Pesantren Virtual
Futuuhul Ghaib (Penyingkap Kegaiban)
Pengantar Redaksi
Insya Allah mulai saat ini
akan on-line "FUTUUHUL GHAIB" karya Syeikh Abdul Qadir Jailani.
Futuuhul Ghaib berarti "Penyingkap Kegaiban". Buku ini merupakan
karya terpenting sang wali - di samping FATH AL-RABBANI dan QASIDAH AL-GHAUTSIYAH. Lepas
dari sifatnya yang nyata-nyata mistis, kumpulan delapan puluh wacana tentang
berbagai masalah tasawuf ini, mudah dipahami.
Pertama tentang Riwayat Hidup
beliau. Selanjutnya berupa Risalah-risalah yang telah disampaikan beliau. Insya
Allah materi ini akan membantu membersihkan hati kita yang masih banyak
nodanya. Semoga juga Allah senantiasa melimpahkan hidayah bagi kita semua,
Aamiin.
Riwayat
Hidup Ghauts Al-Azam Muhyidin Sayyid Abdul Qadir Jailani
NASAB
Sayid Abu Muhhad Abdul Qadir dilahirkan di Naif, Jailan, Iraq, pada bulan
Ramadhan 470 H, bertepatan dengan th 1077 M. Ayahnya bernama Shahih, seorang
yang taqwa keturunan Hadhrat Imam Hasan, r.a., cucu pertama Rasulullah saw,
putra sulung Imam Ali ra dan Fatimah r.a., putri tercinta Rasul. Ibu beliau
adalah putri seorang wali, Abdullah Saumai, yang juga masih keturunan Imam
Husein, r.a., putera kedua Ali dan Fatimah. Dengan demikian, Sayid Abdul Qadir
adalah Hasani sekaligus Huseini.
MASA MUDA
Sejak kecil, ia pendiam, nrimo, bertafakkur dan sering melakukan agar
lebih baik, apa yang desebut 'pengalaman-pengalaman mistik'. Ketika berusia
delapan belas tahun, kehausan akan ilmu dan kegairahan untuk bersama para
saleh, telah membawanya ke Baghdad,
yang kala itu merupakan pusat ilmu dan peradaban. Kemudian, beliau digelari
orang Ghauts Al-Azam atau wali ghauts terbesar.
Dalam terminologi kaum sufi,
seorang ghauts menduduki jenjang ruhaniah dan keistimewaan kedua dalam hal
memohon ampunan dan ridha Allah bagi ummat manusia setelah para nabi. Seorang
ulama' besar di masa kini, telah menggolongkannya ke dalam Shaddiqin,
sebagaimana sebutan Al Qur'an bagi orang semacam itu. Ulama ini mendasarkan
pandangannya pada peristiwa yang terjadi pada perjalanan pertama Sayyid Abdul
Qadir ke Baghdad.
Diriwayatkan bahwa menjelang
keberangkatannya ke Baghdad,
ibunya yang sudah menjanda, membekalinya delapan puluh keping emas yang
dijahitkan pada bagian dalam mantelnya, persis di bawah ketiaknya, sebagai
bekal. Uang ini adalah warisan dari almarhum ayahnya, dimaksudkan untuk
menghadapi masa-masa sulit. Kala hendak berangkat, sang ibu diantaranya
berpesan agar jangan berdusata dalam segala keadaan. Sang anak berjanji untuk
senantiasa mencamkan pesan tersebut.
Begitu kereta yang
ditumpanginya tiba di Hamadan,
menghadanglah segerombolan perampok. Kala menjarahi, para perampok sama sekali
tak memperhatikannya, karena ia tampak begitu sederhana dan miskin. Kebetulan
salah seorang perampok menanyainya apakah ia mempunyai uang atau tidak. Ingat
akan janjinya kepada sang ibu, si kecil Abdul Qadir segera menjawab: "Ya,
aku punya delapan puluh keping emas yang dijahitkan di dalam baju oleh
ibuku." Tentu saja para perampok terperanjat keheranan. Mereka heran, ada
manusia sejujur ini.
Mereka membawanya kepada
pemimpin mereka, lalu menanyainya, dan jawabannya pun sama. Begitu jahitan baju
Abdul Qadir dibuka, didapatilah delapan puluh keping emas sebagaimana
dinyatakannya. Sang kepala perampok terhenyak kagum. Ia kisahkan segala yang
terjadi antara dia dan ibunya pada saat berangkat, dan ditambahkannya jika ia
berbohong, maka akan tak bermakna upayanya menimba ilmu agama.
Mendengar hal ini,
menangislah sang kepala perampok, jatuh terduduk di kali Abdul Qadir, dan
menyesali segala dosa yang pernah dilakukan. Diriwayatkan, bahwa kepala
perampok ini adalah murid pertamanya. Peristiwa ini menunjukkan proses menjadi
Shiddiq. Andaikata ia tak benar, maka keberanian kukuh semacam itu
demi kebenaran, dalam saat-saat kritis, tak mungkin baginya.
