Ayat dalam Tubuh Manusia
Dari edisi perdana North
American Muslim Science Journal Okt '99
PO Box 140306 Dallas, Tx 75214
Amerika.
Penelitian Dr. Ahmad Khan
SameerChouwadhary
Ketika menjejakkan kaki di kantor Dr. Ahmad
Khan, perasaansaya berkata, wawancara kali ini bukanlah wawancara biasa.
Perasaan ini muncul karena salam penuh
semangat Dr. Ahmad Khan. Mata Dr. Khan
berbinar-binar. Dia seperti sedang menekan kebahagiaan yang luar biasa.
Lelaki di hadapan saya bukanlah Dr. Khan
yang dikenal rekannya sebagai pria
lembut dan pemalu. Dr. Khan yang ini penuh
percaya diri dan tenang.
Saya mulai bertanya-tanya pada diri sendiri
apakah saya tidak salah mendengar berita yang membawa saya kepadanya? Dr. Khan menuturkan, dia tidak hanya
menemukan bukti tentang pengarang Al
Qur'an, namun juga 'pengarang' manusia!
Hanya sedikit yang saya ketahui ketika
melangkahi pintu lab genetik. Saya tidak
mengira, saya akan menemui ilmuwan yang penemuannya akan sehebat Galileo,
Newton atau Einsten. Saya pikir saya
akan sekedar mewawancarai perkembangan
bukunya tentang genetik dan Islam. Saya
merancang pertanyaan sekitar moralitas kloning, sedikit sisipan tentang ilmu genetik , dan bagaimana
menempatkan genetik dalam perspektif Islam. Bayangan saya berantakan. Saya ternganga.
"Anda bercanda, kan?"
"Tidak! Subhanallah! Tidak!" Dia
tertawa sangat lebar sembari menyingkirkan tumpukan kertas di mejanya. Saya
menoleh pada dinding kantornya. Kalau tidak karena kaligrafi ayat kursi dan
foto keluarga, dinding itu kosong. Tidak ada
pertanda ruangan ini ditempati lulusan summa cumlaude dari Duke University. Walau dia ilmuwan muda yang
tengah menanjak, terlihat cintanya tertumpah hanya untuk Allah dan penelitiannya. Ijasah dan penghargaan,
baginya, sekedar sebentuk kertas.
Pertanyaan yang saya siapkan tidak sesuai
lagi. Saya mencoba menggali bagaimana sebenarnya penemuan dan apa sesungguhnya yang dia dapatkan. "Telah
beberapa tahun sejak pendidikan doktoral, saya berpikir tentang kemungkinan
adanya informasi lain selain konstruksi
polipeptida yang dibangun dari kodon DNA. Setelah satu sholat Jum'at, saya mendapatkan
gambaran samar. Saat itu imam membaca
satu ayat dan saya mengaitkannya
dengan DNA."
Dr. Khan bangkit, meraih Al Quran di rak
tertingginya. Al Quran itu lecek. Kombinasi yang menarik. Ilmuwan dan pecinta
kitab suci. Dr. Khan mencium Al Quran dan membuka halaman tertentu. "Audhu
billahi min asy syatan ir-rajiim. Bismillah Ir-Rahma Ir Rahiim. Sanuriihim
ayatinaa filafaaqi wafi anfusihim hatta yatabayyana lahum annahu ul-Haqq...,
Kemudian akan Kami tunjukkan tanda-tanda
kekuasaan Kami pada alam dan dalam diri
mereka, sampai jelas bagi mereka bahwa ini adalah kebenaran."
"Surat apa itu?"
"Fussilat ayat 53. Kamu mungkin pernah
mendengar ilmuwan non muslim bernama Keith Moore?"
"Rasanya. Bisa menyegarkan ingatan
saya?"
"Keith Moore ahli embriologi. Setelah
membaca Quran, dia melihat kesamaan antara penjelasan Quran dengan ilmu modern.
Dari sini, bisa kita simpulkan Quran memberikan bukti kebenaran dalam diri
kita. Empat belas abad yang lalu,
mikroskopis belum dikenal.
Saya lantas menyadari Quran memiliki beberapa
tingkatan arti Sebagian hanya diketahui Allah. Ketika mendengar surat itu, saya
lihat 'ayatinaa', menggunakan kata yang sama maknanya dengan ayat Allah. Dan
'ayatinaa' ini ada di dalam diri manusia. Saya mempelajari genetik Saya memperkirakan ayat yang dimaksud ada dalam DNA kita."
"Spekulasi bukan?"
