Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    kapitalisme modern

    kutubuku
    kutubuku
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 297
    Join date : 18.06.10
    Age : 36
    Lokasi : rahasia

    kapitalisme modern Empty kapitalisme modern

    Post by kutubuku Thu Jun 24, 2010 6:58 pm

    Kapitalisme Moderen,
    Komunisme, dan Sosialisme Masa Kini



    1. Bagaimana teori dan pelaksanaan kapitalisme klasik?





    Selama abad ke-18 dan khususnya abad ke-19, sistem
    kapitalisme klasik dianut oleh banyak negara di dunia dimana pada masa itu
    diterapkan oleh negara-negara yang sudah maju di bidang ekonomi seperti
    Inggris, negara-negara Eropa Barat , dan Amerika. Kapitalisme klasik
    berlandaskan pada seluruh ajaran-ajaran Adam Smith (1723 - 1790), seorang ahli
    ekonomi berkebangsaan Inggris yang menulis buku “An Inquiry Into The Nature And
    Causes of Wealth of Nations” (1766).


    Adam Smith percaya pada keuntungan yang dihasilkan dari
    kebebasan dalam pasar - penjualan dan pembelian - dan dalam kompetisi tanpa
    kompromi. Menurut pemikirannya dan para pengikutnya, kompetisi tanpa kompromi
    dalam pasar memberikan jalan terbaik untuk mengkoordinasikan
    kepentingan-kepentingan oposisi para individu, dan karenanya dapat mencapai
    masyarakat yang baik dan adil. Menurut pemikiran mereka, walaupun setiap
    individu hanya mementingkan kepentingan sendiri dan banyak aspirasi untuk
    memperoleh keuntungan, pelaksanaan pasar dimana pemerintah tidak ikut campur
    melalui penerapan tarif yang tidak pada tempatnya atau melalui pengaturan bunga
    rata-rata (rates of interest), harga-harga dan upah, akan memberikan sumbangan
    yang besar untuk barang-barang konsumsi. Rumusan tentang apa yang sudah
    diuraikan di atas disebut kapitalisme laissez faire (kebijaksanaan tentang
    larangan intervensi/ikut campur). Laissez faire berasal dari frase Perancis
    yang berarti "biarkan sendiri".





    Pemikiran ini memberikan dinamisme terhadap para kapitalis
    pemilik pabrik-pabrik dan bisnis sehingga produksi meningkat dan berkembang
    dengan cepat dibawah kapitalisme klasik. Namun, kelangsungan hidup jutaan para
    pekerja dalam pabrik dan bisnis kapitalis menjadi sangat miskin dan sangat
    tertindas. Mereka hidup dalam kondisi sangat buruk, menderita dan melarat.
    Lebih dari itu, banyak dari mereka - perempuan dan anak-anak - terpaksa bekerja
    hingga sakit dan meninggal. Sebenarnya, pada tahun 1815, sebuah rancangan
    undang-undang tentang aturan jam kerja pabrik tekstil diusulkan di Parlemen
    Inggris. Isinya melarang mempekerjakan anak-anak di bawah 10 tahun, juga
    larangan bekerja lebih dari 10,5 jam perhari bagi pekerja di bawah 18 tahun.
    Rancangan Undang-undang ini gagal mendapat dukungan Parlemen karena dianggap
    bertentangan dengan prinsip laissez faire.





    2. Darimana asal, tujuan dan hasil dari imperialisme
    borjuis?





    Sejak akhir abad ke-18, khususnya selama abad ke-19, hingga
    awal abad ini, kaum borjuis penguasa dari Inggris dan negara-negara kapitalis
    maju di Eropa Barat seperti Perancis, Belanda, dan Belgia menguasai koloni dan
    semikoloni khususnya di Asia, Afrika, dan Amerika, dan membentuk kerajaan.
    Sejak akhir abad ke-19, kaum borjuis penguasa di Amerika Serikat, Jerman dan
    Jepang juga menguasai daerah-daerah koloni serta membentuk kerajaan. Dengan
    demikian, mulailah imperialisme borjuis atau kapitalis.





    Berikut tujuan penguasaan koloni oleh kaum borjuis dari
    negara-negara kapitalis maju. Pertama, sebagai ekspresi sovinisme (chauvinism)
    mereka. (Sovinisme adalah suatu arogansi berlebihan yang secara tidak beralasan
    memaksakan superioritas negara, ras atau budaya tertentu, dan memandang rendah
    negara, ras, atau budaya lain). Kedua, untuk memperoleh bahan-bahan mentah
    industri dengan harga murah. Ketiga, untuk mendapatkan pasar bagi surplus
    produk yang tak lagi terjual di negara mereka sendiri. Ketika kapitalisme
    mencapai tahap monopoli, muncul dampak lain dari imperialisme. Pertama, kaum
    borjuis penguasa dari negara-negara kapitalis maju berusaha mendapat kontrol
    terhadap daerah jajahan untuk menginvestasikan kelebihan modal mereka dalam
    usaha mengejar lebih banyak lagi keuntungan. Kedua, mereka berusaha
    menguasaitenaga kerja murah untuk pabrik-pabrik yand didirikan di daerah
    jajahan tersebut.





    Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, kaum borjuis dari
    negara kapitalis maju bekerjasama dengan para penanam modal besar dan tuan
    tanah feodal di daerah koloni dalam mengeksploitasi massa pekerja di daerah
    jajahan. Para penanam modal dan tuan tanah domestik menjadi mitra atau agen
    dari kepentingan-kepentingan imperialis-yaitu para pemodal besar dari
    negara-negara kapitalis maju.





    Ekonomi negara kapitalis terus berkembang, para penanam
    modal dari negara-negara ini serta para penanam modal dan tuan tanah lokal
    semakin kaya. Sementara hidup para pekerja di daerah jajahan dan makin melarat
    akibat para penanam modal domestik dan asing serta tuan tanah yang merasa
    memiliki sendiri produk tenaga kerja mereka. Inilah hasil kejam dari
    imperialisme borjuis.





    3. Bagaimana bangkitnya sosialisme dan apa peran Marx dan
    Engels dalam sejarahnya?





    Dalam konteks kondisi dehumanisasi kehidupan serta
    penderitaan para pekerja di negara maju maupun daerah jajahan seperti diuraikan
    di atas, sosialisme bangkit sebagai protes menentang penyalahgunaan kekuasaan
    dan tekanan yang merupakan dampak kapitalisme klasik dan impereialisme borjuis.





    Sosialisme bangkit dari protes kaum humanis yang menentang
    ketidakadilan dan penindasan oleh kapitalisme klasik dan imperialisme borjuis
    terhadap para pekerja di dunia. Melalui perjuangan menuju kepemilikan sosial
    dan kontrol terhadap produksi dan pertukaran, serta melalui pembebasan dari
    penjajahan, sosialisme berjuang untuk mengakhiri penindasan sesama manusia dan
    dengan setara menyelesaikan konflik sosial yang timbul dari pembagian kelas
    secara sewenang-wenang. Sosialisme berusaha menyelesaikan kendala-kendala utama
    dalam pembentukan peradaban yang adil, berdasar persaudaraan dan progresif.





    Kemajuan dan pertumbuhan sosialisme, sistematika
    intelektualnya, dan pencapaian kekuatannya sebagai kekuatan politik di Eropa
    abad ke-19, sebagian besar merupakan hasil tulisan dan usaha Karl Marx
    (1818-1883) dan rekannya Friedrich Engels (1820-1895). Bersama. mereka menulis
    Communist Manifesto yang diterbitkan pada 1848. Di samping itu, karya Marx
    berjudul Capital (Das Kapital) Volume Satu yang terbit 1867 dan diselesaikan
    Engels setelah Marx meninggal. Volume Dua karya ini terbit 1885, dan Volume Tiga
    1894.





    Marx dan Engels percaya bahwa mereka telah menemunkan hukum
    alam yang tak dapat ditawar dan arah sejarah. Hal mana menandai kehancuran
    kapitalisme setelah krisis yang berulang dan semakin parah, serta kemenangan
    mutlak sosialisme yang tak terhindarkan. Karena kepercayaan mereka dalam
    karakter ilmiah hukum ini, mereka menyebutnya sistem "sosialisme
    ilmiah" (scientific socialism). Marx dan Engels juga yakin bahwa kebebasan
    pekerja hanya dapat dicapai melalui perubahan sistem dari kapitalisme ke sosialisme-perubahan
    yang secara umum hanya dapat diraih melalui revolusi kekerasan. Maka sistem
    pemikiran mereka disebut "sosialisme revolusioner" (revolutionary
    sosialisme). Dalam membangun teori atau sistem pemikiran mereka, Marx dan
    Engels menjabarkan bagian-bagiannya dari empat sumber utama: pertama, ekonomi
    Inggris; kedua, sosialime humanis Perancis; ketiga, filosofi determinis
    Hegelian Jerman; dan keempat, ilmu pengetahuan dan teknologi akhir abad ke-19.





    Selama krisis sistem kapitalis terus berlangsung dengan
    kekuatan penuh dan selama penindasan terhadap para pekerja terus memburuk,
    teori Marx dan Engels kian kredibel dan menarik. Namun, menjelang akhir abad
    ke-19, arah kejadian-kejadian dalam sistem kapitalis ternyata berbeda dengan
    yang diramalkan Marx dan Engels.





