Apa dan Bagaimana Atasi Anthrax?
Anthrax adalah penyakit menular akut yang dapat menyerang hewan dan manusia
(Zoonosis) dan sulit diberantas karena merupakan Soil Borned Disease -penyakit
dari tanah. Sebutan penyakit ini bermacam-macam: Radang Kura, Radang Limpa,
Malignant Pustula, Malignant Edema, Woolsoster's Disease, Ragpickers Disease,
Splenic Fever atau Charbon masyarakat Jawa Barat menyebutnya Caneung Hideung.
Bakteri tersebut berbentuk batang (ruas-ruas) dengan ukuran panjang 3-8 m. Dalam
biakan agar darah biasanya berbentuk rantai (Streptobacilli), dapat juga berbentuk
tunggal (soliter) atau berantai dua terutama dalam tubuh penderita.
Penyebabnya, sejenis bakteri yang disebut Bacillus-anthracis berbentuk batang
(ruas-ruas) berukuran 3-8 чm. Di dalam tubuh penderita, B. antracis
terdapat di dalam darah dan organ-organ dalam, terutama limpa. Itu sebabnya
penyakit ini banyak dikenal dengan sebutan radang limpa.
Sebetulnya B. anthracis tidak begitu tahan terhadap suhu tinggi dan bermacam
desinfektan. Tapi, bakteri itu mudah sekali membentuk spora yang tahan kekeringan
dan mampu hidup lama di tanah yang basah, lembab atau di daerah yang sering
tergenang air. Menurut dokter hewan Suprodjo Hardjo Utomo, MS APU dari Balitvet,
bakteri ini bersifat aerob -memerlukan oksigen untuk hidup. Spora B.anthracis itu
baru dapat dimusnahkan dengan uap air basah bersuhu 90 derajad celcius selama
45 menit, air mendidih atau uap air basah bersuhu 100 derajad celcius selama
sepuluh menit dan panas kering pada suhu 120 derajad celcius selama satu jam.
Utamanya, sumber penularan anthrax adalah hewan-hewan yang peka terhadap
anthrax, seperti sapi, kambing, kerbau, domba, kuda, babi, burung unta serta hewan
lain seperti tikus, marmut, mencit dan lainnya. Walau anjing dan hewan carnivora
lainnya termasuk binatang rentan juga, tapi infeksi kuman anthrax jarang sekali
terjadi pada hewan-hewan itu. Justru, infeksi anthrax dapat terjadi juga pada jenis
burung, terutama burung unta. Selain itu, lingkungan yang tercemar spora
B.antracis, seperti tanah, tanaman (sayur-sayuran) dan air, dapat juga menjadi
sumber penularan lainnya.
Cara Penularan
Seseorang dapat tertular oleh penyakit Antraks dengan tiga cara :
1. Kontak langsung dengan bibit penyakit yang ada di tanah/rumput, hewan yang
sakit, maupun bahan-bahan yang berasal dari hewan yang sakit seperti kulit, daging,
tulang dan darah.
2. Bibit penyakit terhirup orang yang mengerjakan bulu hewan (domba dll) pada
waktu mensortir. Penyakit dapat ditularkan melalui pernapasan bila seseorang
menghirup spora Antraks.
3. Memakan daging hewan yang sakit atau produk asal hewan seperti dendeng, abon
dll.Menurut daerah penularannya, Antraks dibagi dalam tiga macam:
1. Antraks daerah pertanian (Agricultur Antraks) yaitu Antraks yang penularan dan
kejadiannya berkisar di daerah-daerah pertanian saja. Antraks di Indonesia pada
umumnya termasuk Antraks daerah pertanian.
