KEPEMIMPINAN ADALAH PENGARUH, TIDAK LEBIH DAN TIDAK KURANG
(John Maxwell)
Kepemimpinan menghasilkan teladan, dalam hal positif atau
juga negatif. Adolf Hitler adalah pemimpin hebat. Dia mempunyai cita-cita yang
besar dan konsep pemerintahan yang dahsyat. Dia mampu menghimpun
pemimpin-pemimpin hebat lainnya untuk menggenapi impian dan visinya. Namun
kerena Adolf Hitler adalah seorang diktator bengis dan rasis, semua susunan
stafnya memiliki sikap dan tindakan yang tidak kalah kejam sepertinya. Itulah
kepemimpinan, suatu pengaruh baik ke arah positif maupun negatif.
Demikian juga dalam keluarga. Seorang pria sebagai pemimpin
keluarga setiap harinya tengah mempertontonkan suatu tindakan dan sikap yang
kelak akan mempengaruhi keluarganya. Setiap perkataan, tindakan, cara berpikir,
cara menangani masalah akan menjadi suatu tayangan “reality show”. Istri yang
menjadi pasangan akan terus belajar merespon apa yang diperbuat suami setiap
harinya. Sementara anak-anak akan terus belajar dari apa yang bisa ditangkap benak
dan pancaindranya sejak ia lahir hingga dewasa.
Seperti halnya tayangan horor akan menyimpan memori
menakutkan, seperti itulah pertunjukan teladan. Hasil dituai sesuai apa yang
ditabur. Ada banyak hal yang membuat pikiran kita menjadi kotor, terutama
melalui panca indra kita. Pikiran yang kotor membuat mata hati seorang pria
menjadi gelap. Saat pikiran dan mata hati gelap, hanya tindakan salahlah yang
akan dilakukan seorang manusia. Tindakan buruk akan menjadi tayangan berdampak
buruk dan ini bukanlah tayangan yang diharapkan. Sayangnya memori terhadap
tayangan jelek akan diteruskan juga oleh satu individu pria pada banyak
keturunannya.
Sebuah tayangan indah haruslah mempunyai skenario yang bagus
dan dibuat melalui seni, pemahaman pikiran jernih. Demikian juga dengan
tayangan cantik yang dipertunjukkan seorang pria akan membekas di benak anak
istrinya dan dapat menjadi model yang bisa dilakukan anaknya ketika dewasa
kelak. Tapi bagaimana mencipta pertunjukan yang berdampak kuat, indah dan
berpengaruh serta membangkitkan kehormatan orang, itulah yang menjadi tugas
seorang pria.
Pertama, Seorang Pria Mampu Menuntun. Tuntunan adalah salah
satu bentuk tayangan. Untuk ini seorang pria membutuhkan hikmat sesuai dengan
tingkat kedewasaan orang yang kita tuntun. Jika seorang pria menuntun putranya,
ada teladan yang baik tentang bagaimana ia menuntun putranya. Ini adalah
prinsip mengikat tali sepatu
Seorang pria melakukan, putranya melihat.
Seorang pria melakukan, putranya membantu.
Putranya melakukan, seorang pria membantu.
Putranya melakukan, seorang pria melihat.
Untuk semua ini diperlukan kesabaran dan investasi yang
mahal. Investasi mahal dapat berupa telinga yang siap mendengar dan juga waktu.
Disaat seorang pria masih bersama dengan putranya, adalah waktu yang tepat
untuk menanamkan investasi waktu yang mahal itu.
Kedua, Seorang Pria Menata Emosi Anaknya. Banyak putra
terluka oleh seorang yang seharusnya menjadi teladan hidupnya. Pria seperti ini
tidak mampu memberikan kematangan emosional yang baik bagi anaknya. Mereka
acapkali menumpahkan emosi negatif (kemarahan, perkataan negatif dan tindakan
tidak mendidik pada anaknya). Penelitian menyebutkan bahwa 95 persen narapidana
yang menjalani hukuman mati ternyata menyimpan luka hati dan kemarahan pada ayah
yang tidak memberi teladan bagi si anak. Ada banyak contoh kasus yang
menyatakan korelasi nyata antara kelabilan seorang pria yang akhirnya berdampak
negatif terhadap kehidupan seorang anak.
