Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    mengemis bukan tradisi islam

    kutubuku
    kutubuku
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 297
    Join date : 18.06.10
    Age : 37
    Lokasi : rahasia

    mengemis bukan tradisi islam Empty mengemis bukan tradisi islam

    Post by kutubuku Thu Jun 24, 2010 6:01 pm

    Mengemis Bukan Tradisi
    Islam


    Oleh: M. Rusydi


    اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا
    كَمَا أَمَرَ فَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى عَنْهُ وَحَذَّرَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ
    إِلاَّ اللهُ، اَلْوَاحِدُ الْقَهَّاُر، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،
    سَيِّدُ اْلأَبْرَارِ. فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
    وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْبَعْثِ وَالنُّشُوْرِ. أَمَّا بَعْدُ؛
    فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

    Saudara-saudara kaum
    muslimin, jamaah jum’ah yang berbahagia!
    Sudah sering kita melihat antrian peminta-minta baik yang datang kerumah-rumah,
    di tengah jalan ataupun yang sudah punya jadwal mingguan tersendiri yaitu pada
    hari jum’ah, tatkala para jamaah bubar dan selesai melaksanakan shalat jum’ah
    mereka berbondong-bondong mencegat setiap orang untuk dimintai sedekah dan
    anehnya hal ini bukan suatu yang tabu lagi bagi kalangan ummat Islam, Mungkin
    karena selalu mendapat santunan yang sudah dapat menutupi sebagian kebutuhan
    hidup mereka ditambah mudahnya pekerjaan ini didapatkan sehingga profesi
    sebagai pengemis ini pun menjamur dimana-mana bahkan menjadi sumber mata
    pencaharian hidup.
    Yang sering menimbulkan salah faham adalah adanya ungkapan: “Jangan memberi
    sedekah kepada peminta-minta!”, kenapa kita dilarang memberikan sedekah kepada
    mereka?, padahal agama selalu menganjurkan untuk selalu memberi sedekah, bahkan
    Allah telah menggambarkan betapa besarnya pahala bagi orang yang suka
    bersedekah. Sebagaimana firmanNya yang berbunyi.


    Artinya: “Perumpamaan
    (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
    Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
    tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang
    Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui”.
    (Al-Baqarah: 261)


    Islam mencela pengangguran
    dan peminta-minta
    Agama Islam yang bersifat universal tidak saja berbicara masalah ritual dan
    spiritual tapi juga menyoroti segala permasalahan sosial yang selalu dihadapi
    ummat manusia. Salah satunya adalah masalah pengangguran dan peminta-minta yang
    sangat dicela oleh Islam, sebab hal ini merugikan masyarakat.


    Pertama, pengangguran dan
    peminta-minta menyebabkan tenaga manusia bersifat konsumtif, tidak produktif
    akibatnya mereka menjadi beban masyarakat.


    Kedua, pengangguran dan
    peminta-minta adalah sumber kemiskinan, sedangkan kemiskinan merupakan bumi
    yang subur bagi tumbuh dan berjangkitnya berbagai macam kejahatan.


    Karena itulah Islam sangat
    menentang pengangguran dan mencela orang-orang yang tidak mau bekerja padahal
    sebenarnya mereka mampu bekerja.


    Memberantas kemiskinan
    Islam yang datang
    sebagai pembebas bagi seluruh ummat manusia selalu menganjurkan bagi setiap
    pengikutnya untuk memberikan sedekah, bahkan sedekah dengan predikat zakatpun
    sudah menjadi kewajiban. Dan Islam sendiri mempunyai tujuan tertentu dalam
    bidang harta dintaranya adalah memberantas kemiskinan secara bertahap, melarang
    hidup dalam kehinaan serta mendistribusikan keadilan secara merata.


    Bukan Tradisi Islam
    Islam mengajarkan kita untuk selalu bersedekah dan memberikan pertolongan
    kepada orang yang memerlukan tetapi Islam tidak mengajarkan pengikutnya menjadi
    peminta-minta atau pengemis, bahkan Rasulullah sendiri pernah menjelaskan bahwa
    orang yang membawa tambang pergi kegunung mencari kayu lalu dijual untuk makan
    dan bersedekah lebih baik dari pada meminta-minta kepada orang, sebagaimana
    sabdanya yang berbunyi:



    وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لأَنْ يَأْخُذَ
    أَحَدُكُمْ حَبْلَهُ فَيَحْتَطِبُ عَلَى ظَهْرِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَأْتِيَ رَجُلاً
    فَيَسْأَلُهُ أَعْطَاهُ أَوْ مَنَعَهُ. (أخرجه البخاري).