"Pertama kali, ya. Selanjutnya saya
memperoleh petunjuk samar.
Ada kemungkinan ayat Quran bagian gen manusia.
Satu hal yang perlu dicatat, banyak DNA hadir tanpa memproduksi protein sama
sekali. Area tanpa produksi ini disebut junk DNA atau DNA sampah. Masya Allah,
ternyata area itu jauh dari makna
sampah. Sebaliknya itu adalah kata dari
Allah, Pencipta, tanda kebesaran Allah, bahwa Allah yang memberi nafas kehidupan kita."
"Bagaimana Anda menguji hipotesa Anda
dan dengan siapa lagi Anda mendiskusikan ini?"
"Lab Gen mendapatkan proyek dari
pemerintah untuk meneliti gen dan kecerdasan. Ketika ide ini muncul, kami
sedang berkosentrasi pada area kromosom 19. Saya berdiskusi dengan adik
lelaki saya, Imran. Imran ahli analisa
sistem. Saya mengajaknya berpikir
tentang cara
menemukan ayat Qur'an dalam kromosom 19.
Ini pekerjaan sulit. Kami harus menemukan
huruf Arab yang mungkin dibentuk dari kodon melalui sistem perlambangan
dan meneliti apakah kombinasi itu
menghasilkan ayat Quran.
Januari tanggal 2, pukul 2 pagi lalu kami
menemukan ayat yang pertama, alhamdulillah. Audhu billahi min asy syatan
ir-rajiim. Bismillah Ir-Rahma Ir Rahiim. Iqra bismi rabbika ladzi khalq.
Bacalah dengan nama Tuhan yang menciptakan!"
"Ayat yang juga pertama diturunkan pada
Rasulullah SAW?"
"Ya! Saya juga terkejut. Begitu kami
menemukan ayat pertama, ayat yang lain muncul satu demi satu secara cepat.
Sejauh ini kami telah menemukan 1/10 ayat Quran. Setelah itu tersendat.
Kendalanya masih banyak gen yang belum diteliti ilmuwan.
Walaupun kami ingin menyebarkan penemuan kami
secepatnya, kami harus meyakinkan kepala kami terpasang dengan benar. Beberapa
pekan lalu saya berdiskusi dengan beberapa ahli genetik. Semoga penemuan ini
bisa disebarluaskan musim gugur ini.
Saya yakin penemuan ini luar biasa dan saya
berani mempertaruhkan karir saya untuk ini. Saya telah membicarakan penemuan
saya dengan dua rekan lab saya. Percayalah,
ini kali pertama Clive dan Martin (dua rekan kerja) mau berdiskusi
tentang agama atau Islam. Saya juga menyurati dua ilmuwan yang selama ini sinis terhadap Islam;
Dan Larhammar dari Uppsala University Swedia dan Aris Dreismann dari
Universitas Berlin. Saya yakin mereka takkan sinis lagi."
"Subhanalah. Bisakah saya melihat ayat
yang ditemukan itu?"
Dr. Khan menyodorkan dua halaman kertas. Yang
satu dipenuhi huruf T,C,G dan A. Yang lain huruf Arab yang jelas terbaca,
bahkan 'Qaf' dengan dua titiknya. Saya menanyakan artinya.
"Surat Al Baqarah ayat 6; bagi orang tak
beriman, sama saja bagi mereka apakah kamu akan mengingatkan mereka atau tidak;
mereka tak akan percaya. Halaman yang satu lagi memuat kombinasi nucleotida.
Setiap tiga kode melambangkan satu huruf Arab."
Dr. Khan menarik satu kertas lagi yang memuat
huruf A,T,G dan C secara vertikal untuk nucleotida pertama dan horizontal untuk
yang kedua dan ketiga. "Bukan asam amino yang kita dapatkan., melainkan
dua kode menghasilkan satu huruf Arab.
Bahkan ada satu kodon yang melambangkan tanda berhenti ayat. Subhanallah,
penemuan ini benar-benar rahmat besar."
"Apakah ada pesan untuk para
pembaca?"
"Semoga penerbitan buku saya, 'Quran dan
Genetik' semakin menyadarkan umat Islam, Islam jalan hidup yang lengkap. Kita
tidak bisa memisahkan agama dari ilmu, politik,
pendidikan atau seni. Semoga non muslim menyadari, tak ada gunanya
mepertentangkan ilmu dengan agama."
Saya menghirup minuman saya, menatap mata coklat
Dr. Khan seksama. Saya yakin, saya insya Allah sedang menatap masa depan umat..
