Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    bible injil vs quran

    kutubuku
    kutubuku
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 297
    Join date : 18.06.10
    Age : 37
    Lokasi : rahasia

    bible injil vs quran Empty bible injil vs quran

    Post by kutubuku Sat Jul 03, 2010 8:21 pm

    Pendapat Para Ilmuwan Non Muslim tentang


    BIBEL
    & AL-QUR'AN






    Kitab Suci adalah landasan iman seseorang. Kalau seseorang
    berbicara tentang Kitab Sucinya, niscaya ia akan membenarkannya. Lain halnya
    dengan para ilmuwan non-muslim yang berbicara dalam buku ini. Secara
    objektif-ilmiah mereka mengetengahkan pendapatnya tentang Bibel dan Al-Qur'an.





    Kesimpulannya, silakan anda telaah sendiri dengan sikap arif
    dan terbuka sehingga kebenaranlah yang menjadi ikutan sedang kebatilan dan
    keraguan jauh terenyahkan.








    Serial Kristologi Islami





    Judul:


    Pendapat Para Ilmuwan Non Muslim tentang: BIBEL &
    AL-QUR'AN





    Penyusun:


    Drs. H. Wakhid Rosyid (Willibrordus Romanus Lasiman)





    Setting:


    Drs. Heru Purnomo





    Penyunting:


    Drs. Purwanto





    Khathath:


    Parman Fatahillah





    Cetakan Pertama:


    Agustus 1997





    Penerbit:


    CV Pustaka Mantiq


    Jl. Kapten Mulyadi 253 phone (0271) 53017


    Solo 57118





    Anggota IKAPI no. 032/JTE


    Hak Terjemahan Dilindungi Undang-undang


    All Rights Reserved








    KATA PENGANTAR





    Syukur Alhamdulillah, penulis dapat menemukan kebenaran di
    dalam mengembara mencari dan meneliti kebenaran ajaran agama dan kepercayaan.





    Semula penulis beragama Katolik dengan nama baptis
    Willibrordus dan penguatan Romanus dengan nama asli dari orangtua Lasiman.
    Kemudian mendalami Al-Kitab di Kristen Baptis, mengikuti Kebatinan Pangestu
    (Ngesti Tunggil), dan senang di perdukunan.





    Setelah semua itu
    penulis jalani dengan liku-­liku perjuangan dan pengalaman, maka dalam upaya
    menemukan kebaikan dan kebenaran iman yang beraneka ragam itu ternyata duka,
    derita, sengsara, dan bahagia bercampur-aduk. Saat berusia 25 tahun penulis
    memilih, memasti­kan, dan memutuskan Islam-lah agama yang benar, baik, dan
    diridhai Allah swt. Dipeluk oleh semua nabi dan semua wali di Tanah Jawa.





    Sehingga, penulis masuk
    Islam pada tang­gal 15 April 1980 di Depag Yogyakarta. Selanjut­nya penulis
    menyusun buku yang berjudul "Pendapat para Ilmuwan Non Muslim terhadap
    Bibel dan Al-Qur'an" untuk berbagi pengalaman dalam meneliti kebenaran dan
    kebaikan. Hal itu terlaksana atas bimbingan dan dialog dari Drs. M. Daim dkk.,
    Prof. Dr. Anwar Musadat, K.H. Ayib Muhammad, Pondok Pesantren Jaga Satru Cire­bon,
    Staf IAIN Sunan Gunung Jati Cirebon be­serta teman-teman HMI di Cirebon, staf
    IAIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta, staf DDII Jakarta dan Yogyakarta, teman-teman
    dari Muhtadin dan Yabumi. Tidak lupa, staf Rabithah Alam Islami serta sahabat
    di Pustaka Mantiq dan teman-te­man seiman dalam Islam, khususnya Bapak K.H.
    Muhammad Jalal Mukhsin (Alm), guru Kristologi kami. Penulis sampaikan terima
    kasih atas segala kebaikan yang telah penulis terima sehingga menjadi amal
    jariah.





    Ta'zhim Penyusun,


    Drs. H. Wakhid Rosyid
    Lasiman


    (Drs. H. Wilibrordus
    Romanus Lasiman)








    PENDAHULUAN





    Buku Serial Kristologi
    Islami yang penulis susun saat ini adalah "Pendapat Para Ilmuwan Nonmuslim
    terhadap Bibel dan AI Qur'an".





