Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    jika ide ada dalam tulisan

    sumanto
    sumanto
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Libra Jumlah posting : 123
    Join date : 03.07.10
    Age : 59
    Lokasi : di belakangmu

    jika ide ada dalam tulisan Empty jika ide ada dalam tulisan

    Post by sumanto Sun Aug 08, 2010 8:20 pm

    Jika Ide Ada Dalam Tulisan


    Oleh : Nyong_Andika Hendra M*


    “Writing is like an angel,
    but talking is like a Poor Poll”



    (Oliver
    Gold Smith)





    Kala di sebuah organisasi mahasiswa yang memang
    berusaha dengan keras belajar serta mendidik tentang jurnalistik, sebut saja
    Pers Mahasiswa, pengalaman teman pernah berkata “Saya. masuk sini kok
    sepertinya salah,” dan akhir kata, aku bertanya “Lho, kok bisa salah? Dia
    dengan lugunya menjawab “Aku manusia tanpa ide.” Dalam benakku saya berpikir
    panjang, tetapi untungnya pertanyaan itu tidak sampai ke dalam mimpi saya, yang cenderung mencerminkan apa
    yang saya rasakan dengan pahit dan manisnya kehidupan ini.


    Sebenarnya, setiap manusia pasti mempunyai ide,
    tetapi yang bagaimana dulu, itulah yang menjadi pertanyaan. Setiap manusia
    sudah dibekali otak, untuk berfikir, dari berfikir tersebut akan muncullah ide.
    Ide bukanlah sesuatu yang keluar sendirinya atau ingin keluar sendiri, seperti
    waktu kita kencing atau berak, tetapi ide harus kita cari. Proses pencarian
    bisa dilakukan dengan membaca literature, melihat ataupun mengamati
    sesuatu benda mati maupun benda hidup, pengalaman yang kita alami maupun
    pengalaman orang lain yang diceritakan kepada kita, ataupun dengan melamun atau
    sekadar membayangkan apa yang ada dalam
    pikiran kita.


    Setelah mendapatkan ide apa yang akan kita lakukan?
    Itulah yang menjadi pertanyaan kita semua. Bagi seorang pelukis, pasti dia akan
    menuangkan cat dengan kanvasnya menjadi sebuah lukisan, seorang marketing
    manager
    akan menuangkan idenya untuk memajukan perusahaan dengan variasi
    penjualan, baik jemput bola maupun tunggu bola. Seperti halnya contoh seorang
    novelis ataupun cerpenis juga akan menuangkan ide dengan media tulisan.


    Bagaimana dengan seorang jurnalis, dia akan
    menuangan ide melalui tulisan, sama halnya dengan penulis. Yang berbeda yaitu cara pengolahan ide dalam
    kerja jurnalistik, dengan mengolah ide dalam kerja lain, seperti menulis puisi
    ataupun cerpen, meskipun perbedaan bukanlah harga mati.





    Dimana Ide itu?


    Menurut Gordon Dryden, sebuah ide adalah kombinasi
    baru dari elemen-elemen lama, tidak ada elemen baru yang ada hanyalah kombinasi
    baru.


    Ide itu ada dimanapun dan kapanpun. Masalah sulit
    ataupun tidak dalam menemukan ide sangat bergantung dengan kepekaan dan
    kejelian dalam alur kehidupan.


    Suatu ketika sedang bejalan di kawasan kumuh di
    suatu kota besar yang sangat identik dengan keglamorannya, kita bisa melihat
    sisi lain dari kehidupan, orang yang harus mencari sesuap nasi untuk menambah
    daging yang ada pada tubuh. Perumahan, bahkan bisa tidak pantas kita sebut
    sebagai perumahan, penuh dengan sampah dan lalat yang mengerubungi anak-anak
    yang sedang bermain sepak bola dengan riangnya. Apa yang anda rasakan? Dari
    sepenggal pengamatan yang dilakukan dapat kita jadikan cerpen, feature, opini dan
    lain-lain.


