Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    sifat wudhu nabi

    admin
    admin
    Admin
    Admin


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 688
    Join date : 19.03.10
    Age : 36
    Lokasi : Malang-Indonesia

    sifat wudhu nabi Empty sifat wudhu nabi

    Post by admin Mon Feb 28, 2011 10:06 am


    Bismillaahirrahmaanirrahiim

    WUDHU'......
    Secara bahasa, bila dibaca dhammah artinya melakukan wudhu'. Dibaca fathah: air wudhu.
    Secara syari'at ialah menggunakan air yang suci (memenuhi syarat) untuk membersihkan anggota-anggota tubuh tertentu yang sudah diterangkan berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadist. Dasar-dasar Perintah Wudhu':
    1. Al-Maidah (5): 6.
    Hai orang-orang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata-kaki,...

    2. Al-Hadist: HSR (Hadist Sahih Riwayat) Bukhary-Fathul Baary, I:206; Muslim, no. 225)
    Dari Abu Hurairah, Rasulullooh saw bersabda:
    Allah tidak menerima shalat salah seorang diantara kamu apabila ia berhadats, sehingga ia berwudhu'.

    3. Al-Hadist: HSR-Muslim, I:160).
    Dari Ibnu Umar: Sesungguhnya aku mendengar Rasulullooh saw bersabda:
    Allah tidak akan menerima sholat (orang)yang tidak bersuci dan tidak menerima shodaqah dari hasil penipuan (khianat).

    4. Al-Hadist: HSR Abu Dawud, no. 3760; Tirmidzi, no. 1848 (Hasan-Sahih) dan Nasa'i I:73).
    Dari Ibnu Abbas, telah bersabda Rasulullooh saw:
    Hanyalah aku diperintah berwudhu', apabila aku hendak sholat. (Hadis ini disahihkan oleh Muh.Nashiruddin Al-Albany dalam "Sahih Jaami'us Shaghiir, no. 2333).

    5. Al-Hadist: HSR Abu Dawud, no.60; Tirmidzi, no.3; Ibnu Majah no.275).
    Dari Abu Sa'id, telah bersabda Rasulullooh saw:
    Kunci sholat adalah bersuci, tahrimnya adalah takbir dan tahlilnya adalah salam. (Disahihkan oleh MNA-A dam "Sahih Jaami'us Shaghiir, no. 5761).




    MANFAAT WUDHU

    1. HSR-Muslim, I:1151.dan Mukhtaashar Muslim, no.133.
    Dari Abu Hurairah r.a., telah bersabda Rasulullooh saw:
    Maukah aku tunjukkan kepada kalian beberapa hal yang dengan itu Allah akan menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajat kalian? Mau Ya Rasulullooh, ujar mereka. Sabda beliau: yaitu menyempurnakan wudhu' ketika dalam keadaan sulit, sering melangkah menuju ke Masjid (untuk sholat berjama'ah), dan menunggu sholat (berikutnya) sesudah selesai mengerjakan sholat , yang demikian itu adalah perjuangan (ribath+), perjuangan (sekali lagi), perjuangan.

    2. HSR Muslim, I:148 dan Mukht.Muslim no. 121.
    Dari Abu Hurairah, Rasulullooh bersabda:
    Apabila seorang hamba Muslim(mu'min) berwudhu, lalu ia mencuci wajahnya, maka akan keluar dari wajahnya setiap dosa yang pernah ia lihat (yang haram) dengan matanya bersamaan dengan air atau bersama tetesan air yang terakhir; bila ia mencuci kedua tangannya, keluar dari kedua tangannya setiap dosa yang pernah dilakukan oleh kedua tangannyabersamaan dengan air atau tetesan air yang terakhir. Dan bila ia mencuci kedua kakinya, akan keluar dosa-dosa yang dilakukan oleh kedua kakinya bersamaan dengan air atau bersamaan dengan tetesan air yang terakhir, hingga ia keluar dalam keadaan bersih dari dosa.

