Pendapat Para Ilmuwan Non Muslim tentang
BIBEL
& AL-QUR'AN
Kitab Suci adalah landasan iman seseorang. Kalau seseorang
berbicara tentang Kitab Sucinya, niscaya ia akan membenarkannya. Lain halnya
dengan para ilmuwan non-muslim yang berbicara dalam buku ini. Secara
objektif-ilmiah mereka mengetengahkan pendapatnya tentang Bibel dan Al-Qur'an.
Kesimpulannya, silakan anda telaah sendiri dengan sikap arif
dan terbuka sehingga kebenaranlah yang menjadi ikutan sedang kebatilan dan
keraguan jauh terenyahkan.
Serial Kristologi Islami
Judul:
Pendapat Para Ilmuwan Non Muslim tentang: BIBEL &
AL-QUR'AN
Penyusun:
Drs. H. Wakhid Rosyid (Willibrordus Romanus Lasiman)
Setting:
Drs. Heru Purnomo
Penyunting:
Drs. Purwanto
Khathath:
Parman Fatahillah
Cetakan Pertama:
Agustus 1997
Penerbit:
CV Pustaka Mantiq
Jl. Kapten Mulyadi 253 phone (0271) 53017
Solo 57118
Anggota IKAPI no. 032/JTE
Hak Terjemahan Dilindungi Undang-undang
All Rights Reserved
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, penulis dapat menemukan kebenaran di
dalam mengembara mencari dan meneliti kebenaran ajaran agama dan kepercayaan.
Semula penulis beragama Katolik dengan nama baptis
Willibrordus dan penguatan Romanus dengan nama asli dari orangtua Lasiman.
Kemudian mendalami Al-Kitab di Kristen Baptis, mengikuti Kebatinan Pangestu
(Ngesti Tunggil), dan senang di perdukunan.
Setelah semua itu
penulis jalani dengan liku-liku perjuangan dan pengalaman, maka dalam upaya
menemukan kebaikan dan kebenaran iman yang beraneka ragam itu ternyata duka,
derita, sengsara, dan bahagia bercampur-aduk. Saat berusia 25 tahun penulis
memilih, memastikan, dan memutuskan Islam-lah agama yang benar, baik, dan
diridhai Allah swt. Dipeluk oleh semua nabi dan semua wali di Tanah Jawa.
Sehingga, penulis masuk
Islam pada tanggal 15 April 1980 di Depag Yogyakarta. Selanjutnya penulis
menyusun buku yang berjudul "Pendapat para Ilmuwan Non Muslim terhadap
Bibel dan Al-Qur'an" untuk berbagi pengalaman dalam meneliti kebenaran dan
kebaikan. Hal itu terlaksana atas bimbingan dan dialog dari Drs. M. Daim dkk.,
Prof. Dr. Anwar Musadat, K.H. Ayib Muhammad, Pondok Pesantren Jaga Satru Cirebon,
Staf IAIN Sunan Gunung Jati Cirebon beserta teman-teman HMI di Cirebon, staf
IAIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta, staf DDII Jakarta dan Yogyakarta, teman-teman
dari Muhtadin dan Yabumi. Tidak lupa, staf Rabithah Alam Islami serta sahabat
di Pustaka Mantiq dan teman-teman seiman dalam Islam, khususnya Bapak K.H.
Muhammad Jalal Mukhsin (Alm), guru Kristologi kami. Penulis sampaikan terima
kasih atas segala kebaikan yang telah penulis terima sehingga menjadi amal
jariah.
Ta'zhim Penyusun,
Drs. H. Wakhid Rosyid
Lasiman
(Drs. H. Wilibrordus
Romanus Lasiman)
PENDAHULUAN
Buku Serial Kristologi
Islami yang penulis susun saat ini adalah "Pendapat Para Ilmuwan Nonmuslim
terhadap Bibel dan AI Qur'an".
Penulis menyajikan buku
ini adalah untuk melayani permintaan para santri dan teman-teman da'i yang
ingin memperoleh infomasi tentang bagaimanakah pendapat para ilmuwan nonmuslim
terhadap Kitab Bibel dan Kitab Al-Qur'an.
Buku ini tersaji
berdasarkan tinjauan ilmu Kristologi Islami dan beberapa penelitian dari
berbagai buku yang bermutu tinggi baik bertaraf nasional maupun internasional.
Harapan penyusun, karya
ini dapat dijadikan sarana berbagi pengetahuan untuk para pembaca mengenai
pendapat para sarjana nonmuslim berdasarkan hasil penelitian, pengakuan, serta
penalaran yang menggunakan akal budi dan kejujuran dalam meneliti Kitab Bibel
dan Kitab Al-Qur'an.
Penyusun menuliskan buku
sumber dan data-data seperlunya untuk membuktikan bahwa dari proses
tulis-menulis Bibel, berdasarkan pengakuan jujur dan tulus dari para sarjana
nonmuslim saja, telah terbukti bahwa Kitab Bibel tidak asli lagi isinya karena
telah terjadi proses salah salin. Apalagi pendapat para sarjana muslim,
pastilah akan lebih tegas lagi, walaupun di dalam Bibel masih tersisa beberapa
kebenaran.
Rujukan dan data itu
juga untuk membuktikan bahwa para sarjana nonmuslim pun berpendapat bahwa
Kitab Al-Qur'an adalah satu-satunya kebenaran yang tidak diragukan lagi bagi
orang-orang yang berakal sehat. Sehingga, banyak sarjana nonmuslim yang
kemudian masuk Islam setelah melalui proses penelitian, analisa, pengakuan,
dan kemudian kesaksian dengan bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad
adalah utusan Allah (bersyahadat).
Maka, dengan buku Serial
Kristologi Islami ini penulis mengingatkan kepada saudarasaudari seiman,
jangan tinggalkan iman Islam dengan selalu berpegang pada Al-Qur'an dan As-Sunnah
sebagai pembimbing jalan dan praktek kehidupan guna mendapatkan kebahagiaan di
dunia dan di akherat nanti. Dan, semoga saudara kita yang berlainan agama
segera mendapatkan hidayah dari Allah swt.
Kepada berbagai pihak
yang telah membantu, sehingga terwujudnya buku ini, kami sampaikan
terimakasih. Semoga Allah swt menerima amal ibadah kita sebagai jihad fi
sabilillah.
Karena, setetes tinta
bagi orang yang diberi ilmu oleh Allah serta yang membantu terwujud dan
tersiarnya ilmu yang bermanfaat bagi dakwah adalah sama dengan turut serta
berjihad fi sabilillah.
Kepada Para pembaca
penulis sampaikan terirna kasih; semoga menjadi lebih paham tentang pengakuan
para sarjana nonmuslim terhadap kitab Bibel dan kitab suci Al-Qur'an; serta dapat
menyampaikan kepada keluarga dan handai taulan agar berbuah menjadi amal
jariah.
Akhirnya, kritik, saran,
dan tegur sapa dari Pembaca senantiasa penulis tunggu demi penyempurnaan
tulisan berikutnya.
