai.
Artinya, hati yang
sudah mati, yang sudah tidak
ada kontak sama sekali
dengan Islam, walau Islam dihancurkan, tetap saja mereka tidak merasakan apa-apa, ibarat mayat,
sudah.
Buku-buku Kristenisasi menghina Nabi dan membohongi
Di kala pihak palangis tahu betul bahwa
orang-orang yang serakah
terhadap jabatan telah jadi
mayat-mayat bila di depan agamanya (Islam) alias tidak peduli lagi itu,
maka digunakanlah kesempatan yang
dianggap baik itu untuk menjerat
ummat Islam. Ditulislah buku-buku
dan slebaran yang menipu ummat Islam,
menghina Islam, tetapi memakai label Islam.
Mereka semakin berani
melakukan kristenisasi secara terbuka
bahkan lebih keji, mereka menggunakan
Al-Quran dan Al-Hadits untuk membenarkan
ajaran sesat mereka. Tentunya dengan memutar balikkan ajaran Islam, untuk
mengelabui Ummat Islam.
Gerakan kristenisasi
dengan kedok dakwah, ukhuwah dan
shirathal mustaqim digencarkan.
Gerakan kristenisasi yang licik dan keji
itu dikordinasi oleh Yayasan
Nehemia yang dipelopori Dr Suradi Ben
Abraham, Kholil Dinata, dan Drs
Poernama Winangun alias H Amos.
Mereka telah mengeluarkan beberapa buku di antaranya:
1. Upacara Jama'ah Haji
2. Ayat-ayat yang Menyelamatkan
3. Isa alaihis salam dalam Pandangan Islam
4. Riwayat Singkat Pusaka Peninggalan Nabi Muhammad saw.
5. Membina Kerukunan Umat Beragama
6. Rahasia Jalan ke Surga
7. Siapakah yang bernama Allah itu?
Isi buku-buku dan
brosur tersebut sangat menghina
Islam, di antaranya:
- Upacara Ibadah haji adalah penyembahan berhala tertutup.
- Islam agama khusus untuk orang Arab, Al-Quran kitab
suci orang Arab, Nabi Muhammad nabi untuk orang Arab yang mengajarkan
penyembahan berhala dan tidak akan selamat di akherat.
- Tuhan orang Islam adalah batu hitam (hajar aswad).
- Waktu shalat sangat kacau dan Al-Quran tidak relevan.
- Nabi Muhammad memperkosa gadis di bawah umur.
- Al-Quran untuk Iblis, Injil petunjuk bagi umat
Islam yang taqwa.
- Bapaknya Yesus adalah Allah subhanahu wata'ala.
- Semua umat masuk Neraka kecuali umat Kristen.
- Nabi Muhammad wafat mewariskan kitab Injil.
- Khadijah, isteri Nabi Muhammad beragama Kristen.
Itulah di antara
tuduhan-tuduhan keji dan kebohongan mereka. Kristenisasi di
masa Reformasi ini bukan
sekadar pemurtadan secara mempengaruhi,
namun sampai menghina dan menodai
Islam dengan mencetak buku-buku
yang menodai kesucian Islam dan aneka upaya jahat.
Bahkan sampai memperkosa wanita
untuk kemudian dimurtadkan,
seperti yang terjadi di Padang Sumatera Barat.
Sanggahan terhadap tuduhan keji
Tuduhan keji itu perlu dibuktikan, dan berikut ini kami
kutipkan sanggahan seperlunya, untuk menunjukkan betapa
licik dan busuknya mereka itu.
-- Ibadah haji dituduh sebagai penyembahan berhala
tertutup, itu tuduhan
keji. Tidak bolehnya orang non
Muslim ke Makkah bukan untuk menutupi upacara ibadah haji. Dan
ibadah haji itu tidak ada penyembahan berhala seperti dituduhkan H Amos. Namun
tidak bolehnya orang non Muslim ke Masjidil Haram itu perintah langsung dari
Allah SWT dalam Al-Quranul Kariem:
Artinya: "Hai orang-orang yang
beriman, sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis,
maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini."
(QS At-Taubah/ 9: 28).
Tuduhan bahwa upacara
ibadah haji tertutup, itu juga
bertentangan dengan kenyataan, karena ditayangkan pula ke
berbagai negara di dunia ini lewat televisi. Terbukti tak ada penyembahan berhala dalam upacara ibadah
haji, dan tak tertutup seperti yang
dituduhkan dengan keji itu.
-- Nabi Muhammad SAW
dituduh hanya Rasul untuk bangsa Arab,
dan tidak akan selamat di
Akherat. Tuduhan itu sangat jahat.
