Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    melati itu semakin harum

    admin
    admin
    Admin
    Admin


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 688
    Join date : 19.03.10
    Age : 36
    Lokasi : Malang-Indonesia

    melati itu semakin harum Empty melati itu semakin harum

    Post by admin Tue Jun 15, 2010 12:44 pm

    Melati Itu Semakin Harum Mewangi


    by
    : Ratnadewi Idrus



    sumber
    : milis FLP



    Boleh
    jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula)
    kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang
    kamu tidak mengetahui. (QS. Al Baqarah 2:216)



    -----------------------------------


    Semua
    telah berakhir, Nisa!



    Aku
    harus menerima kenyataan bahwa dia bukanlah untukku! Walau terkadang aku masih
    berharap Allah akan merubah segalanya.. Namun kecintaanku kepada_Nya membuat
    aku yakin bahwa ini adalah yang terbaik yang diberikan_Nya!..



    Sebenarnya
    aku menaruh harapan besar pada hamba Allah yang sholeh itu.. Untuk menjadi
    sahabat yang dapat kuajak bersama mengelilingi perputaran roda ini. Bagaikan
    Matahari dan Bulan yang silih berganti menerangi alam.. Menjadi khalifah
    (pemimpin) bagi insan taqwa di bumi Allah!..



    Namun
    sekali lagi aku sadar.. Apa yang menurutku baik belum tentu baik menurut_Nya.
    Aku tidak tahu apa-apa, sedangkan Allah Maha Mengetahui segalanya!



    Yang
    terpenting bagiku, menjalani hidup ini bagai arus air yang mengalir, jika sudah
    tiba saatnya nanti, Insya Allah!



    Kata-kata
    mutiara itu meluncur deras dari bibir Ayuning. Tak ada kesedihan ataupun
    kekecewaan di sana, melainkan ketegaran!.. Setiap keinginan dan perbuatannya
    hanya dilandasi untuk mengharap keridhaan Allah, begitu juga dalam



    menghadapi
    setiap persoalan, ia tak banyak berkeluh kesah melainkan senantiasa tabah dan
    berusaha menemukan rahasia dibalik cobaan Allah!.



    Apakah
    pemuda itu tahu perasaanmu, Ayu?, tanya Nisa



    Ayuning
    tersenyum.



    Ia
    tahu, Nisa.., dari perbincangan kami yang panjang, dari persahabatan kami yang
    cukup lama. Aku yakin ia juga merasakan hal yang sama, tapi sudahlah.. Pemuda
    itu lebih dahulu mengenal wanita itu daripadaku.. Ia juga memutuskan untuk
    menikahinya karena petunjuk Allah.. Semoga Allah memberkahi pernikahannya dan
    melimpahkan keberkahan atas pernikahannya.



    Nisa
    meng-aminkan.



    Mungkin
    wanita itu lebih baik dan lebih taqwa dariku, ya Nisa?



    Sebelum
    sempat Nisa berkomentar, Ayu telah meralat ucapannya



    Tapi
    bukankah yang berhak menilai baik dan taqwanya seseorang hanyalah Allah?!..



    Kamu
    benar, Ayu!..Nisa menambahkan. Kemudian ia melirik jam tangan kecilnya. Sudah
    pukul 4 sore, Yu.., nanti kerumah Panti Asuhannya kemalaman.



    Seperti
    biasa setiap awal bulan, Ayu minta ditemani Nisa mengunjungi anak-anak yatim
    kesayangannya. Tidak ada hal yang terindah dalam hidupnya kecuali melihat



    wajah-wajah
    mungil itu tersenyum..



    Ingin
    rasanya berbuat lebih banyak untuk mereka,



    Nisa!..tetapi
    hanya ini yang bisa Ayu lakukan.. Anak-anak malang yang kehilangan kasih sayang
    itu menyambut Ayu dengan riang.. "Bunda Ayu datang..Bunda Ayu
    datang..!" Ayu senang sekali dipanggil Bunda, mereka mencium tangan Ayu.
    Ayu merangkul dan mencium mereka..satu-satu dibagiinnya kue cokelat. Nisa ikut
    membantu.



