Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    jangan takut berjilbab

    kutubuku
    kutubuku
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 297
    Join date : 18.06.10
    Age : 37
    Lokasi : rahasia

    jangan takut berjilbab Empty jangan takut berjilbab

    Post by kutubuku Wed Jun 30, 2010 6:35 pm

    Jangan
    Takut Berjilbab






    Takut? Emangnya uji nyali? Nggak
    cuma uji nyali aja yang bisa bikin orang takut, berjilbab pun ternyata masih
    banyak yang pada takut. Mulai dari takut dicemooh, takut nggak bisa bebas
    beraktivitas, takut gerah, takut sulit dapat pekerjaan hingga takut nggak dapat
    jodoh. Wasyah!


    Padahal kalo dipiki-piki , jilbab adalah
    suatu gaya berpakaian yang lagi tren saat ini, lho. Emang sih beberapa tahun
    yang lalu, jarang banget kita nemuin cewek berjilbab. Tapi saat ini hampir di
    setiap sudut meja, eh, kota banyak muslimah yang sudah mulai sadar untuk
    berjilbab. Di sekolah-sekolah baik yang berbasis Islam atau pun umum, perguruan
    tinggi negeri dan swasta, tempat-tempat kursus hingga di pasar, mal, dan
    pabrik-pabrik, jilbab mulai marak. Bahkan di perkantoran yang dulunya jarang
    banget didapati busana muslimah ini, kini hampir di setiap kantor bisa dijumpai
    wanita muslimah yang berjilbab. Tuh kan, keren nggak sih?


    Tapi ternyata di balik
    hingar-bingar cewek berjilbab, itu belum semuanya mau mengenakannya, sobat.
    Why? Karena banyak di antara mereka yang meskipun mengaku Islam, tapi masih
    juga enggan untuk berjilbab. Banyak sih alasan klise yang bakal dijadikan
    senjata andalan. Mulai dari pendapat yang bilang kalo jilbab tuh busana yang
    nggak gaul, ribet, dan bawaannya gerah mulu, hingga yang paling sering muncul
    nih, nggak siap. Nggak siap? Wah, macam mana pula ini?


    Bahkan ada juga yang mau pake
    jilbab asal dengan syarat dibeliin mobil sedan keluaran terbaru. Walah! Eh…tapi
    ini beneran ada lho.


    Tapi jangan salah, kita kudu
    bersyukur juga, karena ternyata masih ada sodara kita yang sudah niat hati sih
    pingin berjilbab tapi apa daya nggak boleh sama ortu. Dengan alasan kayak anak
    udik-lah, entar sulit dapat kerjaan-lah, lama dapat jodohnya de el el. Ortu
    punya kuasa untuk melarang anaknya berjilbab. Gimana nggak, kalo larangan itu
    disertai ancaman bakal distop uang SPP dan uang saku, bahkan mungkin juga
    distop nggak boleh aktif di rohis (tempat dia sadar tentang wajibnya jilbab).
    Lalu gimana dong cara untuk meyakinkan ortu agar dibolehin pake jilbab?


    Jalin komunikasi yang baik

    Kalo ortumu adalah orang awam yang
    belum ngeh terhadap ajaran Islam, jangan ngambek dulu ketika ortu ngelarangmu
    untuk berjilbab. Namanya juga belum tahu Neng.


    Nah, kalo persoalannya karena
    ortumu belum ngeh dengan Islam, maka seperti kata pepatah, tak kenal maka
    ta'aruf alias kenalan dulu. Kenali Islam dan aturannya. Tugas kamulah
    menyampaikan ini dan itu tentang ajaran Islam, khususnya tentang jilbab kepada
    ortumu. Siap kan? Harus dong ya.


    Sebab, kamu udah diberi kesempatan
    untuk mengenyam pendidikan di sekolah dan mendapat berbagai ilmu, termasuk
    tentang wajibnya jilbab. Itu sebabnya, saatnya kamu yang memahamkan ortu
    tentang masalah ini. Jangan karena nggak boleh berjilbab, terus kamu antipati
    sama ortu dan dendam lagi. Nggak baik itu, Non.


    Sobat muda muslim, ortu melarang
    pasti ada alasannya dong. Nggak ujug-ujug marah bin nepsong begitu. Jadi,
    komunikasikan dulu sama ortu. Bila perlu, dan kayaknya sih perlu banget,
    tanyakan alasan beliau ngelarang kamu berjilbab. Hehehe.. sekadar kamu tahu aja
    dan coba nyocokkin dengan fakta di lapangan, biasanya sih alasan ortu melarang
    kita-kita berjilbab yang paling sering muncul adalah ketakutan. Takut kalo kamu
    sebagai anak perempuannya nanti sulit dapat kerjaan. Pikir mereka, udah
    disekolahkan mahal-mahal cuma mau jadi Bu Nyai , begitu seringnya anggapan mereka terhadap jilbab.


