Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    ESQ anak

    admin
    admin
    Admin
    Admin


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 688
    Join date : 19.03.10
    Age : 37
    Lokasi : Malang-Indonesia

    ESQ anak Empty ESQ anak

    Post by admin Wed Jun 09, 2010 1:01 am

    Kecerdasan Spiritual Anak


    Sederet penelitian telah menyimpulkan bahwa potensi dan bakat
    kecerdasan spiritual justru dimiliki anak sejak usia dini. Bila dalam Islam
    terdapat hadits Nabi yang intinya mengajarkan bahwa 'setiap anak dilahirkan
    dalam keadaan fitrah...', maka sebenarnya hadits itu merujuk pada potensi dan
    bakat spiritual anak yang sejak dini sudah melekat secara intrinsik.

    Secara ilmiah, potensi dan bakat spiritual pada anak juga telah dibuktikan oleh
    Dr Marsha melalui karya mutakhirnya, 'Spiritual Intelligence: What We Can Learn
    from the Early Awakening Child' (Juni, 2000). Saya bersyukur karena buku bagus
    ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Soesanto Boedidarmo,
    dengan judul 'Kecerdasan Spiritual: Belajar dari Anak yang Mempunyai Kesadaran
    Dini' (Elex Media Komputindo, 2001), sehingga dapat membantu kita.

    Sinetar menemukan potensi-potensi pembawaan spiritual ('spiritual traits') pada
    anak-anak, seperti sifat keberanian, optimisme, keimanan, perilaku konstruktif,
    empati, sikap memaafkan, dan bahkan ketangkasan dalam menghadapi amarah dan
    bahaya. Semua itu, menurut penelitian Sinetar, menjadi sifat-sifat spiritual
    anak-anak sejak usia dini.

    Jika pekik kecerdasan spiritual disandarkan pada hati, maka hati anak pada masa
    kecil mengerti bahwa kecerdasan dan kebajikan akan menjadikan sesuatu berakhir
    menyenangkan. Dan tanpa langsung diberi tahu, anak-anak kecil yang terilhami --
    ingat kecerdasan spiritual adalah pemikiran yang terilhami [Sinetar] -- dapat
    memahami apa yang terkandung dalam ''spiritual''.

    Sinetar menceritakan kisah menarik seorang perempuan yang sejak dini sudah
    memiliki kecerdasan spiritual, meskipun ia memiliki orangtua yang agnotis.
    Katanya: ''Orangtua saya agnotis. Sekalipun tanpa restu mereka, sebagai seorang
    gadis kecil, saya tahu bahwa apabila ada spiritualitas, tak akan ada perpecahan
    dan tidak ada pula rintangan. Penghormatan terhadap hidup adalah sesuatu yang
    melekat pada watak seseorang yang spiritual''.

    Maka, kita pun dapat mengenali anak-anak yang memiliki kecerdasan spiritual
    yang tinggi, dengan tujuh ciri utama. Pertama, adanya kesadaran diri yang
    mendalam, intuisi, dan kekuatan ''keakuan'', atau otoritas bawaan.

    Kedua, adanya pandangan luas terhadap dunia: Melihat diri sendiri dan
    orang-orang lain saling terkait; menyadari tanpa diajari bahwa bagaimanapun
    kosmos ini hidup dan bersinar; memiliki sesuatu yang disebut ''cahaya
    subjektif''.

    Ketiga, bermoral tinggi, pendapat yang kukuh, kecenderungan untuk merasa
    gembira, ''pengalaman puncak'', dan atau bakat-bakat estetis.
    Keempat, memiliki pemahaman tentang tujuan hidupnya: Dapat merasakan arah
    nasibnya; melihat berbagai kemungkinan, seperti cita-cita suci atau sempurna,
    dari hal-hal yang biasa.

    Kelima, adanya ''rasa haus yang tidak dapat dipuaskan'' akan hal-hal selektif
    yang diminati, seringkali membuat mereka menyendiri atau memburu tujuan tanpa
    berpikir lain. Pada umumnya ia mementingkan kepentingan orang lain (altruistis)
    atau keinginan berkontribusi kepada orang lain.

    Keenam, memiliki gagasan-gagasan yang segar dan 'aneh'; rasa humor yang dewasa.
    Kepada mereka, kita sering terdorong untuk bertanya 'dari mana kamu dapatkan
    gagasan-gagasan itu?' Bahkan kita bisa ragu, jangan-jangan mereka adalah
    penjelmaan jiwa-jiwa tua yang tinggal dalam tubuh yang masih muda.

    Ketujuh, adanya pandangan pragmatis dan efisien tentang realitas, yang sering
    (tetapi tidak selalu) menghasilkan pilihan-pilihan yang sehat dan hasil-hasil
    praktis (Sinetar, h. Cool.

    Oleh karena kecerdasan spiritual ternyata sudah 'built-in' dalam diri
    anak-anak, maka tak berlebihan sekiranya puluhan tahun lalu ahli psikiatri RD
    Laing yang agak keduniawian mengakui bahwa masing-masing anak adalah makhluk
    baru, seorang calon nabi, seorang pangeran (atau putri) spiritual yang baru,
    percikan cahaya baru yang menembus kegelapan luar.

    Itukah impian suci kita pada anak-anak Indonesia?

      Waktu sekarang Sat Nov 23, 2024 6:41 am