(Muth)
Dari edisi perdana North
American Muslim Science Journal Okt '99
PO Box 140306 Dallas, Tx 75214
Amerika.
Penelitian Dr. Ahmad Khan
SameerChouwadhary
Ketika menjejakkan kaki di kantor Dr. Ahmad
Khan, perasaansaya berkata, wawancara kali ini bukanlah wawancara biasa.
Perasaan ini muncul karena salam penuh
semangat Dr. Ahmad Khan. Mata Dr. Khan
berbinar-binar. Dia seperti sedang menekan kebahagiaan yang luar biasa.
Lelaki di hadapan saya bukanlah Dr. Khan
yang dikenal rekannya sebagai pria
lembut dan pemalu. Dr. Khan yang ini penuh
percaya diri dan tenang.
Saya mulai bertanya-tanya pada diri sendiri
apakah saya tidak salah mendengar berita yang membawa saya kepadanya? Dr. Khan menuturkan, dia tidak hanya
menemukan bukti tentang pengarang Al
Qur'an, namun juga 'pengarang' manusia!
Hanya sedikit yang saya ketahui ketika
melangkahi pintu lab genetik. Saya tidak
mengira, saya akan menemui ilmuwan yang penemuannya akan sehebat Galileo,
Newton atau Einsten. Saya pikir saya
akan sekedar mewawancarai perkembangan
bukunya tentang genetik dan Islam. Saya
merancang pertanyaan sekitar moralitas kloning, sedikit sisipan tentang ilmu genetik , dan bagaimana
menempatkan genetik dalam perspektif Islam. Bayangan saya berantakan. Saya ternganga.
"Anda bercanda, kan?"
"Tidak! Subhanallah! Tidak!" Dia
tertawa sangat lebar sembari menyingkirkan tumpukan kertas di mejanya. Saya
menoleh pada dinding kantornya. Kalau tidak karena kaligrafi ayat kursi dan
foto keluarga, dinding itu kosong. Tidak ada
pertanda ruangan ini ditempati lulusan summa cumlaude dari Duke University. Walau dia ilmuwan muda yang
tengah menanjak, terlihat cintanya tertumpah hanya untuk Allah dan penelitiannya. Ijasah dan penghargaan,
baginya, sekedar sebentuk kertas.
Pertanyaan yang saya siapkan tidak sesuai
lagi. Saya mencoba menggali bagaimana sebenarnya penemuan dan apa sesungguhnya yang dia dapatkan. "Telah
beberapa tahun sejak pendidikan doktoral, saya berpikir tentang kemungkinan
adanya informasi lain selain konstruksi
polipeptida yang dibangun dari kodon DNA. Setelah satu sholat Jum'at, saya mendapatkan
gambaran samar. Saat itu imam membaca
satu ayat dan saya mengaitkannya
dengan DNA."
Dr. Khan bangkit, meraih Al Quran di rak
tertingginya. Al Quran itu lecek. Kombinasi yang menarik. Ilmuwan dan pecinta
kitab suci. Dr. Khan mencium Al Quran dan membuka halaman tertentu. "Audhu
billahi min asy syatan ir-rajiim. Bismillah Ir-Rahma Ir Rahiim. Sanuriihim
ayatinaa filafaaqi wafi anfusihim hatta yatabayyana lahum annahu ul-Haqq...,
Kemudian akan Kami tunjukkan tanda-tanda
kekuasaan Kami pada alam dan dalam diri
mereka, sampai jelas bagi mereka bahwa ini adalah kebenaran."
"Surat apa itu?"
"Fussilat ayat 53. Kamu mungkin pernah
mendengar ilmuwan non muslim bernama Keith Moore?"
"Rasanya. Bisa menyegarkan ingatan
saya?"
"Keith Moore ahli embriologi. Setelah
membaca Quran, dia melihat kesamaan antara penjelasan Quran dengan ilmu modern.
Dari sini, bisa kita simpulkan Quran memberikan bukti kebenaran dalam diri
kita. Empat belas abad yang lalu,
mikroskopis belum dikenal.
Saya lantas menyadari Quran memiliki beberapa
tingkatan arti Sebagian hanya diketahui Allah. Ketika mendengar surat itu, saya
lihat 'ayatinaa', menggunakan kata yang sama maknanya dengan ayat Allah. Dan
'ayatinaa' ini ada di dalam diri manusia. Saya mempelajari genetik Saya memperkirakan ayat yang dimaksud ada dalam DNA kita."
"Spekulasi bukan?"