    Penulis menyajikan buku
    ini adalah untuk melayani permintaan para santri dan teman-teman da'i yang
    ingin memperoleh infomasi tentang bagaimanakah pendapat para ilmuwan non­muslim
    terhadap Kitab Bibel dan Kitab Al-Qur'an.





    Buku ini tersaji
    berdasarkan tinjauan ilmu Kristologi Islami dan beberapa penelitian dari
    berbagai buku yang bermutu tinggi baik bertaraf nasional maupun internasional.





    Harapan penyusun, karya
    ini dapat dijadikan sarana berbagi pengetahuan untuk para pemba­ca mengenai
    pendapat para sarjana nonmuslim berdasarkan hasil penelitian, pengakuan, serta
    penalaran yang menggunakan akal budi dan keju­juran dalam meneliti Kitab Bibel
    dan Kitab Al-Qur'an.





    Penyusun menuliskan buku
    sumber dan data-data seperlunya untuk membuktikan bahwa dari proses
    tulis-menulis Bibel, berdasarkan pe­ngakuan jujur dan tulus dari para sarjana
    nonmus­lim saja, telah terbukti bahwa Kitab Bibel tidak asli lagi isinya karena
    telah terjadi proses salah salin. Apalagi pendapat para sarjana muslim,
    pastilah akan lebih tegas lagi, walaupun di dalam Bibel masih tersisa beberapa
    kebenaran.





    Rujukan dan data itu
    juga untuk membukti­kan bahwa para sarjana nonmuslim pun berpen­dapat bahwa
    Kitab Al-Qur'an adalah satu-satunya kebenaran yang tidak diragukan lagi bagi
    orang­-orang yang berakal sehat. Sehingga, banyak sar­jana nonmuslim yang
    kemudian masuk Islam setelah melalui proses penelitian, analisa, penga­kuan,
    dan kemudian kesaksian dengan bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad
    adalah utusan Allah (bersyahadat).





    Maka, dengan buku Serial
    Kristologi Islami ini penulis mengingatkan kepada saudara­saudari seiman,
    jangan tinggalkan iman Islam de­ngan selalu berpegang pada Al-Qur'an dan As-­Sunnah
    sebagai pembimbing jalan dan praktek kehidupan guna mendapatkan kebahagiaan di
    dunia dan di akherat nanti. Dan, semoga saudara kita yang berlainan agama
    segera mendapatkan hidayah dari Allah swt.





    Kepada berbagai pihak
    yang telah memban­tu, sehingga terwujudnya buku ini, kami sampai­kan
    terimakasih. Semoga Allah swt menerima a­mal ibadah kita sebagai jihad fi
    sabilillah.





    Karena, setetes tinta
    bagi orang yang diberi ilmu oleh Allah serta yang membantu terwujud dan
    tersiarnya ilmu yang bermanfaat bagi dakwah adalah sama dengan turut serta
    berjihad fi sabi­lillah.





    Kepada Para pembaca
    penulis sampaikan terirna kasih; semoga menjadi lebih paham tentang pengakuan
    para sarjana nonmuslim terha­dap kitab Bibel dan kitab suci Al-Qur'an; serta da­pat
    menyampaikan kepada keluarga dan handai taulan agar berbuah menjadi amal
    jariah.





    Akhirnya, kritik, saran,
    dan tegur sapa dari Pembaca senantiasa penulis tunggu demi penyempurnaan
    tulisan berikutnya.





    Penulis





    PENDAPAT TOKOH-TOKOH
    NONMUSLIM TERHADAP KITAB BIBEL





    1. Dr. Mr. D. N. Mulder
    dalam bukunya "Pem­bimbing ke dalam Perjanjian Lama", tahun 1963,
    pagina 12 dan 13, berkata sebagai berikut: "Buku ini dikarang pada
    waktu-waktu tertentu, dan pengarang-pengarangnya memang manusia juga, yang
    terpengaruh oleh keadaan waktunya dan oleh suasana di seki­tarnya dan oleh
    pembawaan pengarang itu sendiri. Naskah-naskah asli dari Kitab Suci itu sudah
    tidak ada Iagi. Yang ada pada kita hanya turunan atau salinan. Dan salinan itu
    bukannya salinan langsung dari naskah asli, melainkan dari salinan dan
    seterusnya. Se­ring di dalam menyalin Kitab Suci itu terseliplah salah
    salin."