    3. HSR Ahmad,V:252.
    Dari Abu Umamah, telah bersabda Rasulullooh saw:
    Apabila seorang muslim berwudhu' maka akan keluar dosa-dosanya dengan sebab mendengar, melihat, dari tangannya dan dari kedua kakinya. Apabila ia duduk (menanti sholat), ia masuk dalam keadaan diampuni dosa-dosanya.
    Hadis ini dihasankan dalam MNA-A "Sahih Jami'us Shaghiir, no.461.

    4. HSR Muslim I:140.
    Dari Abu Malik Ay'ariy, telah bersabda Rasulullooh saw.:
    Bersuci itu sebagian dari iman, alhamdulillah akan memenuhi timbangan, subhanallooh dan alhamdulillaah keduanya akan memenuhi antara langit dan bumi, sholat adalah cahaya, shodaqoh adalah bukti, shobar adalah sinar, dan Al-Qur'an adalah hujjan atasmu atau bagimu. Dan setiap manusia pergi menjual dirinya, MAKA ADA YANG MEMERDEKAKAN DIRINYA, dan pula yang MEMBINASAKAN DIRINYA.

    5. HSR Muslim III:133.
    Dari Usman ra., telah bersabda Rasulullooh saw:
    Barangsiapa yang berwudhu, lalu ia sempurnakan wudhunya, niscaya akan keluar dosa-dosanya dari tubuhnya, sampai keluar (dosa-dosa) dari bawah kuku-kuku jarinya.


    1. N I A T.

    Niat artinya sengaja dengan penuh kesungguhan hati untuk mengerjakan wudhu' semata-mata karena menaati perintah Allah SWT dan Rasulullooh Muhammad saw.. Ibnu Taimiyah berkata tempat NIAT adalah dihati bukan di lisan (ucapan) dalam semua masalah ibadah. Dan seandainya ada yang mengatakan bahwa lisannya berbeda dengan hatinya, maka yang diutamakan adalah apa yang diniatkan dalam hatinya dan bukanlah yang diucapkan. Dan seandainya seorang berkata dengan ucapannya yang niatnya tidak sampai kehati maka tidaklah mencukupi untuk ibadah, karena niat adalah kesengajaan dan kesungguhan dalam hati. (Majmuu'atir-Rasaa-ilil-Kubro:I:243).
    Rasulullooh menerangkan:
    Dari Umar bin Khotab, ia berkata, Telah bersabda Rasulullooh saw:
    "Sesungguhnya segala perbuatan tergantung kepada niat, dan manusia akan mendapatkan balasan menurut apa yang diniatkannya......(lanjutan hadiest tsb:...."Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan RasulNya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan RasulNya, dan barangsiapa yang hijrahnya karena keduniaan yang hendak diperolehnya atau disebabkan karena wanita yang hendak dikawininya, maka hijrahnya itu adalah karena tujuan-tujuan yang ingin dicapainya itu). HSR (Hadiest Sahih Riwayat) Bukhory, Fathul Baary I:9; Muslim, 6:48).

    2. TASMIYAH (membaca Basmallah).
    Dari Abu Hurairoh ra., ia berkata:
    Telah bersabda Rasulullooh saw: "Tidak sempurna wudhu' bagi yang tidak menyebut nama Allah padanya (HR. Ibnu Majah 339; Tirmidzi 26; Abu Dawud 101). Kata Syaikh Al-Albany: Hadist ini SAHIH. Lihat Shahih Jami'us Shoghiir, no. 7444. Katanya, hukum TASMIYAH adalah wajib. Juga pendapat ini dipilih oleh Imam Ahmad dan Syaukany, Insya Allah ini yang benar. Walloohu a'lamu (Lihat Tamaamul minnah fii tahriiji fiqhis Sunnah, p. 89 dan As-Sailul Jiraar, I:76-77). Hadist ini juga ditulis dalam Ahmad, 2:418; Hakim 1:146; Baihaqi 1:43 dan Daraquthny p.29.