    Artinya: “Demi jiwaku yang
    berada di tanganNya sungguh seseorang yang mengambil tali di antara kalian
    kemudian dia gunakan untuk mengangkat kayu di atas punggungnya lebih baik
    baginya daripada ia mendatangi orang kemudian ia meminta-minta kepadanya yang
    terkadang ia diberi dan terkadang ia tidak diberi olehnya”. (HR. Al-Bukhari)


    Dan beliau juga memberikan
    uswah kepada kita agar jangan meminta pertolongan selama kita masih mampu untuk
    mengerjakannya.
    Bukan berarti kita ingin menghindari kewajiban kita sebagai muslim dan sebagai
    makhluk sosial, yang walau bagaimanapun diantara mereka yang meminta-minta
    tersebut memang pantas mendapatkan sedekah, tetapi kita hanya berhati-hati agar
    jangan sampai terjerumus dan terjebak pada orang-orang yang hanya menggunakan
    pekerjaan mengemis sebagai topeng dan menampak luaskan kemiskinan dan terlebih
    lagi yang kita takutkan adanya anggapan bahwa Islam adalah agama bagi orang
    miskin dan terbelakang.


    Oleh karenanya hendaklah
    para da’i atau pendakwah Islam tidak hanya membatasi dakwahnya dalam masalah
    ritual dan spiritual belaka, karena Islam tidak hanya terbatas pada hubungan
    vertikal antara Tuhan dan manusia tapi Islam juga mengajarkan hubungan
    horisontal yaitu hubungan antara manusia, sehingga jika sistem keseimbangan
    yang diajarkan ini benar-benar diterapkan akan dapat menciptakan masyarakat yang
    baik atau baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur.


    Kesimpulan
    Dari keterangan-keterangan ini jelaslah saudara-saudara!, bahwa Islam sangat
    mencela orang yang tak mau berusaha dan hanya bisa meminta-minta, apalagi
    dengan berdalih bahwa pekerjaan mengemis kepengemisan dan kemiskinan itu sudah
    ditakdirkan Allah Subhannahu wa Ta'ala . Padahal Rasulullah Shallallaahu alaihi
    wa Salam pernah bersabda:



    لَوْ أَنَّكُمْ
    تَتَوَكَّلُوْنَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ
    تَغْدُوْ خِمَاصًا وَتَرُوْحُ بِطَانًا. (الترمذي وابن ماجه).


    Artinya: “Sekiranya kamu
    bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, tentu Allah memberi
    rizki kepadamu, seperti halnya Allah memberikan rizki kepada burung yang pergi
    dalam keadaan lapar, tetapi pulang dalam keadaan kenyang”. (HR. , Ahmad,
    At-Tirmidzi dan Ibnu Majah shahih dan Al-Hakim dari Umat)


    Kemudian bagi orang-orang
    kaya jangan hanya bisa menumpuk harta dan berfoya-foya tanpa peduli bahwa di
    dalam harta mereka terdapat hak peminta-minta dan orang yang hidup di dalam
    kekurangan, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh surah Adz-Dzariyat ayat 19
    yang berbunyi:


    Artinya: “Dan pada
    harta-harta mereka ada hak untuk orang-orang miskin yang meminta dan orang
    miskin yang tidak mendapat bagian”. (Adz-Dzariyat: 19).
    Bahkan kalau kita telaah kembali beberapa ayat Al-Qur’an yang turun di Mekkah
    sangat mengecam arogansi orang-orang kaya Mekkah yang tidak perduli terhadap
    fakir, miskin, dan anak-anak yatim. Allah menegaskan dalam firmanNya:


    Artinya: “Tahukah kamu
    (orang) yang mendustakan agama?. Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan
    tidak menganjurkan memberi makan orang miskin”. (Al-Ma’un: 1-3).
    Dalam ayat di atas sangat jelas bahwa orang yang mendustakan agama / hari
    Qiamat disejajarkan dengan orang yang mencampakkan anak yatim dan tidak
    menganjurkan orang lain untuk menyantuni fakir miskin. Betapa hinanya derajat
    orang yang seperti ini dan tak ada tempat yang lebih layak baginya selain kawah
    api Neraka yang membara.



    جَعَلَنَا
    اللهُ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ الْكَامِلِيْنَ الْمُؤَدِّيْنَ لِوَاجِبَاتِهِمْ
    مَعَ الْمُخْلِصِيْنَ السَّائِلِيْنَ. أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ
    الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ.


    Khutbah Kedua


    إِنَّ الْحَمْدَ
    لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ
    أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ
    وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
    لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ
    عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
    قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
    وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: {وَمَن يَتَّقِ
    اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا} وَقَالَ: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ
    وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا}
    إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ
    ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
    وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
    إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا
    بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
    اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
    اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ
    كُلِّهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ. اَللَّهُمَ أَصْلِحْ أَحْوَالَ
    الْمُسْلِمِيْنَ وَأَرْخِصْ أَسْعَارَهُمْ وَآمِنْهُمْ فِيْ أَوْطَانِهِمْ. رَبَّنَا
    آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
    عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي
    الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
    تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ
    يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

      Waktu sekarang Fri Nov 22, 2024 12:13 pm