Menulis Berita
Berita
bukanlah kejadian, melainkan laporan mengenai kejadian. Aktivitas ilmiah, entah
itu menulis laporan jurnalistik, opini ataupun karangan ilmiah, pada dasarnya
adalah usaha memindahkan apa yang diterima oleh panca indera, dialami dan dipikirkan
ke dalam bahasa.
Secara teknis jurnalistik, dalam menulis sebuah berita untuk
buletin dan sejenisnya, sedikitnya harus memperhatikan 16 prinsip umum,
1.
Masuk
akal
Artinya unsur-unsur berita seperti informasi, data,
keterangan dan logika penulisan harus masuk akal
2.
Harus Cover
Both Side (seimbang)
Artinya dalam membuat tulisan seorang jurnalis harus akurat
dan netral
3.
Jelas
Tulisan harus dapat dimengerti oleh pembaca. Dalam hal ini
pembaca harus sudah mengerti isi berita pada pragraph awal (lead atau kepala
berita)
4.
Hemat
dan ekonomis
Kalimat yang digunakan harus sederhana. Semakin sederhana
suatu kalimat semakin bagus tulisan tersebut. Usahakan kata-kata yang digunakan
tidak bertele-tele
5.
Konsisten
dan argumentatif
Penekanan titik maslah yang telah ditulis di awal harus sama
dengan penulisan berikutnya. Semua pernyataan harus dapat
dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu harus selalu disertai dengan data dan
argumentasi
6.
Kreditasi
dan otoritas narasumber
Narasumber yang akan diwawancarai harus berkompeten dalam
kaitannya dengan bidang yang ditulis. Kemudian, dalam penulisan narasumber
harus dijelaskan terlebih dahulu
7.
Tidak
melanggar asas praduga tak bersalah
Semua tulisan harus disertai dengan data untuk menghindari
tuduhan.
8.
Memegang
prinsip 5W+1H
Berita harus mencakup What, When, Where, Why, Who dan How
9.
Hindari
kata-kata subyektif yang kurang tepat
Dalam hal ini jurnalis dilarang untuk memasukkan opininya ke
dalam tulisan berita. Kecuali interpretasi dari data yang didapatnya
10.
Angle (sudut pandang) harus jelas
Sejak awal perencanaan dalam tulisan, penulisan harus
memiliki angle yang jelas
11.
Lead
(kepala berita) menarik
Lead berfungsi untuk menarik perhatian pembaca agar mau
meneruskan membaca tulisan kita. Selain itu lead juga berfungsi sebagai
rangkuman dari tulisan kita
12.
Mengandung
informasi baru
Dalam menulis berita, sebenarnya kita sedang memberikan
aktulisasi dan cerita tentang suatu hal kepada khalayak umum. Jadi dalam
menulis berita kandungan informasi mutlak ada
13.
Struktur
harus rapi dan sistematis
Seperti kaidah dalam tulis-menulis lainnya. Penulisan berita
juga menggunakan struktur, pembuka atau biasa disebut dengan lead, batang tubuh
dan penutup. Bedanya dalam penulisan berita, penutup tidak berfungsi sebagai
kesimpulan tulisan seperti layaknya dalam makalah atau laporan. Namun lebih
difungsikan sebagai penjelas dari kejadian yang dilaporkan.
14.
Cermat
dan akurat
Sangat wajib dalam penulisan berita untuk mengedepankan
kecermatan dan keakuratan. Di sini kecermatan difungsikan sebagai penggerak
dari tulisan tersebut agar lebih kelihatan hidup. Sedangkan keakuratan sendiri
untuk memberikan pedoman kepada pembaca, bahwa berita yang kita tulis adalah
fakta sesungguhnya. Ingat berita adalah kejadian yang dilaporkan
15.
Memakai
istilah yang tepat
Penggunaan istilah harus mengacu pada kaidah Bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Bila tidak dimungkinkan, istilah atau kata yang
kita gunakan tersebut harus ditulis miring. Misalkan saat kita menulis
“Volunteer”, maka dalam penulisannya harus “Volunteer”
16.
Jangan
bohong
Jurnalistik adalah profesi yang sangat menuntut nilai-nilai
kejujuran. Jadi sangat wajib jika jurnalis untuk mengedepankan kejujuran
tersebut.
Bentuk Penulisan
Penulisan
berita dapat dilakukan dengan metode,
1.
Piramida
terbalik
Yakni penulisan dengan hal terpentin diletakkan di depan.