    Dari Anas ra. ia berkata: sebagian para sahabat Nabi saw mencari air untuk berwudhu', lalu Rasulullooh bersabda:
    "Apakah ada di antara kalian orang yang mempunyai air (membawa air)? Kemudian beliau meletakkan tangannya ke dalam air tsb. seraya berkata: BERWUDHU' LAH kalian dengan membaca BISMILLAH (Wa yaquulu tawadh-dho-uu BISMILLAAHI)!! .........(lanjutan hadistnya:....... lalu aku melihat air keluar dari jari-jari tangannya, hingga mereka berwudhu' (semuanya) sampai orang terakhir berwudhu'.
    Kata Tsabit: Aku bertanya kepada Anas:
    Berapa engkau lihat jumlah mereka?? Kata Anas: kira-kira jumlahnya ada tujuh puluh orang. (HSR. Bukhory I:236; Muslim 8: 411 dan Nasa'i no.78).



    3. MENCUCI KEDUA TELAPAK TANGAN.

    Dari Humran bin Abaan, bahwasanya "Usman minta dibawakan air untuk wudhu', lalu ia mencuci kedua telapak tangannya tiga kali ................... , kemudian ia berkata:
    "Aku melihat Rasulullooh saw. berwudhu seperti wudhu' saya ini (lihat HSR. Bukhary dalam Fathul Baary I:259 no.159;160;164;1934 dan 6433 dan Muslim 1:141)

    Dari Abu Hurairah, ia berkata: telah bersabda Rasulullooh saw. Bila salah seorang diantaramu bangun tidur, janganlah ia memasukkan tangannya kedalam bejana, sebelum ia mencucinya tiga kali, karena ia tidak tahu dimana tangannya itu bermalam (HSR. Bukhary, Fathul Baary, 1:229). Hadist yang bunyinya mirip tetapi dari jalur lain yaitu Abdullah bin Zaid (lihat HSR Bukhary, Fathul Baary 1:255 dan Muslim 3:121). JUga dari Aus bin Abi Aus, dari kakeknya (HSR Ahmad 4:9 dan Nasa'i 1:55).


    4. BERKUMUR-KUMUR (MADHMADHOH) DAN MENGHIRUP AIR KEHIDUNG (ISTINSYAAQ)

    Dari Abdullah bin Zaid al-Anshori, ketika diminta mencontohkan cara wudhu' Rasulullooh saw..............hingga ia berkata:
    "Lalu ia (Rosulullooh saw.) berkumur-kumur dan menghirup air kehidung dari satu telapak tangan, ia lakukan yang demikian tiga kali (HSR. Bukhary dan Muslim /lihat dari hadist-hadist di nomor 3).

    Dari Amr bin Yahya, ia berkata: Lalu ia berkumur-kumur dan menghirup air kehidung dan menyemburkan dari tiga cidukan (HSR Muslim 1:123 dan 3:122).

    Dari Abu Hurairah, bahwasanya Nabi saw. bersabda:
    Apabila salah seorang dari kamu berwudhu, maka hiruplah air kehidung kemudian semburkanlah (HR Bukhary, Fathul Baary 1:229; Muslim 1:146 dan Abu Dawud no.140).

    Dari Laqith bin Shobroh, ia berkata:
    Ya Rasulullooh! Beritahukanlah kepadaku tentang wudhu'! Beliau bersabda: "sempurnakanlah wudhu', menggosok sela-sela jemari dan bersungguh-sungguhlah dalam menghirup air kehidung, kecuali kalau kamu berpuasa". (HR. Abu Dawud no.142; Tirmidzi 38; Nasa'i 114 dan Ibnu Majah no.407).
    Hadist ini disahihkan oleh Ibnu Hibban dan Hakim dan disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi dan disahihkan juga oleh Nawawy (Lihat Ta'liq atas Syarah Sunnah lil Imam Al-Baghowy, 1:417).

