Diabetes Gestasional
Diabetes mellitus gestasional adalah suatu bentuk diabetes yang berkembang pada
beberapa wanita selama kehamilan. Diabetes gestasional terjadi karena kelenjar
pankreas tidak mampu menghasilkan insulin yang cukup untuk mengkontrol gula
darah ( glukosa ) wanita hamil tersebut pada tingkat yang aman bagi dirinya
maupun janin yang dikandungnya. Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan
darah yang menunjukkan wanita hamil tersebut mempunyai kadar gula yang tinggi
dalam darahnya dimana ia tidak pernah menderita diabetes sebelum kehamilannya.
Diabetes gestasional berbeda dengan diabetes lainnya dimana gejala penyakit ini
akan menghilang setelah bayi lahir. Tipe diabetes yang umum dijumpai adalah
diabetes tipe 1 dan tipe 2, yang akan berlanjut terus sepanjang hidup orang tersebut
setelah diagnosis penyakit ini ditegakkan.
Banyak wanita dengan diabetes gestasional mampu mengkontrol kadar gula
darahnya dalam batas yang aman dengan makan makanan yang seimbang dan
melakukan latihan fisik yang teratur. Bagaimana pun, jika diet dan latihan tidak
dapat mengkontrol kadar gula darah dalam suatu batas yang aman, insulin mungkin
dibutuhkan.
Wanita-wanita yang beresiko tinggi menderita diabetes gestasional perlu segera
diperiksa untuk mencegah kerugian yang ditimbulkan pada awal kehamilannya.
Kebanyakan wanita dengan penyakit ini, dimana kadar gula darahnya dalam batas
yang aman dapat melahirkan bayinya tanpa mengalami komplikasi. Bagaimanapun,
jika kadar gula darah tidak dapat dikontrol pada batas yang aman selama kehamilan,
maka dapat terjadi komplikasi-komplikasi yang mempengaruhi si ibu dan janinnya.
• Si ibu mempunyai resiko tinggi untuk menderita hipertensi selama
kehamilannya.
• Janin mempunyai berat yang berlebihan, menyebabkan kesulitan untuk
melahirkan bahu janin melalui jalan lahir selama persalinan ( distosia bahu ).
Hal ini dapat menyebabkan jejas pada saraf di leher bayi atau jejas-jejas
lainnya pada persalinan sulit ini. Bayi yang besar juga membutuhkan suatu
tindakan pembedahan ( seksio sesarea ) sehingga terhindar dari jejas pada
persalinan normal.
• Setelah persalinan, bayi akan mengalami masa /episode hipoglikemia ( kadar
gula darah lebih rendah dari normal ), kadar kalsium yang rendah, kadar
bilirubin darah yang tinggi ( jaundice ) atau kesulitan bernapas.
Kebanyakan kasus, diabetes gestasional akan menghilang segera setelah bayi
dilahirkan. Bagaimanapun juga, wanita-wanita yang menderita diabetes gestasional
mempunyai resiko tinggi untuk mengalami diabetes gestasional lagi pada kehamilan
berikutnya, dan juga 17 % - 63 % dari mereka akan mengalami perubahan dan
berkembang menjadi diabetes tipe 2 dalam 5 hingga 16 tahun.
Diabetes mellitus gestasional adalah suatu bentuk diabetes yang berkembang pada
beberapa wanita selama kehamilan. Diabetes gestasional terjadi karena kelenjar
pankreas tidak mampu menghasilkan insulin yang cukup untuk mengkontrol gula
darah ( glukosa ) wanita hamil tersebut pada tingkat yang aman bagi dirinya
maupun janin yang dikandungnya. Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan
darah yang menunjukkan wanita hamil tersebut mempunyai kadar gula yang tinggi
dalam darahnya dimana ia tidak pernah menderita diabetes sebelum kehamilannya.
Diabetes gestasional berbeda dengan diabetes lainnya dimana gejala penyakit ini
akan menghilang setelah bayi lahir. Tipe diabetes yang umum dijumpai adalah
diabetes tipe 1 dan tipe 2, yang akan berlanjut terus sepanjang hidup orang tersebut
setelah diagnosis penyakit ini ditegakkan.
Banyak wanita dengan diabetes gestasional mampu mengkontrol kadar gula
darahnya dalam batas yang aman dengan makan makanan yang seimbang dan
melakukan latihan fisik yang teratur. Bagaimana pun, jika diet dan latihan tidak
dapat mengkontrol kadar gula darah dalam suatu batas yang aman, insulin mungkin
dibutuhkan.
Wanita-wanita yang beresiko tinggi menderita diabetes gestasional perlu segera
diperiksa untuk mencegah kerugian yang ditimbulkan pada awal kehamilannya.
Kebanyakan wanita dengan penyakit ini, dimana kadar gula darahnya dalam batas
yang aman dapat melahirkan bayinya tanpa mengalami komplikasi. Bagaimanapun,
jika kadar gula darah tidak dapat dikontrol pada batas yang aman selama kehamilan,
maka dapat terjadi komplikasi-komplikasi yang mempengaruhi si ibu dan janinnya.
• Si ibu mempunyai resiko tinggi untuk menderita hipertensi selama
kehamilannya.
• Janin mempunyai berat yang berlebihan, menyebabkan kesulitan untuk
melahirkan bahu janin melalui jalan lahir selama persalinan ( distosia bahu ).
Hal ini dapat menyebabkan jejas pada saraf di leher bayi atau jejas-jejas
lainnya pada persalinan sulit ini. Bayi yang besar juga membutuhkan suatu
tindakan pembedahan ( seksio sesarea ) sehingga terhindar dari jejas pada
persalinan normal.
• Setelah persalinan, bayi akan mengalami masa /episode hipoglikemia ( kadar
gula darah lebih rendah dari normal ), kadar kalsium yang rendah, kadar
bilirubin darah yang tinggi ( jaundice ) atau kesulitan bernapas.
Kebanyakan kasus, diabetes gestasional akan menghilang segera setelah bayi
dilahirkan. Bagaimanapun juga, wanita-wanita yang menderita diabetes gestasional
mempunyai resiko tinggi untuk mengalami diabetes gestasional lagi pada kehamilan
berikutnya, dan juga 17 % - 63 % dari mereka akan mengalami perubahan dan
berkembang menjadi diabetes tipe 2 dalam 5 hingga 16 tahun.
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as