Shalat Tahajud Perkuat Ketahanan Tubuh
Shalat tahajud (salat tengah malam) dapat memperkuat ketahanan tubuh,
karena ketenangan hidup yang diperoleh menyebabkan terjadinya keseimbangan
tubuh.
Ketua Umum Perhimpunan Patobiologi Indonesia Prof Dr dr Suhartono Taat
Putra, MS mengungkapkan hal itu di Surabaya, Kamis, berkaitan pengukuhan
dirinya sebagai guru besar, 8 Maret mendatang.
Menurut ahli rekayasa genetik lulus Amerika Serikat itu, keseimbangan
tubuh pada orang yang sering melakukan salat tahajud itu karena sel di
dalam tubuhnya menjadi protektif akibat ketenangan hidup.
"Itu hasil riset tahun 2001 dari mahasiswa IAIN Surabaya yang mengambil
S-3 di FK Unair dan saya bimbing. Bahkan hasil riset itu sekarang diteliti
di AS untuk dibandingkan dengan cara mistik yang dilakukan salah satu
kelompok masyarakat di India," katanya.
Guru Besar Anatomi Biologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga
(Unair) Surabaya itu mengatakan, hasil riset mahasiswa S-3 IAIN Surabaya
itu relevan dengan perubahan dalam konsep Patobiologi yang sekarang
bergeser dari "respon biologis" menjadi "perilaku biologis."
"Artinya, penelitian di bidang patobiologi menemukan bahwa sel, molekul,
dan unsur ternyata dapat berubah sesuai dengan kondisi lingkungan. Jadi,
sel itu dapat mengalami stres seperti halnya manusia dan hal itu
mempengaruhi respon tubuh manusia terhadap penyakit.
Bapak dua anak kelahiran Bojonegoro 2 Juni 1948 itu menjelaskan, sel dapat
mengalami stres, molekul dapat berubah atas pengaruh molekul yang
mendampingi, dan unsur dapat berubah letaknya karena kehadiran atom
tertentu sehingga fungsinya pun berubah.
"Penyakit itu ternyata merupakan kumpulan dari perubahan biologis tersebut
akibat ketidakseimbangan sel, molekul dan unsur itu. Semuanya dapat
diatasi dengan respon yang baik terhadap lingkungan, termasuk respon
terhadap penyakit itu sendiri dan ketenangan hidup sangat membantu,"
katanya.
Ia mengatakan manusia sebenarnya membutuhkan stressor (tantangan) dari
luar, namun stressor akan menjadi baik jika disikapi dengan baik pula.
"Tanpa stressor, manusia tidak akan tahu cara menyikapinya. Tapi cara
penyikapan itu akan baik jika manusia itu tenang hidupnya," katanya.
Dokter yang memahami konsep patobiologi, kata Ketua Minat Patobiologi di
Pasca Sarjana Unair Surabaya itu, akan berpikir rasional dalam menyikapi
penyakit yang diderita pasien sehingga proses penyembuhan penyakit juga
akan semakin cepat.
Shalat tahajud (salat tengah malam) dapat memperkuat ketahanan tubuh,
karena ketenangan hidup yang diperoleh menyebabkan terjadinya keseimbangan
tubuh.
Ketua Umum Perhimpunan Patobiologi Indonesia Prof Dr dr Suhartono Taat
Putra, MS mengungkapkan hal itu di Surabaya, Kamis, berkaitan pengukuhan
dirinya sebagai guru besar, 8 Maret mendatang.
Menurut ahli rekayasa genetik lulus Amerika Serikat itu, keseimbangan
tubuh pada orang yang sering melakukan salat tahajud itu karena sel di
dalam tubuhnya menjadi protektif akibat ketenangan hidup.
"Itu hasil riset tahun 2001 dari mahasiswa IAIN Surabaya yang mengambil
S-3 di FK Unair dan saya bimbing. Bahkan hasil riset itu sekarang diteliti
di AS untuk dibandingkan dengan cara mistik yang dilakukan salah satu
kelompok masyarakat di India," katanya.
Guru Besar Anatomi Biologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga
(Unair) Surabaya itu mengatakan, hasil riset mahasiswa S-3 IAIN Surabaya
itu relevan dengan perubahan dalam konsep Patobiologi yang sekarang
bergeser dari "respon biologis" menjadi "perilaku biologis."
"Artinya, penelitian di bidang patobiologi menemukan bahwa sel, molekul,
dan unsur ternyata dapat berubah sesuai dengan kondisi lingkungan. Jadi,
sel itu dapat mengalami stres seperti halnya manusia dan hal itu
mempengaruhi respon tubuh manusia terhadap penyakit.
Bapak dua anak kelahiran Bojonegoro 2 Juni 1948 itu menjelaskan, sel dapat
mengalami stres, molekul dapat berubah atas pengaruh molekul yang
mendampingi, dan unsur dapat berubah letaknya karena kehadiran atom
tertentu sehingga fungsinya pun berubah.
"Penyakit itu ternyata merupakan kumpulan dari perubahan biologis tersebut
akibat ketidakseimbangan sel, molekul dan unsur itu. Semuanya dapat
diatasi dengan respon yang baik terhadap lingkungan, termasuk respon
terhadap penyakit itu sendiri dan ketenangan hidup sangat membantu,"
katanya.
Ia mengatakan manusia sebenarnya membutuhkan stressor (tantangan) dari
luar, namun stressor akan menjadi baik jika disikapi dengan baik pula.
"Tanpa stressor, manusia tidak akan tahu cara menyikapinya. Tapi cara
penyikapan itu akan baik jika manusia itu tenang hidupnya," katanya.
Dokter yang memahami konsep patobiologi, kata Ketua Minat Patobiologi di
Pasca Sarjana Unair Surabaya itu, akan berpikir rasional dalam menyikapi
penyakit yang diderita pasien sehingga proses penyembuhan penyakit juga
akan semakin cepat.
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as