Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    resensi: kitab nidlamul islam

    admin
    admin
    Admin
    Admin


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 688
    Join date : 19.03.10
    Age : 36
    Lokasi : Malang-Indonesia

    resensi: kitab nidlamul islam Empty resensi: kitab nidlamul islam

    Post by admin Fri Feb 11, 2011 11:08 pm

    Resensi Kitab



    Judul : An-Nidlam Al-Iqtishadiy fil Islam

    Pengarang : Taqyuddin An-Nabhaniy

    Penerbit : Darul Ummah, Beirut, Libanon

    Cetakan : Ke-4 tahun 1990 M / 1410 H

    Tebal : 309 halaman termasuk muqadimah, daftar

    isi, dan halaman sampul


    Pengantar

    Membaca karya Taqyuddin An-Nabhaniy serasa hampir tidak pernah tidak mesti dijumpai bahasan tentang kepemimpinan berpikir (qiyadah fikriyyah) sebagai hal paling esensial bagi bangkitnya sebuah umat. Bahkan dikatakan sekalipun kekayaan sebuah bangsa yang bersifat materi telah hancur, maka akan bisa dipulihkan kembali dengan segera, selama bangsa tersebut melestarikan kekayaan berpikir mereka.

    Hal yang sama ditulisnya pula pada muqadimah kitab “An-Nidlam Al-Iqtishadiy fil Islam” ini. Umat Islam pada saat ini bisa dikatakan telah kehilangan pemikirannya, sehingga mereka kehilangan metode berpikirnya yang inovatif. Dengan demikian, mereka tidak memiliki pemikiran-pemikiran alternatif yang berlawanan dengan pemikiran yang ingin dan sedang ‘dijejalkan’ kepada dirinya, sehingga memungkinkan terjadinya pertarungan antara dua pemikiran. Dari pertarungan seperti ini diharapkan generasi umat Islam akan mampu menemukan pemikiran yang tepat dan benar.

    Akan tetapi, kenyataannya justru sangat bertolak-belakang. Generasi umat Islam dewasa ini mewarisi Islam hanya sekedar sebagai sebuah upacara ritual dan simbol-simbol keagamaan, seperti halnya orang-orang Nasrani. Sementara pada saat yang sama, mereka terkesima dan terpesona dengan pemikiran kapitalistik ataupun sosialistik yang dinilainya telah berhasil dikembangkan, terutama di negara-negara yang berlabel ‘modern’. Tidak mengherankan apabila hal yang demikian menjadikan mereka merasa inferior (rendah diri) terhadap kemampuan Islam untuk melahirkan solusi-solusi bagi problem kehidupan yang datang silih-berganti. Pada gilirannya, generasi umat Islam ini akan sangat bergantung kepada hukum dan solusi-solusi kapitalis-sosialis. Dan tentu saja, Taqyuddin melihat hal tersebut sebagai sebuah masalah umat yang perlu dikritisi (lihat hal 17).

    Degradasi pemikiran itu tidak luput menyangkut pemikiran di bidang ekonomi sebagai salah satu masalah paling berat yang telah memalingkan kaum muslimin, disamping persoalan di bidang pemerintahan. Pemikiran-pemikiran di bidang inilah yang paling banyak direkayasa oleh Barat, dimana secara de facto umat Islam dipimpin dengan mempergunakan sistem ekonomi kapitalis pada semua sektor kehidupan perekonomiannya.

    Oleh karena itu, dalam pandangan Taqyuddin, pemikiran-pemikiran Islam tentang ekonomi inilah yang sebenarnya harus dikaji dan disosialisasikan kembali. Pertama, memberikan gambaran yang jelas tentang ekonomi dalam sistem kapitalis dan sosialis yang dipergunakan Barat, sehingga akan diketahui kebobrokan sistem ini. Kedua, memaparkan pemikiran-pemikiran ekonomi Islam yang bisa memberikan solusi terhadap problem-problem kehidupan perekonomian dengan solusi yang tepat (al-mu’alajah ash-shahihah). Ketiga, membandingkan ketiga pemikiran ekonomi itu sehingga terbukti dengan jelas bagaimana kontribusi pemikiran ekonomi kapitalis-sosialis terhadap rusaknya kehidupan ekonomi serta bagaimana sebenarnya pemikiran ekonomi Islam mampu menyelesaikan problematika umat di bidang ekonomi. Semangat inilah nampaknya yang mendorong Taqyuddin menulis kitab ini (lihat hal 19).


    Prinsip Ekonomi Kapitalis dan Sosialis

    Ekonomi kapitalis membahas tentang kebutuhan-kebutuhan manusia (al-hajatul insan) dan alat-alat pemuasnya (wasail isyba’) yang hanya menyangkut aspek-aspek materi (an-nahiyatul madiyah) dari kehidupan manusia. Ekonomi kapitalis dibangun atas 3 (tiga) prinsip.

    Pertama, barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan manusia memiliki keterbatasan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang beraneka-ragam dan terus-menerus. Kedua, nilai (qimah) suatu barang yang dihasilkan sebagai dasar penelitian ekonomi. Ketiga, harga (al-amn) dan peranannya dalam produksi, konsumsi dan distribusi sebagai alat pengendali dalam sistem ekonomi kapitalis.

    Barang (sala’) merupakan alat pemuas kebutuhan yang bisa diindera dan dirasakan, seperti kebutuhan akan makan dan minum. Sedangkan jasa (al-khudzmat) merupakan alat pemuas kebutuhan yang bisa dirasakan tetapi tidak bisa diindera, seperti kebutuhan akan layanan dokter atau guru. Adapun kebutuhan ma’nawi (non fisik) seperti rasa bangga (al-fahkru) ataupun kebutuhan spiritual (al-hajatul ruhiyyah) seperti pensucian terhadap sesuatu (at-taqdis) tidak dikenal di dalam sistem ekonomi kapitalis.

      Waktu sekarang Wed May 08, 2024 9:06 pm