    2. Drs. M. E. Duyverman
    dalam bukunya "Pem­bimbing ke dalam Perjanjian Baru", tahun 1966,
    pagina 24 dan 25, berkata sebagai berikut: "Ada kalanya penyalin tersentuh
    pada kesa­lahan dalam naskah asli yang dipergunakan­nya, lalu kesalahan itu
    diperbaikinya, pada­hal perbaikan itu sering mengakibatkan per­bedaan yang
    lebih besar dengan yang sung­guh asli. Dan kira-kira pada abad keempat, di
    Antiochia diadakan penyelidikan dan pe­nyesuaian salinan-salinan; agaknya ter­dorong
    oleh perbedaan yang sudah terlalu besar diantara salinan-salinan yang dipergu­nakan
    dengan resmi dalam Gereja."





    3. Dr. B. J. Boland
    dalam bukunya "Het Johan­nes Evangelie", p. 9, berkata sebagai
    berikut: "Zijn ons de waarheden van het Evangelie van Jesus Christus in
    haar corspron-kelij­ken onvervalschen, zul veren vorm over­geleverd of zijn de
    door het intermediair van den Griek schen Geest, van de Griek sche reid, het
    laat stea an te nemen...dat de letter der Nieuw-Testament-ische boeken in de
    eerste eeuwen anzer jaar­telling gewichtig wijzungen moet hebben
    ondergaan."





    Artinya: Apakah
    kebenaran-kebenaran dari Injil Je­sus Kristus diserahkan kepada kita dalam
    bentuk murninya, asli dan tidak dipalsukan, ataukah telah dirubah melalui alam
    fikiran kebudayaan Gerika? Umumnya yang tera­khirlah yang diterima oleh orang
    jaman kini... bahwa tulisan-tulisan Kitab Perjanjian Baru pada dua abad pertama
    perhitungan tahun kita, pasti telah mengalami perubahan besar.





    4. Dr. A. Powel Davies dalam bukunya "The meaning of the Dead Sea
    Scrolls The New American
    Library" tahun 1961 , p. 106, berkata: "The first three, or Synoptic
    Gospels tell much the same story.
    There are discrepancies; but it is impossible to a considerable extent to
    reconcile them. John's Gospel, however, tells quit a different story from the
    other three. If John is right, then the other three are wrong; If the Synoptic
    are right, the John's gospel must surely be in error."





    Artinya: Tiga Injil
    pertama, yaitu Injil Synoptik, mem­bawakan cerita yang sama. Terdapat perten­tangan-pertentangan
    di dalamnya, sehingga tidaklah mungkin sedemikian jauh untuk mendamaikan
    ayat-ayat ini. Namun Injil Jo­hannes, menceritakan cerita-cerita yang amat
    berbeda dari ketiga Injil pertama itu. Bila Injil Johannes yang betul, maka
    ketiga Injil yang lain itu salah; bila ketiga Injil itu betul, maka Injil
    Johannes pasti salah.





    5. Dr. G. C. Vari
    Niftrik dan Dr. B. J. Boland dalam bukunya "Dogmatika Masakini",
    cetak­an ketiga; tahun 1978, p. 322, berkata seba­gai berikut: "Kita tidak
    usah merasa malu bahwa terdapat pelbagai kekhilafan di dalam Al-Kitab; kekhi­lafan
    tentang angka-angka, perhitungan-­perhitungan tahun dan fakta-fakta. Dan tak
    perlu kita pertanggungjawabkan kekhilafan-­kekhilafan itu berdasarkan caranya
    isi Al-Ki­tab telah disampaikan kepada kita, sehingga dapat kita berkata: dalam
    naskah asli tentu­lah tidak terdapat kesalahan-kesalahan, tetapi
    kekhilafan-kekhilafan itu barulah ke­mudiannya terjadi di dalam turunan-turunan
    (salinan-salinan-pen) naskah itu."





    6. Herman Bakels
    (1871-1954) dalam bukunya "Nij Ketters? Ya.. Om deere Gods", p.
    119-120, lewat buku "Dialog antara Ahmadiyah dengan saksi-saksi
    Yehowa", p. 83 dan 88 berkata sebagai berikut: "De andere ses Bijbels
    (Weda, Awesta, de boeken over Boedha, Tao-teking, Con­fusius boeken, Kor'an)
    ken ik niet ge­noeg...Van onzen Bijbel weet ik dit zeker. Ik heb hem dertig
    jaar lang van voren tot achteren doorploeterd. En ik zeg ronde­ment; ik kan in
    Europa geen boek dat meer stikvol dingen-die-niet-waar-zijn zit dan de
    Bijbel."