    Dalam jurnalistik, ide muncul dari konteks
    kemasyarakatan, karena di situlah awal dan akhir perjalanan ide pers. Proses
    ini seperti epistomologi pemecahan masalah dalam kerja ilmiah, bahwa
    dalam masyarakat muncul masalah yang harus dipecahkan.


    Ide dalam pers memberikan nyawa kehidupan,
    menjadikan pers lebih hidup, menjadi hantu atau bahkan menjadi pahlawan bagi
    suatu pihak. Jadi ide merupakan intisari kerja jurnalistik.





    Mencairkan Ide


    Ide akan menjadi sekedar menjadi jika tidak diiringi
    dengan usaha “mengkontekskan ide”. Maksudnya, lantaran motif public interest
    dalam kerja jurnalistik, ide yang dikemukakan harus dikontekskan dengan
    situasi kontemporer. Yang bisa disebut sebagai aktualisasi ide.


    Jika ide dalam sistem jurnalistik merupakan muatan,
    maka tujuan kendaraan menjadi proses pengiringan atau aktualisasi idenya.
    Sehingga kita bisa mulai menemukan bahwa proses pemberian nyawa bagi sebuah
    tulisan dalam kerja yang kreatif jurnalistik. Pada saat inilah kerja
    jurnalistik menjadi sangat menarik, hidup dan menjadi pencerahan khalayak
    pembaca.





    Menuliskan Ide


    Upaya penulisan yang kita cenderung sistematis itu
    sudah menjadi sesuatu yang diketahui orang banyak, dan belum tentu mampu
    memberikan semacam resep kepenulisan, tapi setidaknya bisa dimanfaatkan sebagai
    kegiatan membagi pengalaman.


    Cara yang paling umum yaitu meng-kerangka-nya.
    Kristalisasi ide yang ada dalam pikiran dicirikan oleh kehadiran kaitan-kaitan
    masalah dalam pikiran. Jika pikiran dasarnya sudah muncul dalam pikiran, kita
    bisa meng-kerangka-nya sesuai dengan tujuan penilisan. Clustering tersebut
    dikembangkan oleh Gabriel Rico adalah suatu cara memilah pemikiran yang saling
    berkaitan dan menuangkannya di atas kertas secepatnya tanpa mempertimbangkan
    kebenarannya.





    Sekilas Saja


    Orang memiliki pengalaman personal yang berbeda
    dalam pencarian ide, kontekstualisasi ide, moralisasi ide hingga proses
    penulisan ide itu. Kadang-kadang ide sudah tuntas sebelum penulis menghadapi
    komputer untuk menulis, malah seringkali keseluruhan penggarapan ide baru
    selesai pada detik-detik terakhir penyelesaian naskah. Untuk menyelasaikan naskah tidak jarang orang
    perlu ngopi-ngopidulu, ngeteh-ngeteh dulu, nge-game CM dulu, kalau saya
    harus pergi ke warung dulu dan ditemani alunan musik Cranberies atau Dream
    Theather.


    “Saya berkarya, karena rajin membaca” kata Taufik
    Ismail. Dari statement tersebut membaca sangat diperlukan untuk menambah
    wacana dan mungkin kita akan terinspirasi dari apa yang kita baca.


    Berikan tulisan anda kepada orang lain, agar Sang
    Teman bisa mengkomentari tulisan anda. Jangan malu, karena orang malu sulit
    untuk maju. Kritikan, sindiran, cacian, makian akan menjadikan semangat baru,
    jangan merasa minder. Justru pujian, sanjungan ataupu namanya yang membuat
    orang menjadi besar kepala akan menjadi batu sandungan, karena mungkin anda
    akan meras puas dengan apa yang didapat.





    *Mahasiswa Sastra Inggris Unibraw


    Anggota Departemen Mimbar Mahasiswa

      Waktu sekarang Sun Nov 24, 2024 11:17 pm