Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    perempuan pejuang syariat

    admin
    admin
    Admin
    Admin


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 688
    Join date : 19.03.10
    Age : 37
    Lokasi : Malang-Indonesia

    perempuan pejuang syariat Empty perempuan pejuang syariat

    Post by admin Thu Dec 16, 2010 5:47 pm




    Opini al-Wa’ie Edisi 56

    Perempuan Cerdas, Perempuan Pejuang Syariat

    Anggun Aufiyah Adlah

    Calon Ibu Rumahtangga. tinggal di Desa Mojopetung, Dukun, Gresik



    Kerusakan sistem sosial saat ini tidak bisa dilepaskan dari disfungsi peran perempuan dalam perspektif Islam. Penyebabnya adalah diletakkannya perempuan, oleh Kapitalisme, dalam subordinat masyarakat. Dalam Kapitalisme, perempuan, misalnya, hanya dilihat dari angle sudut perempuan an sich, bukan dari pandangan kemanusiaan utuh yang hidup bersama laki-laki. Padahal, dalam perspektif Islam, perempuan adalah penentu warna masyarakat. Pada gilirannya, perempuan adalah penentu baik-buruknya masyarakat. Dalam paradigma inilah kita menentukan siapa perempuan yang layak disebut cerdas, atau bagaimana mencerdaskan perempuan.

    Perempuan cerdas adalah perempuan yang mampu menempatkan posisinya sesuai dengan syariat Islam. Pertama, ia senantiasa terikat dengan aturan Islam; baik dalam kehidupan domestik maupun publik; individual dan sosial sekaligus. Misalnya, ia selalu bersemangat dalam mengkaji Islam, memperbanyak ibadah, berakhlakul karimah, berdakwah, dll. Bagi yang sudah berkeluarga, ia akan berbakti dan taat pada suami dan mendidik anak-anak sesuai tuntunan Islam. Dalam kehidupan publik, perempuan cerdas selalu menutup aurat dengan jilbab, tidak ber-khalwat dan tabarruj, menjaga pandangan dan mematuhi aturan kehidupan publik yang lain.

    Kedua, perempuan cerdas memiliki tanggung jawab sosial dalam memperbaiki masyarakat. Di tangan perempuanlah, antara lain, tergenggam ‘nasib’ masyarakat. Oleh karena itu, Islam ‘menuntut lebih’ peran perempuan. Dalam hal ini, perempuan adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Selanjutnya, ia juga wajib membina masyarakatnya agar selalu terikat dengan syariat, menyampaikan kebenaran dan dakwah tanpa rasa takut, mengoreksi penguasa. Dengan kata lain, perempuan cerdas adalah pejuang syariat dalam kapasitas dan kodratnya sebagai perempuan.

    Dengan demikian, mencerdaskan perempuan harus dilakukan dengan cara memahamkan mereka dengan syariat Islam, menjaga mereka agar selalu terikat dengan syariat Islam, dan menyadarkan mereka untuk bersama-sama menjadi pejuang syariat dalam medan dakwah, tentu dalam posisinya sebagai wanita, yang tugas utamanya adalah sebagai ibu rumahtangga.

    Jadi, perempuan yang hanya mencukupkan dirinya menjadi ‘milik keluarganya’, apalagi apatis terhadap realitas sosial yang menyimpang dari Islam, perlu dipertanyakan kecerdasannya. Sebab, ‘proyek besar’, yaitu dakwah melanjutkan kehidupan Islam melalui Khilafah Islamiyah, tidak bisa ditawar-tawar lagi. ‘Proyek besar’ itu, tentu saja, membutuhkan kontribusi perempuan-perempuan cerdas, sekarang juga.






    Artikel dari Hizbut Tahrir Indonesia
    http://www.hizbut-tahrir.or.id

    URL:
    http://www.hizbut-tahrir.or.id/modules.php?name=News&file=article&sid=471

      Waktu sekarang Fri Nov 22, 2024 4:51 pm