    Artinya: Adapun enam
    buah kitab (Weda, Awesta, Kitab-kitab tentang Budha, Tao-teking, Kitab­-kitab
    Confusius, Al-Qur'an) tidak begitu saya kenal. Akan tetapi Bijbel kita ini,
    pasti saya ketahui. Sudah 30 tahun lamanya saya mengincah Bijbel kita ini dari
    awal sampai akhir. Oleh karena itu terus terang saya katakan, bahwa di Eropa,
    saya belum kenal sebuah kitab yang lebih padat dengan hal-hal yang tidak benar
    dari pada Bijbel.





    Dia juga berkata:


    "Bijna alle koeken
    zijn er misleidend, nip­seudepigra fisch. D.W.Z. niet geschreven door de
    auteurs op wier namen zestaan, maar wel later geschreven."





    Artinya: Hampir semua
    kitab-kitab dalam bibel itu menyesatkan, yakni memakai nama. palsu, yaitu tidak
    ditulis oleh pengarang-pengarang yang tercantum nama mereka di atasnya,
    melainkan ditulis jauh di belakang mereka.





    7. Surat kabar di Ghana, yaitu
    Harian Times, 24 Juni 1964 yang dimuat oleh harian Mercusuar Yk. tertanggal
    31-8-1968; Mr. RT. Payet, di dalam parlemen inggris tahun 1964 mengusulkan
    kepada Pemerintah Inggris dalam hal ini The British Home Secretary agar Injil
    dilarang beredar. Salah satu di antara sebabnya seperti yang ia katakan sebagai
    berikut: "I
    know of no book in history which could compare with the Bible as a source of
    bru­tality and sadistic conduct.





    Artinya: Tidak ada di
    dalam sejarah satu buku yang merupakan sumber dari perbuatan-per­buatan yang
    brutal dan sadis selain Injil ini. (I. Sudibya Markus dalam buku "Dialog
    Islam­-Nasrani dan Usul Pelanggaran Injil di Inggris", terbitan Potrosari
    Ler. 28 Mgl.).





    8. Prof. Herbert J.
    Muller dalam buku "The Uses of the Past, p. 168 lewat bukunya O. Hashem,
    "Marxiesme dan Agama", tahun 1965, Japi Surabaya, p. 45, berkata:
    "Scholars regard this text ( I Johannes 5:7) as a later interpolation
    however, since it does not appear in the best manuscripts."





    Artinya:


    Para sarjana menganggap
    bahwa naskah ini ( I Johannes 5:7) adalah suatu sisipan/tam­bahan kemudian,
    karena ayat seperti ini tidak diketemukan pada manuskrip-manuskrip ter­baik.





    9. Kata Herman Bakel dan
    Dr. A. Powel Davies, "Injil Matius 28:19 dan Injil Markus 16:9-19 adalah
    sisipan. Bacalah bukunya." (Hashem, "Jawaban Lengkap Kepada Pendeta
    Dr. J. Verkuyl," terbitan JAPI,
    Surabaya, tahun 1969, halaman 94).








    PENDAPAT TOKOH-TOKOH
    NONMUSLIM TERHADAP AL-QUR'AN





    1. Harry Gaylord Dorman
    dalam buku "Towards Understanding lslam", New York, 1948, p.3,
    berkata: "Kitab Qur'an ini adalah benar-benar sabda Tuhan yang didiktekan
    oleh Jibril, sempurna setiap hurufnya, dan merupakan suatu muk­jizat yang tetap
    aktual hingga kini, untuk mem­buktikan kebenarannya dan kebenaran
    Muhammad."





    2. Prof. H. A. R. Gibb
    dalam buku "Mohamma­danism", London, 1953, p. 33, berkata seba­gai
    berikut: "Nah, jika memang Qur'an itu hasil karyanya sendiri, maka orang
    lain dapat menandingi­nya. Cobalah mereka mengarang sebuah ungkapan seperti
    itu. Kalau sampai mereka tidak sanggup dan boleh dikatakan mereka pasti tidak
    mampu, maka sewajarnyalah mereka menerima Qur'an sebagai bukti yang kuat
    tentang mukjizat."