"Pertama kali, ya. Selanjutnya saya
memperoleh petunjuk samar.
Ada kemungkinan ayat Quran bagian gen manusia.
Satu hal yang perlu dicatat, banyak DNA hadir tanpa memproduksi protein sama
sekali. Area tanpa produksi ini disebut junk DNA atau DNA sampah. Masya Allah,
ternyata area itu jauh dari makna
sampah. Sebaliknya itu adalah kata dari
Allah, Pencipta, tanda kebesaran Allah, bahwa Allah yang memberi nafas kehidupan kita."
"Bagaimana Anda menguji hipotesa Anda
dan dengan siapa lagi Anda mendiskusikan ini?"
"Lab Gen mendapatkan proyek dari
pemerintah untuk meneliti gen dan kecerdasan. Ketika ide ini muncul, kami
sedang berkosentrasi pada area kromosom 19. Saya berdiskusi dengan adik
lelaki saya, Imran. Imran ahli analisa
sistem. Saya mengajaknya berpikir
tentang cara
menemukan ayat Qur'an dalam kromosom 19.
Ini pekerjaan sulit. Kami harus menemukan
huruf Arab yang mungkin dibentuk dari kodon melalui sistem perlambangan
dan meneliti apakah kombinasi itu
menghasilkan ayat Quran.
Januari tanggal 2, pukul 2 pagi lalu kami
menemukan ayat yang pertama, alhamdulillah. Audhu billahi min asy syatan
ir-rajiim. Bismillah Ir-Rahma Ir Rahiim. Iqra bismi rabbika ladzi khalq.
Bacalah dengan nama Tuhan yang menciptakan!"
"Ayat yang juga pertama diturunkan pada
Rasulullah SAW?"
"Ya! Saya juga terkejut. Begitu kami
menemukan ayat pertama, ayat yang lain muncul satu demi satu secara cepat.
Sejauh ini kami telah menemukan 1/10 ayat Quran. Setelah itu tersendat.
Kendalanya masih banyak gen yang belum diteliti ilmuwan.
Walaupun kami ingin menyebarkan penemuan kami
secepatnya, kami harus meyakinkan kepala kami terpasang dengan benar. Beberapa
pekan lalu saya berdiskusi dengan beberapa ahli genetik. Semoga penemuan ini
bisa disebarluaskan musim gugur ini.
Saya yakin penemuan ini luar biasa dan saya
berani mempertaruhkan karir saya untuk ini. Saya telah membicarakan penemuan
saya dengan dua rekan lab saya. Percayalah,
ini kali pertama Clive dan Martin (dua rekan kerja) mau berdiskusi
tentang agama atau Islam. Saya juga menyurati dua ilmuwan yang selama ini sinis terhadap Islam;
Dan Larhammar dari Uppsala University Swedia dan Aris Dreismann dari
Universitas Berlin. Saya yakin mereka takkan sinis lagi."
"Subhanalah. Bisakah saya melihat ayat
yang ditemukan itu?"
Dr. Khan menyodorkan dua halaman kertas. Yang
satu dipenuhi huruf T,C,G dan A. Yang lain huruf Arab yang jelas terbaca,
bahkan 'Qaf' dengan dua titiknya. Saya menanyakan artinya.
"Surat Al Baqarah ayat 6; bagi orang tak
beriman, sama saja bagi mereka apakah kamu akan mengingatkan mereka atau tidak;
mereka tak akan percaya. Halaman yang satu lagi memuat kombinasi nucleotida.
Setiap tiga kode melambangkan satu huruf Arab."
Dr. Khan menarik satu kertas lagi yang memuat
huruf A,T,G dan C secara vertikal untuk nucleotida pertama dan horizontal untuk
yang kedua dan ketiga. "Bukan asam amino yang kita dapatkan., melainkan
dua kode menghasilkan satu huruf Arab.
Bahkan ada satu kodon yang melambangkan tanda berhenti ayat. Subhanallah,
penemuan ini benar-benar rahmat besar."
"Apakah ada pesan untuk para
pembaca?"
"Semoga penerbitan buku saya, 'Quran dan
Genetik' semakin menyadarkan umat Islam, Islam jalan hidup yang lengkap. Kita
tidak bisa memisahkan agama dari ilmu, politik,
pendidikan atau seni. Semoga non muslim menyadari, tak ada gunanya
mepertentangkan ilmu dengan agama."
Saya menghirup minuman saya, menatap mata coklat
Dr. Khan seksama. Saya yakin, saya insya Allah sedang menatap masa depan umat..
(Muth)
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as