MENULIS FEATURES
Farid Gaban
Mengapa feature?
Secara kasar karya jurnalistik bisa dibagi
menjadi tiga:
Dalam persaingan media yang kian ketat tak
hanya antar media cetak melainkan juga antara media cetak dengan televisi,
straight/spot news seringkali tak terlalu memuaskan. Spot news cenderung hanya
berumur sehari untuk kemudian dibuang, atau bahkan beberapa jam di televisi.
Spot news juga cenderung menekankan sekadar unsur elementer dalam berita, namun
melupakan background.
Kita memerlukan berita yang lebih dari itu
untuk bisa bersaing. Kita memerlukan news feature -- perkawinan antara spot
news dan feature.
Karena tradisi ini relatif baru, kita
perlu terlebih dulu memahami apa unsur-unsur dan aspek mendasar dari feature.
Apakah
feature?
Inilah batasan klasik mengenai feature:
''Cerita feature adalah artikel yang kreatif, kadang-kadang subyektif, yang
terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca
tentang suatu kejadian, keadaan atau aspek kehidupan.''
Kreatifitas
Berbeda dari penulisan berita biasa,
penulisan feature memungkinkan reporter ''menciptakan'' sebuah cerita.
Meskipun masih diikat etika bahwa tulisan
harus akurat -- karangan fiktif dan khayalan tidak boleh -- reporter bisa
mencari feature dalam pikirannya, kemudian setelah mengadakan penelitian
terhadap gagasannya itu, ia menulis.
Subyektifitas
Beberapa feature ditulis dalam bentuk
''aku'', sehingga memungkinkan reporter memasukkan emosi dan pikirannya
sendiri. Meskipun banyak reporter, yang dididik dalam reporting obyektif, hanya
memakai teknik ini bila tidak ada
pilihan lain, hasilnya enak dibaca.
Tapi, reporter-reporter muda harus awas
terhadap cara seperti itu. Kesalahan umum pada reporter baru adalah
kecenderungan untuk menonjolkan diri sendiri lewat penulisan dengan gaya
''aku''. Kebanyakan wartawan kawakan memakai pedoman begini: ''Kalau Anda bukan
tokoh utama, jangan sebut-sebut Anda dalam tulisan Anda.''
Informatif
Feature, yang kurang nilai beritanya, bisa
memberikan informasi kepada masyarakat mengenai situasi atau aspek kehidupan
yang mungkin diabaikan dalam penulisan berita biasa di koran. Misalnya tentang
sebuah Museum atau Kebun Binatang yang terancam tutup.
Aspek informatif mengenai penulisan
feature bisa juga dalam bentuk-bentuk lain. Ada banyak feature yang
enteng-enteng saja, tapi bila berada di tangan penulis yang baik, feature bisa
menjadi alat yang ampuh. Feature bisa menggelitik hati sanubari manusia untuk
menciptakan perubahan konstruktif.
Menghibur
Dalam 20 tahun terakhir ini, feature
menjadi alat penting bagi suratkabar untuk bersaing dengan media elektronika.
Reporter suratkabar mengakui bahwa mereka
tidak akan bisa ''mengalahkan'' wartawan radio dan televisi untuk lebih dulu
sampai ke masyarakat. Wartawan radio dan TV bisa mengudarakan cerita besar
hanya dalam beberapa menit setelah mereka tahu. Sementara itu wartawan koran
sadar, bahwa baru beberapa jam setelah kejadian, pembacanya baru bisa tahu
sesuatu kejadian -- setelah koran diantar.
Wartawan harian, apalagi majalah, bisa
mengalahkan saingannya, radio dan TV, dengan cerita eksklusif. Tapi ia juga
bisa membuat versi yang lebih mendalam (in-depth)
mengenai cerita yang didengar pembacanya dari radio.
Dengan patokan seperti ini dalam benaknya,
reporter selalu mencari feature, terhadap berita-berita yang paling hangat.
Cerita feature biasanya eksklusif, sehingga tidak ada kemungkinan dikalahkan
oleh radio dan TV atau koran lain.
Feature memberikan variasi terhadap
berita-berita rutin seperti pembunuhan, skandal, bencana dan pertentangan yang
selalu menghiasi kolom-kolom berita, feature bisa membuat pembaca tertawa
tertahan.
Seorang reporter bisa menulis ''cerita
berwarna-warni'' untuk menangkap perasaan dan suasana dari sebuah peristiwa.