2. Antraks daerah perindustrian (Industrial Antraks) yaitu Antraks yang terjadi di
daerah atau kawasan industri yang menggunakan bahan baku berasal dari hewan
atau hasil hewan seperti bahan-bahan yang terbuat dari kulit (tas, ikat pinggang,
topi, alat musik), tulang (perhiasan, industri makanan ternak), daging (dendeng,
abon dll), darah (campuran makanan ternak), tanduk (perhiasan, kerajinan dll) dan
lain-lain
3. Antraks yang terjadi di laboratorium yaitu infeksi hewan-hewan percobaan seperti
tikus putih, marmut, kelinci, centrifugasi dll. Masa Inkubasi Masa inkubasi penyakit
Antraks bervariasi untuk Antraks tipe kulit 7 hari (rata-rata 1-5 hari), Antraks tipe
intestinal (pencernaan) antara 2-5 hari dan Antraks tipe pernapasan (pulmonal)
antara 1-5 hari (biasanya 3-4 hari).
Gejala Klinis Penyakit AntraksGejala klinis penyakit Antraks dibedakan berdasarkan
tipe penyakit Antraks.
Tipe kulit (cutaneous Antrax)
o mula-mula terjadi papel, desertai gatal-gatal dan rasa sakit
o 2-3 hari kemudian menjadi vesikel yang berisi cairan kemerahan
o kemudian haemorrhagic dan menjadi jaringan nekrotik yang berbentuk ulcus
dengan kerak berwarna hitam ditengah dan kering yang disebut eschar (tanda
patognomonik anthax)
o diikuti oleh bentuk vesikel disekitarnya
o disekitar ulcus sering didapati erytema dan edema
o pada perabaan edema tersebut tidak lunak dan tidak lekuk (non pitting) bila
ditekan
o rasa nyeri jarang terjadi kalaupun ada justru di daerah edema
o tidak didapatkan pus kecuali bila diikuti dengan infeksi sekunder
o dapat terjadi pembesaran kelenjar getah bening regional
o demam sedang dan sakit kepala
o bila tidak segera mendapat pengobatan dapat berkembang menjadi septicemia dan
shock
Tipe pencernaan (Gastro Intestinal Anthrax)
o bersifat perakut atau akut
o Gejala awal rasa sakit perut yang hebat, mual, muntah, tidak nafsu makan dan
suhu tubuh meningkat
o Konstipasi diikuti diarhe akut berdarah
o Hematemesis
o Toxemia
o Shock dan meninggal biasanya kurang dari 2 hari
o CFR bervariasi 5-75%
o Tipe ini umumnya terjadi karena memakan daging yang tidak dimasak dengan
sempurnaTipe Pernapasan (Pulmonary Anthrax)
o sangat jarang terjadi biasanya akibat dari perluasan antraks tipe kulit atau karena
menghirup udara yang mengandung spora antraks
o gejala awal ringan dan spesifik
o dimulai dengan lemah, lesu, subfebril, batuk non produktif (seperti tanda-tanda
bronchitis)
o kemudian mendadak dispnoe, sianosis, stridor dan gangguan respirasi berat
o shock, meninggal biasanya dalam waktu 24 jam
Tipe Radang Otak (meningitis anthrax)
o Umumnya merupakan komplikasi antraks tipe pulmonal, intestinal atau cutaneus
yang kemudian melalui aliran darah tiba pada jaringan otak sehingga menimbulkan
peradangan
o Demam, sakit kepala hebat, kejang, kesadaran menurun, kaku kuduk
o Muntah
o Diakhiri dengan koma
Liquor cerebro spinalis (LCS) berwarna keruh kuning kemerahan
Diagnosa terhadap penyakit Antraks dapat dilakukan secara:
1. Klinis
Diagnosa terhadap penyakit Antraks dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinis yang
muncul sesuai dengan tipe-tipe penyakit antraks tersebut diatas
2. Laboratorium
Diagnosis secara laboratorium dilakukan dengan berbagai metode/uji :
o Mikroskopis, dengan pewarnaan metilen blue polichromatic, gram atau wright
o Kultural bakteriologik pada media agar darah dan kaldu protein
o Uji ascoli
o Identifikasi B.antracis dengan media gula-gula
o Uji biologik menggunakan hewan percobaan
o Uji serologi dengan PCR (Polymerasi Chain Reaction) dan ELISA (Enzyme Linked
Immunosorbent Assay) Sampel yang diambil untuk pemeriksaan aboratorium
tersebut diatas adalah serum darah vena, swab darah vena, usap ulcus swab, dahak
dan tanah tempat hewan mati dikubur.
Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Antraks
Pengobatan disesuaikan dengan tipe atau gejala klinis yang ditemukan:
1. Tipe kulit
Procaine penicilline 2 x 1,2 juta IU diberikan secara intramuskuler (im) selama 5-7
hari. Atau dengan Benzyl penicilline 250.000 IU secara im setiap 6 jam. Perlu
diperhatikan mengingat pilihan obat untuk Antraks adalah penicilline, sehingga
sebelum diberikan harus dilakukan skin test terlebih dahulu. Bilapenderita/tersangka hypersensitif terhadap penicilline dapat diberikan tetracycline,
chloramphenical atau erytromycine
2. Tipe pencernaan
Tetracycline 1 gram per hari
3. Tipe pernapasan.
Penicilline G 18-24 juta IU per hari IVFD, ditambah dengan Streptomycine 1-2 gram
Selain antibiotika perlu diberikan juga obat-obat symtomatis lain.
Pencegahan Usaha pencegahan terhadap penyakit Antraks dapat dilakukan dengan
berbagai cara terutama dalam menjaga kebersihan individu dan lingkungan, yaitu :
o Lapor ke dinas peternakan setempat kalau ada hewan yang sakit dengan gejala
antraks
o tidak dibolehkan menyembelih hewan sakit antraks
o hewan hanya boleh disembelih di rumah potong
o jika hewan dipotong diluar rumah potong harus mendapat izin lebih dulu dari dinas
peternakan setempat.
o tidak diperbolehkan mengkonsumsi daging yang berasal dari hewan yang sakit
antraks
o laporkan ke dinas kesehatan apabila menjumpai penderita atau tersangka antraks
o bila ada penderita dengan gejala-gejala antraks segera berobat ke puskesmas atau
rumah sakit terdekat
o hewan yang peka terhadap antraks seperti sapi, kerbau, domba, kambing, kuda,
secara rutin harus divaksinasi Antraks
o dianjurkan untuk tidak memandikan tubuh orang yang meninggal karena Antraks
o Dilarang membuat atau memproduksi barang-barang yang berasal dari hewan
seperti kerajinan dari tanduk, kulit, bulu, tulang yang berasal dari hewan sakit/mati
karena penyakit Antraks.
o Menjaga kebersihan kandang ternak
o Hindari hewan untuk kontak dengan peralatan barang yang tercemar bekas
anthraks
o Jangan menyentuh atau mengkonsumsi bahan makanan yang berasal dari hewan
yang dicurigai terkena anthraks.
o Mencuci bersih dan memasak bahan makanan sampai matang sempurna.
o Bangkai hewan yang mati karena terkena anthraks, tidak boleh dibuka dan
sebaiknya segera dibakar atau dikubur ke dalam lubang sedalam 2,5 m; lalu diberi
kapur dan ditimbun kembali dengan tanah.
o Kandang dan peralatan bekas hewan yang terkena anthraks, harus dihapus-
hamakan dan semua yang tidak dapat disuci-hamakan harus dibakar. Untuk itu,
sangat dianjurkan untuk membeli daging dari tempat pemotongan resmi, memasak
daging secara matang untuk mematikan kuman, serta mencuci tangan sebelum
makan.
Dimana dan siapa yang dapat terjangkit antraks?
Antraks pada umumnya berjangkit di daerah pertanian dan menyerang hewan
ternak. Wilayah Amerika Selatan dan Amerika Tengah, Eropa bagian selatan dan
utara, Asia, Afrika, Pulau Karibia, dan Timur Tengah merupakan wilayah dimana
kasus antraks biasa ditemukan.
Biasanya antraks yang menyerang manusia, ketika orang tersebut membedah atau
menyembelih hewan yang terinfeksi atau dapat pula ditularkan melalui produk-
produk yang dihasilkan oleh hewan yang terinfeksi tersebut.
Untuk mencegah tertular anthrax dianjurkan untuk membeli daging dari tempatpemotongan resmi, memasak daging secara matang untuk mematikan kuman, serta
mencuci tangan sebelum makan.