    Ketakutan yang kedua, khawatir
    anaknya sulit dapat jodoh karena terhalang oleh jilbabnya. Ketiga, ortu malu
    punya anak berjilbab karena kebetulan pengalaman ortumu nemuin anak berjilbab
    tuh malu-maluin. Duileee.. sampe segitunya ya? Hehehe


    Kalo alasan pelarangan jilbab
    sudah diketahui kayak gini, sekarang kewajiban kamu untuk memahamkan ortumu.
    Bisa dicoba dengan ngejelasin tentang konsep rizki berkaitan dengan pekerjaan,
    atau pun jodoh yang memang itu semuanya tak ada kaitannya dengan berjilbab or
    nggaknya seseorang. Sebab, banyak juga tuh mereka yang nggak berjilbab dan
    berpakaian mini yang keluar masuk kantor melamar kerjaan tapi nggak dapat-dapat
    (kasihan banget kan?). Sebaliknya banyak juga tuh yang berjilbab karena
    kemampuan dan prestasinya malah bisa jadi dosen, guru, dokter, insiyur,
    wartawan, penulis, ahli kimia dll. Jadi, tulalit banget kalo ngata-ngatain
    bahwa jilbab penghambat dapat kerjaan.


    Begitu juga dengan jodoh. Berapa
    banyak wanita-wanita seksi yang masih melajang di usia tua padahal mereka tidak
    berjilbab. Sebaliknya banyak juga muslimah berjilbab yang masih muda usia
    justru udah mendapatkan jodoh karena ketaatannya pada hukum Allah. Tolong
    yakinkan ortumu dengan janji Allah bahwa wanita yang baik untuk laki-laki yang
    baik dan laki-laki yang baik untuk wanita yang baik, begitu sebaliknya.
    Sehingga tak ada alasan lagi bagi ortumu untuk melarang berjilbab bila mereka
    sudah paham. Oya, jelaskan juga bahwa jilbab adalah kewajiban bagi wanita
    muslimah yang nilainya seperti wajibnya sholat. Catet itu. Bila perlu ditebelin
    dan digaris bawah biar inget.


    Kalo ada yang reseh?

    Mau berbuat baik itu memang nggak
    mudah, sobat. Pasti ada aja suara-suara miring ketika kamu pertama kali
    berjilbab. Ada yang nganggep kamu sok alim, nggak modern, primitif, iseng
    manggil dengan gelar Bu Haji ,
    atau bahkan yang parah adalah mengucilkan kamu dari pergaulan. Terus gimana
    dong?


    Kalo persoalannya mereka yang reseh,
    berarti masih ada celah untuk menasihati, maka jangan ragu untuk ngasih nasihat
    kepada mereka. Katakan bahwa dengan berjilbab, akan memperjelas posisi seorang
    wanita. Kamu bisa jelasin bahwa dengan berjilbab, seorang cewek tuh nggak hanya
    dinilai dari fisiknya semata (emang pelajaran olahraga pake acara penilaian
    fisik?), tapi cewek tuh juga punya kemampuan lain yang lebih layak dinilai.
    Kemampuan otaknya, prestasi belajarnya, keahlian di bidang yang ditekuninya,
    dan keterampilan dalam bidang yang lain juga yang nggak melulu cuma pamer
    fisik. Selain tentunya memiliki akhlak yang baik juga dong. Oya, kamu bisa
    membe-rikan penekanan khusus bahwa berjilbab adalah kewajiban bagi semua cewek
    yang mengaku muslimah dan mukminah. Itu sebabnya, berdosa bagi yang nggak mau
    melaksanakan kewajiban menutup aurat ini.


    Sobat muda muslim, kalo ada teman
    kamu yang nyindir ketika kamu pake jilbab dengan nyebutin kuno dan primitif,
    kamu bisa bilang ke doi. “Emangnya ada jaman primitif pake baju menutup aurat
    dan lengkap seperti jilbab? Wong jaman itu belum ditemukan kain, boro-boro
    menutup aurat.” Betul nggak seh?


    Sebaliknya, jelaskan bahwa mereka
    yang nggak berjilbab dan menutup aurat itulah yang layak mendapat sebutan masih
    primitif. Gubrak!


    Why? Karena banyak cewek yang pake
    baju yang kurang kain or pake baju adeknya yang masih SD. Gimana nggak, kalo
    bajunya ukuran kecil kan auratnya jadi bebas terlihat sama siapa pun. Mungkin
    ada teman kamu yang kemudian beralasan, “ini kan modern”


    Nah, inilah alasan yang
    dibuat-buat. Karena sejatinya ini soal sudut pandang aja. Mungkin bisa dibilang
    perbedaannya hanyalah karena keprimitifan itu dibungkus dengan slogan yang
    bernama modern. Padahal intinya mah
    tetep aja primitif, tul nggak?


    Jurus terakhir, yah…cuekkin aja
    lagi. Kalo dalam hal kebaikan kayak gini, EGP aja, Emang Gue Pikirin . Yang penting tuh apa dan gimana hukum
    Islam memberi aturan dalam segala hal, khususnya berbusana. Kalo kamu pusing
    dan selalu dengerin orang lain tentang keputusanmu berjilbab, kamu nggak
    bakalan bisa maju. Yakin deh.


