Dasar-dasar penulisan opini
Harris Hadinata
Kemerdekaan untuk
mengemukakan pendapat dan pemikiran, baik lisan maupun tulisan merupakan hak
asasi manusia yang telah diatur dalam undang-undang dasar negara kita.
pengungkapan pendapat lewat tulisan dapat dilakukan lewat media.
Tulisan yang
merupakan pendapat pribadi dari penulis dalam dunia jurnalistik disebut opini
(ingat! Opini berarti pendapat). Ada tiga macam bentuk tulisan opini yang umum,
yaitu artikel, kolom dan essay. Selain itu ada juga yang disebut dengan tajuk
rencana. Mengenai pengertian dari bentuk-bentuk penulisan opini tersebut, tidak
ada kesamaan di antara para ahli. Umumnya tiap media memiliki kebijakan
tersendiri tentang kriteria tulisan opini yang dapat dimuat medianya.
Namun secara umum,
kriteria penulisan opini yang lazim diterima memnuhi syarat sebagai berikut:
1.
Menyangkut kepentingan masyarakat.
2.
Pengungkapannya lugas dan menarik.
3.
Aktual.
Artikel
Artikel merupakan
bentuk tulisan opini yang mengutamakan fakta-fakta yang ada dari suatu permasalahan,
untuk kemudian fakta-fakta ini dianalisis. Artinya, biasanya dalam penulisan
artikel penulisnya tidak melulu mengemukakan pendapat pribadinya sampai
melupakan fakta-fakta yang ada. Ciri-ciri dari tulisan artikel antara lain:
-
Menganalisa suatu permasalahan.
-
Memperhatikan fakta-fakta yang ada
-
Menggunakan bahasa resmi (bahasa
yang baku)
-
Hanya membahas satu permasalahan
dalam satu tema
Kolom
Ciri-ciri kolom
antara lain:
-
menganlisa suatu permasalahan
-
lebih subyektif daripada artikel
-
bahasa yang digunakan lebih santai
-
hanya membahas satu permasalahan dalam satu tema
essay
kata essay berasal
dari bahasa Perancis essayer yang artinya mengungkap. Ciri-ciri essay
ini antara lain:
-
mengungkap suatu permasalahan
secara komprehensif
-
bahasa yang menggunakan lebih
meliuk
-
tidak terikat EYD
-
bisa membahas banyak permasalahan
dalam satu tema
Tajuk Rencana
Pada dasarnya yang
disebut tajuk rencana adalah opini yang dikeluarkan oleh sebuah media dalam
menghadapi suatu permasalahn. Oleh karena itu tajuk rencana juga disebut
publisher voice.
Tajuk rencana dalam
struktur penulisan jurnalistik berada di antara feature pada kolom berita dari
artikel pada kolom opini. Perlu diingat, tjuan berita adalah pengungkapan
fakta-fakta yang ada secara obyektif. Sementara tulisan opini dilakukan untuk
menganilsa permasalahn menurut subyektifitas penulis. Dengan demikian, tajuk
rencana ditulis untuk menganalisa fakta-fakta yang ada secara obyektif, menurut
subyektifitas dari media tersebut.
Menulis itu gampang
Banyak orang yang
takut untuk menulis opini. Ketakutan itu dikarenakan ketidakpercayaan diri
karena menganggap dirinya kurang pintar dalam menganalisis masalah, atau merasa
tulisannya jelek. ITU SEMUA BUKAN ALASAN!!
Sepanjang anda
tidak buta huruf, anda bisa menulis. Untuk membuat tulisan anda semakin baik,
anda memerlukan latihan dan latihan. Jangan ragu untuk meminta penilaian pada
orang lain tentang tulisan yang anda buat. Serta jangan cepat puas ketika adna
sudah bisa membuat tulisan yang bagus. Menulis ibarat pisau, sering dipakai dan
siasah, akan semakin tajam.
Untuk mempertajam
analisa, anda harus memperkuat wacana yang anda miliki. Banyak-banyaklah
membaca, entah membaca buku atau koran. Yang jelas dengan membacanya wawasan
dan wacana anda akan bertambah, by the way, menurut anda apakah membaca komik
atau novel dapat menambah wacana dan wawasan?