    4. Dari mana asal "revisionisme" dan apa artinya?





    Pada dasarnya karena kesatuan militan dan aksi pekerja di
    bawah kepemimpinan gerakan sosialis, mereka mampu mencapai kekuatan ekonomi dan
    politik, dengan demikian pekerja mampu memaksa kaum kapitalis untuk memberi
    mereka bagian lebih besar dari pendapatan masyarakat, yang sebenarnya lebih
    banyak merupakan hasil jerih payah para buruh. Akibatnya dalam negara-negara
    kapitalis besar, kehidupan para pekerja semakin maju dan sejahtera. Para ekonom
    dan teknisi secara bertahap mempelajari metode-metode di mana pemerintah dapat
    mengatur sistem kapitalis, pada tahap tersebut dalam pembangunan para pekerja,
    untuk menghindari atau mengurangi kemunculan kembali krisis serupa. Dalam
    suasana inilah, tumbuh perbedaan pendapat dan aksi di antara kaum sosialis.





    Di satu sisi, para sosialis Jerman dan Inggris, yang
    berpendapat bahwa kesejahteraan dan kemajuan pekerja dapat dicapai dengan lebih
    efektif melalui politik yang demokratis, melalui aksi-aksi serikat pekerja, dan
    melalui pendidikan menuju pembangunan masyarakat sosialis. Mereka sampai pada
    kesimpulan bahwa, sosialisme dapat dibangun bertahap melalui perjuangan damai,
    tidak hanya melalui revolusi bersenjata. Pemikiran demikian kemudian menjadi
    sebuah revisi atau perubahan besar dari pemikiran Marx dan Engels, yang oleh
    para kritikusnya disebut 'revisionisme'.





    Salah seorang revisionis besar adalah Eduard Bernstein (1858
    - 1932) dari Jerman yang menulis Evolutionary Socialism (1899). Bernstein
    adalah anggota Fabian Society Inggris (berdiri 1894), perkumpulan yang dinamai
    berdasarkan seorang jenderal Roma, Fabius, yang banyak mencapai kemenangan
    militer melalui karakterisitk taktiknya yang hati-hati, teratur, terencana
    dengan aksi intelijen.





    5. Bagaimana timbulnya gerakan Marxist - Leninis dan kemana
    arahnya?





    Di lain pihak, ada kaum sosialis di negara-negara seperti
    Rusia, di mana hak-hak demokratis pekerja dan rakyat ditindas sedemikian rupa
    hingga mereka tak dapat memperbaiki nasib dengan damai. Akibatnya di
    negara-negara ini dirasakan kebutuhan untuk membangun sosialisme dengan
    revolusi bersenjata seperti ditulis Marx dan Engels. Arah kedua ini dipimpin
    oleh kaum sosialis Rusia, khususnya Partai Bolshevik di bawah pimimpinan
    Vladimir Ilyich Lenin (1870 - 1924).





    Konflik antara kedua pihak pergerakan sosialis semakin
    tampak setelah kaum Bolshevik memenangkan kekuasaan negara di Kekaisaran Rusia
    1917. Keadaan masyarakat Rusia sangat menyedihkan saat kaum Bolshevik
    memenangkan kekuasaan politik. Terlebih di antara butir-butir pemikiran Marx
    dan Engels, Lenin cenderung memilih filsafat deterministik Jerman yang
    dikembangkan dari Hegel dan pemikiran abad ke-19 ketimbang ekonomi Inggris dan
    sosialisme humanis Perancis. Akibat kecenderungan ini adalah determinisme-kepercayaan
    bahwa manusia dan masyarakat diatur oleh hukum alam dan sejarah, yang niscaya
    akan membawa mereka kepada tujuan yang tak terhindarkan.





    Akibat peristiwa dan pemikiran tersebut, pemerintahan yang
    didirikan Lenin dan kaum Bolshevik-nya menjadi diktator dan bukan demokrasi.
    Kekuasaan yang dijanjikan kepada kaum buruh dan petani diambil alih. Seluruh
    kekuasaan dipegang oleh Partai Bolshevik dan anggotanya menyebut diri Partai
    'garda depan kelas pekerja'. Partai penguasa ini menekan hak-hak demokratis,
    kebebasan warga negara, dan kebebasan beragama rakyat, khususnya sekelompok
    minoritas yang agresif dan dogmatik yang menentang pengambilalihan kekuasaan
    total oleh kaum Bolshevik. Tak sedikit penentang yang dipenjara, disiksa,
    bahkan dibunuh. Serikat pekerja dirampas kekuasaannya dan dijadikan pelaksana
    perintah pimpinan Partai Bolshevik. Bahkan setelah situasi darurat nasional
    berakhir, kaum Bolshevik tetap mempertahankan pemerintahan diktatorialnya.





    Tak lama sesudahnya, kaum Bolshevik mengganti nama partainya
    menjadi 'Partai Komunis Uni Soviet', untuk mengenang Manifesto Komunis Marx dan
    Engels. Dalam keyakinan bahwa Lenin berhasil mengembangkan teori dan praktek
    yang dimulai Marx, mereka menamakan teori dan praktek mereka
    'Marxisme-Leninisme'; hingga semua partai di seluruh dunia yang menerima teori
    dan praktek tersebut disebut Komunis atau Marxis-Leninis.














    Last Updated: 04/01/00 - Copyright © 2000 Uni Sosial
    Demokrat

      Waktu sekarang Thu May 09, 2024 5:20 am