    Dari Abdu Khoir, ia berkata: Kami pernah duduk memperhatikan Ali ra. yang sedang berwudhu', lalu ia memasukkan tangan kanannya yang penuh dengan air dimulutnya berkumur-kumur sekaligus menghirup air kedalam hidungnya, serta menghembuskannya dengan tangan kiri. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali, kemudian ia berkata, barangsiapa yang senang melihat cara bersucinya rasulullooh saw. maka inilah caranya (HR Ad-Daarimy 1:178). Kata Al-Albany sanadnya shahih (lihat Misykaatul Mashaabih 1:129 no.411).


    5. MEMBASUH MUKA

    Batas Muka meliputi, mulai dari tempat tumbuhnya rambut dikepala sampai kejenggot dan dagu, dan dari samping mulai dari tepi telinga sampai tepi telinga berikutnya.

    Firman Allah S. Sl-Maidah (5):6
    Dan basuhlah muka-mukamu.

    Bukhory dan Muslim meriwayatkan dari Humran bin Abaan, bahwa Utsman minta air wudhu, lalu ia menyebut sifat wudhu Nabi s.a.w., ia berkata:
    "kemudian membasuh mukanya tiga kali" (Bukhory I:48; Fathul Baary I:259,
    No.159 Dan Muslim I:141)


    6. MENCUCI JENGGOT (TAKHLIILUL LIHYAH)

    Berdasarkan hadits Utsman ra. :
    Bahwasanya Nabi saw. mencuci jenggotnya. (HR. Tirmidzi no.31, ia berkata hadist ini HASAN-SAHIH; Ibnu Majah no.430; Ibnul Jarud, hal,43; Hakim I:149 dan ia berkata: SANADNYA SAHIH). Hadist ini disahihkan pula oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban (LIhat Ta'liq syarah Sunan Imam al-Baghowy I:421).

    Dari Anas ra. bahwa Nabi saw. bila berwudhu' mengambil seciduk air (ditelapak tangannya), kemudian dimasukkannya kebawah dagunya, lalu ia menyela-nyela jenggotnya seraya bersabda:
    "Beginilah Robb-ku 'Azza wa Jalla menyusuh aku" (HSR. Abu Dawud, no.145; Baihaqy I:154 dan Hakim I:149). Syaikh Al-Albany berkata Hadist ini sahih (Shahih Jaami'us Shoghiir, No. 4572).

    Sebagian ulama berpendapat bahwa mencuci jenggot ini wajib, tetapi sebagian mengatakan wajib untuk mandi janabat dan sunnah untuk wudhu, Imam Ahmad termasuk yang menyetujui pendapat terakhir ('Aunul Ma'bud I:247).



    7. MEMBASUH KEDUA TANGAN SAMPAI KESIKU.

    Allah berfirman S.Al-Maidah (5):6
    Dan basuhlah tangan-tanganmu sampai siku.

    Dari Humron bin Abaan bahwa Utsman minta air wudhu', lalu ia menyebut sifat (tatacara) wudhu' Nabi saw., kemudian Humron berkata:
    Kemudian ia membasuh tangannya yang kanan sampai siku, dilakukan tiga kali dan yang kiri demikian pula. (Lihat hadist yang sama dalam membasuh muka, SAHIH).


    Dari Nu'aim bin Abdullah Al Mujmir, ia berkata: Aku pernah melihat Abu Hurairah berwudhu', lalu ia menyempurnakanwudhu'nya, kemudian ia membasuh tangan kanannya hingga mengenai bagian lengan atasnya, kemudian membasuh tangan kirinya hingga mengenai bagian lengan atasnya............ dan diakhir Hadist ia berkata: demikianlah aku melihat Rasulullooh saw. berwudhu' (HSR. Muslim, I:246 atau Shohih Muslim, I:149/Daarul Fikr,cet.).