Futuuhul Ghaib (Penyingkap Kegaiban)
Pengantar Redaksi
Insya Allah mulai saat ini
akan on-line "FUTUUHUL GHAIB" karya Syeikh Abdul Qadir Jailani.
Futuuhul Ghaib berarti "Penyingkap Kegaiban". Buku ini merupakan
karya terpenting sang wali - di samping FATH AL-RABBANI dan QASIDAH AL-GHAUTSIYAH. Lepas
dari sifatnya yang nyata-nyata mistis, kumpulan delapan puluh wacana tentang
berbagai masalah tasawuf ini, mudah dipahami.
Pertama tentang Riwayat Hidup
beliau. Selanjutnya berupa Risalah-risalah yang telah disampaikan beliau. Insya
Allah materi ini akan membantu membersihkan hati kita yang masih banyak
nodanya. Semoga juga Allah senantiasa melimpahkan hidayah bagi kita semua,
Aamiin.
Riwayat
Hidup Ghauts Al-Azam Muhyidin Sayyid Abdul Qadir Jailani
NASAB
Sayid Abu Muhhad Abdul Qadir dilahirkan di Naif, Jailan, Iraq, pada bulan
Ramadhan 470 H, bertepatan dengan th 1077 M. Ayahnya bernama Shahih, seorang
yang taqwa keturunan Hadhrat Imam Hasan, r.a., cucu pertama Rasulullah saw,
putra sulung Imam Ali ra dan Fatimah r.a., putri tercinta Rasul. Ibu beliau
adalah putri seorang wali, Abdullah Saumai, yang juga masih keturunan Imam
Husein, r.a., putera kedua Ali dan Fatimah. Dengan demikian, Sayid Abdul Qadir
adalah Hasani sekaligus Huseini.
MASA MUDA
Sejak kecil, ia pendiam, nrimo, bertafakkur dan sering melakukan agar
lebih baik, apa yang desebut 'pengalaman-pengalaman mistik'. Ketika berusia
delapan belas tahun, kehausan akan ilmu dan kegairahan untuk bersama para
saleh, telah membawanya ke Baghdad,
yang kala itu merupakan pusat ilmu dan peradaban. Kemudian, beliau digelari
orang Ghauts Al-Azam atau wali ghauts terbesar.
Dalam terminologi kaum sufi,
seorang ghauts menduduki jenjang ruhaniah dan keistimewaan kedua dalam hal
memohon ampunan dan ridha Allah bagi ummat manusia setelah para nabi. Seorang
ulama' besar di masa kini, telah menggolongkannya ke dalam Shaddiqin,
sebagaimana sebutan Al Qur'an bagi orang semacam itu. Ulama ini mendasarkan
pandangannya pada peristiwa yang terjadi pada perjalanan pertama Sayyid Abdul
Qadir ke Baghdad.
Diriwayatkan bahwa menjelang
keberangkatannya ke Baghdad,
ibunya yang sudah menjanda, membekalinya delapan puluh keping emas yang
dijahitkan pada bagian dalam mantelnya, persis di bawah ketiaknya, sebagai
bekal. Uang ini adalah warisan dari almarhum ayahnya, dimaksudkan untuk
menghadapi masa-masa sulit. Kala hendak berangkat, sang ibu diantaranya
berpesan agar jangan berdusata dalam segala keadaan. Sang anak berjanji untuk
senantiasa mencamkan pesan tersebut.
Begitu kereta yang
ditumpanginya tiba di Hamadan,
menghadanglah segerombolan perampok. Kala menjarahi, para perampok sama sekali
tak memperhatikannya, karena ia tampak begitu sederhana dan miskin. Kebetulan
salah seorang perampok menanyainya apakah ia mempunyai uang atau tidak. Ingat
akan janjinya kepada sang ibu, si kecil Abdul Qadir segera menjawab: "Ya,
aku punya delapan puluh keping emas yang dijahitkan di dalam baju oleh
ibuku." Tentu saja para perampok terperanjat keheranan. Mereka heran, ada
manusia sejujur ini.
Mereka membawanya kepada
pemimpin mereka, lalu menanyainya, dan jawabannya pun sama. Begitu jahitan baju
Abdul Qadir dibuka, didapatilah delapan puluh keping emas sebagaimana
dinyatakannya. Sang kepala perampok terhenyak kagum. Ia kisahkan segala yang
terjadi antara dia dan ibunya pada saat berangkat, dan ditambahkannya jika ia
berbohong, maka akan tak bermakna upayanya menimba ilmu agama.
Mendengar hal ini,
menangislah sang kepala perampok, jatuh terduduk di kali Abdul Qadir, dan
menyesali segala dosa yang pernah dilakukan. Diriwayatkan, bahwa kepala
perampok ini adalah murid pertamanya. Peristiwa ini menunjukkan proses menjadi
Shiddiq. Andaikata ia tak benar, maka keberanian kukuh semacam itu
demi kebenaran, dalam saat-saat kritis, tak mungkin baginya.
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as