Metode ini lebih banyak digunakan karena redaktur media massa memotong bagian
yang diangap kuran penting.
2.
Piramida
tegak
Yakni penulisan berita dengan menempatkan hal yang penting
pada bagian akhir tulisan. Namun agar tulisan tersebut memancing pembaca untuk
membaca sampai inti berita, maka harus diawali dengan lead yang menarik
3.
Paralel/datar/block
Yaitu penulisan berita dengan gaya datar, dimana penulis
berita mencampur hal yang penting dengan berita yang kurang penting. Sehingga
inti berita kurang jelas dan memerlukan kemampuan bahasa yang cukup untuk
memahaminya
Ragam
Tulisan yang dimuat dalam Jurnalistik
Dalam
jurnalistik dikenal beberapa ragam tulisan jurnalistik, yaitu,
1.
Straight
News
Yaitu
berita lempang yang hanya mengetengahkan fakta-fakta penting di seputar
kejadian dengan prinsip 5W+1H (What, When Where, Why, Who dan How).
Berita semacam ini mengutamakan kecepatan dan aktualita dari data yang
diperoleh. Di sini penulis tidak perlu untuk mem-blow up fakta di sekitar yang
bersifat behind the news
2.
Depht
News
Yaitu
berita yang dilengkapi dengan data-data, dimana suatu peristiwa disajikan dalam
penggambaran utuh. Disini faktor behind the news sangat mempengaruhi
“kehidupan” dari berita tersebut. Dan berita seperti ini lebih mengedepankan
pertanyaan analitis dari prinsip 5W+1H, yakni lebih mengutamakan untuk memuat Why
dan How. Meski secara umum 4W lainnya secara otomatis akan masuk
juga. Depth Nes sendiri juga dibagi menjadi dua, yakni,
·
Feature
News
Berita santai yang mengedepankan sisi-sisi,
humanistik, unik dan menarik. Dalam berita macam ini, penulisannya lebih
membutuhkan improvisasi dalam pengetengahan data dan gaya bahasa dari
penulisnya.
·
Investigativ
news
Yakni berita yang diperoleh melalui
invetigasi (penyelidikan) khsusus dengan kelas berita lebih spesifik.
Berita
bukanlah kejadian, melainkan laporan mengenai kejadian. Aktivitas ilmiah, entah
itu menulis laporan jurnalistik, opini ataupun karangan ilmiah, pada dasarnya
adalah usaha memindahkan apa yang diterima oleh panca indera, dialami dan dipikirkan
ke dalam bahasa.
Secara teknis jurnalistik, dalam menulis sebuah berita untuk
buletin dan sejenisnya, sedikitnya harus memperhatikan 16 prinsip umum,
1.
Masuk
akal
Artinya unsur-unsur berita seperti informasi, data,
keterangan dan logika penulisan harus masuk akal
2.
Harus Cover
Both Side (seimbang)
Artinya dalam membuat tulisan seorang jurnalis harus akurat
dan netral
3.
Jelas
Tulisan harus dapat dimengerti oleh pembaca. Dalam hal ini
pembaca harus sudah mengerti isi berita pada pragraph awal (lead atau kepala
berita)
4.
Hemat
dan ekonomis
Kalimat yang digunakan harus sederhana. Semakin sederhana
suatu kalimat semakin bagus tulisan tersebut. Usahakan kata-kata yang digunakan
tidak bertele-tele
5.
Konsisten
dan argumentatif
Penekanan titik maslah yang telah ditulis di awal harus sama
dengan penulisan berikutnya. Semua pernyataan harus dapat
dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu harus selalu disertai dengan data dan
argumentasi
6.
Kreditasi
dan otoritas narasumber
Narasumber yang akan diwawancarai harus berkompeten dalam
kaitannya dengan bidang yang ditulis. Kemudian, dalam penulisan narasumber
harus dijelaskan terlebih dahulu
7.
Tidak
melanggar asas praduga tak bersalah
Semua tulisan harus disertai dengan data untuk menghindari
tuduhan.
8.
Memegang
prinsip 5W+1H
Berita harus mencakup What, When, Where, Why, Who dan How
9.
Hindari
kata-kata subyektif yang kurang tepat
Dalam hal ini jurnalis dilarang untuk memasukkan opininya ke
dalam tulisan berita. Kecuali interpretasi dari data yang didapatnya
10.