    Bagaimana
    keadaanmu Aji? Irma? Kiki?...gimana sekolahnya?.. Rentetan pertanyaan terlontar
    dari bibir Ayu, seperti Ibu beneran saja. Kemudian ia bercerita tentang kisah
    Muhammad kecil yang diutus Allah sebagai Rasul untuk menerangi manusia dan alam
    semesta. Anak-anak manis itu ceria sekali mendengarkan cerita Ayuning.



    Ketika
    tiba waktunya pulang, Ayu berkata pada Nisa



    Semoga
    suatu saat nanti, Allah memperkenankanku mengangkat seorang dari mereka untuk
    menjadi anak!



    Aamiin.
    Ucap Nisa. Dalam bathinnya ia berkata “Subhanallah.. “



    Dalam
    perjalanan pulang, Ayu minta Nisa singgah di toko buah.



    Kita
    berhenti sebentar, ya Sa?..Ayu mau beliin Bunda buah, Beliau paling senang
    makan apel!..



    Nisa
    menghentikan mobilnya. Setelah sampai di rumah



    Assalaamu'alaikum
    ...Wa'alaikumussalaam warahmatullaah



    Bunda
    Ayu menyambut keduanya dengan senyuman. Sosok Nisa sudah tidak asing lagi
    baginya.



    Mari
    masuk Nisa..



    Iya
    tante, Nisa membalas senyum wanita mulia itu.



    Ayu
    mencium tangan Bundanya, kemudian menyerahkan bungkusan apel. Bunda menerimanya
    dengan senyuman riang.



    Ayu
    repot-repot aja.., katanya pada anaknya.



    Kemudian
    Ayu mengajak Nisa ke tempat favorit keluarganya, taman bunga. Dengan riang ia
    mengambil peralatan untuk menyiram kembang-kembang kesayangan ibunya. Ditengah
    keasyikannya bekerja, Ayu kembali mengajak Nisa bicara.



    Kesibukanku
    membuat aku kurang waktu memperhatikan



    Bundaku,
    Nisa!.. Terkadang Ayu fikir hidup Ayu ini hanya merepotkan orangtua saja. Ingin
    rasanya senantiasa membuat mereka bahagia, tapi..hanya hal-hal kecil inilah
    yang bisa Ayu lakukan!..



    Ayu
    terdiam sesaat, kemudian..



    Sekarang
    Ayu mulai mengerti kenapa Allah belum mengizinkan Ayu menikah, Nisa.. Allah
    ingin Ayu mengabdi pada orangtua dulu..! Bukankah ridha orangtua merupakan
    ridha_Nya Allah? Ayu juga mulai memahami, bahwa Allah menghendaki Ayu masih
    sendiri, agar Ayu lebih menempa diri!, untuk menjadi seorang ibu di muka bumi
    ini!..



    Subhanallah..walhamdulillaah..walaailaaha
    ilallah..wallaahu akbar..! (Nisa membathin), ia kagum pada kecerdasan
    sahabatnya membaca Firman Allah dan rahasia cobaan Allah. Tiba-tiba matanya
    tertegun melihat serumpun melati yang tumbuh subur di taman itu, dalam hati ia
    berkata.



    Melati
    Itu Semakin Harum Mewangi, Ya Allah.. Aku memohon pada_Mu..Berikanlah yang
    terbaik bagi_Mu untuknya..



    Aamiin,
    Ya Rabbal 'aalamiin



    Billaahi
    taufiq walhidayah



    Wassalaamu'alaikum
    warahmatullaah wabarakaatuh



    Ratna
    Dewi (wiwi_praty, Qalbu)

      Waktu sekarang Thu May 09, 2024 9:23 am