Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    sistem navigasi merpati

    ratri
    ratri
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 281
    Join date : 01.04.10
    Age : 36
    Lokasi : di hati si admin

    sistem navigasi merpati Empty sistem navigasi merpati

    Post by ratri Wed May 26, 2010 6:50 pm

    Sistem Pemandu Arah secara
    Magnetis

    pada
    Merpati






    Penelitian baru-baru ini
    telah memperkuat dukungan bagi teori yang menyatakan bahwa burung merpati
    menggunakan medan magnet bumi untuk memandu arah terbang mereka.



    Sejak zaman dahulu manusia telah
    menggunakan merpati untuk mengirimkan berita kepada para penerimanya di tempat
    yang jauh. Misalnya, di Baghdad pada tahun 1150 terdapat bukti bahwa burung
    merpati telah dimanfaatkan untuk mengirimkan berita. Pada tahun 1850, Paul
    Reuter, pendiri kantor berita terkenal di dunia, Reuters, mengirimkan berita
    dan harga-harga barang di pusat perniagaan antara ibukota Belgia, Brussels, dan
    kota Aachen di Jerman dengan menggunakan armada penerbangan yang beranggotakan
    45 ekor merpati.



    Merpati mampu terbang melampaui jarak
    yang sangat jauh. Jarak terjauh seekor merpati yang berhasil kembali lagi ke
    rumahnya yang pernah tercatat adalah 1689 mil (sekitar 2.719 km).



    Hingga kini, pertanyaan tentang
    bagaimana merpati, yang dikenal dengan nama ilmiah Columba livia, mampu
    menentukan letak rumahnya masih merupakan sebuah teka teki. Di antara
    penjelasan yang mungkin, yang paling banyak dipercayai adalah keberadaan indra
    penciuman yang sangat tajam dan kemampuan merasakan medan magnet. Setelah
    penelitian selama puluhan tahun, para ilmuwan telah mengungkap bahwa merpati
    benar-benar memiliki kemampuan merasakan medan magnet.



    Cordula Mora, pakar biologi di
    Universitas North Carolina di Chapel Hill, dan rekan-rekan kerjanya menempatkan
    sejumlah merpati di sebuah terowongan yang terbuat dari kayu. Ketika kumparan
    magnetik di permukaan luar terowongan tersebut dinyalakan, medan magnet dengan
    kekuatan paling besar terbentuk di bagian tengah di dalam terowongan tersebut.
    Mora melatih empat ekor merpati agar terbang ke arah salah satu ujung
    terowongan ketika medan magnet di dalam terowongan dalam keadaan tak terusik,
    dan ke arah ujung lainnya ketika kumparan magnetik dinyalakan. Selanjutnya,
    kemampuan merpati mengenali medan magnet tersebut pun diukur. Merpati-merpati
    ini terbang ke arah yang tepat dengan tingkat keberhasilan 55% hingga 65% dari
    24 kali percobaan yang dilakukan untuk tujuan tersebut.



    Para peneliti sebelumnya telah
    menemukan butiran-butiran magnetik pada paruh merpati. Untuk menguji benar
    tidaknya bagian paruh merupakan pusat pengindra magnetik burung tersebut, Mora
    menempelkan magnet kecil pada paruh tiap-tiap burung yang akan melemahkan
    kemampuannya dalam mengenali medan magnet. Hasilnya, terjadi penurunan yang
    nyata pada kemampuan mengindra medan magnet. Tingkat keberhasilannya menurun
    hingga di bawah 50%. Akan tetapi, sang burung mampu mengatasi gangguan yang
    diakibatkan oleh magnet, dan seiring dengan hal tersebut, teramati bahwa
    tingkat keberhasilan ini meningkat kembali.



    sistem navigasi merpati Clip_image001
    Seekor merpati yang digunakan dalam percobaan, dengan magnet yang
    diletakkan pada paruhnya.



    Namun, ketika bahan yang tidak
    memiliki daya magnetik (yang terbuat dari kuningan, misalnya) ditempelkan pada
    paruh mereka, tidak ada pengaruh terhadap kemampuan mengindra medan magnet.
    Sama halnya, pembedahan yang dilakukan untuk menghilangkan fungsi saraf penciuman
    pada paruh merpati juga gagal melemahkan kemampuan ini.



    Penemuan-penemuan ini memperkuat teori
    yang menyatakan bahwa merpati memandu arah terbangnya menggunakan medan magnet
    yang melingkupi bumi.