Angle (sudut pandang) harus jelas
Sejak awal perencanaan dalam tulisan, penulisan harus
memiliki angle yang jelas
11.
Lead
(kepala berita) menarik
Lead berfungsi untuk menarik perhatian pembaca agar mau
meneruskan membaca tulisan kita. Selain itu lead juga berfungsi sebagai
rangkuman dari tulisan kita
12.
Mengandung
informasi baru
Dalam menulis berita, sebenarnya kita sedang memberikan
aktulisasi dan cerita tentang suatu hal kepada khalayak umum. Jadi dalam
menulis berita kandungan informasi mutlak ada
13.
Struktur
harus rapi dan sistematis
Seperti kaidah dalam tulis-menulis lainnya. Penulisan berita
juga menggunakan struktur, pembuka atau biasa disebut dengan lead, batang tubuh
dan penutup. Bedanya dalam penulisan berita, penutup tidak berfungsi sebagai
kesimpulan tulisan seperti layaknya dalam makalah atau laporan. Namun lebih
difungsikan sebagai penjelas dari kejadian yang dilaporkan.
14.
Cermat
dan akurat
Sangat wajib dalam penulisan berita untuk mengedepankan
kecermatan dan keakuratan. Di sini kecermatan difungsikan sebagai penggerak
dari tulisan tersebut agar lebih kelihatan hidup. Sedangkan keakuratan sendiri
untuk memberikan pedoman kepada pembaca, bahwa berita yang kita tulis adalah
fakta sesungguhnya. Ingat berita adalah kejadian yang dilaporkan
15.
Memakai
istilah yang tepat
Penggunaan istilah harus mengacu pada kaidah Bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Bila tidak dimungkinkan, istilah atau kata yang
kita gunakan tersebut harus ditulis miring. Misalkan saat kita menulis
“Volunteer”, maka dalam penulisannya harus “Volunteer”
16.
Jangan
bohong
Jurnalistik adalah profesi yang sangat menuntut nilai-nilai
kejujuran. Jadi sangat wajib jika jurnalis untuk mengedepankan kejujuran
tersebut.
Bentuk Penulisan
Penulisan
berita dapat dilakukan dengan metode,
1.
Piramida
terbalik
Yakni penulisan dengan hal terpentin diletakkan di depan.
Metode ini lebih banyak digunakan karena redaktur media massa memotong bagian
yang diangap kuran penting.
2.
Piramida
tegak
Yakni penulisan berita dengan menempatkan hal yang penting
pada bagian akhir tulisan. Namun agar tulisan tersebut memancing pembaca untuk
membaca sampai inti berita, maka harus diawali dengan lead yang menarik
3.
Paralel/datar/block
Yaitu penulisan berita dengan gaya datar, dimana penulis
berita mencampur hal yang penting dengan berita yang kurang penting. Sehingga
inti berita kurang jelas dan memerlukan kemampuan bahasa yang cukup untuk
memahaminya
Ragam
Tulisan yang dimuat dalam Jurnalistik
Dalam
jurnalistik dikenal beberapa ragam tulisan jurnalistik, yaitu,
1.
Straight
News
Yaitu
berita lempang yang hanya mengetengahkan fakta-fakta penting di seputar
kejadian dengan prinsip 5W+1H (What, When Where, Why, Who dan How).
Berita semacam ini mengutamakan kecepatan dan aktualita dari data yang
diperoleh. Di sini penulis tidak perlu untuk mem-blow up fakta di sekitar yang
bersifat behind the news
2.
Depht
News
Yaitu
berita yang dilengkapi dengan data-data, dimana suatu peristiwa disajikan dalam
penggambaran utuh. Disini faktor behind the news sangat mempengaruhi
“kehidupan” dari berita tersebut. Dan berita seperti ini lebih mengedepankan
pertanyaan analitis dari prinsip 5W+1H, yakni lebih mengutamakan untuk memuat Why
dan How. Meski secara umum 4W lainnya secara otomatis akan masuk
juga. Depth Nes sendiri juga dibagi menjadi dua, yakni,
·
Feature
News
Berita santai yang mengedepankan sisi-sisi,
humanistik, unik dan menarik. Dalam berita macam ini, penulisannya lebih
membutuhkan improvisasi dalam pengetengahan data dan gaya bahasa dari
penulisnya.
·
Investigativ
news
Yakni berita yang diperoleh melalui
invetigasi (penyelidikan) khsusus dengan kelas berita lebih spesifik.
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as