    3. Sir William Muir
    dalam buku "The Life of Mo­hamet", London, 1907; p. VII berkata
    sebagai berikut: "Qur'an adalah karya dasar Agama Islam. Ke­kuasaannya
    mutlak dalam segala hal, etika dan ilmu pengetahuan…"





    4. DR. John William
    Draper dalam buku "A His­tory of
    the intelectual Development in Europe", London, 1875, jilid 1 , p.
    343-344, berkata: "Qur'an mengandung sugesti-sugesti dan proses moral yang
    cemerlang yang sangat berlimpah-limpah; susunannya demikian fragmenter,
    sehingga kita tidak dapat mem­buka satu lembaran tanpa menemukan
    ungkapan-ungkapan yang harus diterima olehsekalian orang. Susunan fragmenter
    ini, mengemukakan teks-teks, moto dan per­aturan- peraturan yang sempurna
    sendirinya, sesuai bagi setiap orang untuk setiap peris­tiwa dalam hidup."





    5. DR. J. Shiddily dalam
    buku "The Lord Jesus in the Qur'an", p. 111 , berkata: "Qur'an
    adalah Bible kaum Muslimin dan lebih dimuliakan dari kitab suci yang manapun,
    lebih dari kitab Perjanjian Lama dan kitab perjanjian Baru."





    6. Laura Vaccia Vaglieri
    dalam buku "Apologie de I'Islamism, p. 57 berkata: "Dalam keselu­ruhannya
    kita dapati dalam kitab ini, suatu ko­leksi tentang kebijaksanaan yang dapat
    diperoleh oleh orang-orang yang paling cer­das, filosof-filosof yang terbesar
    dan ahli-ahli politik yang paling cakap... Tetapi ada bukti lain tentang sifat
    Ilahi dalam Qur'an, adalah suatu kenyataan bahwa Qur'an itu tetap utuh
    melintasi masa-masa sejak turunnya wahyu itu hingga pada masa kini...Kitab ini
    dibaca berulang-ulang oleh orang yang beriman dengan tiada jemu-jemunya.
    Keistimewaan­nya pula, Qur'an senantiasa dipelajari/dibaca oleh anak-anak sejak
    sekolah tingkat dasar hingga tingkat Profesor. "





    "Sebaliknya malah
    karena diulang- ulang ia makin dicintai sehari demi sehari. Qur'an
    membangkitkan timbul­nya perasaan penghormatan dan respek yang mendalam, pada
    diri orang yang mem­baca dan mendengarkannya.... Oleh karena itu bukan dengan
    jalan paksaan atau dengan senjata, tidak pula dengan tekanan mu­baligh-mubaligh
    yang menyebabkan penyi­aran Isiam besar dan cepat, tetapi oleh ke­nyataan bahwa
    kitab ini, yang diperkenalkan kaum Muslimin kepada orang-orang yang di­taklukkan
    dengan kebebasan untuk meneri­ma atau menolaknya adalah kitab Tuhan. Kata yang
    benar, mukjizat terbesar yang da­pat diperlihatkan Muhammad kepada orang yang
    ragu dan kepada orang yang tetap ber­keras kepala."





    7. Prof. A. J. Amberry, dalam buku "De Kracht van den
    Islam", hlm. 38, berkata: "Qur'an ditulis dengan gaya tak menentu dan
    tidak teratur, yang menunjukkan bahwa penulisnya di atas segala hukum-hukum
    pengarang manusia."





    8. G. Margoliouth dalam buku "Introduction to the Koran" (kata
    pendahuluan untuk buku J. M. H. Rodwell), London, 1918, berkata: "Diakui
    bahwa Our'an itu mempunyai kedudukan yang penting diantara kitab-kitab Agama di
    dunia. Walau kitab ini merupakan yang terakhir dari kitab-kitab yang termasuk
    dalam kesusasteraan ini, ia tidak kalah dari yang mana pun dalam effeknya yang
    meng­agumkan, yang telah ditimbulkannya ter­hadap sejumlah besar manusia yang
    telah menciptakan suatu phase kemajuan ma­nusia dan satu tipe karakter yang
    segar."





    9. George Sale dalam buku
    "Joseph Charles Mardrus-Premilinary Discourse", berkata: "Di
    seluruh dunia diakui bahwa Qur'an tertulis dalam bahasa Arab dengan gaya yang
    paling tinggi, paling murni....diakui
    sebagai stan dard bahasa Arab... dan tak
    dapat ditiru oleh pena manusia... Oleh karena itu diakui seba gai mukjizat yang besar, lebih besar daripada
    membangkitkan orang mati, dan itu saja sudah cukup untuk meyakinkan dunia bahwa
    kitab itu berasal dari Tuhan."





