Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    teknik menulis berita

    admin
    admin
    Admin
    Admin


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 688
    Join date : 19.03.10
    Age : 37
    Lokasi : Malang-Indonesia

    teknik menulis berita Empty teknik menulis berita

    Post by admin Fri Jun 18, 2010 3:53 pm

    Teknik Menulis Berita





    Berita bukanlah kejadian, tetapi
    kejadian yang diceritakan. Apapun kejadian yang diceritakan adalah berita. Di
    sini pencerita ingin memberikan informasi, aktualisasi dan wawasan kepada yang
    diceritakan. Bisa juga berita dianggap sebagai sebuah komoditi, seperti halnya
    yang dilakukan oleh para wartawan yang hidup dari berita.




    Syarat-syarat berita




    Dalam menulis berita ada ukuran layak
    tidaknya masalah yang dilaporkan, yaitu: aktualitas, skala berita, ketokohan,
    inovatif, keunikan dan informatif. Satu susunan berita semakin banyak mengambil
    hal-hal tersebut di atas akan semakin baik.





    • Bukan opini



    Berita bukanlah
    opini, melainkan murni kejadian yang diceritakan. Jika misalnya ada kata-kata
    yang berbau opini, hal itu lebih diakibatkan interpretasi dari data yang
    diperoleh. Jadi hanya deskriptif dari data. Gampangnya, cerita yang ada bukti
    nyatanya, bukan karangan atau fiksi.


    • Aktualitas



    Semakin hangat
    berita tersebut, semakin membuat pembaca tertarik untuk membaca dan menikmati.


    • Skala berita



    Yang dimaksud
    adalah kemampuan berita tersebut menyentuh banyak orang dalam radius yang luas.
    Masalah yang menyangkut jutaan orang tentu lebih menarik dibanding dengan
    masalah yang menyangkut belasan orang saja.


    • ketokohan



    ketokohan bukan
    hanya dilihat dari segi ketokohan saja, melainkan ketokohan informal juga.
    Tokoh formal adalah berita yang diangkat secara resmi baik oleh masyarakat
    maupun lembaga. Sementara tokoh informal tidak diangkat, melainkan diakui
    ketokohannya oleh masyarakat.


    • Inovatif



    Inovatif adalah
    temuan baru, baik berupa benda ataupun ide yang mampu memecahkan permasalahan
    dengan lebih baik dari sebelumnya.


    • Unik



    Sesuatu sering
    dikatakan menarik karena unik. Oleh karenanya unik membuat menjadi berbeda
    dengan yang lain.


    • Informatif



    Sudah pasti informasi ini adalah yang
    baru dan mengandung manfaat bagi yang menerima informasi tersebut.




    Unsur Berita




    Berita yang lengkap akan membuat enam
    unsur (5W+1H: What, When, Where, Why, Who + How). Dari masing-masing unsur
    tersebut harus termuat lengkap dalam suatu berita, meskipun penempatannya di
    lain alinea. Penguraian masing-masing unsur harus memperhatikan pokok yang
    ditulis.




    Bentuk Penulisan




    Sebenarnya menulis berita sama dengan
    menulis tulisan lain, seperti surat, makalah, atau yang lainnya. Yang penting
    tulisan itu bisa mudah dipahami, ringan dan enak dibaca. Tetapi karena tulisan
    berita mempunyai kekhususan maka menuliskannya agak berbeda. Berita yang dimuat
    di media massa (Mading, buletin termasuk juga) harus mampu merayu pembacanya
    dan menarik perhatian agar dibaca sampai habis. Oleh karena itu Si Penulis
    berita tersebut dituntut untuk memiliki kemahiran menyusun kata-kata.


    Tulisan yang
    menarik, dimulai dari yang penting menuju yang kurang penting. Tulisan seperti
    ini disebut dengan model tulisan piramida terbalik.


    Susunan berita ini
    menjadi mode hampir semua media massa. Dengan tulisan yang lebih penting dulu,
    pembaca diharapkan akan terpikat. Seorang redaktur juga mudah memotong tulisan
    tersebut, apabila dirasa ruangnya kurang mencukupi.


    Kebalikan model
    tulisan seperti itu adalah piramida tegak. Yaitu berita yang ditulis mulai dari
    yang kurang penting menuju yang paling penting. Alasan sebenarnya hampir sama
    dengan model sebelumnya, yakni untuk proosi. Dengan model tulisan ini, pembaca
    belum mendapatkan sesuatu di awal tlisan. Karena itulah dia meneruskan sampai
    akhir. Tetapi perlu diingat, orang sekarang semakin efisien dan efektif dalam
    bertindak. Begitu membaca tulisan itu, karena tidak segera mendapatkan apa-apa,
    maka segera ditinggalkan tulisan tersebut. Karena itulah berita dengan tulisan
    jenis ini jaragn digunakan.model yag lain adalah bentuk blok. Model ini
    mencampur berita yang penting dan kurang penting. Memang bisa jadi tulisan ini
    akan menarik, tetapi sekarang redaktur akan kesulitan memotongnya apabila
    ruangan tidak cukup. Karena itu berita menggunakan model tulisan jarang
    dipakai.