    Dari Jabir r.a. bahwa Nabi saw. bila berwudhu' mengalirkan air atas kedua sikunya (HR. Daruquthni, I:15; Baihaqy, I:56). Ibnu Hajar mengatakan Hadist ini Hasan, dan Syaikh Al-Albany berkata SAHIH (Shohih Jaami'us Shoghiir, no.4574.


    8. MENGUSAP KEPALA, TELINGA DAN SORBAN.

    Allah berfirman: S.Al-Maidah (5):6
    Dan usaplah kepala-kepalamu.

    Yang dimaksud disini adalah mengusap seluruh kepala, dan bukanlah sebagian kepala (Lihat Al-Mughni, I:112 & I:176 dan Nailul Authar, I:84 & I:193).

    Dari Abdullah bin Zaid, bahwa Rasulullooh saw.
    mengusap kepalanya dengan dua tangannya, lalu ia menjalankan kedua tangannya kebelakang kepala dan mengembalikannya, yaitu beliau mulai dari bagian depan kepalanya, kemudian menjalankan kedua tangannya ketengkuknya, lalu mengembalikan kedua tangannya tadi ke tempat dimana ia memulai (HSR. Bukhory I:54-55; Muslim I:145; Sahih Tirmidzi No.29; Abu Dawud no.118; Sahih Ibnu Majah no.348; Nasa'i I:71-72 dan Ibnu Khuzaimah no.173. Dalam Fathul Baary I:289 no.185. Dalam Nailul Author I:183. Hukumnya WAJIB.

    TELINGA
    Dari Abu Umamah, ia berkata: Nabi saw. pernah berwudhu', lalu beliau membasuh mukanya tiga kali; membasuh kedua tangannya tiga kali dan mengusap kepalanya dan ia berkata: DUA TELINGA ITU TERMASUK KEPALA (HSR. Tirmidzi no.37; Abu Dawud no.134 dan Ibnu Majah no.444). Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albany berkata: Hadist ini sahih dan mempunyai banyak jalan dari beberapa sahabat (lih.Silsilah Alhaadits Shohihah juz I: 47-57).

    Dari Rubayyi' binti Mu'awwidz, bahwasanya Nabi saw. mengusap kepalanya dengan air sisa yang ada di tangannya. (HR. Abu Dawud no.130 & Sahih Abu Dawud no.120, hadist ini dihasankan oleh Abu Dawud).
    Dari Abdullah bin Zaid: Bahwa pernah melihat Nabi saw. berwudhu' lalu beliau mengusap kepalanya dengan air yang bukan dari sisa kedua tangannya. (Sahih Tirmidzi no.32; Abu Dawud no.120 & Sahih Abu Dawud no.111).


    Dari Abdullah bin Amr.- tentang sifat wudhu' nabi saw., kemudian ia berkata:"
    Kemudian beliau saw. mengusap kepalanya dan dimasukkan kedua jari telunjukknya dikedua telingannya, dan diusap (daun telinga) dengan kedua ibu jarinya. (HR. Abu Dawud no.135, Nasa'i no.140 dan Ibnu Majah, no.422 dan disahihkan oleh Ibnu Khuzaimah).
    Kata Ibnu Abbas: bahwa Nabi saw. mengusap kepalanya dan dua telinganya bagian luar dan dalamnya (HSR. Tirmidzi no.36; Ibnu Majah no.439; Nasaiy I:74; Baihaqy I:67 dan Irwaaul Gholil no.90).


    MENGUSAP ATAS SORBAN
    Amr bin Umayah Adh-Dhamriy, ia berkata: Aku pernah melihat Rasulullooh s.a.w. mengusap atas serbannya dan dua sepatunya. (HSR=Hadist Sahih Riwayat; Bukhory, I:59; Fathul Baary, I:308, no.204 dan 205).