Karena Allah telah menegaskan
dalam Al-Quran.
Artinya: "Dan
Kami tiada mengutusmu (Muhammad) melainkan menjadi rahmat bagi semesta
alam." (QS Al-Anbiyaa'/ 21: 107).
"Dan tiadalah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan
untuk seluruh manusia sebagai pemberi peringatan, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS Saba'/ 34: 28).
"Al-Quran adalah
suatu peringatan untuk semesta
alam." (QS At-Takwir/ 81:
27, dan Al-Qalam: 52).
"Dan Kami turunkan Al-Quran kepadamu (Muhammad) supaya
engkau jelaskan kepada umat manusia,
apa-apa yang diturunkan
kepada mereka, supaya mereka berpikir". QS An-Nahl/ 16: 44).
"Muhammad
bukanlah bapak salah seorang
laki-laki di antara kamu,
tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu." (QS Al-Ahzaab/ 33: 40).
-- Tuduhan tentang
Nabi Muhammad tidak selamat di akherat
maka harus dibacakan shalawat, itu tuduhan keji pula. Bisa diperbandingkan dengan keadaan bahwa bayi
yang meninggal dunia keadaannya
tanpa ada dosa. Dia pasti selamat, akan
masuk surga. Namun bayi yang meninggal
itu tetap disholati, dido'akan, dan dikubur sesuai dengan aturan
Islam. Tidak seperti penguburan
binatang. Orang yang mensholati,
mendo'akan, dan menguburkan mayat bayi ini
akan mendapatkan pahala.
Terhadap bayi yang belum berjasa saja harus didoakan, apalagi terhadap seorang
Nabi SAW yang telah sangat berjasa
bagi umat manusia. Ini sudah pas dari segi ajaran agama
maupun akal yang mau menerimanya.
--- Tuduhan bahwa Islam mengajarkan penyembahan
berhala batu hitam bernama hajar
aswad, itu tuduhan yang amat keji dan licik. H
Amos memutar balikkan fakta, hajar aswad
dianggap sebagai berhala yang disisakan setelah 359 berhala dihancurkan,
dengan mengutip hadits Bukhari
tanpa disertai teksnya. Ternyata H Amos
bohong, karena hajar aswad bukan
termasuk berhala. Teks Hadits Bukhari nomor 832, terjemahnya:
Dari Ibnu Abbas RA, dia berkata: "Ketika Rasulullah
SAW mula-mula tiba di Makkah, beliau
enggan hendak masuk Ka'bah karena di
dalamnya banyak patung. Beliau memerintahkan supaya mengeluarkan patung-patung itu dari dalamnya,
maka dikeluarkan mereka semuanya termasuk patung Nabi Ibrahim dan Islmail yang
sedang memegang azlam (alat untuk mengundi). Melihat itu Rasulullah SAW
bersabda: "Terkutuklah yang membuat
patung itu! Demi Allah! Sesungguhnya mereka tahu bahwa keduanya tidak pernah melakukan
undian dengan azlam, sekali-kali
tidak." Kemudian beliau masuk ke dalam Ka'bah, lalu takbir
di setiap pojok dan beliau
sholat ketika itu di
dalamnya." (Shahih Al-Bukhari nomor 832).
--- Tuduhan tentang waktu shalat sangat kacau, itu tuduhan
sangat mengada-ada. Penuduh
membentrokkan ayat-ayat dengan Hadits
Bukhari, tanpa mau memahami. QS Al-Israa': 78 dan QS
Huud: 114 dibentrokkan dengan Hadits Bukhari nomor 211, lalu
dikomentari bahwa yang dipakai
Hadits, bukan Al-Quran. Maka dituduh
kacau. Padahal, kalau mau memahami, ayat-ayat maupun hadits
tersebut semuanya bermakna bahwa shalat wajib adalah 5 waktu sehari semalam, yaitu Shubuh, Dhuhur, Ashar,
Maghrib, dan Isya'.
--- Nabi Muhammad dituduh memperkosa gadis di
bawah umur, itu tuduhan sangat menghina.
Tuduhan itu hanya menunjukkan kebencian yang amat sangat,
dan tidak bisa mengemukakan bukti-bukti larangan tentang
menikahi gadis dalam batasan umur. Padahal umur 9 tahun seperti
Aisyah yang mulai diajak serumah oleh Nabi SAW setelah dinikahi
pada umur 6 tahun, itu tidak ada larangan. Sedangkan gadis-gadis Arab pun umur 9 tahun sudah mungkin sekali
haid, berarti dewasa. Jadi tuduhan itu
hanyalah kebencian yang membabi buta, dan
penghinaan yang tiada taranya. Astaghfirullaahal 'adhiem...