    Telah diketahui bahwa burung-burung
    yang bermigrasi memanfaatkan benda-benda yang dapat dilihatnya seperti
    matahari, bulan, bintang, serta mampu merekam dalam otaknya bagian-bagian
    permukaan bumi yang memiliki ciri khusus. Mora kini menambahkan medan magnet
    bumi ke dalam daftar ini, dan menyatakan bahwa hal tersebut berperan pula bagi
    penentuan arah secara tepat. Ia mengatakan:



    "Setiap titik di bumi memiliki
    sebuah perpaduan khas antara daya magnetik dan kemiringan magnetik. Hal ini
    membantu merpati mengetahui letak keberadaannya dari tempat yang ia tuju."



    Para peneliti lain juga menafsirkan
    penemuan ini sebagai sebuah kemajuan besar dalam memahami sistem pengindraan
    pada merpati. Selain itu, sistem penentuan letak secara magnetik yang
    diperjelas oleh penemuan paling mutakhir ini juga bersesuaian dengan sebuah
    sistem yang didasarkan pada teknologi canggih.






    Sistem Penentuan Letak Di Bumi
    (The Global Positioning System)



    sistem navigasi merpati Clip_image003
    GPS, sistem penentuan letak yang peka, didasarkan pada teknologi mutakhir
    dan merupakan sebuah hasil karya rancangan cerdas.



    Pengkajian sistem pemandu arah secara
    magnetik pada merpati serta merta mengingatkan kita pada Sistem Penentuan Letak
    di Bumi, atau yang biasa diistilahkan dengan Global Positioning System
    (GPS). GPS adalah sistem pengindraan satelit yang digunakan dalam menentukan
    letak keberadaan suatu benda. Dalam sistem ini, satelit yang sedikitnya
    berjumlah 24 buah digunakan. Penggunaan GPS, yang dibuat dan dikendalikan oleh
    Departemen Pertahanan Amerika Serikat, terbuka untuk siapa pun dan tanpa
    dipungut biaya. Sistem ini terdiri atas tiga unsur: ruang angkasa, pengendali
    dan pengguna. Unsur ruang angkasa merujuk pada satelit-satelit GPS. Unsur
    pengendali merujuk pada stasiun-stasiun bumi yang berada di berbagai tempat di
    bumi. Stasiun-stasiun ini mengawasi peredaran satelit, menyelaraskan
    perangkat-perangkat penunjuk waktu yang sangat peka pada satelit, dan
    memasukkan ke dalam satelit informasi yang akan diteruskannya. Unsur pengguna
    terdiri dari penerima GPS. Penerima GPS menerjemahkan kode sinyal-sinyal yang
    datang dari beberapa satelit dan menentukan letak tersebut. Letak ini ditentukan
    berdasarkan teknik yang dikenal dengan istilah trilaterasi (trilateration).



    Trilaterasi adalah sebuah cara
    menentukan letak relatif suatu benda dengan menggunakan geometri. Perhitungan
    ini, yang dilakukan dengan bantuan geometri lingkaran, memerlukan setidaknya
    tiga titik acuan. Penjelasan yang mendasari perhitungan ini dapat dipahami
    secara mudah melalui bagan di bawah ini:



    sistem navigasi merpati Clip_image005Pada
    gambar di sebelah kiri, bayangkan bahwa Anda sedang dalam perjalanan dan
    berada di suatu tempat antara titik P1, P2 dan P3 dan Anda ingin
    mengetahui letak keberadaan Anda secara tepat. (Pada tahap ini, abaikan
    lingkaran-lingkaran dengan warna berbeda. Bayangkan saja Anda hanya dapat
    melihat titik P1, P2 dan P3.) Jika Anda memberitahu seorang penelpon
    "Saya berada di tempat antara titik P1, P2 dan P3" Anda belum
    menyatakan letak Anda secara tepat. Namun, jika Anda tahu jarak tempat Anda
    berada dari tiga titik ini, hal ini akan memungkinkan Anda memberitahukan
    letak keberadaan Anda dengan tepat. Tahapan-tahapan berikut akan mencukupi
    untuk hal ini: perhitungan r1 membatasi penentuan letak keberadaan Anda dalam
    wilayah lingkaran merah muda. Kemudian pengukuran r2 memperkecil wilayah
    penentuan keberadaan Anda pada salah satu dari dua titik, A dan B. Terakhir,
    pengukuran r3 dengan tepat memastikan bahwa Anda berada pada titik B. Dengan
    demikian koordinat Anda pun ditemukan. Titik-titik yang diberi nama P1, P2
    dan P3 dalam penjelasan ini mewakili satelit-satelit dalam sistem GPS.






