Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    bid'ah maulud nabi

    kutubuku
    kutubuku
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 297
    Join date : 18.06.10
    Age : 36
    Lokasi : rahasia

    bid'ah maulud nabi Empty bid'ah maulud nabi

    Post by kutubuku Sat Jul 03, 2010 7:26 pm

    BAGIAN 34


    PERINGATAN MAULID NABI








    Dalam peringatan maulid yang diselenggarakan, sering terjadi
    kemungkaran, bid'ah dan pelanggaran terhadap syari'at Islam.





    Peringatan maulid tidak pernah diselenggarakan oleh
    Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Salam, juga tidak oleh para sahabat, tabi'in
    dan imam yang empat, serta orang-orang yang hidup di abad-abad kekayaan Islam.
    Lebih dari itu, tak ada dalil syar'i yang menyerukan penyelenggaraan maulid
    Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Salam tersebut.





    Untuk lebih mengetahui hakikat maulid, marilah kita ikuti
    uraian berikut:





    Kebanyakan orang-orang yang menyelenggarakan peringatan
    maulid, terjerumus pada perbuatan syirik. Yakni ketika mereka me-nyenandungkan:





    "Wahai Rasulullah, berilah kami pertolongan dan
    bantuan.


    Wahai Rasulullah, engkaulah sandaran (kami).


    Wahai Rasulullah, hilangkanlah derita kami.


    Tiadalah derita (itu) melihatmu, kecuali ia akan melarikan
    diri."





    Seandainya Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Salam
    mendengar senandung tersebut, tentu beliau akan menghukuminya dengan syirik
    besar. Sebab pemberian pertolongan, tempat sandaran dan pembebasan dari segala
    derita adalah hanya Allah semata. Allah berfirman,





    "Atau siapakah yang memperkenankan (do'a) orang yang
    dalam kesulitan apabila ia berdo'a kepadaNya, dan yang menghilang-kan kesusahan
    ... ?" (An-Naml: 62)





    Allah memerintahkan Rasulullah agar memaklumkan kepada
    segenap manusia,


    "Katakanlah, 'Sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan
    sesuatu kemudharatan pun kepadamu dan tidak (pula) sesuatu
    ke-manfa'atan'." (Al-Jin: 21)





    Dan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Salam sendiri bersabda,


    "Bila engkau meminta maka mintalah Kepada Allah, dan
    jika engkau memohon pertolongan maka mohonlah pertolongan kepada Allah."
    (HR. At-Timidzi, ia berkata hadits hasan shahih)





    Kebanyakan perayaan maulid yang diadakan adalah berlebihan
    dan menambah-nambah dalam menyanjung Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Salam .
    Padahal Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Salam melarang hal tersebut.Rasulullah
    Shallallaahu 'alaihi wa Salam bersabda,





    "Janganlah kalian berlebihan dalam memujiku sebagaimana
    orang-orang Nasrani berlebihan dalam memuji Isa bin Maryam. Aku tak lebih
    hanyalah seorang hamba, maka katakanlah (pada-ku), Abdullah (hamba Allah) dan
    RasulNya." (HR. Al-Bukhari)





    Dalam ulang tahun perkawinan dan lainnya, terkadang
    dituturkan bahwa Allah menciptakan Muhammad Shallallaahu 'alaihi wa Salam dari
    cahayaNya, lalu menciptakan segala sesuatu dari cahaya Muhammad. Al-Qur'an
    mendustakan mereka, dalam firmanNya,





    "Katakanlah, 'Sesungguhnya aku ini hanya seorang
    manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku, 'Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu
    itu adalah Tuhan Yang Maha Esa'." (Al-Kahfi: 110)





    Padahal, sebagaimana diketahui, Rasulullah adalah diciptakan
    dengan perantara seorang bapak dan seorang ibu. Ia adalah manusia biasa yang
    dimuliakan dengan diberi wahyu oleh Allah.





    Dalam peringatan maulid tersebut, sebagian mereka
    menyenandungkan bahwa Allah menciptakan alam semesta karena Muhammad. Al-Qur'an
    mendustakan apa yang mereka katakan itu.


    Allah berfirman,


    "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
    supaya mereka menyembahKu." (Adz-Dzaariyaat: 56)





    Merayakan hari kelahiran Isa Al-Masih adalah tradisi
    orang-orang Nasrani. Demikian pula dengan perayaan hari ulang tahun setiap
    anggota keluarga mereka. Lalu, umat Islam ikut-ikutan meraya-kan bid'ah
    tersebut. Yakni merayakan hari kelahiran Nabi mereka, juga ulang tahun
    kelahiran setiap anggota keluarganya. Padahal Rasulullah Shallallaahu 'alaihi
    wa Salam telah memperingatkan,





    "Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk
    golongan mereka." (HR. Abu Daud, hadits shahih)





    Dalam peringatan maulid Nabi tersebut, banyak terjadi
    ikhtilath (laki-laki dan perempuan di satu tempat, masing-masing tidak dipisahkan dalam tempat khusus), hal
    yang sesungguhnya di-haramkan oleh Islam.