Tuduhan-tuduhan lainnya seperti tertera di atas
nilainya sama saja dengan yang telah
disanggah ini; semuanya adalah kebohongan, kebencian, kelicikan,
dan penghinaan yang sangat
tidak pantas dikemukakan oleh
orang yang beradab.
Dipotong tangannya, kakinya, dan dicongkel matanya
Tingkah jahat orang yang mengaku masuk Islam kemudian menjahati
kebaikan Islam pun pernah terjadi di
zaman Nabi SAW. Di antara contohnya tercantum dalam Hadits
Shohih Al-Bukhari:
"Dari Anas RA bahwa orang-orang dari suku 'Urainah
tidak betah tinggal di Madinah, maka
Rasulullah SAW memberi
keringanan (rukhshoh) kepada
mereka untuk mendatangi onta sedekah
(zakat), lalu mereka minum
susunya dan air kencingnya (untuk
obat sakit panas, ini menunjukkan
air kencing onta tidak najis), lalu mereka membunuh penggembala dan melarikan
onta. Maka Rasulullah SAW mengutus
(utusan untuk mengejar mereka), lalu (utusan Nabi) mendatangi mereka, lalu (utusan Nabi)
memotong tangan dan kaki mereka, dan
mereka dicongkel matanya, dan ditinggalkan di daerah
bebatuan, mereka menggigit
batu (dalam keadaan sangat
sengsara, menderita berat)." (hadits shohih Riwayat Imam
Al-Bukhari, nomor 1501 bab menggunakan
onta zakat dan susunya untuk ibnu sabil, dan nomor 233 kitab thoharoh).
Membunuh
penggembala dan melarikan
onta adalah kejahatan fisik. Sedang menghina Islam, memutarbalikkan pengertian
ayat-ayat dan Hadits atas nama Islam padahal demi Kristen adalah jauh lebih jahat ketimbang kejahatan fisik
perampok dan pembunuh itu. Sedangkan
perampok dan pembunuh itu tadi dibalas dengan
pembunuhan pelan-pelan, yaitu
tangan mereka dipotong, kaki mereka pun dipotong, sedang matanya pun dicongkel,
lalu mereka ditinggalkan di padang
bebatuan yang kemungkinan panas terik
membakar otak hingga bisa terkena hitstrocke, yaitu strocke karena
sengatan matahari, dalam keadaan tiada air dan makanan lagi.
Lantas, hukuman apa yang pantas bagi perampok-perampok agama yang
dilakukan oleh orang-orang Nasrani,
palangis dengan cara memutarbalikkan
ajaran Islam dan menghina Nabi SAW itu?
Ramai-ramai menghancurkan Islam
Kristenisasi, Orientalisme, dan Penjajahan telah menjadi
satu adonan tiga serangkai yang
tidak terpisahkan. Masing-masing mempunyai tugas untuk
menghancurkan Islam.
Kristenisasi bertugas
merusak aqidah; Orientalisme
memporak-porandakan pemikiran Islam; dan
Penjajahan melumpuhkan ummat Islam.
Allah SWT memperingatkan dalam
Al-Quran:
Artinya: “Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah
dengan mulut (ucapan) mereka, dan Allah
tidak menghendaki selain menyempurnakan
cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai." (QS At-Taubah/ 9:32).
Tujuan utama missionaris zending adalah menyeret orang-orang Islam ke Kristen. Jika hal itu
sulit dilakukan, maka akan dtempuh dengan
upaya bagaimana cara mengaburkan
pengertian Islam bagi muslimin.
Segi politik,
missionaris bertindak sebagai
antek-antek dan mata-mata
penjajah Eropa dan Barat demi merusak kesatuan Islam. Tujuan itu diperjelas oleh
Pendeta Simon bahwa missionaris
adalah faktor penting sebagai
penghancur kekuatan persatuan Ummat Islam.
Negara yang pertama kali mengembangkan kristenisasi
adalah Belanda, yang pernah menjajah Indonesia dan memecah Jawa menjadi kawasan-kawasan yang dibangun untuk
gereja dan sekolahan. Kemudian langkah
tersebut diikuti oleh negara Eropa lainnya.
Musuh-musuh
Islam sangat memperhitungkan kekuatan
Islam, melihat pengikut yang
demikian cepat bertambah banyak,
maka musuh-musuh Islam sangat
khawatir. Musuh Islam sangat khawatir kalau ummat
Islam menjadi satu di bawah satu
kesatuan bendera untuk menuju
cita-cita Islam, akan menjadi
momok bagi dunia. Hingga
sejak menjelang Perang Dunia Kedua,
musuh-musuh Islam telah mengkhawatirkan makin bertambahnya penduduk
di negera-negara Islam terutama
Mesir.