Ketiga, Seorang Pria Menjaga Anaknya. Seorang pria menjaga
langkah penerusnya. Seorang pria yang menerapkan nilai-nilai dalam hidupnya,
langkah anaknya akan turut terjaga. Kisah nyata dunia hewan ini bahkan
menunjukkan teladan orang tua :
Di satu kawasan suaka alam Afrika, penjaga taman nasional
dikejutkan dengan penemuan sejumlah badak yang mati akibat serangan. Dipastikan
kematian badak bukan karena ulah manusia karena cula badak tidak tercuri.
Setelah melalui pengamatan ditemukan penyebabnya : badak-badak mati oleh
serangan sejumlah kawanan gajah berusia muda. Kawanan gajah muda ini tidak
mempunyai pemimpin gajah dewasa karena sebelumnya telah terjadi serangkaian
penembakan terhadap gajah dewasa untuk tujuan diambil gadingnya.
Seekor gajah saja tingkahnya bisa dikendalikan oleh teladan
binatang dewasa, apalagi pada suatu keluarga. Seorang pria kini harus mempunyai
tanggung jawab untuk menjaga pergaulan dan juga apa yang dinikmati anaknya
(televisi, radio, bacaan serta internet).
Keempat, Seorang Pria Harus Mengatur Hidup Anaknya. Memberi
aturan menjadi tayangan yang juga termaterai dalam pikiran anak-anaknya. Setiap
tindakan anaknya harus berdasar etika dan norma sehat yang dibangun melalui
hubungan dua arah. Perkembangan jaman memang mengubah banyak hal termasuk
penyampaian peraturan pada anak saat ini harus melalui cara yang lebih
komunikatif.
Saat seorang pria mampu menuntun, menata emosi, menjaga dan
juga mengatur anak-anaknya, pria tersebut sedang menayangkan film yang tidak
sekedar tersimpan dalam memori anaknya. Pria tersebut secara tidak disadari
sedang :
Mengubah anaknya melalui keteladanan. Pria ini sedang
menjadi contoh cara berpikir dan cara bertindak anak-anaknya kelak.
Menjadi model dan standar nilai bertingkah laku
anak-anaknya, terutama secara spiritual.
Meninggalkan warisan nilai, nama baik, karya hidup dalam
pekerjaan dan pelayanan serta iman kepada Tuhan.
Saat pria mampu memberikan pengaruh positif pada hidup
anak-anaknya maka kepemimpinan terjadi. Pria pemimpin adalah pria pemberi
pengaruh, tidak lebih dan tidak kurang.
Sumber: nath – cbni
THE 21 INDISPENSABLE QUALITIES
OF
A LEADER
(21 Kualitas Kepemimpinan Sejati)
Menjadi Panutan bagi Orang Lain
JOHN C. MAXWELL
KARAKTER: Jadilah Bagian dari Batu Karang
KARISMA: Kesan Pertamalah yang Terpenting
KOMITMEN: Inilah yang Membedakan Pelaku dari Pemimpi
KOMUNIKASI: Tanpanya Anda Akan Menempuh Perjalanan Sendirian
KOMPETENSI: Jika Anda Membangunnya, Mereka Akan Datang
KEBERANIAN: Satu Orang dengan Keberanian Sama dengan
Mayoritas
PENGERTIAN: Tuntaskanlah Misteri-misteri yang Belum
Terselesaikan
FOKUS: Semakin Tajam Fokus Anda, Anda Semakin Tajam
KEMURAHAN HATI: Lilin Anda Takkan Rugi Jika Menerangi Orang
Lain
INISIATIF: Tanpanya, Anda Takkan ke Mana-mana
MENDENGARKAN: Untuk Menyelami Hati Mereka, Bukalah Telinga
Anda
SEMANGAT YANG TINGGI: Cintailah Hidup Ini
SIKAP POSITIF: Jika Anda Percaya Bisa, Anda Pasti Bisa
PEMECAHAN MASALAH: Janganlah Biarkan Berbagai Persoalan Anda
Menjadi Masalah
HUBUNGAN: Jika Anda Akur, Merekapun Akur
TANGGUNG JAWAB: Jika Anda Tidak Mau Membawa Bolanya, Anda Takkan
Dapat Memimpin Timnya
KEMAPANAN: Kompetensi Takkan Pernah Dapat Mengkompensasikan
Ketidakmapanan
DISIPLIN DIRI: Orang Pertama yang Anda Pimpin Adalah Diri
Sendiri
KEPELAYANAN: Agar Maju, Dahulukanlah Orang Lain
SIKAP MAU DIAJAR: Untuk Terus Memimpin, Teruslah Belajar
VISI: Anda Dapat Meraih Hanya yang Dapat Anda Lihat
(John Maxwell)
Kepemimpinan menghasilkan teladan, dalam hal positif atau
juga negatif. Adolf Hitler adalah pemimpin hebat. Dia mempunyai cita-cita yang
besar dan konsep pemerintahan yang dahsyat. Dia mampu menghimpun
pemimpin-pemimpin hebat lainnya untuk menggenapi impian dan visinya. Namun
kerena Adolf Hitler adalah seorang diktator bengis dan rasis, semua susunan
stafnya memiliki sikap dan tindakan yang tidak kalah kejam sepertinya. Itulah
kepemimpinan, suatu pengaruh baik ke arah positif maupun negatif.