Penulis
PENDAPAT TOKOH-TOKOH
NONMUSLIM TERHADAP KITAB BIBEL
1. Dr. Mr. D. N. Mulder
dalam bukunya "Pembimbing ke dalam Perjanjian Lama", tahun 1963,
pagina 12 dan 13, berkata sebagai berikut: "Buku ini dikarang pada
waktu-waktu tertentu, dan pengarang-pengarangnya memang manusia juga, yang
terpengaruh oleh keadaan waktunya dan oleh suasana di sekitarnya dan oleh
pembawaan pengarang itu sendiri. Naskah-naskah asli dari Kitab Suci itu sudah
tidak ada Iagi. Yang ada pada kita hanya turunan atau salinan. Dan salinan itu
bukannya salinan langsung dari naskah asli, melainkan dari salinan dan
seterusnya. Sering di dalam menyalin Kitab Suci itu terseliplah salah
salin."
2. Drs. M. E. Duyverman
dalam bukunya "Pembimbing ke dalam Perjanjian Baru", tahun 1966,
pagina 24 dan 25, berkata sebagai berikut: "Ada kalanya penyalin tersentuh
pada kesalahan dalam naskah asli yang dipergunakannya, lalu kesalahan itu
diperbaikinya, padahal perbaikan itu sering mengakibatkan perbedaan yang
lebih besar dengan yang sungguh asli. Dan kira-kira pada abad keempat, di
Antiochia diadakan penyelidikan dan penyesuaian salinan-salinan; agaknya terdorong
oleh perbedaan yang sudah terlalu besar diantara salinan-salinan yang dipergunakan
dengan resmi dalam Gereja."
3. Dr. B. J. Boland
dalam bukunya "Het Johannes Evangelie", p. 9, berkata sebagai
berikut: "Zijn ons de waarheden van het Evangelie van Jesus Christus in
haar corspron-kelijken onvervalschen, zul veren vorm overgeleverd of zijn de
door het intermediair van den Griek schen Geest, van de Griek sche reid, het
laat stea an te nemen...dat de letter der Nieuw-Testament-ische boeken in de
eerste eeuwen anzer jaartelling gewichtig wijzungen moet hebben
ondergaan."
Artinya: Apakah
kebenaran-kebenaran dari Injil Jesus Kristus diserahkan kepada kita dalam
bentuk murninya, asli dan tidak dipalsukan, ataukah telah dirubah melalui alam
fikiran kebudayaan Gerika? Umumnya yang terakhirlah yang diterima oleh orang
jaman kini... bahwa tulisan-tulisan Kitab Perjanjian Baru pada dua abad pertama
perhitungan tahun kita, pasti telah mengalami perubahan besar.
4. Dr. A. Powel Davies dalam bukunya "The meaning of the Dead Sea
Scrolls The New American
Library" tahun 1961 , p. 106, berkata: "The first three, or Synoptic
Gospels tell much the same story.
There are discrepancies; but it is impossible to a considerable extent to
reconcile them. John's Gospel, however, tells quit a different story from the
other three. If John is right, then the other three are wrong; If the Synoptic
are right, the John's gospel must surely be in error."
Artinya: Tiga Injil
pertama, yaitu Injil Synoptik, membawakan cerita yang sama. Terdapat pertentangan-pertentangan
di dalamnya, sehingga tidaklah mungkin sedemikian jauh untuk mendamaikan
ayat-ayat ini. Namun Injil Johannes, menceritakan cerita-cerita yang amat
berbeda dari ketiga Injil pertama itu. Bila Injil Johannes yang betul, maka
ketiga Injil yang lain itu salah; bila ketiga Injil itu betul, maka Injil
Johannes pasti salah.
5. Dr. G. C. Vari
Niftrik dan Dr. B. J. Boland dalam bukunya "Dogmatika Masakini",
cetakan ketiga; tahun 1978, p. 322, berkata sebagai berikut: "Kita tidak
usah merasa malu bahwa terdapat pelbagai kekhilafan di dalam Al-Kitab; kekhilafan
tentang angka-angka, perhitungan-perhitungan tahun dan fakta-fakta. Dan tak
perlu kita pertanggungjawabkan kekhilafan-kekhilafan itu berdasarkan caranya
isi Al-Kitab telah disampaikan kepada kita, sehingga dapat kita berkata: dalam
naskah asli tentulah tidak terdapat kesalahan-kesalahan, tetapi
kekhilafan-kekhilafan itu barulah kemudiannya terjadi di dalam turunan-turunan
(salinan-salinan-pen) naskah itu."
6. Herman Bakels
(1871-1954) dalam bukunya "Nij Ketters? Ya.. Om deere Gods", p.
119-120, lewat buku "Dialog antara Ahmadiyah dengan saksi-saksi
Yehowa", p. 83 dan 88 berkata sebagai berikut: "De andere ses Bijbels
(Weda, Awesta, de boeken over Boedha, Tao-teking, Confusius boeken, Kor'an)
ken ik niet genoeg...Van onzen Bijbel weet ik dit zeker. Ik heb hem dertig
jaar lang van voren tot achteren doorploeterd. En ik zeg rondement; ik kan in
Europa geen boek dat meer stikvol dingen-die-niet-waar-zijn zit dan de
Bijbel."
Artinya: Adapun enam
buah kitab (Weda, Awesta, Kitab-kitab tentang Budha, Tao-teking, Kitab-kitab
Confusius, Al-Qur'an) tidak begitu saya kenal. Akan tetapi Bijbel kita ini,
pasti saya ketahui. Sudah 30 tahun lamanya saya mengincah Bijbel kita ini dari
awal sampai akhir. Oleh karena itu terus terang saya katakan, bahwa di Eropa,
saya belum kenal sebuah kitab yang lebih padat dengan hal-hal yang tidak benar
dari pada Bijbel.
Dia juga berkata:
"Bijna alle koeken
zijn er misleidend, nipseudepigra fisch. D.W.Z. niet geschreven door de
auteurs op wier namen zestaan, maar wel later geschreven."
Artinya: Hampir semua
kitab-kitab dalam bibel itu menyesatkan, yakni memakai nama. palsu, yaitu tidak
ditulis oleh pengarang-pengarang yang tercantum nama mereka di atasnya,
melainkan ditulis jauh di belakang mereka.
7. Surat kabar di Ghana, yaitu
Harian Times, 24 Juni 1964 yang dimuat oleh harian Mercusuar Yk. tertanggal
31-8-1968; Mr. RT. Payet, di dalam parlemen inggris tahun 1964 mengusulkan
kepada Pemerintah Inggris dalam hal ini The British Home Secretary agar Injil
dilarang beredar. Salah satu di antara sebabnya seperti yang ia katakan sebagai
berikut: "I
know of no book in history which could compare with the Bible as a source of
brutality and sadistic conduct.
Artinya: Tidak ada di
dalam sejarah satu buku yang merupakan sumber dari perbuatan-perbuatan yang
brutal dan sadis selain Injil ini. (I. Sudibya Markus dalam buku "Dialog
Islam-Nasrani dan Usul Pelanggaran Injil di Inggris", terbitan Potrosari
Ler. 28 Mgl.).