Anthrax adalah penyakit menular akut yang dapat menyerang hewan dan manusia
(Zoonosis) dan sulit diberantas karena merupakan Soil Borned Disease -penyakit
dari tanah. Sebutan penyakit ini bermacam-macam: Radang Kura, Radang Limpa,
Malignant Pustula, Malignant Edema, Woolsoster's Disease, Ragpickers Disease,
Splenic Fever atau Charbon masyarakat Jawa Barat menyebutnya Caneung Hideung.
Bakteri tersebut berbentuk batang (ruas-ruas) dengan ukuran panjang 3-8 m. Dalam
biakan agar darah biasanya berbentuk rantai (Streptobacilli), dapat juga berbentuk
tunggal (soliter) atau berantai dua terutama dalam tubuh penderita.
Penyebabnya, sejenis bakteri yang disebut Bacillus-anthracis berbentuk batang
(ruas-ruas) berukuran 3-8 чm. Di dalam tubuh penderita, B. antracis
terdapat di dalam darah dan organ-organ dalam, terutama limpa. Itu sebabnya
penyakit ini banyak dikenal dengan sebutan radang limpa.
Sebetulnya B. anthracis tidak begitu tahan terhadap suhu tinggi dan bermacam
desinfektan. Tapi, bakteri itu mudah sekali membentuk spora yang tahan kekeringan
dan mampu hidup lama di tanah yang basah, lembab atau di daerah yang sering
tergenang air. Menurut dokter hewan Suprodjo Hardjo Utomo, MS APU dari Balitvet,
bakteri ini bersifat aerob -memerlukan oksigen untuk hidup. Spora B.anthracis itu
baru dapat dimusnahkan dengan uap air basah bersuhu 90 derajad celcius selama
45 menit, air mendidih atau uap air basah bersuhu 100 derajad celcius selama
sepuluh menit dan panas kering pada suhu 120 derajad celcius selama satu jam.
Utamanya, sumber penularan anthrax adalah hewan-hewan yang peka terhadap
anthrax, seperti sapi, kambing, kerbau, domba, kuda, babi, burung unta serta hewan
lain seperti tikus, marmut, mencit dan lainnya. Walau anjing dan hewan carnivora
lainnya termasuk binatang rentan juga, tapi infeksi kuman anthrax jarang sekali
terjadi pada hewan-hewan itu. Justru, infeksi anthrax dapat terjadi juga pada jenis
burung, terutama burung unta. Selain itu, lingkungan yang tercemar spora
B.antracis, seperti tanah, tanaman (sayur-sayuran) dan air, dapat juga menjadi
sumber penularan lainnya.
Cara Penularan
Seseorang dapat tertular oleh penyakit Antraks dengan tiga cara :
1. Kontak langsung dengan bibit penyakit yang ada di tanah/rumput, hewan yang
sakit, maupun bahan-bahan yang berasal dari hewan yang sakit seperti kulit, daging,
tulang dan darah.
2. Bibit penyakit terhirup orang yang mengerjakan bulu hewan (domba dll) pada
waktu mensortir. Penyakit dapat ditularkan melalui pernapasan bila seseorang
menghirup spora Antraks.
3. Memakan daging hewan yang sakit atau produk asal hewan seperti dendeng, abon
dll.Menurut daerah penularannya, Antraks dibagi dalam tiga macam:
1. Antraks daerah pertanian (Agricultur Antraks) yaitu Antraks yang penularan dan
kejadiannya berkisar di daerah-daerah pertanian saja. Antraks di Indonesia pada
umumnya termasuk Antraks daerah pertanian.
