ANTARA KULIAH DAN ORGANISASI
March 13, 2007
Pada saat seseorang memasuki lingkungan akademik, salah
satunya adalah lingkungan kampus maka semua aktivitasdan kepribadiannya secara
tak sadar akan terbawa oleh lingkungan tersebut. Pada saat seorang mahasiswa
yang tidak puas akan pengalamannya dalam bidang akademik saja maka mereka akan
berkecimpung dalam organisasi. Organisasi adalah lingkungan penyempurna dari
lingkungan akademik.Organiasai adalah penyempurna lingkungan akademik. Tidak
bisa dipungkiri ilmu pengetahuan yang didapat dari dalam kelas kuliah hanya
sebatas ranah kognitif saja (pikiran). Apabila dilengkapi dengan organisasi
maka akan berkembang ranah afektif (sikap) dan psikomotorik (perilaku).
Sehingga lengkap sudah kemajuan tiga ranah dari individu yaitu kognitif,
afektif dan psikomotorik.
Suatu organisasi bisa dikatakan demikian karena organisasi
tersebut adalah wahana laboratorium untuk mempraktekkan ilmu pengetahuan yang
didapat dari perkuliahan. Seperti kata-kata populer “if I hear I forget, if I
see I remember, if I do I know”. Dan organisasilah yang akan membantu anda
untuk do sehingga anda benar-benar know.
Bagi yang aktif dalam berorganisasi beruntunglah dia. Akan
tetapi ada hal lain yang harus digarisbawahi dalam berorganisasi, yaitu tidak
terlalu berlebiihan sebingga melupakan tujuan utama yaitu kuliah. Sedangkan
organisasi sebagai pelengkap saja.
Adalah hal biasa jika mahasiswa bolos kuliah, bahkan cuti
kuliah atau mengundurkan diri sekaligus dengan alasan berkorban demi kemajuan
organisasi yang diikuti sekarang. Saya pernah sedikit membaca megnenai sense
belongness yang tercakup dalam buku Psikologi Sosial karya Gerungan.
Sense belongness atau rasa keikut sertaan dan rasa
bertanggungjawab organisasi memang penting ada. Dan bahkan harus ada agar
eksistensi dari suatu organisasi tersebut bisa terus berlangsung. Namun sense
belongness ini juga yang digunakan sebagai alasan untuk meninggalkan tujuan
utama yaitu kuliah.
Apabila dengan cermat kita amati disekeliling kita khususnya
diwilayah Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Negeri Malang banyak mahasiswa
yang terjebak dalam kesalahpahaman ini. Unit sebagai rumah kedua atau sebagai
rumah utama memang benar adanya dan memang harus begitu untuk meningkatkan rasa
memiliki kepada suatu organisasi tersebut. Akan tetapi jika Unit mengalahkan
tujuan utama kuliah itu yang salah besar.
Dilihat dari segi tujuan masing-masing individu memanglah
berbeda. Dan tidak bisa disalahkan jika kita berpijak pada hal tersebut. Namun
sangat disesali jika mahasiswa sebagai akademisi tangguh berubah menjadi
nonakademisi karena “berkorban demi suatu organisasi yang digelutinya”. Kata
terakhir, saya beri tanda kutip karena menurut saya tidak semua mahasiswa yang
benar-benar mengatasnamakan organisasi untuk meninggalkan kuliahnya.
Organisator yang tangguh adalah orang yang pandai mengatur space-space
kehidupannya. Jika hal ini yang terjadi maka terwujudlah suatu keseimbangan.
Malah orang yang mengatasnamakan organisasi untuk meninggalkan kuliahnya adalah
pengkhianat besar organisasi yang diikutinya dan secara terang-terangan telah
menjelekkan nama organisasi tersebut.
Mahasiswa sebagai agen of change artinya adalah sebagai
orang yang bisa mengadakan perubahan pada suatu sistem sosial (individu,
keluarga, masyarakat, nusa bangsa) kearah yang lebih baik. Jika ingin
benar-benar menjalankan kewajiban tersebut pegang dua pilar yiatu akademi dan
organisasi.
Intinya adalah keseimbangan. Inilah menurut saya yang harus
dipegang oleh setiap para organisator. Dan inilah senjata paling ampuh menurut
filosof terkenal Pieget yang dikenalkannya sebagai Equilibrium. Keseimbangan
untuk mengatur kapling-kapling pikirannya. Seorang organisator yang profesional
apabila didasarkan oleh teori Pieget ini adalah bisa membedakan pemikiran pada
saat di organisasi dan pemikiran pada saat kuliah. Mungkin contoh yang paling
umum dan agak menggelitik ketidak profesionalan seorang organisator ketika
permasalahan pribadinya dengan sesama anggota dibawahnya dalam forum
organiasasi, sehingga mempengaruhi kinerjanya. Bahkan permasalahan ini bisa
merembet sampai ke perkuliahan, dan seterusnya. Sangat sulit memang untuk
menerapkan Equilibrium ini. Namun mari kita mencobanya.