8. Prof. Herbert J.
Muller dalam buku "The Uses of the Past, p. 168 lewat bukunya O. Hashem,
"Marxiesme dan Agama", tahun 1965, Japi Surabaya, p. 45, berkata:
"Scholars regard this text ( I Johannes 5:7) as a later interpolation
however, since it does not appear in the best manuscripts."
Artinya:
Para sarjana menganggap
bahwa naskah ini ( I Johannes 5:7) adalah suatu sisipan/tambahan kemudian,
karena ayat seperti ini tidak diketemukan pada manuskrip-manuskrip terbaik.
9. Kata Herman Bakel dan
Dr. A. Powel Davies, "Injil Matius 28:19 dan Injil Markus 16:9-19 adalah
sisipan. Bacalah bukunya." (Hashem, "Jawaban Lengkap Kepada Pendeta
Dr. J. Verkuyl," terbitan JAPI,
Surabaya, tahun 1969, halaman 94).
PENDAPAT TOKOH-TOKOH
NONMUSLIM TERHADAP AL-QUR'AN
1. Harry Gaylord Dorman
dalam buku "Towards Understanding lslam", New York, 1948, p.3,
berkata: "Kitab Qur'an ini adalah benar-benar sabda Tuhan yang didiktekan
oleh Jibril, sempurna setiap hurufnya, dan merupakan suatu mukjizat yang tetap
aktual hingga kini, untuk membuktikan kebenarannya dan kebenaran
Muhammad."
2. Prof. H. A. R. Gibb
dalam buku "Mohammadanism", London, 1953, p. 33, berkata sebagai
berikut: "Nah, jika memang Qur'an itu hasil karyanya sendiri, maka orang
lain dapat menandinginya. Cobalah mereka mengarang sebuah ungkapan seperti
itu. Kalau sampai mereka tidak sanggup dan boleh dikatakan mereka pasti tidak
mampu, maka sewajarnyalah mereka menerima Qur'an sebagai bukti yang kuat
tentang mukjizat."
3. Sir William Muir
dalam buku "The Life of Mohamet", London, 1907; p. VII berkata
sebagai berikut: "Qur'an adalah karya dasar Agama Islam. Kekuasaannya
mutlak dalam segala hal, etika dan ilmu pengetahuan…"
4. DR. John William
Draper dalam buku "A History of
the intelectual Development in Europe", London, 1875, jilid 1 , p.
343-344, berkata: "Qur'an mengandung sugesti-sugesti dan proses moral yang
cemerlang yang sangat berlimpah-limpah; susunannya demikian fragmenter,
sehingga kita tidak dapat membuka satu lembaran tanpa menemukan
ungkapan-ungkapan yang harus diterima olehsekalian orang. Susunan fragmenter
ini, mengemukakan teks-teks, moto dan peraturan- peraturan yang sempurna
sendirinya, sesuai bagi setiap orang untuk setiap peristiwa dalam hidup."
5. DR. J. Shiddily dalam
buku "The Lord Jesus in the Qur'an", p. 111 , berkata: "Qur'an
adalah Bible kaum Muslimin dan lebih dimuliakan dari kitab suci yang manapun,
lebih dari kitab Perjanjian Lama dan kitab perjanjian Baru."
6. Laura Vaccia Vaglieri
dalam buku "Apologie de I'Islamism, p. 57 berkata: "Dalam keseluruhannya
kita dapati dalam kitab ini, suatu koleksi tentang kebijaksanaan yang dapat
diperoleh oleh orang-orang yang paling cerdas, filosof-filosof yang terbesar
dan ahli-ahli politik yang paling cakap... Tetapi ada bukti lain tentang sifat
Ilahi dalam Qur'an, adalah suatu kenyataan bahwa Qur'an itu tetap utuh
melintasi masa-masa sejak turunnya wahyu itu hingga pada masa kini...Kitab ini
dibaca berulang-ulang oleh orang yang beriman dengan tiada jemu-jemunya.
Keistimewaannya pula, Qur'an senantiasa dipelajari/dibaca oleh anak-anak sejak
sekolah tingkat dasar hingga tingkat Profesor. "
"Sebaliknya malah
karena diulang- ulang ia makin dicintai sehari demi sehari. Qur'an
membangkitkan timbulnya perasaan penghormatan dan respek yang mendalam, pada
diri orang yang membaca dan mendengarkannya.... Oleh karena itu bukan dengan
jalan paksaan atau dengan senjata, tidak pula dengan tekanan mubaligh-mubaligh
yang menyebabkan penyiaran Isiam besar dan cepat, tetapi oleh kenyataan bahwa
kitab ini, yang diperkenalkan kaum Muslimin kepada orang-orang yang ditaklukkan
dengan kebebasan untuk menerima atau menolaknya adalah kitab Tuhan. Kata yang
benar, mukjizat terbesar yang dapat diperlihatkan Muhammad kepada orang yang
ragu dan kepada orang yang tetap berkeras kepala."
7. Prof. A. J. Amberry, dalam buku "De Kracht van den
Islam", hlm. 38, berkata: "Qur'an ditulis dengan gaya tak menentu dan
tidak teratur, yang menunjukkan bahwa penulisnya di atas segala hukum-hukum
pengarang manusia."
8. G. Margoliouth dalam buku "Introduction to the Koran" (kata
pendahuluan untuk buku J. M. H. Rodwell), London, 1918, berkata: "Diakui
bahwa Our'an itu mempunyai kedudukan yang penting diantara kitab-kitab Agama di
dunia. Walau kitab ini merupakan yang terakhir dari kitab-kitab yang termasuk
dalam kesusasteraan ini, ia tidak kalah dari yang mana pun dalam effeknya yang
mengagumkan, yang telah ditimbulkannya terhadap sejumlah besar manusia yang
telah menciptakan suatu phase kemajuan manusia dan satu tipe karakter yang
segar."
9. George Sale dalam buku
"Joseph Charles Mardrus-Premilinary Discourse", berkata: "Di
seluruh dunia diakui bahwa Qur'an tertulis dalam bahasa Arab dengan gaya yang
paling tinggi, paling murni....diakui
sebagai stan dard bahasa Arab... dan tak
dapat ditiru oleh pena manusia... Oleh karena itu diakui seba gai mukjizat yang besar, lebih besar daripada
membangkitkan orang mati, dan itu saja sudah cukup untuk meyakinkan dunia bahwa
kitab itu berasal dari Tuhan."
10. E. Denisen Ross dari
"Introduction to the Koran-George Sale", p. 5, berkata: "Qur'an memegang
peranan yang lebih besar terhadap kaum Muslimin daripada peranan Bible dalam
agama Kristen. Ia bukan saja merupakan sebuah kitab suci dari kepercayaan
mereka, tetapi juga merupakan text book dari upacara agamanya dan
prinsip-prinsip hukum kemasyarakatan.....Sungguh sebuah kitab seperti ini patut
dibaca secara meluas di Barat, terutama di masa-masa ini, di mana ruang dan
waktu hampir telah dipunahkan oleh penemuan-penemuan modern."