    Susunan Berita




    Susunan berita yang paling lazim
    dipergunakan adalah dengan urutan judul, kepala berita dan tubuh berita (ada
    pula yag menambahkan penutup).





    • Judul



    Meskipun judul
    letaknya paling atas, tetapi tidak harus dibuat terlebih dahulu. Judul hanya
    terdiri dari satu kalimat. Judul harus bisa mencerminkan isi beritanya. Membuat
    judul bisa mengambil petikan kalimat dalam tubuh berita, baik kalimat langsung
    maupun tidak atau bisa juga membuat susunan sendiri. Bisa jadi, judul terdiri
    atas satu sampai dua baris. Jikalau toh dibuat dua baris, hendaknya terkandung
    suatu maksud. Ada kalanya judul yang dibuat tidak mencerminkan isi beritanya.
    Biasanya ini dilakukan untuk berita-berita yang bersifat ringan.


    • Kepala Berita (Lead)



    Yang dimaksud
    dengan kepala berita adalah bagian berita yang paling penting di antara sekian
    banak bagian lainnya. Pembagian ini penting untuk merangsang pembaca agar
    membaca hingga tulisannya selesai. Kepala berita hendaknya tidak terlalu
    panjang, antara satu sampai empat kalimat. Bisa jadi merupakan intisari semua
    tulisan. Dengan demikian susunan tulisan akan bermula dari yang umum menuju
    yang khusus. Boleh juga, kepala berita ditempatkan sebagai bagian khusu
    tulisan.


    Namun, harap
    diingat kepala berita tidak harus mengandung semua unsur berita. Hal ini bisa
    dilakukan, asalkan tidak terlalu panjang. Tapi lazimnya kepala berita merupakan
    gabungan dari beberpa unsur berita. Pemilihannya tentu memperhatikan mana yang
    penting dan mana yang kurang penting.


    • Tubuh Berita



    Tubuh berita adalah
    uraian berita setelah kepala berita. Tubuh berita membeberkan kejadian yang
    berlangsung dan diselingi kalimat-kalimat langsung dari tokoh yang terkait
    dengan kejadian. Tetapi tetap perlu diperhatikan mana yang penting ditulis dan
    mana yang tidak. Penyusunan tubuh berita hendaknya tetap mengacu pada satu
    maslah yang diberitakan


    • Penutup



    Penutup biasanya
    merupakan penegasan ulang terhadap pernyataan sebelumnya.




    Penggunaan Kalimat




    Kalimat yang digunakan untuk menyusun
    berita hendaknya tetap berpedoman pada ejaan bahasa Indonesia yang baik dan
    benar. Baik susunannya, maupun kata-katanya dan juga tanda bacanya. Dalah
    hal-hal tertentu, media massa memang menghalalkan penyimpangan. Biasanya
    penyimpangan dari tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal tersebut
    dilakukan untuk menghidupkan tulisan. Kata-kata yang bukan dari bahasa
    Indonesia, ataupun menyimpang dari ketentuan bahasa, hendaknya dicetak miring.
    Ini menunjukkan pemakaian kata-kata itu memang disengaja. Untuk menghidupkan
    tulisa itu pula, ada kalanya diselipkan kutipan langsung. Pembuatan kutipan
    langsung ini tidak sama dengan membuat makalah atau karya ilmiah lainnya. Dalam
    berita, berapapun banyak baris kutipan langsung itu, hendaknya tetap berada
    dalam satu alenia kecuali bila kutipan itu sendiri isinya berbeda dengan alenia
    sebelumnya.


    Kalimat dalam berita hendaknya hemat,
    pengulangan sedapat mungkin dihindari. Juga, usahakanlah selalu memakai kalimat
    aktif dalam memberikan segala sesuatu.









    Teknik Reportase





    Kata adalah simbol
    informasi. Seorang pekerja media dituntut untuk senantiasa menggali informasi
    untuk memaknai setiap kata yang hendak ditulisnya. Masih ingat slogan “Pena
    lebih tajam dari pedang”?
    Dalam aktivitas menggali informasi lapangan, tugas reporter biasanya dibatasi
    oleh rapat redaksi yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk penugasan.


    Sementara itu,
    aktivitas wawancara sendiri bisa dilakukan untuk keperluan,


    [1] merekam suasana


    [2] mendapat berita
    dan


    [3] melengkapi
    riset/berita.


    Dengan kata lain, wawancara merupakan baigan
    terpenting dalam proses penggalian informasi.





    Bentuk Wawancara


    Ada beberapa bentuk wawancara yang biasa
    dilakukan oleh reporter.


    • Man On The Street Interview



    Merupakan wawancara
    yang dilakukan untuk mengetahui pendapat orang awam mengenai suatu kejadian,
    umumnya berlangsung di tempat umum


    • Casual Interview



    Adalah wawancara
    mendadak, dilakukan [umumnya] tanpa ada perjanjian terlebih dahulu dengan nara
    sumber yang relevan


    • Personality Interview



    Merupakan wawancara
    dengan tokoh. Bertujuan menggali bahan untuk menggambarkan sosok seorang tokoh
    dengan detail


    • News Interciew



    Yakni pengumpulan fakta sebagai bahan
    penulisan, dilkukan pada nara sumber yang dianggap mampu memenuhi kulitas
    informasi yang dikehendaki


    • Telephone, E-mail, Fax Interview



    Biasanya berupa konfirmasi terhadap
    suatu permasalahan yang bersifat mendadak.





