Kecerdasan Spiritual Anak
Sederet penelitian telah menyimpulkan bahwa potensi dan bakat
kecerdasan spiritual justru dimiliki anak sejak usia dini. Bila dalam Islam
terdapat hadits Nabi yang intinya mengajarkan bahwa 'setiap anak dilahirkan
dalam keadaan fitrah...', maka sebenarnya hadits itu merujuk pada potensi dan
bakat spiritual anak yang sejak dini sudah melekat secara intrinsik.
Secara ilmiah, potensi dan bakat spiritual pada anak juga telah dibuktikan oleh
Dr Marsha melalui karya mutakhirnya, 'Spiritual Intelligence: What We Can Learn
from the Early Awakening Child' (Juni, 2000). Saya bersyukur karena buku bagus
ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Soesanto Boedidarmo,
dengan judul 'Kecerdasan Spiritual: Belajar dari Anak yang Mempunyai Kesadaran
Dini' (Elex Media Komputindo, 2001), sehingga dapat membantu kita.
Sinetar menemukan potensi-potensi pembawaan spiritual ('spiritual traits') pada
anak-anak, seperti sifat keberanian, optimisme, keimanan, perilaku konstruktif,
empati, sikap memaafkan, dan bahkan ketangkasan dalam menghadapi amarah dan
bahaya. Semua itu, menurut penelitian Sinetar, menjadi sifat-sifat spiritual
anak-anak sejak usia dini.
Jika pekik kecerdasan spiritual disandarkan pada hati, maka hati anak pada masa
kecil mengerti bahwa kecerdasan dan kebajikan akan menjadikan sesuatu berakhir
menyenangkan. Dan tanpa langsung diberi tahu, anak-anak kecil yang terilhami --
ingat kecerdasan spiritual adalah pemikiran yang terilhami [Sinetar] -- dapat
memahami apa yang terkandung dalam ''spiritual''.
Sinetar menceritakan kisah menarik seorang perempuan yang sejak dini sudah
memiliki kecerdasan spiritual, meskipun ia memiliki orangtua yang agnotis.
Katanya: ''Orangtua saya agnotis. Sekalipun tanpa restu mereka, sebagai seorang
gadis kecil, saya tahu bahwa apabila ada spiritualitas, tak akan ada perpecahan
dan tidak ada pula rintangan. Penghormatan terhadap hidup adalah sesuatu yang
melekat pada watak seseorang yang spiritual''.
Maka, kita pun dapat mengenali anak-anak yang memiliki kecerdasan spiritual
yang tinggi, dengan tujuh ciri utama. Pertama, adanya kesadaran diri yang
mendalam, intuisi, dan kekuatan ''keakuan'', atau otoritas bawaan.
Kedua, adanya pandangan luas terhadap dunia: Melihat diri sendiri dan
orang-orang lain saling terkait; menyadari tanpa diajari bahwa bagaimanapun
kosmos ini hidup dan bersinar; memiliki sesuatu yang disebut ''cahaya
subjektif''.
Ketiga, bermoral tinggi, pendapat yang kukuh, kecenderungan untuk merasa
gembira, ''pengalaman puncak'', dan atau bakat-bakat estetis.
Keempat, memiliki pemahaman tentang tujuan hidupnya: Dapat merasakan arah
nasibnya; melihat berbagai kemungkinan, seperti cita-cita suci atau sempurna,
dari hal-hal yang biasa.
Kelima, adanya ''rasa haus yang tidak dapat dipuaskan'' akan hal-hal selektif
yang diminati, seringkali membuat mereka menyendiri atau memburu tujuan tanpa
berpikir lain. Pada umumnya ia mementingkan kepentingan orang lain (altruistis)
atau keinginan berkontribusi kepada orang lain.
Keenam, memiliki gagasan-gagasan yang segar dan 'aneh'; rasa humor yang dewasa.
Kepada mereka, kita sering terdorong untuk bertanya 'dari mana kamu dapatkan
gagasan-gagasan itu?' Bahkan kita bisa ragu, jangan-jangan mereka adalah
penjelmaan jiwa-jiwa tua yang tinggal dalam tubuh yang masih muda.
Ketujuh, adanya pandangan pragmatis dan efisien tentang realitas, yang sering
(tetapi tidak selalu) menghasilkan pilihan-pilihan yang sehat dan hasil-hasil
praktis (Sinetar, h. .
Oleh karena kecerdasan spiritual ternyata sudah 'built-in' dalam diri
anak-anak, maka tak berlebihan sekiranya puluhan tahun lalu ahli psikiatri RD
Laing yang agak keduniawian mengakui bahwa masing-masing anak adalah makhluk
baru, seorang calon nabi, seorang pangeran (atau putri) spiritual yang baru,
percikan cahaya baru yang menembus kegelapan luar.
Itukah impian suci kita pada anak-anak Indonesia?