11. James A. Michener
dalam "Islam the Misunderstood Religion Readers Digest", Mei 1955,
berkata sebagai berikut: "Berita Qur'an inilah yang mengusir patung-patung
dewa, dan memberikan ilham kepada manusia untuk merevolusikan hidup dan bangsa
mereka.... Kombinasi antara persembahan kepada Satu Tuhan ditambah dengan
perintah prakteknya yang membuat Qur'an menjadi khas. Bangsa yang beragama di
Timur yakin bahwa negara mereka hanya akan diperintah dengan baik apabila
hukum-hukumnya sejalan dengan Qur'an.
12. W.E. Hocking dalam
"Spirit of World Politics New York 32", p. 461 , berkata:
"...saya merasa benar dalam penegasan saya, bahwa Qur'an berisi amat
banyak prinsip-prinsip yang diperlukan untuk pertumbuhannya sendiri.
Sesungguhnya dapat dikatakan bahwa hingga pertengahan abad ke-13, Islamlah
pembawa segala apa yang tumbuh yang dapat dibanggakan oleh dunia Barat."
13. Napoleon Bonaparte
a. Dari "Stanislas Cuyard-Ency des Sciences
Religioses", Paris, 1880, jilid IX, p. 501 berkata sebagai berikut: " Selama abad-abad pertengahan, sejarah
Islam peradaban sepenuhnya. Berkat keuletan
kaum Musliminlah maka ilmu pengetahuan dan falsafah Yunani tertolong dari
kebinasaan, dan kemudian datang membangunkan dunia Barat serta membangkitkan
gerakan intelektual sampai pada pembaruan Bacon. Dalam abad ke-7 dunia lama itu
sedang dalam sakaratulmauit. Muharnmad memberi kepada mereka sebuah Qur'an yang
rnerupakan titik tolak ke arah dunia baru."
b. Dari buku "Bonaparte et I'Islarn oleh
Cherlifs, Paris, p. 105, berkata sebagai berikut: "I hope the time is not
far off when I shall be able to unite all the wise and educated men of all the
countries and establish a uniform regime based on the prinsiples of the Qur'an
wich alone can lead men to happiness.
Artinya:
Saya meramalkan bahwa
tidak lama lagi akan dapat dipersatukan semua manusia yang berakal dan
berpendidikan tinggi untuk memajukan satu kesatuan kekuasaan yang berdasarkan
prinsip-prinsip ajaran Islam, karena hanyalah Qur'an itu satu-satunya
kebenaran yang mampu memimpin manusia kepada kebahagiaan.*
*) Sumber terutama dari
M. Hashem, "Kekaguman Dunia terhadap Islam", cetakan pertama,
Bandung,
KESIMPULAN
Setelah kita mempelajari
dengan teliti pendapat para ilmuwan nonmuslim terhadap Bibel dan Al-Qur'an
tersebut di atas, maka jelaslah bahwa dalam menerima kebenaran Islam untuk
berbakti kepada Tuhan Allah Yang Maha Esa memang melalui proses mempelajari
serta meneliti dengan sepenuh akal budi dan kejujuran. Hanya dengan demikianlah
akan sampai pada derajat pengakuan atas kebenarannya. Kesimpulan itu akan
diperoleh, tentunya setelah dianalisa dengan sesungguhnya serta dibandingkan
dengan kekurang- benaran atau ketidak-benaran yang lainnya. Sehingga akan lebih
nampak mana yang hak dan mana yang batil, mana yang benar dan mana yang salah,
serta dapat dibedakan pula mana yang bercampur-baur antara kebenaran dan
kebatilan dan mana yang suci murni dari Ilahi.
Kemudian baru atas
taufik dan hidayah dari Allahlah manusia dapat dan mampu mengakui di dalam hati
dan pikiran, mengikrarkan di dalam lisan, serta mengamalkan di dalam kehidupan
(beriman) dengan segala kekuatan.
Hal itu sebagaimana
dituliskan di dalam:
a. Bibel
Matius 22:37
Jawab Yesus kepadanya:
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu
dan dengan segenap akal budimu.
Markus 12:30
"Kasihilah Tuhan,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap
akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu."
Lukas 10:27
Jawab orang itu:
"Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu
dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
b. Al-Qur'an
Qur'an 12:111
La qad kaana fii
qashashihim 'ibratulli ulil albaabi maa kaana hadiitsay yuftaraa walaakin
tashdiiqal ladzii baina yadaihi wa tatshiila kulli syaiiw wa hudaw wa rahmatal
li qaumiy yu'minuun.
Artinya:
Sungguh pada kisah-kisah
mereka terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. (Al-Qur'an)
itu bukanlah cerita yang diada-adakan, tetapi membenarkan kitab terdahulu dan
menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
beriman.
Qur'an 39: 18
Alladziina yastami'uunal
qaula fa yattabi'uuna ahsanahuu ulaaikal ladziina hadaahumullaahu wa ulaaika
hum ulul albaab.
Artinya: Yang
mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik diantaranya. Mereka
itulah orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah
orang-orang yang berakal.
Maka, di dunia ini
banyak orang yang berakal cerdas kemudian berbondong-bondong masuk Islam dan
sebaliknya orang-orang yang kurang akal meninggalkan Islam.
Oleh karena itu, mari
kita tingkatkan belajar ilmu dan mengajarkan ilmu yang kita miliki, khususnya
Ilmu Kristoiogi Islami, untuk mengantisipasi missilzending Kristenisasi pada
diri, keluarga, dan masyarakat kita.
SEKILAS INFORMASI
Assalamu'alaikum wr. wb.
Bagi saudara-saudara
seiman yang ingin turut serta beramal jariah dengan mendapatkan buku-buku
Serial Kristologi Islami ini dan buku-buku lainnya, baik untuk diri sendiri,
keluarga, dan handai taulan, dapat memesan kepada penyusun, Drs. H.W.R.
Lasiman, SLTP 15, JI. Tegal Lempuyangan No. 81 Telp. (0274) 512912 Yogyakarta.
Silakan kontak langsung melalui telepon tiap hari Selasa sampai dengan Jum'at
jam 10.00 sampai dengan 10.15 WIB.
Uang
pembelian/amal/sponsor sebagai dukungan untuk pencetakan ulang dan penyusunan
Serial Kristologi Islami berikutnya dapat dimasukkan ke dalam Rekening Bank Niaga
Yogyakarta atas nama: Drs. W.R. Lasiman, No. Rekening: 181809471, atau lewat
Pos Wesel.
Semoga Allah memberikan
balasan yang lebih baik atas pembelian, amal, atau sponsor dari saudara-saudari
seiman. Sehingga, cetak ulang dan penyusunan buku-buku Serial Kristologi Islami
berikutnya dapat diwujudkan sebagai media dakwah dan jihad di jalan Allah
melalui tulisan dan amaliah kita.
Wassalamu'alaikum wr.
wb.