2. Antraks daerah perindustrian (Industrial Antraks) yaitu Antraks yang terjadi di
daerah atau kawasan industri yang menggunakan bahan baku berasal dari hewan
atau hasil hewan seperti bahan-bahan yang terbuat dari kulit (tas, ikat pinggang,
topi, alat musik), tulang (perhiasan, industri makanan ternak), daging (dendeng,
abon dll), darah (campuran makanan ternak), tanduk (perhiasan, kerajinan dll) dan
lain-lain
3. Antraks yang terjadi di laboratorium yaitu infeksi hewan-hewan percobaan seperti
tikus putih, marmut, kelinci, centrifugasi dll. Masa Inkubasi Masa inkubasi penyakit
Antraks bervariasi untuk Antraks tipe kulit 7 hari (rata-rata 1-5 hari), Antraks tipe
intestinal (pencernaan) antara 2-5 hari dan Antraks tipe pernapasan (pulmonal)
antara 1-5 hari (biasanya 3-4 hari).
Gejala Klinis Penyakit AntraksGejala klinis penyakit Antraks dibedakan berdasarkan
tipe penyakit Antraks.
Tipe kulit (cutaneous Antrax)
o mula-mula terjadi papel, desertai gatal-gatal dan rasa sakit
o 2-3 hari kemudian menjadi vesikel yang berisi cairan kemerahan
o kemudian haemorrhagic dan menjadi jaringan nekrotik yang berbentuk ulcus
dengan kerak berwarna hitam ditengah dan kering yang disebut eschar (tanda
patognomonik anthax)
o diikuti oleh bentuk vesikel disekitarnya
o disekitar ulcus sering didapati erytema dan edema
o pada perabaan edema tersebut tidak lunak dan tidak lekuk (non pitting) bila
ditekan
o rasa nyeri jarang terjadi kalaupun ada justru di daerah edema
o tidak didapatkan pus kecuali bila diikuti dengan infeksi sekunder
o dapat terjadi pembesaran kelenjar getah bening regional
o demam sedang dan sakit kepala
o bila tidak segera mendapat pengobatan dapat berkembang menjadi septicemia dan
shock
Tipe pencernaan (Gastro Intestinal Anthrax)
o bersifat perakut atau akut
o Gejala awal rasa sakit perut yang hebat, mual, muntah, tidak nafsu makan dan
suhu tubuh meningkat
o Konstipasi diikuti diarhe akut berdarah
o Hematemesis
o Toxemia
o Shock dan meninggal biasanya kurang dari 2 hari
o CFR bervariasi 5-75%
o Tipe ini umumnya terjadi karena memakan daging yang tidak dimasak dengan
sempurnaTipe Pernapasan (Pulmonary Anthrax)
o sangat jarang terjadi biasanya akibat dari perluasan antraks tipe kulit atau karena
menghirup udara yang mengandung spora antraks
o gejala awal ringan dan spesifik
o dimulai dengan lemah, lesu, subfebril, batuk non produktif (seperti tanda-tanda
bronchitis)
o kemudian mendadak dispnoe, sianosis, stridor dan gangguan respirasi berat
o shock, meninggal biasanya dalam waktu 24 jam
Tipe Radang Otak (meningitis anthrax)
o Umumnya merupakan komplikasi antraks tipe pulmonal, intestinal atau cutaneus
yang kemudian melalui aliran darah tiba pada jaringan otak sehingga menimbulkan
peradangan
o Demam, sakit kepala hebat, kejang, kesadaran menurun, kaku kuduk
o Muntah
o Diakhiri dengan koma
Liquor cerebro spinalis (LCS) berwarna keruh kuning kemerahan
Diagnosa terhadap penyakit Antraks dapat dilakukan secara:
1. Klinis
Diagnosa terhadap penyakit Antraks dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinis yang
muncul sesuai dengan tipe-tipe penyakit antraks tersebut diatas
2. Laboratorium
Diagnosis secara laboratorium dilakukan dengan berbagai metode/uji :
o Mikroskopis, dengan pewarnaan metilen blue polichromatic, gram atau wright
o Kultural bakteriologik pada media agar darah dan kaldu protein
o Uji ascoli
o Identifikasi B.antracis dengan media gula-gula
o Uji biologik menggunakan hewan percobaan
o Uji serologi dengan PCR (Polymerasi Chain Reaction) dan ELISA (Enzyme Linked
Immunosorbent Assay) Sampel yang diambil untuk pemeriksaan aboratorium
tersebut diatas adalah serum darah vena, swab darah vena, usap ulcus swab, dahak
dan tanah tempat hewan mati dikubur.
Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Antraks
Pengobatan disesuaikan dengan tipe atau gejala klinis yang ditemukan:
1. Tipe kulit
Procaine penicilline 2 x 1,2 juta IU diberikan secara intramuskuler (im) selama 5-7
hari. Atau dengan Benzyl penicilline 250.000 IU secara im setiap 6 jam. Perlu
diperhatikan mengingat pilihan obat untuk Antraks adalah penicilline, sehingga
sebelum diberikan harus dilakukan skin test terlebih dahulu. Bilapenderita/tersangka hypersensitif terhadap penicilline dapat diberikan tetracycline,
chloramphenical atau erytromycine
2. Tipe pencernaan
Tetracycline 1 gram per hari
3. Tipe pernapasan.
Penicilline G 18-24 juta IU per hari IVFD, ditambah dengan Streptomycine 1-2 gram
Selain antibiotika perlu diberikan juga obat-obat symtomatis lain.
Pencegahan Usaha pencegahan terhadap penyakit Antraks dapat dilakukan dengan
berbagai cara terutama dalam menjaga kebersihan individu dan lingkungan, yaitu :
o Lapor ke dinas peternakan setempat kalau ada hewan yang sakit dengan gejala
antraks
o tidak dibolehkan menyembelih hewan sakit antraks
o hewan hanya boleh disembelih di rumah potong
o jika hewan dipotong diluar rumah potong harus mendapat izin lebih dulu dari dinas
peternakan setempat.
o tidak diperbolehkan mengkonsumsi daging yang berasal dari hewan yang sakit
antraks
o laporkan ke dinas kesehatan apabila menjumpai penderita atau tersangka antraks
o bila ada penderita dengan gejala-gejala antraks segera berobat ke puskesmas atau
rumah sakit terdekat
o hewan yang peka terhadap antraks seperti sapi, kerbau, domba, kambing, kuda,
secara rutin harus divaksinasi Antraks
o dianjurkan untuk tidak memandikan tubuh orang yang meninggal karena Antraks
o Dilarang membuat atau memproduksi barang-barang yang berasal dari hewan
seperti kerajinan dari tanduk, kulit, bulu, tulang yang berasal dari hewan sakit/mati
karena penyakit Antraks.
o Menjaga kebersihan kandang ternak
o Hindari hewan untuk kontak dengan peralatan barang yang tercemar bekas
anthraks
o Jangan menyentuh atau mengkonsumsi bahan makanan yang berasal dari hewan
yang dicurigai terkena anthraks.
o Mencuci bersih dan memasak bahan makanan sampai matang sempurna.
o Bangkai hewan yang mati karena terkena anthraks, tidak boleh dibuka dan
sebaiknya segera dibakar atau dikubur ke dalam lubang sedalam 2,5 m; lalu diberi
kapur dan ditimbun kembali dengan tanah.
o Kandang dan peralatan bekas hewan yang terkena anthraks, harus dihapus-
hamakan dan semua yang tidak dapat disuci-hamakan harus dibakar. Untuk itu,
sangat dianjurkan untuk membeli daging dari tempat pemotongan resmi, memasak
daging secara matang untuk mematikan kuman, serta mencuci tangan sebelum
makan.
Dimana dan siapa yang dapat terjangkit antraks?
Antraks pada umumnya berjangkit di daerah pertanian dan menyerang hewan
ternak. Wilayah Amerika Selatan dan Amerika Tengah, Eropa bagian selatan dan
utara, Asia, Afrika, Pulau Karibia, dan Timur Tengah merupakan wilayah dimana
kasus antraks biasa ditemukan.
Biasanya antraks yang menyerang manusia, ketika orang tersebut membedah atau
menyembelih hewan yang terinfeksi atau dapat pula ditularkan melalui produk-
produk yang dihasilkan oleh hewan yang terinfeksi tersebut.
Untuk mencegah tertular anthrax dianjurkan untuk membeli daging dari tempatpemotongan resmi, memasak daging secara matang untuk mematikan kuman, serta
mencuci tangan sebelum makan.
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as