Dalam setiap kasus, sasaran utama adalah bagaimana menghibur pembaca dan
memberikan kepadanya hal-hal yang baru dan segar.
Awet
Menurut seorang wartawan kawakan, koran
kemarin hanya baik untuk bungkus kacang. Unsur berita yang semuanya penting
luluh dalam waktu 24 jam. Berita mudah sekali ''punah'', tapi feature bisa
disimpan berhari, berminggu, atau berulan-bulan. Koran-koran kecil sering
membuat simpanan ''naskah berlebih'' -- kebanyakan feature. Feature ini diset
dan disimpan di ruang tata muka, karena editor tahu bahwa nilai cerita itu
tidak akan musnah dimakan waktu.
Dalam kacamata reporter, feature seperti
itu mempunyai keuntungan lain. Tekanan deadline jarang, sehingga ia bisa punya
waktu cukup untuk mengadakan riset secara cermat dan menulisnya kembali sampai
mempunyai mutu yang tertinggi.
Sebuah feature yang mendalam memerlukan
waktu cukup. Profil seorang kepala polisi mungkin baru bisa diperoleh setelah
wawancara dengan kawan-kawan sekerjanya, keluarga, musuh-musuhnya dan kepala
polisi itu sendiri. Diperlukan waktu juga untuk mengamati tabiat, reaksi
terhadap keadaan tertentu perwira itu.
Singkat kata, berbeda dengan berita,
tulisan feature memberikan penekanan yang lebih besar pada fakta-fakta yang
penting -- fakta-fakta yang mungkin merangsang emosi (menghibur, memunculkan
empati, disampil tetap tidak meninggalkan unsur informatifnya). Karena
penakanan itu, tulisan feature sering disebut kisah human interest atau kisah yang berwarna (colourful).
Teknik penulisan feature
Jika dalam penulisan berita yang
diutamakan ialah pengaturan fakta-fakta, maka dalam penulisan feature kita
dapat memakai teknik ''mengisahkan sebuah cerita''. Memang itulah kunci
perbedaan antara berita ''keras'' (spot news) dan feature. Penulis feature pada
hakikatnya adalah seorang yang berkisah.
Penulis melukis gambar dengan kata-kata:
ia menghidupkan imajinasi pembaca; ia menarik pembaca agar masuk ke dalam
cerita itu dengan membantunya mengidentifikasikan diri dengan tokoh utama.
Penulis feature untuk sebagian besar tetap
menggunakan penulisan jurnalistik dasar, karena ia tahu bahwa teknik-teknik itu
sangat efektif untuk berkomunikasi. Tapi bila ada aturan yang mengurangi
kelincahannya untuk mengisahkan suatu cerita, ia segera menerobos aturan itu.
''Piramida terbalik'' (susunan tulisan
yang meletakkan informasi-informasi pokok di bagian atas, dan informasi yang tidak
begitu penting di bagian bawah -- hingga mudah untuk dibuang bila tulisan itu
perlu diperpendek) sering ditinggalkan. Terutama bila urutan peristiwa sudah
dengan sendirinya membentuk cerita yang baik.
Jenis-jenis Feature
Feature
kepribadian (Profil)
Profil mengungkap manusia yang menarik.
Misalnya, tentang seseorang yang secara dramatik, melalui berbagai liku-liku,
kemudian mencapai karir yang istimmewa dan sukses atau menjadi terkenal karena
kepribadian mereka yang penuh warna. Agar efektif, profil seperti ini harus
lebih dari sekadar daftar pencapaian dan tanggal-tanggal penting dari kehidupan
si individu. Profil harus bisa mengungkap karakter manusia itu. Untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan, penulis feature tentang pribadi seperti
ini seringkali harus mengamati subyek mereka ketika bekerja; mengunjungi rumah
mereka dan mewawancara teman-teman, kerabat dan kawan bisnis mereka. Profil
yang komplit sebaiknya disertai kutipan-kutipan si subyek yang bisa
menggambarkan dengan pas karakternya. Profil yang baik juga semestinya bisa
memberikan kesan kepada pembacanya bahwa mereka telah bertemu dan berbicara
dengan sang tokoh.