Penyusun,
Drs. H. Wakhid Rosyid
Lasiman
(Drs. Wilibrordus
Romanus Lasiman)
BIBEL
& AL-QUR'AN
Kitab Suci adalah landasan iman seseorang. Kalau seseorang
berbicara tentang Kitab Sucinya, niscaya ia akan membenarkannya. Lain halnya
dengan para ilmuwan non-muslim yang berbicara dalam buku ini. Secara
objektif-ilmiah mereka mengetengahkan pendapatnya tentang Bibel dan Al-Qur'an.
Kesimpulannya, silakan anda telaah sendiri dengan sikap arif
dan terbuka sehingga kebenaranlah yang menjadi ikutan sedang kebatilan dan
keraguan jauh terenyahkan.
Serial Kristologi Islami
Judul:
Pendapat Para Ilmuwan Non Muslim tentang: BIBEL &
AL-QUR'AN
Penyusun:
Drs. H. Wakhid Rosyid (Willibrordus Romanus Lasiman)
Setting:
Drs. Heru Purnomo
Penyunting:
Drs. Purwanto
Khathath:
Parman Fatahillah
Cetakan Pertama:
Agustus 1997
Penerbit:
CV Pustaka Mantiq
Jl. Kapten Mulyadi 253 phone (0271) 53017
Solo 57118
Anggota IKAPI no. 032/JTE
Hak Terjemahan Dilindungi Undang-undang
All Rights Reserved
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, penulis dapat menemukan kebenaran di
dalam mengembara mencari dan meneliti kebenaran ajaran agama dan kepercayaan.
Semula penulis beragama Katolik dengan nama baptis
Willibrordus dan penguatan Romanus dengan nama asli dari orangtua Lasiman.
Kemudian mendalami Al-Kitab di Kristen Baptis, mengikuti Kebatinan Pangestu
(Ngesti Tunggil), dan senang di perdukunan.
Setelah semua itu
penulis jalani dengan liku-liku perjuangan dan pengalaman, maka dalam upaya
menemukan kebaikan dan kebenaran iman yang beraneka ragam itu ternyata duka,
derita, sengsara, dan bahagia bercampur-aduk. Saat berusia 25 tahun penulis
memilih, memastikan, dan memutuskan Islam-lah agama yang benar, baik, dan
diridhai Allah swt. Dipeluk oleh semua nabi dan semua wali di Tanah Jawa.
Sehingga, penulis masuk
Islam pada tanggal 15 April 1980 di Depag Yogyakarta. Selanjutnya penulis
menyusun buku yang berjudul "Pendapat para Ilmuwan Non Muslim terhadap
Bibel dan Al-Qur'an" untuk berbagi pengalaman dalam meneliti kebenaran dan
kebaikan. Hal itu terlaksana atas bimbingan dan dialog dari Drs. M. Daim dkk.,
Prof. Dr. Anwar Musadat, K.H. Ayib Muhammad, Pondok Pesantren Jaga Satru Cirebon,
Staf IAIN Sunan Gunung Jati Cirebon beserta teman-teman HMI di Cirebon, staf
IAIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta, staf DDII Jakarta dan Yogyakarta, teman-teman
dari Muhtadin dan Yabumi. Tidak lupa, staf Rabithah Alam Islami serta sahabat
di Pustaka Mantiq dan teman-teman seiman dalam Islam, khususnya Bapak K.H.
Muhammad Jalal Mukhsin (Alm), guru Kristologi kami. Penulis sampaikan terima
kasih atas segala kebaikan yang telah penulis terima sehingga menjadi amal
jariah.
Ta'zhim Penyusun,
Drs. H. Wakhid Rosyid
Lasiman
(Drs. H. Wilibrordus
Romanus Lasiman)
PENDAHULUAN
Buku Serial Kristologi
Islami yang penulis susun saat ini adalah "Pendapat Para Ilmuwan Nonmuslim
terhadap Bibel dan AI Qur'an".
Penulis menyajikan buku
ini adalah untuk melayani permintaan para santri dan teman-teman da'i yang
ingin memperoleh infomasi tentang bagaimanakah pendapat para ilmuwan nonmuslim
terhadap Kitab Bibel dan Kitab Al-Qur'an.
Buku ini tersaji
berdasarkan tinjauan ilmu Kristologi Islami dan beberapa penelitian dari
berbagai buku yang bermutu tinggi baik bertaraf nasional maupun internasional.
Harapan penyusun, karya
ini dapat dijadikan sarana berbagi pengetahuan untuk para pembaca mengenai
pendapat para sarjana nonmuslim berdasarkan hasil penelitian, pengakuan, serta
penalaran yang menggunakan akal budi dan kejujuran dalam meneliti Kitab Bibel
dan Kitab Al-Qur'an.
Penyusun menuliskan buku
sumber dan data-data seperlunya untuk membuktikan bahwa dari proses
tulis-menulis Bibel, berdasarkan pengakuan jujur dan tulus dari para sarjana
nonmuslim saja, telah terbukti bahwa Kitab Bibel tidak asli lagi isinya karena
telah terjadi proses salah salin. Apalagi pendapat para sarjana muslim,
pastilah akan lebih tegas lagi, walaupun di dalam Bibel masih tersisa beberapa
kebenaran.
Rujukan dan data itu
juga untuk membuktikan bahwa para sarjana nonmuslim pun berpendapat bahwa
Kitab Al-Qur'an adalah satu-satunya kebenaran yang tidak diragukan lagi bagi
orang-orang yang berakal sehat. Sehingga, banyak sarjana nonmuslim yang
kemudian masuk Islam setelah melalui proses penelitian, analisa, pengakuan,
dan kemudian kesaksian dengan bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad
adalah utusan Allah (bersyahadat).
Maka, dengan buku Serial
Kristologi Islami ini penulis mengingatkan kepada saudarasaudari seiman,
jangan tinggalkan iman Islam dengan selalu berpegang pada Al-Qur'an dan As-Sunnah
sebagai pembimbing jalan dan praktek kehidupan guna mendapatkan kebahagiaan di
dunia dan di akherat nanti. Dan, semoga saudara kita yang berlainan agama
segera mendapatkan hidayah dari Allah swt.
Kepada berbagai pihak
yang telah membantu, sehingga terwujudnya buku ini, kami sampaikan
terimakasih. Semoga Allah swt menerima amal ibadah kita sebagai jihad fi
sabilillah.
Karena, setetes tinta
bagi orang yang diberi ilmu oleh Allah serta yang membantu terwujud dan
tersiarnya ilmu yang bermanfaat bagi dakwah adalah sama dengan turut serta
berjihad fi sabilillah.
Kepada Para pembaca
penulis sampaikan terirna kasih; semoga menjadi lebih paham tentang pengakuan
para sarjana nonmuslim terhadap kitab Bibel dan kitab suci Al-Qur'an; serta dapat
menyampaikan kepada keluarga dan handai taulan agar berbuah menjadi amal
jariah.
Akhirnya, kritik, saran,
dan tegur sapa dari Pembaca senantiasa penulis tunggu demi penyempurnaan
tulisan berikutnya.