Apabila selama 50 tahun tidak dicegah pertumbuhan penduduknya, maka dunia
akan dikuasai oleh orang Islam, tulis
Paul Schmitz, orang Jerman, dalam
bukunya Islam kekuatan
Internasional Esok, 1937. Padahal ummat
Islam sedunia masih di bawah
penjajahan, negera-negara Islam belum merdeka. Namun peringatan agar
pertambahan penduduk Muslim dicegah
sekuat tenaga karena menjadi ancaman bagi mereka (musuh Islam) itu sudah
digemakan. Dan kemudian, ketika negara-negara
Islam merdeka, musuh-musuh Islam itu
mampu menekan dan mempengaruhi
negara-negara Islam untuk menekan pendudunya bahkan memaksa agar melaksanakan
keluarga berencana (KB),
yang pada hakekatnya
adalah pembatasan keluarga, yang hal itu jelas haram menurut Islam.
Misi kristenisasi dan
penjajahan bertemu di situ, demi
melemahkan Islam, memperkecil
jumlah ummat Islam. Sehingga walaupun
orang-orang Nasrani berteriak
lantang bahwa pihak mereka
melarang umatnya mengikuti KB (keluarga
berencana) pun tak diapa-apakan, bahkan
terhadap keturunan Cina, kalau di Indonesia tidak disentuh aturan KB. Karena
sasaran utamanya hanyalah mencegah
pertumbuhan penduduk Muslim, bukan lainnya.
Missionaris, orientalis, dan imperialis bergerak bersama-sama dalam menghancurkan ummat Islam
dan memurtadkannya, dengan dalih misi
suci, padahal sebenarnya palsu. Yaitu mereka berdalih dengan Injil Matius fasal 28 ayat 18, yang isinya menyuruh
pergi ke seluruh bumi untuk menyebarkan
ajaran Yesus. Padahal, ayat itu hanya
dari Maria Magdalena, yang dia sendiri dalam Injil Matius fasal 8 ayat 2 dijelaskan bahwa Maria
Magdalena itu adalah perempuan yang sakit, kemasukan tujuh setan.
Ayat yang sumbernya hanya Maria Magdalena itu sendiri bertentangan dengan ayat lain yang justru
dikatakan oleh Isa (Yesus) sendiri di hadapan 12 pengikut
setianya bahwa kalian jangan masuk ke negeri kafir mana-mana kecuali negeri
Bani Israel.
Jadi jelas, diutusnya
Isa itu hanya untuk kaum Bani Israel. Itu tercantum pula dalam al-Quran.
Artinya: “Dan Allah akan mengajarkan
kepadanya (Isa AS) Al-Kitab,
Hikmah, Taurat, dan Injil. Dan
(sebagai) rasul kepada Bani Israel (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku
telah datang kepada kalian dengan membawa
suatu tanda (mu'jizat) dari Tuhanmu..." (QS Ali
Imran: 48).
Meskipun sudah jelas
--dari Injil dan Al-Quran-- bahwa Isa itu diutus hanya untuk kaum Bani Israel,
namun orang Nasrani yang diwakili
oleh para missionaris plus
orientalis dan imperialis tetap ngotot
mengadakan kristenisasi ke negara-negara Islam jajahan. Lantas
antek-antek penjajah yang di
Indonesia sering disebut Londo
Ireng (Belanda hitam) pun ikut-ikutan ngotot melancarkan kristenisasi.
Jadi mereka itu
lebih mempercayai Maria Magdalena, perempuan yang dalam Injil
Matius fasal 8 ayat 2 disebut sakit dan kemasukan tujuh setan itu
daripada mempercayai ucapan Yesus sendiri di depan 12 pengikut setianya
(kalau dalam istilah Al-Quran disebut hawaariyyuun alias pengikut
setia Nabi Isa AS, seperti halnya
pengikut setia yang menyertai Nabi
Muhammad SAW disebut sahabat Nabi SAW).