Banyak sumber yang diwawancara mungkin
secara terbuka bernai mengejutkan Anda dengan mengungkap rahasia pribadi atau
anekdor tentang si subyek. Tapi, banyak sumber lebih suka meminta agar
identitasnya dirahasiakan. Informasi sumber-sumber itu penting untuk memberikan
balans dalam penggambaran si tokoh.
Feature
sejarah
Feature sejarah memperingati
tanggal-tanggal dari peristiwa penting, seperti proklamasi kemerdekaan,
pemboman Hiroshima atau pembunuhan jenderal-jenderal revolusi. Koran juga
sering menerbitkan feature peringatan 100 tahun lahir atau meninggalnya seorang
tokoh. Kisah feature sejarah juga bisa terikat pada peristiwa-peristiawa
mutakhir yang memangkitkan minat dalam topik mereka. Jika musibah gunung api
terjadi, koran sering memuat peristiwa serupa di masa lalu.
Feature sejarah juga sering melukiskan
landmark (monumen/gedung) terkenal, pionir, filosof, fasilitas hiburan dan
medis, perubahan dalam komposisi rasial, pola perumahan, makanan, industri,
agama dan kemakmuran.
Setiap kota atau sekolah memiliki
peristiwa menarik dalam sejarahnya. Seorang penulis feature yang bagus akan
mengkaji lebih tentang peristiwa-peristiwa itu, mungkin dengan dokumen historis
atau dengan mewawancara orang-orang yang terlibat dalam peristiwa-peristiwa
bersejarah.
Fature petualangan
Feature petualangan melukiskan
pengalaman-pengalaman istimewa dan mencengangkan -- mungkin pengalaman seseorang
yang selamat dari sebuah kecelakaan pesawat terbang, mendaki gunung, berlayar
keliling dunia pengalaman ikut dalam peperangan. Dalam feature jenis ini,
kutipan dan deskripsi sangat penting. Setelah bencana, misalnya, penulis
feature sering menggunakan saksi hidup untuk merekontruksikan peristiwa itu
sendiri. Banyak penulis feature jenis ini memulai tulisannya dengan aksi --
momen yang paling menarik dan paling dramatis.
Feature musiman
Reporter seringkali ditugasi untuk menulis
feature tentang musim dan liburan, tentang Hari Raya, Natal, dan musim kemarau.
Kisah seperti itu sangat sulit ditulis, karena agar tetap menarik, reporter
harus menemukan angle atau sudut pandang yang segar. Contoh yang bisa dipakai
adalah bagaimana seorang penulis menyamar menjadi Sinterklas di Hari Natal
untuk merekam respon atau tingkah laku anak-anak di seputar hara raya itu.
Feature Interpretatif
Feature dari jenis ini mencoba memberikan
deskripsi dan penjelasan lebih detil terhadap topik-topik yang telah
diberitakan. Feature interpretatif bisa menyajikan sebuah organisasi,
aktifitas, trend atau gagasan tertentu. Misalnya, setelah kisah berita
menggambarkan aksi terorisme, feature interpretatif mungkin mengkaji identitas,
taktik dan tujuan terotisme.
Berita memberikan gagasan bagi ribuan
feature semacam ini. Setelah perampokan bank, feature interpretatif bisa saja
menyajikan tentang latihan yang diberikan bank kepada pegawai untuk menangkal
perampokan. Atau yang mengungkap lebih jauh tipikal perampok bank, termasuk
peluang perampok bisa ditangkap dan dihukum.
Feature
kiat (how-to-do-it feature)
Feature ini berkisah kepada pembacanya
bagaimana melakukan sesuatu hal: bagaimana membeli rumah, menemukan pekerjaan,
bertanam di kebun, mereparasi mobil atau mempererat tali perkawinan. Kisah
seperti ini seringkali lebih pendek ketimbang jenis feature lain dan lebih
sulit dalam penulisannya. Reporter yang belum berpengalaman akan cenderung
menceramahi atau mendikte pembaca -- memberikan opini mereka sendiri --
bukannya mewawancara sumber ahli dan memberikan advis detil dan faktual.
Rujukan:
FEATURE
WRITING FOR NEWSPAPER, Daniel R. Williamson 1980
REPORTING
FOR THE PRINT MEDIA, Fred Fedler, 1989
Farid Gaban
Mengapa feature?