Penulis
PENDAPAT TOKOH-TOKOH
NONMUSLIM TERHADAP KITAB BIBEL
1. Dr. Mr. D. N. Mulder
dalam bukunya "Pembimbing ke dalam Perjanjian Lama", tahun 1963,
pagina 12 dan 13, berkata sebagai berikut: "Buku ini dikarang pada
waktu-waktu tertentu, dan pengarang-pengarangnya memang manusia juga, yang
terpengaruh oleh keadaan waktunya dan oleh suasana di sekitarnya dan oleh
pembawaan pengarang itu sendiri. Naskah-naskah asli dari Kitab Suci itu sudah
tidak ada Iagi. Yang ada pada kita hanya turunan atau salinan. Dan salinan itu
bukannya salinan langsung dari naskah asli, melainkan dari salinan dan
seterusnya. Sering di dalam menyalin Kitab Suci itu terseliplah salah
salin."
2. Drs. M. E. Duyverman
dalam bukunya "Pembimbing ke dalam Perjanjian Baru", tahun 1966,
pagina 24 dan 25, berkata sebagai berikut: "Ada kalanya penyalin tersentuh
pada kesalahan dalam naskah asli yang dipergunakannya, lalu kesalahan itu
diperbaikinya, padahal perbaikan itu sering mengakibatkan perbedaan yang
lebih besar dengan yang sungguh asli. Dan kira-kira pada abad keempat, di
Antiochia diadakan penyelidikan dan penyesuaian salinan-salinan; agaknya terdorong
oleh perbedaan yang sudah terlalu besar diantara salinan-salinan yang dipergunakan
dengan resmi dalam Gereja."
3. Dr. B. J. Boland
dalam bukunya "Het Johannes Evangelie", p. 9, berkata sebagai
berikut: "Zijn ons de waarheden van het Evangelie van Jesus Christus in
haar corspron-kelijken onvervalschen, zul veren vorm overgeleverd of zijn de
door het intermediair van den Griek schen Geest, van de Griek sche reid, het
laat stea an te nemen...dat de letter der Nieuw-Testament-ische boeken in de
eerste eeuwen anzer jaartelling gewichtig wijzungen moet hebben
ondergaan."
Artinya: Apakah
kebenaran-kebenaran dari Injil Jesus Kristus diserahkan kepada kita dalam
bentuk murninya, asli dan tidak dipalsukan, ataukah telah dirubah melalui alam
fikiran kebudayaan Gerika? Umumnya yang terakhirlah yang diterima oleh orang
jaman kini... bahwa tulisan-tulisan Kitab Perjanjian Baru pada dua abad pertama
perhitungan tahun kita, pasti telah mengalami perubahan besar.
4. Dr. A. Powel Davies dalam bukunya "The meaning of the Dead Sea
Scrolls The New American
Library" tahun 1961 , p. 106, berkata: "The first three, or Synoptic
Gospels tell much the same story.
There are discrepancies; but it is impossible to a considerable extent to
reconcile them. John's Gospel, however, tells quit a different story from the
other three. If John is right, then the other three are wrong; If the Synoptic
are right, the John's gospel must surely be in error."
Artinya: Tiga Injil
pertama, yaitu Injil Synoptik, membawakan cerita yang sama. Terdapat pertentangan-pertentangan
di dalamnya, sehingga tidaklah mungkin sedemikian jauh untuk mendamaikan
ayat-ayat ini. Namun Injil Johannes, menceritakan cerita-cerita yang amat
berbeda dari ketiga Injil pertama itu. Bila Injil Johannes yang betul, maka
ketiga Injil yang lain itu salah; bila ketiga Injil itu betul, maka Injil
Johannes pasti salah.
5. Dr. G. C. Vari
Niftrik dan Dr. B. J. Boland dalam bukunya "Dogmatika Masakini",
cetakan ketiga; tahun 1978, p. 322, berkata sebagai berikut: "Kita tidak
usah merasa malu bahwa terdapat pelbagai kekhilafan di dalam Al-Kitab; kekhilafan
tentang angka-angka, perhitungan-perhitungan tahun dan fakta-fakta. Dan tak
perlu kita pertanggungjawabkan kekhilafan-kekhilafan itu berdasarkan caranya
isi Al-Kitab telah disampaikan kepada kita, sehingga dapat kita berkata: dalam
naskah asli tentulah tidak terdapat kesalahan-kesalahan, tetapi
kekhilafan-kekhilafan itu barulah kemudiannya terjadi di dalam turunan-turunan
(salinan-salinan-pen) naskah itu."
6. Herman Bakels
(1871-1954) dalam bukunya "Nij Ketters? Ya.. Om deere Gods", p.
119-120, lewat buku "Dialog antara Ahmadiyah dengan saksi-saksi
Yehowa", p. 83 dan 88 berkata sebagai berikut: "De andere ses Bijbels
(Weda, Awesta, de boeken over Boedha, Tao-teking, Confusius boeken, Kor'an)
ken ik niet genoeg...Van onzen Bijbel weet ik dit zeker. Ik heb hem dertig
jaar lang van voren tot achteren doorploeterd. En ik zeg rondement; ik kan in
Europa geen boek dat meer stikvol dingen-die-niet-waar-zijn zit dan de
Bijbel."
Artinya: Adapun enam
buah kitab (Weda, Awesta, Kitab-kitab tentang Budha, Tao-teking, Kitab-kitab
Confusius, Al-Qur'an) tidak begitu saya kenal. Akan tetapi Bijbel kita ini,
pasti saya ketahui. Sudah 30 tahun lamanya saya mengincah Bijbel kita ini dari
awal sampai akhir. Oleh karena itu terus terang saya katakan, bahwa di Eropa,
saya belum kenal sebuah kitab yang lebih padat dengan hal-hal yang tidak benar
dari pada Bijbel.
Dia juga berkata:
"Bijna alle koeken
zijn er misleidend, nipseudepigra fisch. D.W.Z. niet geschreven door de
auteurs op wier namen zestaan, maar wel later geschreven."
Artinya: Hampir semua
kitab-kitab dalam bibel itu menyesatkan, yakni memakai nama. palsu, yaitu tidak
ditulis oleh pengarang-pengarang yang tercantum nama mereka di atasnya,
melainkan ditulis jauh di belakang mereka.
7. Surat kabar di Ghana, yaitu
Harian Times, 24 Juni 1964 yang dimuat oleh harian Mercusuar Yk. tertanggal
31-8-1968; Mr. RT. Payet, di dalam parlemen inggris tahun 1964 mengusulkan
kepada Pemerintah Inggris dalam hal ini The British Home Secretary agar Injil
dilarang beredar. Salah satu di antara sebabnya seperti yang ia katakan sebagai
berikut: "I
know of no book in history which could compare with the Bible as a source of
brutality and sadistic conduct.
Artinya: Tidak ada di
dalam sejarah satu buku yang merupakan sumber dari perbuatan-perbuatan yang
brutal dan sadis selain Injil ini. (I. Sudibya Markus dalam buku "Dialog
Islam-Nasrani dan Usul Pelanggaran Injil di Inggris", terbitan Potrosari
Ler. 28 Mgl.).
