Arsitek-arsitek Mungil di Alam
Harun Yahya
Binatang-binatang di alam
sungguh menarik perhatian kita, terutama struktur tubuh mereka. Misalnya, citah
memiliki sistem rangka dan sistem otot yang sempurna untuk berlari; elang
memiliki desain aerodinamis paling unggul di dunia; dan lumba-lumba memiliki
kulit serta tubuh yang diciptakan secara khusus, sehingga dapat berenang dan
menyelam di air dengan sempurna. Gambaran tubuh binatang yang sempurna tanpa
cacat ini adalah bukti untuk mengingatkan kita, bahwa tiap jenis makhluk hidup
diciptakan oleh Allah.
Tapi, memiliki tubuh yang
sempurna belumlah cukup. Sebab pada saat yang sama, binatang harus mengetahui
bagaimana meng-gunakan bagian-bagian tubuhnya tersebut. Misalnya, sayap seekor
burung hanya bermanfaat jika burung berhasil terbang, meluncur dan mendarat
dengan sayapnya.
Berbagai satwa
memperlihatkan keahlian mereka sejak saat mereka dilahirkan. Sebagai contoh,
hanya perlu waktu setengah jam saja bagi bayi rusa yang baru lahir untuk
berdiri dan berlari; bayi kura-kura yang sebelum menetas ditimbun dalam pasir
oleh induk betinanya tahu, bahwa mereka harus memecah cangkang telur mereka dan
bergerak ke permukaan pasir. Bahkan, mereka telah diajari bahwa segera setelah
muncul di permukaan pasir, mereka harus mencapai lautan. Seolah-olah, semua
binatang muncul di dunia ini dalam keadaan telah terlatih dengan baik.
Contoh paling menakjubkan
dari ketrampilan mengagumkan yang dimiliki binatang adalah rumah yang mereka
bangun sendiri dengan sangat ahli. Ketika kita memperhatikan arsitek-arsitek
lain di alam, kita dapat dengan jelas melihat bahwa tiap-tiap mereka adalah
keajaiban penciptaan. Marilah kita pelajari sebagian kecil saja dari ribuan
contoh yang ada.
Si Buta Pembuat “Gedung Pencakar Langit”
Rayap adalah serangga
kecil yang menyerupai semut. Mereka hidup berkoloni dan membangun sarang
raksasa untuk diri mereka sendiri. Satuan terkecil pembangun sarang tersebut
adalah bata-bata mungil yang terbuat dari tanah, yang dibuat rayap-rayap
pekerja dengan mencampurkan air liur mereka sebagai bahan perekat. Ukuran
sarang rayap kadang dapat mencapai tiga sampai empat meter. Arsitektur sarang
yang menyerupai bangunan pencakar langit raksasa bila dibandingkan dengan
ukuran tubuh rayap itu sendiri, sungguh sangat menakjubkan.
Bagian dalam sarang rayap
dipenuhi dengan lorong-lorong sempit. Di bagian dalam lorong-lorong tersebut,
terdapat sekitar satu setengah juta rayap yang bekerja bersama dengan
keharmonisan yang luar biasa.
Ketika kita mengamati
penampang melintang sebuah sarang rayap, kita akan menemukan sebuah bilik
khusus untuk ratu, sejumlah areal pertanian, gudang-gudang penyimpan dan
lorong-lorong pengatur kondisi udara.
Rayap melakukan pekerjaan
pembangunan dan perbaikan sarang. Selain itu, mereka juga senantiasa siap
menghadapi musuh yang mungkin datang, serta bercocok tanam dalam sarang mereka
dengan menanam jamur.
