Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    peristiwa nuzulul quran

    kutubuku
    kutubuku
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 297
    Join date : 18.06.10
    Age : 37
    Lokasi : rahasia

    peristiwa nuzulul quran Empty peristiwa nuzulul quran

    Post by kutubuku Sat Jul 03, 2010 7:55 pm

    Peristiwa Nuzulul Qur'an










    Dia menurunkan al-Kitab (al-Qur'an) kepadamu dengan
    sebenar-benarnya, membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan
    menurunkan Taurat dan Injil.



    (Q.s., ‘âli `Imrân/3: 3)


    Bulan puasa memiliki pertalian yang sangat istimewa dengan
    momentum diturunkannya kitab suci al-Qur'an. Sebagaimana dimaklumi bersama,
    kitab suci al-Qur'an merupakan sumber pandangan hidup orang beriman.





    Perlu diketahui bersama pula persoalan kemurnian atau autentisitas
    al-Qur'an sebagai kitab suci. Barang kali hanya al-Qur'an yang diakui, baik
    dalam kalangan Muslim maupun non Muslim, sebagai satu-satunya kitab suci di
    dunia yang memiliki tingkat autentisitas paling tinggi. Hal ini dapat
    dibuktikan dari banyaknya orang yang mampu menghafal al-Qur'an di luar kepala,
    baik di belahan bumi barat maupun timur. Mereka dinamakan para hâfidz
    al-Qur'an. Dengan demikian, kalau terjadi kekeliruan sedikit saja, walau hanya
    satu huruf umpamanya, maka akan dengan mudah diketahui.





    Di sisi lain, wujud autentisitas kitab suci al-Qur'an
    merupakan janji Allah Swt. yang akan melindungi al-Qur'an dari upaya pemalsuan.
    Sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya, Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan
    al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya (Q.s., al-Hijr/15:
    9).





    Hal yang paling menjadikan al-Qur'an tetap terjaga
    keautentikannya, barangkali karena al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab. Ini
    seperti yang diungkapkan oleh al-Qur'an sendiri, Dengan bahasa Arab yang jelas
    (Q.s., al-Syu`arâ’/26: 195)
    Berdasarkan penelitian Hodgson, orang Barat yang banyak menulis buku-buku
    tentang keislaman, diakui bahwa bahasa Arab merupakan bahasa dunia yang
    memiliki dinamika internal yang sangat tinggi sehingga mampu dengan mudah
    mengadaptasikan dirinya sesuai dengan perkembangan zaman. Lebih lanjut
    ditegaskan, di antara bahasa di dunia yang pernah mempengaruhi peradaban
    manusia, yakni bahasa Latin, Romawi, Sansekerta, dan Arab, hanya bahasa Arablah
    yang hingga saat ini masih hidup dan dipakai orang dalam percakapan atau
    komunikasi. Bahasa yang lain sudah mati.





    Berkenaan dengan peristiwa turunnya al-Qur'an atau lebih
    populer dengan sebutan Nuzulul Qur’an, bangsa Indonesia yang mayoritas
    penduduknya beragama Islam sungguh sangat bersyukur karena termasuk bangsa yang
    menyelenggarakan peringatan Nuzulul Qur’an sebagai sebuah peristiwa nasional
    setiap tahun. Dan, yang lebih hebat lagi adalah bahwa acara tersebut juga
    dihadiri oleh para pemimpin dan pejabat tinggi negara.





    Turunya al-Qur'an pada tanggal 17 Ramadlan dan dikaitkan
    dengan turunnya surat pertama kepada Nabi Muhammad Saw. saat beliau melakukan
    khalwat di gua Hira, masih diperdebatkan oleh para ulama. Surat tersebut
    kemudian dinamakan surat al-`Alaq, berjumlah lima ayat.





    Namun satu yang pasti, pada tanggal 17 Ramadlan telah
    terjadi perang Badar. Perang tersebut merupakan perang yang pertama kali
    terjadi dalam sejarah awal perkembangan agama Islam. Oleh karena itu, perang
    tersebut begitu berarti dan sangat menentukan, tentunya menyangkut kelangsungan
    agama Islam dikemudian hari. Itulah sebabnya, oleh al-Qur'an dinamakan
    al-Furqân (yang membedakan antara dua kekuatan) bâthil dan haqq (kebenaran).
    Kata al-Furqân sendiri sebenarnya juga merupakan nama lain al-Qur'an. sesuai
    dengan fungsi dan misinya, yakni sebagai pembeda antara yang haqq dan yang
    bâthil.
    Namun demikian, ada baiknya di sini disinggung arti kata nuzûl-u ‘l-Qur’ân
    untuk memberikan pengertian yang memadai sehingga dapat diperoleh pemahaman
    yang lebih baik lagi berkaitan dengan peristiwa atau kejadian tersebut. Dalam
    al-Qur'an terdapat tiga kata yang menjelaskan hal diturunkannya
    al-Qur'an-ketiganya merupakan derivasi atau kata turunan dari akar kata yang
    sama, yakni na-za-la. Ketiga kata tersebut adalah inzâl, dari akar kata anzala,
    nuzûl dari akar kata nazala, dan tanzîl dari akar kata nazzala.