    10. E. Denisen Ross dari
    "Introduction to the Koran-George Sale", p. 5, berkata: "Qur'an memegang
    peranan yang lebih besar terhadap kaum Muslimin daripada peranan Bible dalam
    agama Kristen. Ia bukan saja merupakan sebuah kitab suci dari kepercayaan
    mereka, tetapi juga merupakan text book dari upacara agamanya dan
    prinsip-prinsip hukum kemasyarakatan.....Sungguh sebuah kitab seperti ini patut
    dibaca secara meluas di Barat, terutama di masa-masa ini, di mana ruang dan
    waktu hampir telah dipunahkan oleh penemuan-penemuan modern."





    11. James A. Michener
    dalam "Islam the Misun­derstood Religion Readers Digest", Mei 1955,
    berkata sebagai berikut: "Berita Qur'an inilah yang mengusir patung-­patung
    dewa, dan memberikan ilham kepada manusia untuk merevolusikan hidup dan bangsa
    mereka.... Kombinasi antara persem­bahan kepada Satu Tuhan ditambah dengan
    perintah prakteknya yang membuat Qur'an menjadi khas. Bangsa yang beragama di
    Timur yakin bahwa negara mereka hanya akan diperintah dengan baik apabila
    hukum-­hukumnya sejalan dengan Qur'an.





    12. W.E. Hocking dalam
    "Spirit of World Politics ­New York 32", p. 461 , berkata:
    "...saya merasa benar dalam penegasan saya, bahwa Qur'an berisi amat
    banyak prinsip-prinsip yang diperlukan untuk pertumbuhannya sendiri.
    Sesungguhnya dapat dikatakan bahwa hingga pertengahan abad ke-13, Islamlah
    pembawa segala apa yang tumbuh yang dapat dibanggakan oleh dunia Barat."





    13. Napoleon Bonaparte





    a. Dari "Stanislas Cuyard-Ency des Sciences
    Religioses", Paris, 1880, jilid IX, p. 501 berkata sebagai berikut: " Selama abad-abad pertengahan, sejarah
    Islam peradaban sepenuhnya. Berkat keuletan
    kaum Musliminlah maka ilmu pengetahuan dan falsafah Yunani tertolong dari
    kebinasaan, dan kemudian datang membangunkan dunia Barat serta membangkitkan
    gerakan intelektual sampai pada pembaruan Bacon. Dalam abad ke-7 dunia lama itu
    sedang dalam sakaratulmauit. Muharnmad memberi kepada mereka sebuah Qur'an yang
    rnerupakan titik tolak ke arah dunia baru."





    b. Dari buku "Bonaparte et I'Islarn oleh
    Cherlifs, Paris, p. 105, berkata sebagai berikut: "I hope the time is not
    far off when I shall be able to unite all the wise and educated men of all the
    countries and establish a uniform regime based on the prinsiples of the Qur'an
    wich alone can lead men to happiness.





    Artinya:


    Saya meramalkan bahwa
    tidak lama lagi akan dapat dipersatukan semua manusia yang berakal dan
    berpendidikan tinggi untuk memajukan satu kesatuan kekuasaan yang berdasarkan
    prinsip­-prinsip ajaran Islam, karena hanyalah Qur'an itu satu-satunya
    kebenaran yang mampu memimpin manusia kepada ke­bahagiaan.*





    *) Sumber terutama dari
    M. Hashem, "Kekaguman Dunia terhadap Islam", cetakan pertama,
    Bandung,





    KESIMPULAN





    Setelah kita mempelajari
    dengan teliti pendapat para ilmuwan nonmuslim terhadap Bibel dan Al-Qur'an
    tersebut di atas, maka jelaslah bahwa dalam menerima kebenaran Islam untuk
    berbakti kepada Tuhan Allah Yang Maha Esa memang melalui proses mempelajari
    serta meneliti dengan sepenuh akal budi dan kejujuran. Hanya dengan demikianlah
    akan sampai pada derajat pengakuan atas kebenarannya. Kesim­pulan itu akan
    diperoleh, tentunya setelah diana­lisa dengan sesungguhnya serta dibandingkan
    dengan kekurang- benaran atau ketidak-benaran yang lainnya. Sehingga akan lebih
    nampak mana yang hak dan mana yang batil, mana yang benar dan mana yang salah,
    serta dapat dibedakan pula mana yang bercampur-baur antara kebenaran dan
    kebatilan dan mana yang suci murni dari Ilahi.