    Terus kamunya sendiri juga harus
    yang bener ketika memutuskan berjilbab. Masa' berjilbab bin menutup aurat tapi
    kayak lontong. Itu tuh, yang tertutup tapi semua lekuk tubuhmu keliatan, ya
    percuma tak bergun, alias percuma tak berguna Neng. Jangan sampe pake jilbab
    tapi gak ngerti definisi dan nggak paham yang sesuai syariat itu kayak apa.


    Jilbab sesuai syari'at

    Kalo dikembalikan lagi ke yang
    punya bahasa, dalam hal ini bahasa Arab, jilbab adalah kain longgar dan panjang
    yang menjulur hing-ga menutup kaki. Bentuknya seperti lorong dan tidak ada
    potongan di tengahnya, dan menutupi pakaian yang biasa kamu pake sehari-hari di
    rumah. Wah…nggak modis dong! Modis atau nggaknya tergantung kamu
    memodifikasinya. Kalo kamu gaul, banyak banget model jilbab yang oke tapi tetep
    syar'i. Pokoknya inti berjilbab (yakni mengenakan pakaian yang tebel dan
    longgar, serta panjang sampe menutupi mata kaki) tetep nggak boleh
    ditinggalkan.


    Lho bukannya jilbab itu kain yang
    sering digunakan untuk menutup rambut? Walah, kamu ternyata kuper en kupeng
    juga ya? Itu mah namanya khimar, Sayang. Kalo bahasa Indonesianya sih kerudung.
    Coba kamu buka QS an-Nur: 31. Allah Swt. berfirman: “…Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah
    menampakkan perhiasannya…”


    Nah, khimar atau kerudung ini juga bukan hanya menutup kepala
    aja, tapi harus sempurna menutup telinga, leher hingga menjulur menutup dada.
    Jadi nggak ada yang namanya kerudung gaul dengan mengikatkan ujung-ujungnya di
    belakang leher dan tidak menjulur sampe ke dada. Kalo dada masih belum
    tertutup, memang disebut berkerudung, tapi itu belum sempurna. Kamu perlu ngeh
    dong, bahwa busana muslimah itu adalah jilbab dan juga kerudung. Dipake
    bersamaan kalo keluar rumah or di rumah tapi ada pria asing yang bukan mahram
    kamu. Oke?


    Jaim dong!

    Yup, kamu harus jaga imej, alias
    omongan dan perbuatan kamu kudu mencerminkan jati diri seorang muslimah. Kamu
    yang dulunya suka ngomong ceplas-ceplos tanpa peduli perasaan orang lain,
    sekarang kudu dipikir dan ditata dulu. Kamu yang dulunya suka ketawa ngakak,
    sekarang mulai belajar untuk lebih sopan. Kamu yang hobi pulang sekolah
    boncengan sama cowok, yang suka ngerumpi, yang suka jalan-jalan di mal sekadar
    cuci mata, en so on, maka itu semua kudu dibenahi. Ma-lu dong, berjilbab tapi
    tetep norak. Bukan kamu aja Non yang bakal kena getahnya dengan sikap-sikap
    negatif di atas, tapi nama besar jilbab dan Islam bisa ternoda (cie…Rinso
    ‘kali).


    Berubah memang tidak semudah
    membalikkan telapak tangan. Tapi juga bukan sesuatu yang mustahil untuk
    dilaksanakan. Ketika kamu memutuskan untuk berjilbab, pastikan itu semua karena
    kesadaran dan bukan hanya ikut-ikutan tren dan mode. Kalo hanya sekadar asal
    ngikut, kena cobaan dikit aja udah lepas tuh jilbab dari tubuhmu. Balik lagi
    deh jadi cemet alias cewek metal.


    Iman itu kan bisa naik bisa turun,
    karena itu kamu kudu cari lingkungan yang mendukung keputusan kamu berjilbab.
    Apalagi di masa awal yang rentan banget sama godaan. Gabung deh ama temen yang
    udah baik-baik. Ibaratnya kamu temenan ama orang yang jualan minyak wangi, kamu
    akan ketularan wanginya. Kalo kamu berteman dengan orang yang baik, maka kamu
    akan ikutan baik. Pokoknya, akan ada orang yang mengingatkan kamu dalam
    ketakwaan.


    Apalagi kalo keputusanmu berjilbab
    diiringi rajin ngaji. Wuih…ditanggung te o pe be ge te, alias top banget. Kamu
    yang semula merasa nggak siap jadi terdorong untuk segera mengenakan jilbab
    sesegera mungkin. Cobaan dan rintangan nggak akan menyurutkan keputusanmu tapi
    semakin mengokohkannya. Ibarat pohon yang akarnya kuat, angin topan sedahsyat
    apa pun nggak bakal bikin kamu jatuh. Oke deh, semakin mantap untuk berjilbab
    kan? So, berjilbab? Siapa takut! [ria]

      Waktu sekarang Mon Nov 25, 2024 9:33 pm