Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    seni wayang islam

    kutubuku
    kutubuku
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 297
    Join date : 18.06.10
    Age : 36
    Lokasi : rahasia

    seni wayang islam Empty seni wayang islam

    Post by kutubuku Wed Jun 30, 2010 4:08 pm

    SEMARANG -- Wayang kulit sebagai salah satu dari berbagai
    akar budaya seni tradisional Indonesia, pada masa lampau, terutama di Jawa,
    ikut berperan penting terhadap perkembangan agama Islam di negeri ini.

    Agama Islam berkembang ke berbagai pelosok dunia termasuk di Indonesia.
    Kedatangan agama Islam ke negeri ini telah melewati beberapa negara di dunia
    sudah barang tentu memiliki adat, kebiasaan dan kebudayaan sendiri yang sedikit
    banyak telah memengaruhi perkembangan agama Islam yang masuk ke Indonesia.
    Sehingga telah mengalami penyesuaian-penyesuaian, termasuk penyebaran melalui
    seni tradisional wayang kulit, kata Widodo, M.Sn. dosen Jurusan Seni Drama,
    Tari, dan Musik Universitas Negeri Semarang (Unnes) di Semarang, Kamis.

    Ia menambahkan, ada sekelompok tokoh ulama yang besar peranannya dalam menopang
    berdirinya kerajaan Demak, yang dikenal dengan sebutanwali sanga (sembilan
    wali).

    Kesembilan wali yang bergelar sunan itu adalah: Sunan Ampel, Sunan Gunungjati,
    Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Kudus, Sunan Muria, Sunan
    Kalijaga, dan Syeh Siti Jenar (Syeh Lemah Abang).

    Mereka adalah para ulama yang sangat terkenal khususnya di Jawa, sebagai
    penyebar ajaran Islam. Tokoh sunan memiliki kelebihan-kelebihan gaib, dan
    kekuatan batin yang lebih serta memiliki ilmu yang tinggi, mereka adalah orang
    yang dekat dengan Allah.

    Para wali tidak hanya berkuasa di dalam keagamaan, tetapi juga berkuasa dalam
    pemerintahan dan politik. Di samping itu para wali merupakan pengembang
    kebudayaan dan kesenian yang handal.

    Oleh mereka kesenian Jawa berkembang hingga mencapai puncaknya yang kemudian
    dikenal dengan seni klasik. Salah satu kesenian yang hinga kini tetap populer
    adalah wayang kulit purwa.

    Asli Indonesia

    Menurut Widodo, banyak orang beranggapan bahwa seni wayang berasal dari Negeri
    India. Padahal menurut R.Gunawan Djajakusumah dalam bukunya Pengenalan Wayang
    Golek Purwa di Jawa Barat, hal itu tidak benar. Wayang adalah kebudayaan asli
    Indonesia (khususnya di Pulau Jawa).

    Perkataan wayang berasal dari Wad an Hyang, artinya "leluhur", tapi
    ada juga yang berpendapat yaitu dari kata "bayangan". Adapun yang
    berpendapat bahwa wayang berasal dari negeri India mungkin melihat dari asal
    ceritanya yaitu mengambil dari cerita Ramayana dan Mahabrata. Tetapi
    selanjutnya cerita-cerita itu diubah dan direkayasa disesuaikan dengan
    kebudayaan di Jawa, katanya.

    Wayang kulit merupakan produk budaya yang dihasilkan jauh sebelum agama Islam
    masuk di Indonesia yang keberadaannya masih dipertahankan. Namun dalam
    kelangsungannya wayang kulit ini mengalami perubahan drastis baik menyangkut
    bentuk maupun pemaknaannya.

    Wayang kulit purwa yang telah menemukan bentuknya pada masa Hindu di Jawa, di
    masa Islam ini mengalami perubahan di segala bidang dari tampilan wujud maupun
    fungsi disesuaikan dengan ajaran-ajaran dan aturan dalam agama Islam.

    Memasuki masa Islam di Indonesia, wayang kulit purwa berkembang pesat setelah
    terjadi akulturasi antara budaya lama dengan budaya baru yaitu ajaran Islam,
    sehingga wujud wayang kulit menjadi suatu karya seni yang tinggi nilainya.

    Pada masa Islam ini ditegaskan bahwa penggunaan kulit sebagai bahan baku wayang
    yang sebelumnya belum disebutkan secara jelas, tetapi pada masa ini digunakan
    kulit binatang kerbau.

    Stilasi bentuk wayang kulit purwa sudah sangat jauh dari sumbernya, namun
    demikian bentuk wayang kulit masih dapat dikenali bagian-bagiannya. Bentuk
    wayang kulit purwa yang telah digayakan sedemikian jauh itu membuat sangat
    berbeda dengan wujud manusia.

    Gaya penggambaran wayang kulit purwa yang demikian itu merupakan pilihan para
    ahli pada saat itu dan merupakan akibat dari langkanya penggambaran secara
    realistik.

    Hal ini ditempuh agar wayang kulit purwa dapat tampil dengan baik dan tidak
    melanggar larangan menurut ajaran agama Islam, dengan demikian wayang kulit
    purwa sudah dapat diterima dalam agama Islam, karena tidak lagi menggambarkan
    manusia atau binatang secara realistis.

    Kenyataannya wujud wayang kulit purwa sudah berbeda jauh dengan gambaran
    manusia, walau wayang kulit memiliki mata, hidung, dan mulut orang.

    Namun demikian dengan hidung yang runcing, mata sipit dan panjang, serta bentuk
    mulut yang berkelok-kelok, dan leher yang kecil sebesar lengan, tangan yang
    panjang hingga menyentuh kaki tokoh, Arjuna nampak sebagai sosok yang bagus dan
    rupawan, sehingga menjadi idola masyarakat pendukung wayang kulit purwa.


    Sumber Ide

    Budaya keislaman dalam wayang kulit purwa tidak saja dijumpai pada wujudnya
    saja, tetapi ditemukan pula pada istilah-istilah dalam bahasa padhalangan,
    bahasa wayang, nama tokoh wayang, dan lakon (cerita) yang dipergelarkan.

    Satu hal yang sangat menonjol dalam pengambaran wayang kulit terlihat pada
    penggambaran tokoh Bathara Guru salah satu tokoh dewa yang bertangan empat,
    masih mengacu pada penggambaran tokoh dari masa-masa hindu yang terdapat pada
    relief candi.

    Wayang kulit purwa yang diwujudkan dalam masa Islam di Indonesia ini berkembang
    di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur termasuk Madura, dan Yogyakarta, serta
    daerah lain yang mendapat pengaruh agama Islam.

    Jenis wayang kulit purwa ini tetap lestari hidup hingga sekarang dan menjadi
    sumber ide dalam penciptaan bentuk wayang kulit baru yang sesuai dengan jiwa
    sekarang dan perkembangan jaman.

    Menurut Widodo, pengaruh Islam dalam wayang kulit purwa tidak saja pada
    bentuknya, tetapi telah merambah pula pada aspek simbolisasi dan berkaitan pula
    dengan aspek lainnya yang berhubungan dengan pergelaran wayang kulit purwa.
    Sehingga kelestariannya patut untuk dijaga, karena merupakan salah satu bagian
    dari seni budaya bangsa yang menjadi saksi sejarah perkembangan bangsa,
    khususnya perkembangan agama Islam di Indonesia, katanya menegaskan. (ant/ah)


    Foto:Corbis







      Waktu sekarang Thu May 09, 2024 10:07 pm