Secara kasar karya jurnalistik bisa dibagi
menjadi tiga:
- Stright/spot News
-- berisi materi penting yang harus segera dilaporkan kepada publik
(sering pula disebut breaking news) - News Feature -- memanfaatkan
materi penting pada spot news, umumnya dengan memberikan unsur
human/manusiawi di balik peristiwa yang hangat terjadi atau dengan
memberikan latarbelakang (konteks dan perspektif) melalui interpretasi. - Feature -- bertujuan untuk menghibur melalui
penggunaan materi yang menarik tapi tidak selalu penting.
Dalam persaingan media yang kian ketat tak
hanya antar media cetak melainkan juga antara media cetak dengan televisi,
straight/spot news seringkali tak terlalu memuaskan. Spot news cenderung hanya
berumur sehari untuk kemudian dibuang, atau bahkan beberapa jam di televisi.
Spot news juga cenderung menekankan sekadar unsur elementer dalam berita, namun
melupakan background.
Kita memerlukan berita yang lebih dari itu
untuk bisa bersaing. Kita memerlukan news feature -- perkawinan antara spot
news dan feature.
Karena tradisi ini relatif baru, kita
perlu terlebih dulu memahami apa unsur-unsur dan aspek mendasar dari feature.
Apakah
feature?
Inilah batasan klasik mengenai feature:
''Cerita feature adalah artikel yang kreatif, kadang-kadang subyektif, yang
terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan memberi informasi kepada pembaca
tentang suatu kejadian, keadaan atau aspek kehidupan.''
Kreatifitas
Berbeda dari penulisan berita biasa,
penulisan feature memungkinkan reporter ''menciptakan'' sebuah cerita.
Meskipun masih diikat etika bahwa tulisan
harus akurat -- karangan fiktif dan khayalan tidak boleh -- reporter bisa
mencari feature dalam pikirannya, kemudian setelah mengadakan penelitian
terhadap gagasannya itu, ia menulis.
Subyektifitas
Beberapa feature ditulis dalam bentuk
''aku'', sehingga memungkinkan reporter memasukkan emosi dan pikirannya
sendiri. Meskipun banyak reporter, yang dididik dalam reporting obyektif, hanya
memakai teknik ini bila tidak ada
pilihan lain, hasilnya enak dibaca.
Tapi, reporter-reporter muda harus awas
terhadap cara seperti itu. Kesalahan umum pada reporter baru adalah
kecenderungan untuk menonjolkan diri sendiri lewat penulisan dengan gaya
''aku''. Kebanyakan wartawan kawakan memakai pedoman begini: ''Kalau Anda bukan
tokoh utama, jangan sebut-sebut Anda dalam tulisan Anda.''
Informatif
Feature, yang kurang nilai beritanya, bisa
memberikan informasi kepada masyarakat mengenai situasi atau aspek kehidupan
yang mungkin diabaikan dalam penulisan berita biasa di koran. Misalnya tentang
sebuah Museum atau Kebun Binatang yang terancam tutup.
Aspek informatif mengenai penulisan
feature bisa juga dalam bentuk-bentuk lain. Ada banyak feature yang
enteng-enteng saja, tapi bila berada di tangan penulis yang baik, feature bisa
menjadi alat yang ampuh. Feature bisa menggelitik hati sanubari manusia untuk
menciptakan perubahan konstruktif.
Menghibur
Dalam 20 tahun terakhir ini, feature
menjadi alat penting bagi suratkabar untuk bersaing dengan media elektronika.
Reporter suratkabar mengakui bahwa mereka
tidak akan bisa ''mengalahkan'' wartawan radio dan televisi untuk lebih dulu
sampai ke masyarakat. Wartawan radio dan TV bisa mengudarakan cerita besar
hanya dalam beberapa menit setelah mereka tahu. Sementara itu wartawan koran
sadar, bahwa baru beberapa jam setelah kejadian, pembacanya baru bisa tahu
sesuatu kejadian -- setelah koran diantar.
Wartawan harian, apalagi majalah, bisa
mengalahkan saingannya, radio dan TV, dengan cerita eksklusif. Tapi ia juga
bisa membuat versi yang lebih mendalam (in-depth)
mengenai cerita yang didengar pembacanya dari radio.
Dengan patokan seperti ini dalam benaknya,
reporter selalu mencari feature, terhadap berita-berita yang paling hangat.
Cerita feature biasanya eksklusif, sehingga tidak ada kemungkinan dikalahkan
oleh radio dan TV atau koran lain.