    Kemiripan Yang Luar Biasa


    Sejumlah kemiripan dalam hal cara
    kerja dapat ditemukan antara sistem GPS dan sistem penentuan letak secara
    magnetik yang dimiliki oleh merpati. Keduanya memiliki sarana yang memungkinkan
    pengiriman data tentang letak pada permukaan bumi. Pada GPS, data dari satelit
    diteruskan melalui atmosfer, sebaliknya pada merpati fungsi tersebut diyakini
    diperankan oleh medan magnet bumi. Keduanya memiliki sistem yang dapat
    menangkap dan mengenali data-data (sinyal-sinyal) yang datang dari luar ini;
    yaitu panel-panel pada satelit dan sel-sel yang mengandung butiran-butiran
    magnetik pada paruh merpati. Sistem yang menafsirkan data-data ini juga
    terdapat pada keduanya. Pada GPS pengukuran geometris dilakukan oleh komputer
    dan perangkat digital lainnya (sebagaimana pada teknik trilaterasi yang dipaparkan
    di atas), sedangkan pada merpati otak melakukan tugas menafsirkan sinyal-sinyal
    yang diteruskan organ pengindra kepadanya.



    Selain itu kini banyak perusahaan
    penerbangan memasang GPS pada pesawat-pesawat mereka, dengan menyatukan
    perangkat tersebut pada sistem pengendali penerbangan mereka. Fakta bahwa
    sel-sel merpati yang mengandung butiran-butiran magnetik telah ditempatkan pada
    paruhnya, sebagaimana sistem penerbangan elektronik yang ditempatkan pada
    hidung pesawat, merupakan sebuah kemiripan yang sangat penting.



    Sama sekali tidak ada keraguan bahwa
    sistem GPS dan seluruh satelitnya dan sistem pengendali di bumi telah dirancang
    secara khusus. Sistem ini tersusun atas bagian-bagian yang dirancang dan
    dipersiapkan untuk melakukan tugas khusus dan membentuk keseluruhan sistem
    tersebut. Perangkat-perangkat elektronik yang banyak pada satelit dan berbagai
    sistem pengendali bekerja secara bersama secara selaras untuk tujuan yang satu
    ini.



    Sistem penentuan letak pada merpati
    juga mencerminkan petunjuk nyata adanya perancangan semacam itu. Sel-sel yang
    berisi butiran-butiran magnetik yang memungkinkan adanya hubungan dengan medan
    magnet bumi, saraf-saraf yang meneruskan data yang ditangkap oleh sel-sel
    tersebut, dan otak yang menafsirkan semua data tersebut, bekerja bersama dalam
    keselarasan sempurna. Berkat semua hal inilah sang burung mampu menentukan
    secara tepat letak rumahnya yang berjarak ribuan kilometer dari tempat ia
    berada dengan perhitungan yang benar-benar cermat. Ini benar-benar merupakan keahlian
    sempurna, sebab jika dilihat dari jarak ribuan kilometer yang ditempuh oleh
    merpati, rumahnya tidaklah lebih dari sebuah titik yang teramat kecil.



    Akan tetapi, bagaimanakah sistem yang
    memungkinkan penentukan letak secara luar biasa semacam ini dapat terbentuk?
    Mungkinkah serangkaian peristiwa kebetulan, tanpa suatu kesengajaan, telah
    memunculkan keberadaan merpati dengan rancangannya yang sempurna, melengkapinya
    dengan sistem kerja tubuh yang sempurna, memasang sel-sel yang berisi
    butiran-butiran magnetik pada paruhnya, dan akhirnya membentuk sistem
    pengindraan tanpa cacat? Sudah pasti tidak.



    Seluruh seluk beluk pada GPS adalah
    bukti yang tidak diragukan lagi bahwa GPS telah dirancang oleh para insinyur.
    Demikian pula, sebuah sistem yang memperlihatkan seluk beluk rancangan yang
    sama pastilah pula telah dirancang, dengan kata lain telah diciptakan. Tidak
    ada keraguan bahwa Allah Yang Mahakuasa, Tuhan seluruh alam, adalah Pencipta
    yang menjadikan merpati ada dengan kekuasaan dan pengetahuanNya yang tak
    terbatas, dan memberi merpati sistem yang memungkinkannya menentukan letak
    sebuah titik dari jarak ribuan kilometer dengan kecermatan sangat tinggi. Allah
    mengungkapkan hal berikut ini dalam Al Qur'an:






    Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai
    anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah
    menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan
    serapi-rapinya (QS. Al Furqaan, 25:2)

      Waktu sekarang Thu May 09, 2024 3:32 am