    Uang yang dibelanjakan untuk keperluan dekorasi, kon-sumsi,
    transportasi dan sebagainya terkadang mencapai jutaan. Uang banyak yang habis
    dalam sekejap itu –padahal mengumpulkannya sering dengan susah payah–
    sesungguhnya lebih dibutuhkan umat Islam untuk kepentingan yang lain. Seperti
    membantu fakir miskin, memberi beasiswa belajar bagi anak-anak orang Islam yang
    tidak mampu, menyantuni anak yatim dan sebagainya. Disamping, dalam peringatan
    maulid tersebut, sering terjadi pemborosan. Sesuatu yang amat menyenangkan
    orang-orang kafir, karena barang produksi mereka laku. Padahal Rasulullah
    melarang secara tegas menyia-nyiakan harta.





    Waktu yang dipergunakan untuk mempersiapkan dekorasi,
    konsumsi dan transportasi sering membuat lengah para penyelenggara maulid,
    sehingga tak jarang sebagian mereka sampai meninggalkan shalat.





    Sudah menjadi tradisi dalam peringatan maulid, bahwa di
    akhir bacaan maulid sebagian hadirin berdiri, karena mereka mempercayai pada
    waktu itu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Salam hadir. Ini adalah kedustaan
    yang nyata. Sebab Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman,





    "Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka
    di-bangkitkan." (Al-Mu'minuun: 100)





    Yang dimaksud barzakh (dinding) pada saat tersebut adalah
    pembatas antara dunia dengan akhirat. Anas bin Malik Radhiallaahu anhu berkata,





    "Tidak ada seorang pun yang lebih dicintai oleh para
    sahabat daripada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Salam. Tetapi jika mereka
    melihat Rasulullah, mereka tidak berdiri untuk (menghormati) beliau, karena
    mereka tahu bahwa Rasulullah membenci hal tersebut." (HR. Ahmad dan
    At-Tirmidzi, hadits shahih)





    Sebagian orang mengatakan, "Dalam maulid, kami memba-ca
    sirah Rasul (perjalanan hidup Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Salam ). Tetapi
    pada kenyataannya mereka melakukan hal-hal yang bertentangan dengan
    sabda dan perjalanan hidup beliau. Seorang yang mencintai Rasulullah
    Shallallaahu 'alaihi wa Salam adalah yang membaca sirah beliau setiap hari
    bukan setiap tahun. Belum lagi bahwa pada bulan Rabi'ul Awal, bulan kelahiran
    Nabi, juga merupakan bulan di mana Rasulullah wafat. Karena itu, bersuka cita
    di dalamnya tidak lebih utama daripada berkabung pada bulan tersebut.





    Tak jarang peringatan maulid itu berlarut hingga tengah
    malam, sehingga menjadikan sebagian mereka paling tidak mening-galkan shalat
    Shubuh secara berjama'ah, atau malahan tidak melakukan shalat Shubuh.





    Banyaknya orang yang menyelenggarakan peringatan mau-lid
    bukan suatu alasan bagi pembenaran hal tersebut. Sebab Allah Subhannahu wa
    Ta'ala berfirman,


    "Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di
    muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah."
    (Al-An'am: 116)


    Hudzaifah berkata, "Setiap bid'ah adalah sesat,
    meskipun oleh manusia hal itu dianggap baik."





    Hasan Al-Bashri berkata, "Sesungguhnya Ahlus Sunnah,
    sejak dahulu adalah kelompok minoritas di antara manusia. Demikian pula, sampai
    saat ini mereka adalah minoritas. Mereka tidak mengi-kuti para tukang maksiat
    dalam kemaksiatan mereka, tidak pula para ahli bid'ah dalam perbuatan bid'ah
    mereka. Mereka bersabar atas sunnah-sunnah mereka, sampai mereka menghadap
    Tuhan mereka. Demikianlah, karena itu jadilah Ahlus Sunnah".





    Sesungguhnya yang pertama kali mengadakan peringatan maulid
    adalah Raja Al-Mudzaffar di negeri Syam, pada awal abad ke tujuh hijriah.
    Sedangkan yang pertama kali mengadakan maulid di Mesir yaitu Bani Fathimah.
    Mereka itu, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Katsir adalah orang-orang kafir dan
    fasik. Bukalah kembali bab "Kuburan-kuburan Yang Diziarahi."

      Waktu sekarang Thu May 09, 2024 5:23 am