Menolak tandatangani pernyataan bersama
Kengototan mengikuti
ucapan Maria Magdalena wanita kemasukan tujuh setan
itupun mereka bawa-bawa,
sehingga mereka menolak menandatangani rumusan pernyataan
bersama dalam Musyawarah Antar
Agama, Kamis 30
November 1967. Pihak
Kristen/ Katolik tidak menyetujui klausul yang antara lain:
".....tidak menjadikan ummat telah beragama sebagai sasaran penyebaran
agama masing-masing". Padahal
tokoh-tokoh agama Islam, Hindu Bali, dan Budha menyetujui hal itu. Namun pihak
Kriten dan Katolik tetap ngotot tak menyetujui,
dengan alasan Injil Matius fasal 28 ayat 18
yang hanya perkataan Maria
Magdalena yang dijelasakan dalam Matius fs 8 ayat 2 bahwa ia adalah perempuan
sakit kemasukan 7 setan itu.
Memperkosa dan memurtadkan
Tidak mengherankan apabila kemudian kristenisasi itu
dilakukan dengan cara memperkosa wanita seperti yang terjadi di Padang.
Khairiyah Enniswati alias Wawah (17 tahun) pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2, Gunung Pangilun Padang, adalah korban
perkosaan dan pemurtadan. Ia termasuk 500 orang Minang (Sumatera
Barat) yang dimurtadkan dari Islam ke Kristen, menurut koran Republika.
Gadis berjilbab itu diculik, diperkosa,
dan dipaksa keluar dari agamanya lewat misi rahasia yang dijalankan sekelompok
orang Kristen.
Peristiwanya berawal dari Maret 1998. Suatu hari, Wawah
berkenalan dengan Lia, seorang gadis berjilbab. Keakraban pun terjadi karena sama-sama berjilbab. Namun ternyata Lia
penganut Kristen Priotestan. Kepada
Wawah, ia bercerita betapa indahnya
berkelana dalam dunia Protestan.
Tak hanya itu, ia juga berkisah tentang dunia seks.
Pada kesempatan lain, Lia mengajak Wawah berkeliling kota
dan singgah di Gereja Protestan di Jl Bagindo Aziz Chan, Padang. Di sini, keduanya
berbaur dengan puluhan jemaah
pimpinan Pendeta Willy.
Singkat cerita, Wawah dipaksa masuk Kristen, kendati gadis
ini menangis dan meronta. Selanjutnya Wawah diserahkan kepada Salmon, seorang Jemaat
Gereja yang bekerja di PDAM Padang.
Di rumah keluarga Salmon itulah, Wawah juga diperkosa saat
Lisa Zuriana, istri Salmon
keluar rumah. Lisa Zuriana
sendiri adalah warga Tangah
Sawah, Bukit Tinggi, asli Minangkabau yang kini
memeluk Kristen setelah kawin dengan Salmon. Ia juga bendahara Persatuan Kristen Protestan Sumatera Barat
(PKPSB). (Dialog Jum'at, Republika, 6 Agusus 1999).
Pentingnya jihad
Di sinilah pentingnya
seruan jihad dalam Islam yang
nilainya sangat tinggi itu. Karena, secara internasional maupun nasional, tidak lain sasaran penghinaan dan pemurtadan adalah
Ummat Islam. Padahal, mereka
itu secara teori (landasan kristenisasi
itu) adalah perkataan wanita kesetanan (kemasukan 7 setan) (lihat
Matius fasal 28 ayat 18 dan fasal 8 ayat 2). Dan secara praktek, jelas
kriminal, bahkan sampai memperkosa
wanita.
Di zaman Nabi SAW, ada orang yang baru menawar untuk dibolehkan
meniduri perempuan tempat ia menginap saja, karena mengatas namakan adanya kebolehan (berzina) dari Nabi SAW maka
kemudian Nabi SAW menyuruh membunuhnya. Dan ketika ia (penipu dan
penghina Islam itu) kedapatan telah mati karena digigit ular, lalu lelaki yang
menawar berzina (tidak sampai
memperkosa) itu kemudian dibakar
oleh sahabat utusan Nabi SAW. Lantas, kalau sudah memperkosa masih pula
memurtadkan, apakah hukumannya? Dan kaum Salibis, para penyusun
buku dan slebaran yang mengatas
namakan Islam padahal
membohongkan Islam dan bahkan demi pemurtadan agar masuk Kristen, itu hukuman apa yang layak
bagi mereka? Mari dibahas dan diaplikasikan,
kalau memang kita
benar-benar sebagai pengawal agama Islam yang diridhoi Allah SWT ini. (Tulisan
ini hasil kerjasama dengan beberapa Ustadz di LPPI. Lihat buku-buku:
H Insan LS Mokoginta, Pendeta Menghujat Muallaf Meralat, 1999.
Ahmed Deedat, The Choice, 1999.
Buku-buku KH Abdullah Wasi'an,
buku-buku M Natsir di antaranya Islam
dan Kristen di Indonesia).
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as