    Dari Bilal r.a. ia berkata: Bahwa Nabi s.a.w mengusap atas dua Khufnya (sepatu) dan khimarnya (sorban). (HSR Muslim, I:159, Mukhtashar Shahih Muslim no.141; Nailul Authar I:196).

    Adapun peci/kopiah/songkok, maka tidak boleh diusap atasnya, karena tidak ada kesulitan bagi kita untuk melepaskannya. Walloohu a'lam. Adapu kerudung/jilbab perempuan, maka dibolehkan untuk mengusap di atasnya, karena Ummu Salamah r.a. pernah mengusap jilbabnya. Hal ini disebutkan oleh Ibnu Mundzir (lihat Al-Mughni I:312 dan I:383-384).


    MEMBASUH KEDUA KAKI SAMPAI KEDUA MATA KAKI
    Allah SWT berfirman
    …….Dan basuhlah kaki-kakimu hingga dua mata kaki (S.5(Al-Maidah: 6).

    Dari Abdullah bin 'Amr, ia berkata:
    Rasulullooh s.a.w pernah tertinggal dari kami dalam suatu bepergian, lalu beliau menyusul kami, sedang ketika itu kami terpaksa menunda waktu Ashar sampai menjelang akhir waktunya maka kami mulai berwudhu' dan membasuh kaki-kaki kami. Abdullah bin 'Amr berkata kemudian Rasulullooh s.a.w. menyeru dengan suara yang keras: "Celaka bagi tumit-tumit dari api neraka! beliau ucapkan yang demikian 2 atau 3 kali. (HSR. Bukhory, I:49; Fathul Baary I:265; Muslim, III:132-133).

    Imam Nawawy di dalam syarah Shahih Muslim sesudah membawakan Hadist di atas, beliau berkata, Imam Muslim beristidhal (untuk menjadikan dalil) dari hadist ini tentang wajibnya membasuh kedua kaki dan tidak cukup hanya mengusap saja.

    Dari Nu'aim bin Abdillah al-Mujmir r.a. ia berkata: Aku pernah melihat Abu Hurairah berwudhu', lalu ia mencuci mukanya, kemudian ia menyempurnakan wudhu'nya, lalu ia mencuci tangan kanannya hingga mengenai bagian lengan atasnya, kemudian mencuci tangan kirinya hingga mengenai bagian lengan atasnya, kemudian mengusap kepalanya, kemudian MENCUCI BAGIAN KAKINYA YANG KANAN HINGGA MENGENAI BETISNYA lalu kakinya yang KIRI HINGGA BETISNYA, kemudian berkata:
    Demikianlah aku melihat Rasulullooh s.a.w. berwudhu', dan bersabda: Kalian adalah orang-orang cemerlang muka, kedua tangan dan kaki pada hari Kiamat, karena kalian menyempurnakan wudhu'. Oleh karena itu barangsiapa di antara kalian yang sanggup, MAKA HENDAKLAH IA MEMANJANGKAN KECEMERLANGAN MUKA, DUA TANGAN DAN KAKINYA. (HSR. Muslim I:149 atau Syarah Shahih Muslim no.246).

    Dari Mustaurid bin Syaddaad al Fihry, ia berkata:"Aku pernah melihat Nabi s.a.w bila berwudhu', beliau menggosok jari-jari kedua kakinya dengan jari kelingkingnya. (HSR Abu Dawud, No. 148; Shahih Tirmidzi no.37 dan Shahih Ibnu Majah no. 360). Dalam Shahih Ibnu Majah ia menggunakan kata menyela-nyela sebagai pengganti menggosok-gosok celah-celah jari).


    Chalid Talib
    ctalib@metz.une.edu.au
    tarbiyah@isnet.org
    Disarikan dari buku SHIFAT WUDHU' NABI SAW
    Oleh: Fahd bin Abdur Rahman Asy-Syawib (1408)
    Diterjemahkan oleh: Yazid Abdul Qadir Jawas.





      Waktu sekarang Fri May 10, 2024 2:33 am