Feature memberikan variasi terhadap
berita-berita rutin seperti pembunuhan, skandal, bencana dan pertentangan yang
selalu menghiasi kolom-kolom berita, feature bisa membuat pembaca tertawa
tertahan.
Seorang reporter bisa menulis ''cerita
berwarna-warni'' untuk menangkap perasaan dan suasana dari sebuah peristiwa.
Dalam setiap kasus, sasaran utama adalah bagaimana menghibur pembaca dan
memberikan kepadanya hal-hal yang baru dan segar.
Awet
Menurut seorang wartawan kawakan, koran
kemarin hanya baik untuk bungkus kacang. Unsur berita yang semuanya penting
luluh dalam waktu 24 jam. Berita mudah sekali ''punah'', tapi feature bisa
disimpan berhari, berminggu, atau berulan-bulan. Koran-koran kecil sering
membuat simpanan ''naskah berlebih'' -- kebanyakan feature. Feature ini diset
dan disimpan di ruang tata muka, karena editor tahu bahwa nilai cerita itu
tidak akan musnah dimakan waktu.
Dalam kacamata reporter, feature seperti
itu mempunyai keuntungan lain. Tekanan deadline jarang, sehingga ia bisa punya
waktu cukup untuk mengadakan riset secara cermat dan menulisnya kembali sampai
mempunyai mutu yang tertinggi.
Sebuah feature yang mendalam memerlukan
waktu cukup. Profil seorang kepala polisi mungkin baru bisa diperoleh setelah
wawancara dengan kawan-kawan sekerjanya, keluarga, musuh-musuhnya dan kepala
polisi itu sendiri. Diperlukan waktu juga untuk mengamati tabiat, reaksi
terhadap keadaan tertentu perwira itu.
Singkat kata, berbeda dengan berita,
tulisan feature memberikan penekanan yang lebih besar pada fakta-fakta yang
penting -- fakta-fakta yang mungkin merangsang emosi (menghibur, memunculkan
empati, disampil tetap tidak meninggalkan unsur informatifnya). Karena
penakanan itu, tulisan feature sering disebut kisah human interest atau kisah yang berwarna (colourful).
Teknik penulisan feature
Jika dalam penulisan berita yang
diutamakan ialah pengaturan fakta-fakta, maka dalam penulisan feature kita
dapat memakai teknik ''mengisahkan sebuah cerita''. Memang itulah kunci
perbedaan antara berita ''keras'' (spot news) dan feature. Penulis feature pada
hakikatnya adalah seorang yang berkisah.
Penulis melukis gambar dengan kata-kata:
ia menghidupkan imajinasi pembaca; ia menarik pembaca agar masuk ke dalam
cerita itu dengan membantunya mengidentifikasikan diri dengan tokoh utama.
Penulis feature untuk sebagian besar tetap
menggunakan penulisan jurnalistik dasar, karena ia tahu bahwa teknik-teknik itu
sangat efektif untuk berkomunikasi. Tapi bila ada aturan yang mengurangi
kelincahannya untuk mengisahkan suatu cerita, ia segera menerobos aturan itu.
''Piramida terbalik'' (susunan tulisan
yang meletakkan informasi-informasi pokok di bagian atas, dan informasi yang tidak
begitu penting di bagian bawah -- hingga mudah untuk dibuang bila tulisan itu
perlu diperpendek) sering ditinggalkan. Terutama bila urutan peristiwa sudah
dengan sendirinya membentuk cerita yang baik.
Jenis-jenis Feature
Feature
kepribadian (Profil)
Profil mengungkap manusia yang menarik.
Misalnya, tentang seseorang yang secara dramatik, melalui berbagai liku-liku,
kemudian mencapai karir yang istimmewa dan sukses atau menjadi terkenal karena
kepribadian mereka yang penuh warna. Agar efektif, profil seperti ini harus
lebih dari sekadar daftar pencapaian dan tanggal-tanggal penting dari kehidupan
si individu. Profil harus bisa mengungkap karakter manusia itu. Untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan, penulis feature tentang pribadi seperti
ini seringkali harus mengamati subyek mereka ketika bekerja; mengunjungi rumah
mereka dan mewawancara teman-teman, kerabat dan kawan bisnis mereka. Profil
yang komplit sebaiknya disertai kutipan-kutipan si subyek yang bisa
menggambarkan dengan pas karakternya. Profil yang baik juga semestinya bisa
memberikan kesan kepada pembacanya bahwa mereka telah bertemu dan berbicara
dengan sang tokoh.