    Langkah-langkah wawancara


    Demi kelancaran wawancara tercatat beberapa
    langkah yang membantu


    • membuat perjanjian [Appoinmet]



    umumnya reporter
    membuat perjanjian terlebih dahulu untuk suatu wawancara. Reporter menjelaskan
    jati dirinya, media apa yang diwakilinya dan tujuan dari wawancara tersebut.
    Dengan begitu, sumber bisa mempersiapkan informasi yang diminta. Dan, jangan
    lupa nama dari sumber harus dituliskan secara benar, caranya dapat meminta
    sumber untuk menuliskan sendiri. Kadang-kadang begitu sepelenya masalah ini
    sehingga sering dilupakan.


    Reporter lebih suka
    mewawancarai oran-orang penting daripada bawahannya. Wartawan ingin selalu
    mewawancarai orang pertam yang tahu persis tentang masalah atau pakar yang bisa
    dengan cepat menjawab semua pertanyaan. Sebab, pembaca lebih memberi respek
    pada jawaban yang diperoleh dari sumber atau yang terdekat dengan cerita.


    Wawancara mendalam
    biasanya memakan banyak waktu. Wawancara biasanya menawarkan diri untuk
    mendatangi rumah atau kantor si sumber. Sebab, jika sumber berada dalam
    lingkungan yang akrab, dia akan merasa lebih sreg sehingga bisa menjawab
    dengan bebas.


    • Mempersiapkan pertanya cerdas.



    Reporter yang
    kurang persiapan sering kehilangan informasi baru yang menarik dan penting.
    Mereka sangat tergantung pada penjelasan sumber dan mungkin tidak bisa
    mendeteksi bias yang ditimbulkan oleh sumbernya. Wartawan tidak tahu apa yang
    mesti ditanyakan, atau yang baru, penting dan kontroversial.


    Kadang sumber akan
    mencari keuntungan dari ketololan si reporter. Sumber menolak memberi jawaban
    masalah yang kompleks karena takut si penanya tidak akan mengerti. Atau sumber
    akan mencoba menggunakan itu sebagai alat untuk melindungi diri dari kesalahan
    yang dilakukan. Dengan mempersiapkan diri secara baik, reporter akan lebih
    gampang mengetahui kalau sumbernya enggan menyingung topik yang dibicarakan
    atau hanya memberi jawaban sepihak dari suatu maslah yang kontroversial.





    • Melontarkan pertanyaan



    reporter, umumnya mengajukan
    pertanyaan penting terlebih dahulu, sehingga kalau kehabisan waktu, yang
    tersisa hanya pertanyaa yang kuran penting atau pertanyaan paling peka yang
    mungkin menyebarkan sumber mengakhiri wawancaranya ata bahkan mengusir si
    reporter.


    Pertanyaan yang
    paling baik adalah pertanyaan yang cenderung pendek singkat dan relevan. Di
    samping itu, juga harus sangat khusus. Pertanyaan umum akan menghasilkan
    jawaban yang umum


    Sebaliknya reporter
    dalam memilih pertanyaan disesuaikan dengan kondisi yang ada. Untuk wawancara
    yang hanya akan mengkonfirmasi suatu berita maka jawaban yang dibutuhkan dapat
    hanya berupa ya atau tidak. Konsukuensinya mungkin pertanyaan yang diajukan
    akan panjang. Sedangkan untuk mengorek informasi lebih mendalam maka dapat
    diajukan pertanyaan yang pendek. Ini akan membuat sumber berusaha menjelaskan
    secara terperinci. Namun, metode ini sangat ditentukan oleh kondisi yang ada.


    • Mengemudikan Wawancara



    Reporter harus bisa mengontrol
    wawancara. Mereka harus cepat menentukan mana hal-hal yang penting. Sehingga
    dapat menarik sumber untuk mendiskusikan lebih lanjut. Jika sumber larut dalam
    hal-hal yang bersifat umum, teporter harus menariknya dengan mengajukan
    pertanyaan khusus. Jika sumber keluar dari topik, reporter dapat menngulangi
    pertanyaan lagi untuk mengembalikan pembicaraan pada topik semula.


    Pewawancara yang
    baik juga harus menjadi pendengar yang baik. Mereka harus mendengarkan dengan
    seksama untuk menyakinkan sumber bahwa ia telah menjawab pertanyaan yang telah
    diajukan, atau dapat dijadikan penggalian informasi lebih lanjut dari sumber.
    Reporter perlu meminta kepada sumber untuk mengulangi atau menjelaskan kembali
    jawaban yang kurang jelas. Jika sumber tidak berhasil memberikan informasi yang
    penting reporter harus mengajukan pertanyaan lanjutan.


      Waktu sekarang Mon Nov 25, 2024 5:51 am