March 13, 2007
Pada saat seseorang memasuki lingkungan akademik, salah
satunya adalah lingkungan kampus maka semua aktivitasdan kepribadiannya secara
tak sadar akan terbawa oleh lingkungan tersebut. Pada saat seorang mahasiswa
yang tidak puas akan pengalamannya dalam bidang akademik saja maka mereka akan
berkecimpung dalam organisasi. Organisasi adalah lingkungan penyempurna dari
lingkungan akademik.Organiasai adalah penyempurna lingkungan akademik. Tidak
bisa dipungkiri ilmu pengetahuan yang didapat dari dalam kelas kuliah hanya
sebatas ranah kognitif saja (pikiran). Apabila dilengkapi dengan organisasi
maka akan berkembang ranah afektif (sikap) dan psikomotorik (perilaku).
Sehingga lengkap sudah kemajuan tiga ranah dari individu yaitu kognitif,
afektif dan psikomotorik.
Suatu organisasi bisa dikatakan demikian karena organisasi
tersebut adalah wahana laboratorium untuk mempraktekkan ilmu pengetahuan yang
didapat dari perkuliahan. Seperti kata-kata populer “if I hear I forget, if I
see I remember, if I do I know”. Dan organisasilah yang akan membantu anda
untuk do sehingga anda benar-benar know.
Bagi yang aktif dalam berorganisasi beruntunglah dia. Akan
tetapi ada hal lain yang harus digarisbawahi dalam berorganisasi, yaitu tidak
terlalu berlebiihan sebingga melupakan tujuan utama yaitu kuliah. Sedangkan
organisasi sebagai pelengkap saja.
Adalah hal biasa jika mahasiswa bolos kuliah, bahkan cuti
kuliah atau mengundurkan diri sekaligus dengan alasan berkorban demi kemajuan
organisasi yang diikuti sekarang. Saya pernah sedikit membaca megnenai sense
belongness yang tercakup dalam buku Psikologi Sosial karya Gerungan.
Sense belongness atau rasa keikut sertaan dan rasa
bertanggungjawab organisasi memang penting ada. Dan bahkan harus ada agar
eksistensi dari suatu organisasi tersebut bisa terus berlangsung. Namun sense
belongness ini juga yang digunakan sebagai alasan untuk meninggalkan tujuan
utama yaitu kuliah.
Apabila dengan cermat kita amati disekeliling kita khususnya
diwilayah Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Negeri Malang banyak mahasiswa
yang terjebak dalam kesalahpahaman ini. Unit sebagai rumah kedua atau sebagai
rumah utama memang benar adanya dan memang harus begitu untuk meningkatkan rasa
memiliki kepada suatu organisasi tersebut. Akan tetapi jika Unit mengalahkan
tujuan utama kuliah itu yang salah besar.
Dilihat dari segi tujuan masing-masing individu memanglah
berbeda. Dan tidak bisa disalahkan jika kita berpijak pada hal tersebut. Namun
sangat disesali jika mahasiswa sebagai akademisi tangguh berubah menjadi
nonakademisi karena “berkorban demi suatu organisasi yang digelutinya”. Kata
terakhir, saya beri tanda kutip karena menurut saya tidak semua mahasiswa yang
benar-benar mengatasnamakan organisasi untuk meninggalkan kuliahnya.
Organisator yang tangguh adalah orang yang pandai mengatur space-space
kehidupannya. Jika hal ini yang terjadi maka terwujudlah suatu keseimbangan.
Malah orang yang mengatasnamakan organisasi untuk meninggalkan kuliahnya adalah
pengkhianat besar organisasi yang diikutinya dan secara terang-terangan telah
menjelekkan nama organisasi tersebut.
Mahasiswa sebagai agen of change artinya adalah sebagai
orang yang bisa mengadakan perubahan pada suatu sistem sosial (individu,
keluarga, masyarakat, nusa bangsa) kearah yang lebih baik. Jika ingin
benar-benar menjalankan kewajiban tersebut pegang dua pilar yiatu akademi dan
organisasi.
Intinya adalah keseimbangan. Inilah menurut saya yang harus
dipegang oleh setiap para organisator. Dan inilah senjata paling ampuh menurut
filosof terkenal Pieget yang dikenalkannya sebagai Equilibrium. Keseimbangan
untuk mengatur kapling-kapling pikirannya. Seorang organisator yang profesional
apabila didasarkan oleh teori Pieget ini adalah bisa membedakan pemikiran pada
saat di organisasi dan pemikiran pada saat kuliah. Mungkin contoh yang paling
umum dan agak menggelitik ketidak profesionalan seorang organisator ketika
permasalahan pribadinya dengan sesama anggota dibawahnya dalam forum
organiasasi, sehingga mempengaruhi kinerjanya. Bahkan permasalahan ini bisa
merembet sampai ke perkuliahan, dan seterusnya. Sangat sulit memang untuk
menerapkan Equilibrium ini. Namun mari kita mencobanya.
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as