    Kemudian baru atas
    taufik dan hidayah dari Allahlah manusia dapat dan mampu mengakui di dalam hati
    dan pikiran, mengikrarkan di dalam lisan, serta mengamalkan di dalam kehidupan
    (beriman) dengan segala kekuatan.





    Hal itu sebagaimana
    dituliskan di dalam:





    a. Bibel





    Matius 22:37


    Jawab Yesus kepadanya:
    "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu
    dan dengan segenap akal budimu.





    Markus 12:30


    "Kasihilah Tuhan,
    Allahmu, dengan se­genap hatimu dan dengan segenap ji­wamu dan dengan segenap
    akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu."





    Lukas 10:27


    Jawab orang itu:
    "Kasihilah Tuhan, Allah­mu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu
    dan dengan segenap ke­kuatanmu dan dengan segenap akal budi­mu, dan kasihilah
    sesamamu manusia se­perti dirimu sendiri."





    b. Al-Qur'an





    Qur'an 12:111


    La qad kaana fii
    qashashihim 'ibratulli ulil albaabi maa kaana hadiitsay yuftaraa walaakin
    tashdiiqal ladzii baina yadaihi wa tatshiila kulli syaiiw wa hu­daw wa rahmatal
    li qaumiy yu'minuun.





    Artinya:


    Sungguh pada kisah-kisah
    mereka terda­pat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. (Al-Qur'an)
    itu bukanlah cerita yang diada-adakan, tetapi mem­benarkan kitab terdahulu dan
    menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
    beriman.





    Qur'an 39: 18


    Alladziina yastami'uunal
    qaula fa yat­tabi'uuna ahsanahuu ulaaikal ladziina hadaahumullaahu wa ulaaika
    hum ulul albaab.





    Artinya: Yang
    mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik dian­taranya. Mereka
    itulah orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itu­lah
    orang-orang yang berakal.





    Maka, di dunia ini
    banyak orang yang ber­akal cerdas kemudian berbondong-bondong masuk Islam dan
    sebaliknya orang-orang yang kurang akal meninggalkan Islam.





    Oleh karena itu, mari
    kita tingkatkan belajar ilmu dan mengajarkan ilmu yang kita miliki, khu­susnya
    Ilmu Kristoiogi Islami, untuk mengantisi­pasi missilzending Kristenisasi pada
    diri, ke­luarga, dan masyarakat kita.








    SEKILAS INFORMASI


    Assalamu'alaikum wr. wb.





    Bagi saudara-saudara
    seiman yang ingin tu­rut serta beramal jariah dengan mendapatkan buku-buku
    Serial Kristologi Islami ini dan buku-­buku lainnya, baik untuk diri sendiri,
    keluarga, dan handai taulan, dapat memesan kepada penyu­sun, Drs. H.W.R.
    Lasiman, SLTP 15, JI. Tegal Lempuyangan No. 81 Telp. (0274) 512912 Yogyakarta.
    Silakan kontak langsung melalui tele­pon tiap hari Selasa sampai dengan Jum'at
    jam 10.00 sampai dengan 10.15 WIB.





    Uang
    pembelian/amal/sponsor sebagai dukungan untuk pencetakan ulang dan penyusunan
    Serial Kristologi Islami berikutnya dapat dimasukkan ke dalam Rekening Bank Niaga
    Yog­yakarta atas nama: Drs. W.R. Lasiman, No. Re­kening: 181809471, atau lewat
    Pos Wesel.





    Semoga Allah memberikan
    balasan yang lebih baik atas pembelian, amal, atau sponsor dari saudara-saudari
    seiman. Sehingga, cetak ulang dan penyusunan buku-buku Serial Kristologi Is­lami
    berikutnya dapat diwujudkan sebagai media dakwah dan jihad di jalan Allah
    melalui tulisan dan amaliah kita.





    Wassalamu'alaikum wr.
    wb.


    Penyusun,





    Drs. H. Wakhid Rosyid
    Lasiman


    (Drs. Wilibrordus
    Romanus Lasiman)

      Similar topics

      -

      Waktu sekarang Sun Nov 24, 2024 7:22 am