Disampaikan dalam In House Training UAPKM-UB, 6 oktober 2002
Penulis adalah editor Mimbar Mahasiswa
Harris Hadinata
Kemerdekaan untuk
mengemukakan pendapat dan pemikiran, baik lisan maupun tulisan merupakan hak
asasi manusia yang telah diatur dalam undang-undang dasar negara kita.
pengungkapan pendapat lewat tulisan dapat dilakukan lewat media.
Tulisan yang
merupakan pendapat pribadi dari penulis dalam dunia jurnalistik disebut opini
(ingat! Opini berarti pendapat). Ada tiga macam bentuk tulisan opini yang umum,
yaitu artikel, kolom dan essay. Selain itu ada juga yang disebut dengan tajuk
rencana. Mengenai pengertian dari bentuk-bentuk penulisan opini tersebut, tidak
ada kesamaan di antara para ahli. Umumnya tiap media memiliki kebijakan
tersendiri tentang kriteria tulisan opini yang dapat dimuat medianya.
Namun secara umum,
kriteria penulisan opini yang lazim diterima memnuhi syarat sebagai berikut:
1.
Menyangkut kepentingan masyarakat.
2.
Pengungkapannya lugas dan menarik.
3.
Aktual.
Artikel
Artikel merupakan
bentuk tulisan opini yang mengutamakan fakta-fakta yang ada dari suatu permasalahan,
untuk kemudian fakta-fakta ini dianalisis. Artinya, biasanya dalam penulisan
artikel penulisnya tidak melulu mengemukakan pendapat pribadinya sampai
melupakan fakta-fakta yang ada. Ciri-ciri dari tulisan artikel antara lain:
-
Menganalisa suatu permasalahan.
-
Memperhatikan fakta-fakta yang ada
-
Menggunakan bahasa resmi (bahasa
yang baku)
-
Hanya membahas satu permasalahan
dalam satu tema
Kolom
Ciri-ciri kolom
antara lain:
-
menganlisa suatu permasalahan
-
lebih subyektif daripada artikel
-
bahasa yang digunakan lebih santai
-
hanya membahas satu permasalahan dalam satu tema
essay
kata essay berasal
dari bahasa Perancis essayer yang artinya mengungkap. Ciri-ciri essay
ini antara lain:
-
mengungkap suatu permasalahan
secara komprehensif
-
bahasa yang menggunakan lebih
meliuk
-
tidak terikat EYD
-
bisa membahas banyak permasalahan
dalam satu tema
Tajuk Rencana
Pada dasarnya yang
disebut tajuk rencana adalah opini yang dikeluarkan oleh sebuah media dalam
menghadapi suatu permasalahn. Oleh karena itu tajuk rencana juga disebut
publisher voice.
Tajuk rencana dalam
struktur penulisan jurnalistik berada di antara feature pada kolom berita dari
artikel pada kolom opini. Perlu diingat, tjuan berita adalah pengungkapan
fakta-fakta yang ada secara obyektif. Sementara tulisan opini dilakukan untuk
menganilsa permasalahn menurut subyektifitas penulis. Dengan demikian, tajuk
rencana ditulis untuk menganalisa fakta-fakta yang ada secara obyektif, menurut
subyektifitas dari media tersebut.
Menulis itu gampang
Banyak orang yang
takut untuk menulis opini. Ketakutan itu dikarenakan ketidakpercayaan diri
karena menganggap dirinya kurang pintar dalam menganalisis masalah, atau merasa
tulisannya jelek. ITU SEMUA BUKAN ALASAN!!
Sepanjang anda
tidak buta huruf, anda bisa menulis. Untuk membuat tulisan anda semakin baik,
anda memerlukan latihan dan latihan. Jangan ragu untuk meminta penilaian pada
orang lain tentang tulisan yang anda buat. Serta jangan cepat puas ketika adna
sudah bisa membuat tulisan yang bagus. Menulis ibarat pisau, sering dipakai dan
siasah, akan semakin tajam.
Untuk mempertajam
analisa, anda harus memperkuat wacana yang anda miliki. Banyak-banyaklah
membaca, entah membaca buku atau koran. Yang jelas dengan membacanya wawasan
dan wacana anda akan bertambah, by the way, menurut anda apakah membaca komik
atau novel dapat menambah wacana dan wawasan?
Disampaikan dalam In House Training UAPKM-UB, 6 oktober 2002
Penulis adalah editor Mimbar Mahasiswa
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as