Kelangsungan hidup
populasi besar seperti ini tergantung pada kondisi terpenting, yaitu kestabilan
suhu dalam sarang dan keseim-bangan kadar air. Pemecahan masalah ini
benar-benar sempurna. Papan-papan paralel dibuat di areal atap sarang rayap
ini. Papan-papan yang terbuat dari lumpur tersebut mampu menyerap kandungan air
yang dikeluarkan oleh tubuh rayap. Air ini menguap akibat panas di bagian dalam
dan keluar menuju bagian atas melalui celah-celah pengatur kondisi udara pada
sarang tersebut. Penguapan ini menurun-kan suhu dalam sarang dan juga menjamin
kesinambungan sirkulasi udara. Panel-panel dalam sarang rayap melakukan
fungsinya sebagai pengatur kondisi udara secara sempurna tanpa cacat.
Terdapat contoh memukau lainnya
tentang pengetahuan konstruksi rayap. Spesies rayap lain, yang hidup di dataran
Australia Utara, membuat sarang dengan bentuk menyerupai pisau belati, yakni
sangat lebar dengan bagian tepi yang sangat tipis. Rahasia sarang ini terletak
pada posisi sudutnya terhadap matahari. Rayap membangun sarangnya dengan sudut
tertentu sehingga pada siang hari, ketika matahari berada di puncak
ketinggi-an, sangat sedikit permukaan sarang yang terkena sinar matahari.
Dengan demikian, panas yang diterima menjadi minimum. Sudut yang sama dipakai
pada setiap sarang rayap jenis ini tanpa kesalahan.
Tapi, yang sesungguhnya
paling menakjubkan adalah rayap yang mengerjakan semua bangunan megah ini ternyata
buta. Jadi, bagaimana makhluk teramat kecil yang tak mampu melihat barang
sesentimeter pun di depannya, mampu membangun menara raksasa berdasarkan
perhitungan teknik yang rumit? Bagaimana satu setengah juta rayap dalam satu
sarang mampu melakukan kerjasama sempurna seperti ini?
Ahli biologi David
Attenborough, seorang naturalis terkenal berkebangsaan Inggris, berkomentar
tentang pertanyaan ini pada salah satu dokumentasinya:
masing-masing (rayap) pekerja meletakkan adonan lumpur pada
suatu tempat tertentu sebagaimana diinginkan oleh sebuah Rancangan Induk.
Bagaimana mereka mampu mengerjakan hal tersebut, kita masih belum
mengetahuinya.
Rancangan luar biasa yang
tidak dapat dimengerti manusia, namun dipatuhi rayap tanpa sanggahan tersebut,
adalah ilham yang diberikan Allah kepada makhluk ini.
Apartemen Bertingkat Dari Kertas
Makhluk hidup lain yang
mengingatkan kita pada lebah madu dengan kemampuan arsitektu-ralnya adalah
lebah liar pembuat kertas. Spesies lebah ini mengunyah kayu dan menggu-nakannya
untuk membuat selulosa, yakni kertas, di dalam mulutnya. Lalu ia menggunakan
kertas ini untuk membangun sendiri sarangnya yang melingkar.
Ia membuat
kantung-kantung heksagonal-persis seperti pada lebah madu-dari kertas yang ia
rekatkan pada bagian dalam atap rumah. Ia menempatkan satu telur pada
masing-masing heksagon pada atap rumah. Sekitar tiga minggu kemudian, larva
menetas dari telur-telur tersebut. Larva ini menunjukkan kecerdasan yang
mengejutkan dengan menutup lubang kantung yang sengaja dibiarkan terbuka oleh
induknya. Dengan cara demikian, mereka menghindarkan diri jatuh ke lantai
karena beban tubuh mereka. Setelah tumbuh beberapa minggu, mereka muncul dari
dalam kantung sebagai lebah liar dewasa.
Lebah liar muda ini tidak
menyia-nyiakan waktu dalam menjalani kehidupan. Setiap kewajiban yang harus
mereka kerjakan telah diilhamkan dalam diri mereka oleh Pencipta mereka,
yakni Allah.