8. Prof. Herbert J.
Muller dalam buku "The Uses of the Past, p. 168 lewat bukunya O. Hashem,
"Marxiesme dan Agama", tahun 1965, Japi Surabaya, p. 45, berkata:
"Scholars regard this text ( I Johannes 5:7) as a later interpolation
however, since it does not appear in the best manuscripts."
Artinya:
Para sarjana menganggap
bahwa naskah ini ( I Johannes 5:7) adalah suatu sisipan/tambahan kemudian,
karena ayat seperti ini tidak diketemukan pada manuskrip-manuskrip terbaik.
9. Kata Herman Bakel dan
Dr. A. Powel Davies, "Injil Matius 28:19 dan Injil Markus 16:9-19 adalah
sisipan. Bacalah bukunya." (Hashem, "Jawaban Lengkap Kepada Pendeta
Dr. J. Verkuyl," terbitan JAPI,
Surabaya, tahun 1969, halaman 94).
PENDAPAT TOKOH-TOKOH
NONMUSLIM TERHADAP AL-QUR'AN
1. Harry Gaylord Dorman
dalam buku "Towards Understanding lslam", New York, 1948, p.3,
berkata: "Kitab Qur'an ini adalah benar-benar sabda Tuhan yang didiktekan
oleh Jibril, sempurna setiap hurufnya, dan merupakan suatu mukjizat yang tetap
aktual hingga kini, untuk membuktikan kebenarannya dan kebenaran
Muhammad."
2. Prof. H. A. R. Gibb
dalam buku "Mohammadanism", London, 1953, p. 33, berkata sebagai
berikut: "Nah, jika memang Qur'an itu hasil karyanya sendiri, maka orang
lain dapat menandinginya. Cobalah mereka mengarang sebuah ungkapan seperti
itu. Kalau sampai mereka tidak sanggup dan boleh dikatakan mereka pasti tidak
mampu, maka sewajarnyalah mereka menerima Qur'an sebagai bukti yang kuat
tentang mukjizat."
3. Sir William Muir
dalam buku "The Life of Mohamet", London, 1907; p. VII berkata
sebagai berikut: "Qur'an adalah karya dasar Agama Islam. Kekuasaannya
mutlak dalam segala hal, etika dan ilmu pengetahuan…"
4. DR. John William
Draper dalam buku "A History of
the intelectual Development in Europe", London, 1875, jilid 1 , p.
343-344, berkata: "Qur'an mengandung sugesti-sugesti dan proses moral yang
cemerlang yang sangat berlimpah-limpah; susunannya demikian fragmenter,
sehingga kita tidak dapat membuka satu lembaran tanpa menemukan
ungkapan-ungkapan yang harus diterima olehsekalian orang. Susunan fragmenter
ini, mengemukakan teks-teks, moto dan peraturan- peraturan yang sempurna
sendirinya, sesuai bagi setiap orang untuk setiap peristiwa dalam hidup."
5. DR. J. Shiddily dalam
buku "The Lord Jesus in the Qur'an", p. 111 , berkata: "Qur'an
adalah Bible kaum Muslimin dan lebih dimuliakan dari kitab suci yang manapun,
lebih dari kitab Perjanjian Lama dan kitab perjanjian Baru."
6. Laura Vaccia Vaglieri
dalam buku "Apologie de I'Islamism, p. 57 berkata: "Dalam keseluruhannya
kita dapati dalam kitab ini, suatu koleksi tentang kebijaksanaan yang dapat
diperoleh oleh orang-orang yang paling cerdas, filosof-filosof yang terbesar
dan ahli-ahli politik yang paling cakap... Tetapi ada bukti lain tentang sifat
Ilahi dalam Qur'an, adalah suatu kenyataan bahwa Qur'an itu tetap utuh
melintasi masa-masa sejak turunnya wahyu itu hingga pada masa kini...Kitab ini
dibaca berulang-ulang oleh orang yang beriman dengan tiada jemu-jemunya.
Keistimewaannya pula, Qur'an senantiasa dipelajari/dibaca oleh anak-anak sejak
sekolah tingkat dasar hingga tingkat Profesor. "
"Sebaliknya malah
karena diulang- ulang ia makin dicintai sehari demi sehari. Qur'an
membangkitkan timbulnya perasaan penghormatan dan respek yang mendalam, pada
diri orang yang membaca dan mendengarkannya.... Oleh karena itu bukan dengan
jalan paksaan atau dengan senjata, tidak pula dengan tekanan mubaligh-mubaligh
yang menyebabkan penyiaran Isiam besar dan cepat, tetapi oleh kenyataan bahwa
kitab ini, yang diperkenalkan kaum Muslimin kepada orang-orang yang ditaklukkan
dengan kebebasan untuk menerima atau menolaknya adalah kitab Tuhan. Kata yang
benar, mukjizat terbesar yang dapat diperlihatkan Muhammad kepada orang yang
ragu dan kepada orang yang tetap berkeras kepala."
7. Prof. A. J. Amberry, dalam buku "De Kracht van den
Islam", hlm. 38, berkata: "Qur'an ditulis dengan gaya tak menentu dan
tidak teratur, yang menunjukkan bahwa penulisnya di atas segala hukum-hukum
pengarang manusia."
8. G. Margoliouth dalam buku "Introduction to the Koran" (kata
pendahuluan untuk buku J. M. H. Rodwell), London, 1918, berkata: "Diakui
bahwa Our'an itu mempunyai kedudukan yang penting diantara kitab-kitab Agama di
dunia. Walau kitab ini merupakan yang terakhir dari kitab-kitab yang termasuk
dalam kesusasteraan ini, ia tidak kalah dari yang mana pun dalam effeknya yang
mengagumkan, yang telah ditimbulkannya terhadap sejumlah besar manusia yang
telah menciptakan suatu phase kemajuan manusia dan satu tipe karakter yang
segar."
9. George Sale dalam buku
"Joseph Charles Mardrus-Premilinary Discourse", berkata: "Di
seluruh dunia diakui bahwa Qur'an tertulis dalam bahasa Arab dengan gaya yang
paling tinggi, paling murni....diakui
sebagai stan dard bahasa Arab... dan tak
dapat ditiru oleh pena manusia... Oleh karena itu diakui seba gai mukjizat yang besar, lebih besar daripada
membangkitkan orang mati, dan itu saja sudah cukup untuk meyakinkan dunia bahwa
kitab itu berasal dari Tuhan."
10. E. Denisen Ross dari
"Introduction to the Koran-George Sale", p. 5, berkata: "Qur'an memegang
peranan yang lebih besar terhadap kaum Muslimin daripada peranan Bible dalam
agama Kristen. Ia bukan saja merupakan sebuah kitab suci dari kepercayaan
mereka, tetapi juga merupakan text book dari upacara agamanya dan
prinsip-prinsip hukum kemasyarakatan.....Sungguh sebuah kitab seperti ini patut
dibaca secara meluas di Barat, terutama di masa-masa ini, di mana ruang dan
waktu hampir telah dipunahkan oleh penemuan-penemuan modern."