Sederet penelitian telah menyimpulkan bahwa potensi dan bakat
kecerdasan spiritual justru dimiliki anak sejak usia dini. Bila dalam Islam
terdapat hadits Nabi yang intinya mengajarkan bahwa 'setiap anak dilahirkan
dalam keadaan fitrah...', maka sebenarnya hadits itu merujuk pada potensi dan
bakat spiritual anak yang sejak dini sudah melekat secara intrinsik.
Secara ilmiah, potensi dan bakat spiritual pada anak juga telah dibuktikan oleh
Dr Marsha melalui karya mutakhirnya, 'Spiritual Intelligence: What We Can Learn
from the Early Awakening Child' (Juni, 2000). Saya bersyukur karena buku bagus
ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Soesanto Boedidarmo,
dengan judul 'Kecerdasan Spiritual: Belajar dari Anak yang Mempunyai Kesadaran
Dini' (Elex Media Komputindo, 2001), sehingga dapat membantu kita.
Sinetar menemukan potensi-potensi pembawaan spiritual ('spiritual traits') pada
anak-anak, seperti sifat keberanian, optimisme, keimanan, perilaku konstruktif,
empati, sikap memaafkan, dan bahkan ketangkasan dalam menghadapi amarah dan
bahaya. Semua itu, menurut penelitian Sinetar, menjadi sifat-sifat spiritual
anak-anak sejak usia dini.
Jika pekik kecerdasan spiritual disandarkan pada hati, maka hati anak pada masa
kecil mengerti bahwa kecerdasan dan kebajikan akan menjadikan sesuatu berakhir
menyenangkan. Dan tanpa langsung diberi tahu, anak-anak kecil yang terilhami --
ingat kecerdasan spiritual adalah pemikiran yang terilhami [Sinetar] -- dapat
memahami apa yang terkandung dalam ''spiritual''.
Sinetar menceritakan kisah menarik seorang perempuan yang sejak dini sudah
memiliki kecerdasan spiritual, meskipun ia memiliki orangtua yang agnotis.
Katanya: ''Orangtua saya agnotis. Sekalipun tanpa restu mereka, sebagai seorang
gadis kecil, saya tahu bahwa apabila ada spiritualitas, tak akan ada perpecahan
dan tidak ada pula rintangan. Penghormatan terhadap hidup adalah sesuatu yang
melekat pada watak seseorang yang spiritual''.
Maka, kita pun dapat mengenali anak-anak yang memiliki kecerdasan spiritual
yang tinggi, dengan tujuh ciri utama. Pertama, adanya kesadaran diri yang
mendalam, intuisi, dan kekuatan ''keakuan'', atau otoritas bawaan.
Kedua, adanya pandangan luas terhadap dunia: Melihat diri sendiri dan
orang-orang lain saling terkait; menyadari tanpa diajari bahwa bagaimanapun
kosmos ini hidup dan bersinar; memiliki sesuatu yang disebut ''cahaya
subjektif''.
Ketiga, bermoral tinggi, pendapat yang kukuh, kecenderungan untuk merasa
gembira, ''pengalaman puncak'', dan atau bakat-bakat estetis.
Keempat, memiliki pemahaman tentang tujuan hidupnya: Dapat merasakan arah
nasibnya; melihat berbagai kemungkinan, seperti cita-cita suci atau sempurna,
dari hal-hal yang biasa.
Kelima, adanya ''rasa haus yang tidak dapat dipuaskan'' akan hal-hal selektif
yang diminati, seringkali membuat mereka menyendiri atau memburu tujuan tanpa
berpikir lain. Pada umumnya ia mementingkan kepentingan orang lain (altruistis)
atau keinginan berkontribusi kepada orang lain.
Keenam, memiliki gagasan-gagasan yang segar dan 'aneh'; rasa humor yang dewasa.
Kepada mereka, kita sering terdorong untuk bertanya 'dari mana kamu dapatkan
gagasan-gagasan itu?' Bahkan kita bisa ragu, jangan-jangan mereka adalah
penjelmaan jiwa-jiwa tua yang tinggal dalam tubuh yang masih muda.
Ketujuh, adanya pandangan pragmatis dan efisien tentang realitas, yang sering
(tetapi tidak selalu) menghasilkan pilihan-pilihan yang sehat dan hasil-hasil
praktis (Sinetar, h. .
Oleh karena kecerdasan spiritual ternyata sudah 'built-in' dalam diri
anak-anak, maka tak berlebihan sekiranya puluhan tahun lalu ahli psikiatri RD
Laing yang agak keduniawian mengakui bahwa masing-masing anak adalah makhluk
baru, seorang calon nabi, seorang pangeran (atau putri) spiritual yang baru,
percikan cahaya baru yang menembus kegelapan luar.
Itukah impian suci kita pada anak-anak Indonesia?
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as