Lebah muda tersebut
memperbesar bangunan yang telah dimulai oleh induk-nya. Pada akhirnya, koloni
yang lebih besar muncul. Sarang lebah tersebut kini telah menjadi sebuah blok
apartemen bertingkat. Setiap lebah liar yang lahir di sini akan patuh secara
penuh pada ilham yang diberikan kepadanya.
Rumah Dari Lumpur
Pot kecil, yang mungkin
pernah Anda jumpai dalam hidup anda, telah dibuat oleh spesies lebah liar
lainnya. Lebah liar ini membuat lumpur lengket dengan mencam-purkan air liurnya
dengan tanah lembab. Ia membuat pot-pot yang sangat seragam dengan menggunakan
lumpur yang dibuatnya. Ia membuat bentuk pada lumpur tersebut dengan memutarnya
secara terus-menerus. Ini adalah teknik yang sama sebagaimana yang digunakan
manusia dalam pembuatan pot. Ketika pot selesai dibuat, ia tidak lupa untuk
memberi leher dan lubang potnya. Ketika segala sesuatunya telah selesai, lebah
tersebut memutar pantatnya ke arah mulut pot dan meletakkan telur di dalamnya.
Setelah menambahkan sejumlah bahan makanan ke dalam pot, ia menutup rapat
lubang mulut pada pot dan terbang pergi. Larva-larva yang menetas dari telur
tersebut akhirnya akan memecah pot dan keluar untuk memulai hidup mereka secara
mandiri.
Lebah-lebah muda yang
lahir, mulai membangun pot-pot sempurna, persis seperti yang dilakukan oleh
induknya, tanpa menjalani pendidikan dan pelatihan terlebih dahulu. Ketrampilan
sempurna yang mereka miliki diilhamkan dalam diri mereka oleh Allah, yang telah
menciptakan mereka.
Oleh karena itu, yang
seharusnya kita takjubi dan puji ketika menyaksikan segala bentuk keindahan,
estetika dan kemegahan adalah kebesaran Allah, yang menciptakan dan mengilhami
semua konsep ini sebagaimana yang Dia kehendaki pada diri makhluk hidup
ciptaan-Nya.?
Harun Yahya
Binatang-binatang di alam
sungguh menarik perhatian kita, terutama struktur tubuh mereka. Misalnya, citah
memiliki sistem rangka dan sistem otot yang sempurna untuk berlari; elang
memiliki desain aerodinamis paling unggul di dunia; dan lumba-lumba memiliki
kulit serta tubuh yang diciptakan secara khusus, sehingga dapat berenang dan
menyelam di air dengan sempurna. Gambaran tubuh binatang yang sempurna tanpa
cacat ini adalah bukti untuk mengingatkan kita, bahwa tiap jenis makhluk hidup
diciptakan oleh Allah.
Tapi, memiliki tubuh yang
sempurna belumlah cukup. Sebab pada saat yang sama, binatang harus mengetahui
bagaimana meng-gunakan bagian-bagian tubuhnya tersebut. Misalnya, sayap seekor
burung hanya bermanfaat jika burung berhasil terbang, meluncur dan mendarat
dengan sayapnya.
Berbagai satwa
memperlihatkan keahlian mereka sejak saat mereka dilahirkan. Sebagai contoh,
hanya perlu waktu setengah jam saja bagi bayi rusa yang baru lahir untuk
berdiri dan berlari; bayi kura-kura yang sebelum menetas ditimbun dalam pasir
oleh induk betinanya tahu, bahwa mereka harus memecah cangkang telur mereka dan
bergerak ke permukaan pasir. Bahkan, mereka telah diajari bahwa segera setelah
muncul di permukaan pasir, mereka harus mencapai lautan. Seolah-olah, semua
binatang muncul di dunia ini dalam keadaan telah terlatih dengan baik.
Contoh paling menakjubkan
dari ketrampilan mengagumkan yang dimiliki binatang adalah rumah yang mereka
bangun sendiri dengan sangat ahli. Ketika kita memperhatikan arsitek-arsitek
lain di alam, kita dapat dengan jelas melihat bahwa tiap-tiap mereka adalah
keajaiban penciptaan. Marilah kita pelajari sebagian kecil saja dari ribuan
contoh yang ada.