11. James A. Michener
dalam "Islam the Misunderstood Religion Readers Digest", Mei 1955,
berkata sebagai berikut: "Berita Qur'an inilah yang mengusir patung-patung
dewa, dan memberikan ilham kepada manusia untuk merevolusikan hidup dan bangsa
mereka.... Kombinasi antara persembahan kepada Satu Tuhan ditambah dengan
perintah prakteknya yang membuat Qur'an menjadi khas. Bangsa yang beragama di
Timur yakin bahwa negara mereka hanya akan diperintah dengan baik apabila
hukum-hukumnya sejalan dengan Qur'an.
12. W.E. Hocking dalam
"Spirit of World Politics New York 32", p. 461 , berkata:
"...saya merasa benar dalam penegasan saya, bahwa Qur'an berisi amat
banyak prinsip-prinsip yang diperlukan untuk pertumbuhannya sendiri.
Sesungguhnya dapat dikatakan bahwa hingga pertengahan abad ke-13, Islamlah
pembawa segala apa yang tumbuh yang dapat dibanggakan oleh dunia Barat."
13. Napoleon Bonaparte
a. Dari "Stanislas Cuyard-Ency des Sciences
Religioses", Paris, 1880, jilid IX, p. 501 berkata sebagai berikut: " Selama abad-abad pertengahan, sejarah
Islam peradaban sepenuhnya. Berkat keuletan
kaum Musliminlah maka ilmu pengetahuan dan falsafah Yunani tertolong dari
kebinasaan, dan kemudian datang membangunkan dunia Barat serta membangkitkan
gerakan intelektual sampai pada pembaruan Bacon. Dalam abad ke-7 dunia lama itu
sedang dalam sakaratulmauit. Muharnmad memberi kepada mereka sebuah Qur'an yang
rnerupakan titik tolak ke arah dunia baru."
b. Dari buku "Bonaparte et I'Islarn oleh
Cherlifs, Paris, p. 105, berkata sebagai berikut: "I hope the time is not
far off when I shall be able to unite all the wise and educated men of all the
countries and establish a uniform regime based on the prinsiples of the Qur'an
wich alone can lead men to happiness.
Artinya:
Saya meramalkan bahwa
tidak lama lagi akan dapat dipersatukan semua manusia yang berakal dan
berpendidikan tinggi untuk memajukan satu kesatuan kekuasaan yang berdasarkan
prinsip-prinsip ajaran Islam, karena hanyalah Qur'an itu satu-satunya
kebenaran yang mampu memimpin manusia kepada kebahagiaan.*
*) Sumber terutama dari
M. Hashem, "Kekaguman Dunia terhadap Islam", cetakan pertama,
Bandung,
KESIMPULAN
Setelah kita mempelajari
dengan teliti pendapat para ilmuwan nonmuslim terhadap Bibel dan Al-Qur'an
tersebut di atas, maka jelaslah bahwa dalam menerima kebenaran Islam untuk
berbakti kepada Tuhan Allah Yang Maha Esa memang melalui proses mempelajari
serta meneliti dengan sepenuh akal budi dan kejujuran. Hanya dengan demikianlah
akan sampai pada derajat pengakuan atas kebenarannya. Kesimpulan itu akan
diperoleh, tentunya setelah dianalisa dengan sesungguhnya serta dibandingkan
dengan kekurang- benaran atau ketidak-benaran yang lainnya. Sehingga akan lebih
nampak mana yang hak dan mana yang batil, mana yang benar dan mana yang salah,
serta dapat dibedakan pula mana yang bercampur-baur antara kebenaran dan
kebatilan dan mana yang suci murni dari Ilahi.
Kemudian baru atas
taufik dan hidayah dari Allahlah manusia dapat dan mampu mengakui di dalam hati
dan pikiran, mengikrarkan di dalam lisan, serta mengamalkan di dalam kehidupan
(beriman) dengan segala kekuatan.
Hal itu sebagaimana
dituliskan di dalam:
a. Bibel
Matius 22:37
Jawab Yesus kepadanya:
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu
dan dengan segenap akal budimu.
Markus 12:30
"Kasihilah Tuhan,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap
akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu."
Lukas 10:27
Jawab orang itu:
"Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu
dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
b. Al-Qur'an
Qur'an 12:111
La qad kaana fii
qashashihim 'ibratulli ulil albaabi maa kaana hadiitsay yuftaraa walaakin
tashdiiqal ladzii baina yadaihi wa tatshiila kulli syaiiw wa hudaw wa rahmatal
li qaumiy yu'minuun.
Artinya:
Sungguh pada kisah-kisah
mereka terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. (Al-Qur'an)
itu bukanlah cerita yang diada-adakan, tetapi membenarkan kitab terdahulu dan
menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
beriman.
Qur'an 39: 18
Alladziina yastami'uunal
qaula fa yattabi'uuna ahsanahuu ulaaikal ladziina hadaahumullaahu wa ulaaika
hum ulul albaab.
Artinya: Yang
mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik diantaranya. Mereka
itulah orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah
orang-orang yang berakal.
Maka, di dunia ini
banyak orang yang berakal cerdas kemudian berbondong-bondong masuk Islam dan
sebaliknya orang-orang yang kurang akal meninggalkan Islam.
Oleh karena itu, mari
kita tingkatkan belajar ilmu dan mengajarkan ilmu yang kita miliki, khususnya
Ilmu Kristoiogi Islami, untuk mengantisipasi missilzending Kristenisasi pada
diri, keluarga, dan masyarakat kita.
SEKILAS INFORMASI
Assalamu'alaikum wr. wb.
Bagi saudara-saudara
seiman yang ingin turut serta beramal jariah dengan mendapatkan buku-buku
Serial Kristologi Islami ini dan buku-buku lainnya, baik untuk diri sendiri,
keluarga, dan handai taulan, dapat memesan kepada penyusun, Drs. H.W.R.
Lasiman, SLTP 15, JI. Tegal Lempuyangan No. 81 Telp. (0274) 512912 Yogyakarta.
Silakan kontak langsung melalui telepon tiap hari Selasa sampai dengan Jum'at
jam 10.00 sampai dengan 10.15 WIB.
Uang
pembelian/amal/sponsor sebagai dukungan untuk pencetakan ulang dan penyusunan
Serial Kristologi Islami berikutnya dapat dimasukkan ke dalam Rekening Bank Niaga
Yogyakarta atas nama: Drs. W.R. Lasiman, No. Rekening: 181809471, atau lewat
Pos Wesel.
Semoga Allah memberikan
balasan yang lebih baik atas pembelian, amal, atau sponsor dari saudara-saudari
seiman. Sehingga, cetak ulang dan penyusunan buku-buku Serial Kristologi Islami
berikutnya dapat diwujudkan sebagai media dakwah dan jihad di jalan Allah
melalui tulisan dan amaliah kita.
Wassalamu'alaikum wr.
wb.
Penyusun,
Drs. H. Wakhid Rosyid
Lasiman
(Drs. Wilibrordus
Romanus Lasiman)
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as