Demikian juga dalam keluarga. Seorang pria sebagai pemimpin
keluarga setiap harinya tengah mempertontonkan suatu tindakan dan sikap yang
kelak akan mempengaruhi keluarganya. Setiap perkataan, tindakan, cara berpikir,
cara menangani masalah akan menjadi suatu tayangan “reality show”. Istri yang
menjadi pasangan akan terus belajar merespon apa yang diperbuat suami setiap
harinya. Sementara anak-anak akan terus belajar dari apa yang bisa ditangkap benak
dan pancaindranya sejak ia lahir hingga dewasa.
Seperti halnya tayangan horor akan menyimpan memori
menakutkan, seperti itulah pertunjukan teladan. Hasil dituai sesuai apa yang
ditabur. Ada banyak hal yang membuat pikiran kita menjadi kotor, terutama
melalui panca indra kita. Pikiran yang kotor membuat mata hati seorang pria
menjadi gelap. Saat pikiran dan mata hati gelap, hanya tindakan salahlah yang
akan dilakukan seorang manusia. Tindakan buruk akan menjadi tayangan berdampak
buruk dan ini bukanlah tayangan yang diharapkan. Sayangnya memori terhadap
tayangan jelek akan diteruskan juga oleh satu individu pria pada banyak
keturunannya.
Sebuah tayangan indah haruslah mempunyai skenario yang bagus
dan dibuat melalui seni, pemahaman pikiran jernih. Demikian juga dengan
tayangan cantik yang dipertunjukkan seorang pria akan membekas di benak anak
istrinya dan dapat menjadi model yang bisa dilakukan anaknya ketika dewasa
kelak. Tapi bagaimana mencipta pertunjukan yang berdampak kuat, indah dan
berpengaruh serta membangkitkan kehormatan orang, itulah yang menjadi tugas
seorang pria.
Pertama, Seorang Pria Mampu Menuntun. Tuntunan adalah salah
satu bentuk tayangan. Untuk ini seorang pria membutuhkan hikmat sesuai dengan
tingkat kedewasaan orang yang kita tuntun. Jika seorang pria menuntun putranya,
ada teladan yang baik tentang bagaimana ia menuntun putranya. Ini adalah
prinsip mengikat tali sepatu
Seorang pria melakukan, putranya melihat.
Seorang pria melakukan, putranya membantu.
Putranya melakukan, seorang pria membantu.
Putranya melakukan, seorang pria melihat.
Untuk semua ini diperlukan kesabaran dan investasi yang
mahal. Investasi mahal dapat berupa telinga yang siap mendengar dan juga waktu.
Disaat seorang pria masih bersama dengan putranya, adalah waktu yang tepat
untuk menanamkan investasi waktu yang mahal itu.
Kedua, Seorang Pria Menata Emosi Anaknya. Banyak putra
terluka oleh seorang yang seharusnya menjadi teladan hidupnya. Pria seperti ini
tidak mampu memberikan kematangan emosional yang baik bagi anaknya. Mereka
acapkali menumpahkan emosi negatif (kemarahan, perkataan negatif dan tindakan
tidak mendidik pada anaknya). Penelitian menyebutkan bahwa 95 persen narapidana
yang menjalani hukuman mati ternyata menyimpan luka hati dan kemarahan pada ayah
yang tidak memberi teladan bagi si anak. Ada banyak contoh kasus yang
menyatakan korelasi nyata antara kelabilan seorang pria yang akhirnya berdampak
negatif terhadap kehidupan seorang anak.
