Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    rekayasa bahasa

    ratri
    ratri
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 281
    Join date : 01.04.10
    Age : 36
    Lokasi : di hati si admin

    rekayasa bahasa Empty rekayasa bahasa

    Post by ratri Sun May 23, 2010 5:29 pm

    REKAYASA BAHASA





    Masalah utama yang
    dihadapi masyarakat multilingual adalah bagaimana dapat memperoleh suatu alat
    yang mampu mengkomunikasikan kelompok yang satu dengan yang lain. Atau dengan
    kata lain, disamping bahasa-bahasa yang telah dipakai sebagai alat komunikasi
    intra kelompok, semakin dirasakan perlunya bahasa antar kelompok. Sebab dengan
    adanya bahasa seperti itu hubungan mereka menjadi lebih lancar dan kemungkinan
    timbulnya salah faham yang disebabkan oleh perbedaan bahasa dapat diperkecil.


    Bahasa Indonesia
    awalnya merupakan bahasa Melayu-Riau. Namun karena bahasa daerah Melayu-Riau itu sudah merupakan lingua franca bagi sebagian besar
    masyarakat Indonesia. Tetapi adapula masyarakat yang terpaksa memakai lebih
    dari satu bahasa meskipun bahasa-bahasa itu bukan bahasa daerahnya sendiri.
    Sementara itu terdapat pula bangsa yang menggunakan satu bahasa, tetapi bahasa
    itu bukan miliknya.


    Masalah utama
    rekayasa bahasa menentukan bahasa apa atau mana yang dapat dipakai sebagai alat
    komunikasi bagi seluruh anggota masyarakat yang terdapat di dalam bangsa itu.
    Haugen (1972:141) menyatakan, tidak ada perencanaan bahasa untuk membaurkan dua
    bahasa yang aslinya norma dua bahasa itu berbeda. Jadi dalam penentuan bahasa nasional tidaklah mungkin menciptakan
    bahasa baru berdasarkan gabungan dari dua bahasa yang norma asli dua bahasa itu
    berbeda. Bahasa-bahasa daerah dan bahasa Inggris dalam hubungannya dengan bahasa
    Indonesia sebagai bahasa nasional sering menimbulkan masalah, antara lain
    terjadinya interferensi, integrasi, maupun kesalahan dalam fungsi pemakaiannya
    dan masalah bahasa asing.


    Menurut Takdir
    Alisyahbana (dalam Moeliono, 1985), rekayasa bahasa maknanya lebih luas
    daripada makana perencanaan bahasa. Rekayasa bahasa yang penting menurutnya
    ialah (1) pembakuan bahasa, (2) pemoderan,
    dan 93) penyediaan perlengkapan seperti buku pelajaran dan bacaan. Haugen
    (1972:287-293) dalam salah satu tulisnnya yang berjudul “Language Planning, theory and Practice”, menyarankan agar rekayasa
    bahasa (istilah haugen:perencanaan bahasa) dimulai dengan pengetahuan situasi
    kebahasaan, setelah itu disusun program kegiatan yang meliputi penetapan
    sasaran, penetapan kebijakan untuk mencapai sasaran itu dan sejumlah prosedur untuk mengimplementasikan kebijakan itu.


    Mengenai ktiteria
    rekayasa bahasa, Joan Rubin ( dalam Fishman(ed),1972:477) menyatakan, rekayasa
    bahasa memusatkan perhatiannya untuk memecahkan masalah kebahasaan melalui
    serangkaian keputusan alternatif tentang sasaran, cara, dan akibat-akibat yang
    diharapkan bagi pemecahan masalah kebahasaan itu. Sedangkan proses rekayasa
    bahasa secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu (1) tahap perencanaan a) perencanaan
    rekayasa bahasa, b)sasaran rekayasa bahasa, c)faktor-faktor yang
    berpengaruh;(2) tahap pelaksanaan,
    meliputi a) pengembangan kode bahasa, b) pembinaan pemakaian bahasa; (3) tahap penilaian.


    Sebenarnya
    perencanaan rekayasa bahasa itu menjadi tanggung jawab empat komponen, yakni
    (1) para ahli bahasa, (2) pemerintah, (3) guru bahasa, dan (4) masyarakat
    penutur bahasa yang bersangkutan (Pateda, 1987:95). Di dalam kedudukannya
    sebagia bahas nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) lambang
    kebanggaan nasional, (2) lambang identitas nasional, (3) alat yang memungkinkan
    penyatuan berbagai masyarakat yang berbeda latar belakang sosial budaya dan
    bahasanya ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia, dan (4) alat perhubungan
    antar daerah dan antar budaya. Target pencapaian sasaran rekayasa bahasa
    seperti telah disebut di atas, mengarah pada pembakuan bahasa tulis. Sedangkan
    untuk pembakuan bahasa lisan , masih sangat sulit atau bahkan mustahil untuk
    dilakukan secara sempurna. Hal ini disebabkan karena masyarakat Indonesia
    merupakan masyarakat yang dwibahasawan sekaligus diglosik, sehingga tidak
    terpungkiri adanya kontak bahasa dalam diri penutur. Akibatnya akan menimbulkan
    interferensi dan integrasi.

      Waktu sekarang Mon May 20, 2024 9:42 am