Si Buta Pembuat “Gedung Pencakar Langit”
Rayap adalah serangga
kecil yang menyerupai semut. Mereka hidup berkoloni dan membangun sarang
raksasa untuk diri mereka sendiri. Satuan terkecil pembangun sarang tersebut
adalah bata-bata mungil yang terbuat dari tanah, yang dibuat rayap-rayap
pekerja dengan mencampurkan air liur mereka sebagai bahan perekat. Ukuran
sarang rayap kadang dapat mencapai tiga sampai empat meter. Arsitektur sarang
yang menyerupai bangunan pencakar langit raksasa bila dibandingkan dengan
ukuran tubuh rayap itu sendiri, sungguh sangat menakjubkan.
Bagian dalam sarang rayap
dipenuhi dengan lorong-lorong sempit. Di bagian dalam lorong-lorong tersebut,
terdapat sekitar satu setengah juta rayap yang bekerja bersama dengan
keharmonisan yang luar biasa.
Ketika kita mengamati
penampang melintang sebuah sarang rayap, kita akan menemukan sebuah bilik
khusus untuk ratu, sejumlah areal pertanian, gudang-gudang penyimpan dan
lorong-lorong pengatur kondisi udara.
Rayap melakukan pekerjaan
pembangunan dan perbaikan sarang. Selain itu, mereka juga senantiasa siap
menghadapi musuh yang mungkin datang, serta bercocok tanam dalam sarang mereka
dengan menanam jamur.
Kelangsungan hidup
populasi besar seperti ini tergantung pada kondisi terpenting, yaitu kestabilan
suhu dalam sarang dan keseim-bangan kadar air. Pemecahan masalah ini
benar-benar sempurna. Papan-papan paralel dibuat di areal atap sarang rayap
ini. Papan-papan yang terbuat dari lumpur tersebut mampu menyerap kandungan air
yang dikeluarkan oleh tubuh rayap. Air ini menguap akibat panas di bagian dalam
dan keluar menuju bagian atas melalui celah-celah pengatur kondisi udara pada
sarang tersebut. Penguapan ini menurun-kan suhu dalam sarang dan juga menjamin
kesinambungan sirkulasi udara. Panel-panel dalam sarang rayap melakukan
fungsinya sebagai pengatur kondisi udara secara sempurna tanpa cacat.
Terdapat contoh memukau lainnya
tentang pengetahuan konstruksi rayap. Spesies rayap lain, yang hidup di dataran
Australia Utara, membuat sarang dengan bentuk menyerupai pisau belati, yakni
sangat lebar dengan bagian tepi yang sangat tipis. Rahasia sarang ini terletak
pada posisi sudutnya terhadap matahari. Rayap membangun sarangnya dengan sudut
tertentu sehingga pada siang hari, ketika matahari berada di puncak
ketinggi-an, sangat sedikit permukaan sarang yang terkena sinar matahari.
Dengan demikian, panas yang diterima menjadi minimum. Sudut yang sama dipakai
pada setiap sarang rayap jenis ini tanpa kesalahan.
Tapi, yang sesungguhnya
paling menakjubkan adalah rayap yang mengerjakan semua bangunan megah ini ternyata
buta. Jadi, bagaimana makhluk teramat kecil yang tak mampu melihat barang
sesentimeter pun di depannya, mampu membangun menara raksasa berdasarkan
perhitungan teknik yang rumit? Bagaimana satu setengah juta rayap dalam satu
sarang mampu melakukan kerjasama sempurna seperti ini?
Ahli biologi David
Attenborough, seorang naturalis terkenal berkebangsaan Inggris, berkomentar
tentang pertanyaan ini pada salah satu dokumentasinya:
masing-masing (rayap) pekerja meletakkan adonan lumpur pada
suatu tempat tertentu sebagaimana diinginkan oleh sebuah Rancangan Induk.