Ketiga, Seorang Pria Menjaga Anaknya. Seorang pria menjaga
langkah penerusnya. Seorang pria yang menerapkan nilai-nilai dalam hidupnya,
langkah anaknya akan turut terjaga. Kisah nyata dunia hewan ini bahkan
menunjukkan teladan orang tua :
Di satu kawasan suaka alam Afrika, penjaga taman nasional
dikejutkan dengan penemuan sejumlah badak yang mati akibat serangan. Dipastikan
kematian badak bukan karena ulah manusia karena cula badak tidak tercuri.
Setelah melalui pengamatan ditemukan penyebabnya : badak-badak mati oleh
serangan sejumlah kawanan gajah berusia muda. Kawanan gajah muda ini tidak
mempunyai pemimpin gajah dewasa karena sebelumnya telah terjadi serangkaian
penembakan terhadap gajah dewasa untuk tujuan diambil gadingnya.
Seekor gajah saja tingkahnya bisa dikendalikan oleh teladan
binatang dewasa, apalagi pada suatu keluarga. Seorang pria kini harus mempunyai
tanggung jawab untuk menjaga pergaulan dan juga apa yang dinikmati anaknya
(televisi, radio, bacaan serta internet).
Keempat, Seorang Pria Harus Mengatur Hidup Anaknya. Memberi
aturan menjadi tayangan yang juga termaterai dalam pikiran anak-anaknya. Setiap
tindakan anaknya harus berdasar etika dan norma sehat yang dibangun melalui
hubungan dua arah. Perkembangan jaman memang mengubah banyak hal termasuk
penyampaian peraturan pada anak saat ini harus melalui cara yang lebih
komunikatif.
Saat seorang pria mampu menuntun, menata emosi, menjaga dan
juga mengatur anak-anaknya, pria tersebut sedang menayangkan film yang tidak
sekedar tersimpan dalam memori anaknya. Pria tersebut secara tidak disadari
sedang :
Mengubah anaknya melalui keteladanan. Pria ini sedang
menjadi contoh cara berpikir dan cara bertindak anak-anaknya kelak.
Menjadi model dan standar nilai bertingkah laku
anak-anaknya, terutama secara spiritual.
Meninggalkan warisan nilai, nama baik, karya hidup dalam
pekerjaan dan pelayanan serta iman kepada Tuhan.
Saat pria mampu memberikan pengaruh positif pada hidup
anak-anaknya maka kepemimpinan terjadi. Pria pemimpin adalah pria pemberi
pengaruh, tidak lebih dan tidak kurang.
Sumber: nath – cbni
THE 21 INDISPENSABLE QUALITIES
OF
A LEADER
(21 Kualitas Kepemimpinan Sejati)
Menjadi Panutan bagi Orang Lain
JOHN C. MAXWELL
KARAKTER: Jadilah Bagian dari Batu Karang
KARISMA: Kesan Pertamalah yang Terpenting
KOMITMEN: Inilah yang Membedakan Pelaku dari Pemimpi
KOMUNIKASI: Tanpanya Anda Akan Menempuh Perjalanan Sendirian
KOMPETENSI: Jika Anda Membangunnya, Mereka Akan Datang
KEBERANIAN: Satu Orang dengan Keberanian Sama dengan
Mayoritas
PENGERTIAN: Tuntaskanlah Misteri-misteri yang Belum
Terselesaikan
FOKUS: Semakin Tajam Fokus Anda, Anda Semakin Tajam
KEMURAHAN HATI: Lilin Anda Takkan Rugi Jika Menerangi Orang
Lain
INISIATIF: Tanpanya, Anda Takkan ke Mana-mana
MENDENGARKAN: Untuk Menyelami Hati Mereka, Bukalah Telinga
Anda
SEMANGAT YANG TINGGI: Cintailah Hidup Ini
SIKAP POSITIF: Jika Anda Percaya Bisa, Anda Pasti Bisa
PEMECAHAN MASALAH: Janganlah Biarkan Berbagai Persoalan Anda
Menjadi Masalah
HUBUNGAN: Jika Anda Akur, Merekapun Akur
TANGGUNG JAWAB: Jika Anda Tidak Mau Membawa Bolanya, Anda Takkan
Dapat Memimpin Timnya
KEMAPANAN: Kompetensi Takkan Pernah Dapat Mengkompensasikan
Ketidakmapanan
DISIPLIN DIRI: Orang Pertama yang Anda Pimpin Adalah Diri
Sendiri
KEPELAYANAN: Agar Maju, Dahulukanlah Orang Lain
SIKAP MAU DIAJAR: Untuk Terus Memimpin, Teruslah Belajar
VISI: Anda Dapat Meraih Hanya yang Dapat Anda Lihat
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as