Banyak sumber yang diwawancara mungkin
secara terbuka bernai mengejutkan Anda dengan mengungkap rahasia pribadi atau
anekdor tentang si subyek. Tapi, banyak sumber lebih suka meminta agar
identitasnya dirahasiakan. Informasi sumber-sumber itu penting untuk memberikan
balans dalam penggambaran si tokoh.
Feature
sejarah
Feature sejarah memperingati
tanggal-tanggal dari peristiwa penting, seperti proklamasi kemerdekaan,
pemboman Hiroshima atau pembunuhan jenderal-jenderal revolusi. Koran juga
sering menerbitkan feature peringatan 100 tahun lahir atau meninggalnya seorang
tokoh. Kisah feature sejarah juga bisa terikat pada peristiwa-peristiawa
mutakhir yang memangkitkan minat dalam topik mereka. Jika musibah gunung api
terjadi, koran sering memuat peristiwa serupa di masa lalu.
Feature sejarah juga sering melukiskan
landmark (monumen/gedung) terkenal, pionir, filosof, fasilitas hiburan dan
medis, perubahan dalam komposisi rasial, pola perumahan, makanan, industri,
agama dan kemakmuran.
Setiap kota atau sekolah memiliki
peristiwa menarik dalam sejarahnya. Seorang penulis feature yang bagus akan
mengkaji lebih tentang peristiwa-peristiwa itu, mungkin dengan dokumen historis
atau dengan mewawancara orang-orang yang terlibat dalam peristiwa-peristiwa
bersejarah.
Fature petualangan
Feature petualangan melukiskan
pengalaman-pengalaman istimewa dan mencengangkan -- mungkin pengalaman seseorang
yang selamat dari sebuah kecelakaan pesawat terbang, mendaki gunung, berlayar
keliling dunia pengalaman ikut dalam peperangan. Dalam feature jenis ini,
kutipan dan deskripsi sangat penting. Setelah bencana, misalnya, penulis
feature sering menggunakan saksi hidup untuk merekontruksikan peristiwa itu
sendiri. Banyak penulis feature jenis ini memulai tulisannya dengan aksi --
momen yang paling menarik dan paling dramatis.
Feature musiman
Reporter seringkali ditugasi untuk menulis
feature tentang musim dan liburan, tentang Hari Raya, Natal, dan musim kemarau.
Kisah seperti itu sangat sulit ditulis, karena agar tetap menarik, reporter
harus menemukan angle atau sudut pandang yang segar. Contoh yang bisa dipakai
adalah bagaimana seorang penulis menyamar menjadi Sinterklas di Hari Natal
untuk merekam respon atau tingkah laku anak-anak di seputar hara raya itu.
Feature Interpretatif
Feature dari jenis ini mencoba memberikan
deskripsi dan penjelasan lebih detil terhadap topik-topik yang telah
diberitakan. Feature interpretatif bisa menyajikan sebuah organisasi,
aktifitas, trend atau gagasan tertentu. Misalnya, setelah kisah berita
menggambarkan aksi terorisme, feature interpretatif mungkin mengkaji identitas,
taktik dan tujuan terotisme.
Berita memberikan gagasan bagi ribuan
feature semacam ini. Setelah perampokan bank, feature interpretatif bisa saja
menyajikan tentang latihan yang diberikan bank kepada pegawai untuk menangkal
perampokan. Atau yang mengungkap lebih jauh tipikal perampok bank, termasuk
peluang perampok bisa ditangkap dan dihukum.
Feature
kiat (how-to-do-it feature)
Feature ini berkisah kepada pembacanya
bagaimana melakukan sesuatu hal: bagaimana membeli rumah, menemukan pekerjaan,
bertanam di kebun, mereparasi mobil atau mempererat tali perkawinan. Kisah
seperti ini seringkali lebih pendek ketimbang jenis feature lain dan lebih
sulit dalam penulisannya. Reporter yang belum berpengalaman akan cenderung
menceramahi atau mendikte pembaca -- memberikan opini mereka sendiri --
bukannya mewawancara sumber ahli dan memberikan advis detil dan faktual.
Rujukan:
FEATURE
WRITING FOR NEWSPAPER, Daniel R. Williamson 1980
REPORTING
FOR THE PRINT MEDIA, Fred Fedler, 1989
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as