Bagaimana mereka mampu mengerjakan hal tersebut, kita masih belum
mengetahuinya.
Rancangan luar biasa yang
tidak dapat dimengerti manusia, namun dipatuhi rayap tanpa sanggahan tersebut,
adalah ilham yang diberikan Allah kepada makhluk ini.
Apartemen Bertingkat Dari Kertas
Makhluk hidup lain yang
mengingatkan kita pada lebah madu dengan kemampuan arsitektu-ralnya adalah
lebah liar pembuat kertas. Spesies lebah ini mengunyah kayu dan menggu-nakannya
untuk membuat selulosa, yakni kertas, di dalam mulutnya. Lalu ia menggunakan
kertas ini untuk membangun sendiri sarangnya yang melingkar.
Ia membuat
kantung-kantung heksagonal-persis seperti pada lebah madu-dari kertas yang ia
rekatkan pada bagian dalam atap rumah. Ia menempatkan satu telur pada
masing-masing heksagon pada atap rumah. Sekitar tiga minggu kemudian, larva
menetas dari telur-telur tersebut. Larva ini menunjukkan kecerdasan yang
mengejutkan dengan menutup lubang kantung yang sengaja dibiarkan terbuka oleh
induknya. Dengan cara demikian, mereka menghindarkan diri jatuh ke lantai
karena beban tubuh mereka. Setelah tumbuh beberapa minggu, mereka muncul dari
dalam kantung sebagai lebah liar dewasa.
Lebah liar muda ini tidak
menyia-nyiakan waktu dalam menjalani kehidupan. Setiap kewajiban yang harus
mereka kerjakan telah diilhamkan dalam diri mereka oleh Pencipta mereka,
yakni Allah.
Lebah muda tersebut
memperbesar bangunan yang telah dimulai oleh induk-nya. Pada akhirnya, koloni
yang lebih besar muncul. Sarang lebah tersebut kini telah menjadi sebuah blok
apartemen bertingkat. Setiap lebah liar yang lahir di sini akan patuh secara
penuh pada ilham yang diberikan kepadanya.
Rumah Dari Lumpur
Pot kecil, yang mungkin
pernah Anda jumpai dalam hidup anda, telah dibuat oleh spesies lebah liar
lainnya. Lebah liar ini membuat lumpur lengket dengan mencam-purkan air liurnya
dengan tanah lembab. Ia membuat pot-pot yang sangat seragam dengan menggunakan
lumpur yang dibuatnya. Ia membuat bentuk pada lumpur tersebut dengan memutarnya
secara terus-menerus. Ini adalah teknik yang sama sebagaimana yang digunakan
manusia dalam pembuatan pot. Ketika pot selesai dibuat, ia tidak lupa untuk
memberi leher dan lubang potnya. Ketika segala sesuatunya telah selesai, lebah
tersebut memutar pantatnya ke arah mulut pot dan meletakkan telur di dalamnya.
Setelah menambahkan sejumlah bahan makanan ke dalam pot, ia menutup rapat
lubang mulut pada pot dan terbang pergi. Larva-larva yang menetas dari telur
tersebut akhirnya akan memecah pot dan keluar untuk memulai hidup mereka secara
mandiri.
Lebah-lebah muda yang
lahir, mulai membangun pot-pot sempurna, persis seperti yang dilakukan oleh
induknya, tanpa menjalani pendidikan dan pelatihan terlebih dahulu. Ketrampilan
sempurna yang mereka miliki diilhamkan dalam diri mereka oleh Allah, yang telah
menciptakan mereka.
Oleh karena itu, yang
seharusnya kita takjubi dan puji ketika menyaksikan segala bentuk keindahan,
estetika dan kemegahan adalah kebesaran Allah, yang menciptakan dan mengilhami
semua konsep ini sebagaimana yang Dia kehendaki pada diri makhluk hidup
ciptaan-Nya.?
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as