    Al-Qur'an diturunkan pada malam-malam ganjil dalam sepuluh
    hari terakhir bulan Ramadlan. Malam-malam tersebut dinamakan laylat-u ‘l-qadr
    atau malam kepastian. Proses turunya al-Qur'an disebut inzâl, yakni
    diturunkannya al-Qur'an kedalam lawh al-mahfûzh dalam wujud sebagai prototipe
    kitab suci-proses yang serupa juga dialami oleh kitab-kitab suci lain
    sebelumnya. Selanjutnya, al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw., yang
    prosesnya disebut nuzûl-membutuhkan waktu 23 tahun.



    Adapun surat-surat yang ada dalam al-Qur'an selanjutnya diklasifikasikan ke
    dalam dua kelompok. Yang pertama kelompok Makkiyah, atau periode Makkah.
    Kelompok ini ditandai dengan ciri-ciri ayatnya yang pendek dan isinya
    memfokuskan pada penanaman nilai-nilai keimanan.



    Dan yang kedua adalah kelompok Madaniyyah, yang artinya diturunkan pada periode
    Madinah. Madînah dalam bahasa Arab mengandung pengertian kota yang teratur
    karena telah memiliki peradaban. Adapun, surat-surat Madaniyyah bercirikan
    menyoroti masalah-masalah sosial kemasyarakatan. Itu karena setelah Nabi
    Muhammad Saw. hijrah atau melakukan migrasi dari kota Makkah ke kota Madinah,
    beliau bersama-sama kaum Muslimin mulai membangun sebuah tatanan sosial yang
    sama sekali baru-yang berbeda dengan tatanan yang ada di kota Makkah.



    Semantara itu, kata tanzîl mengandung pengertian proses pembumian al-Qur'an ke
    dalam realitas kehidupan. Di sini, fungsi dan peran al-Qur'an adalah merespons,
    menjawab, dan memberikan berbagai solusi atau pemecahan atas berbagai persoalan
    sosial yang dihadapi oleh umat Islam.





    Contohnya, ada seseorang yang bertanya kepada Nabi
    Muhammad Saw. tentang bulan sabit, al-ahillati, seperti dalam ayat al-Qur'an
    disebutkan, Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah, “Bulan
    sabit adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan bagi ibadah haji…” (Q.s.,
    al-Baqarah/2: 189). Contoh lain, mereka bertanya kepada Nabi Muhammad Saw.
    tentang harta rampasan (al-‘anfâl). Juga ada yang bertanya tentang kisah
    seseorang yang bernama Zulqarnain dan masih banyak lagi.



    Al-Qur’an sebagai kitab suci samawi, di sisi lain juga harus dipahami sebagai
    simbol kontinuitas proses kenabian dan risalah ajaran tauhid. Itu karena
    al-Qur'an datang dengan mengklaim bahwa dirinya sebagai pembenar kitab-kitab
    suci sebelumnya (mushaddiq-un bayna yadayih). Al-Qur'an juga berfungsi sebagai
    yang menjelaskan posisi kitab-kitab sebelumnya (mubayyinun). Serta, yang paling
    penting dari keduduknnya dalam kaitan dengan kitab-kitab suci sebelumnya,
    adalah sebagai yang mengoreksi, furqân.



    Dengan kata lain, sesuai dengan misi kedatangan atau turunnya al-Qur'an adalah
    adanya indikasi telah terjadi berbagai penyimpangan dan penyelewengan terhadap
    isi dan autentisitas kitab-kitab suci sebelumnya. Dalam al-Qur'an sendiri
    dinyatakan, Dia menurunkan al-Kitab (al-Qur'an) kepadamu dengan
    sebenar-benarnya, membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan
    menurunkan Taurat dan Injil (Q.s., ‘âli `Imrân/3: 3).



    Itulah sebabnya kemudian, ayat terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
    Saw. berbunyi, … Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
    telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridlai Islam itu jadi agama
    bagimu … (Q.s., al-Mâ’idah/5: 3). Dari ayat tersebut, sepertinya, al-Qur'an
    secara tersirat menegaskan bahwa ajaran agama Islam yang sudah dimulai sejak
    misi kenabian dan kerasulan Adam a.s.-sudah dinyatakan sempurna. Dalam bahasa
    Arab digunakan istilah akmaltu, yang artinya Aku (Allah Swt) sudah sempurnakan,
    dalam pengertian pewarisan dan pengembangan ajaran-ajaran samawi sebelumnya.



    Al-Qur'an, selain mengandung perintah dan larangan, juga memuat cerita-cerita.
    Cerita-cerita itu dinyatakan dan diakui para ilmuwan sebagai ahsan-u ‘l-qashash
    (cerita-cerita terbaik). Ini karena cerita-cerita itu mengandung pesan-pesan
    moral yang sangat tinggi dan untuk diambil sebagai pegangan, pandangan, dan
    tuntunan hidup.



    Meskipun demikian, memang pernah ada yang melontarkan kritikan berkenaan dengan
    cerita-cerita dalam al-Qur'an dengan adanya penonjolan romantisme percintaan
    seperti pada kisah cinta Nabi Yusuf dan Zulaiha. Namun kemudian, pernyataan dan
    nada negatif itu terbukti tidak memiliki alasan yang mendasar sama sekali.
    Kritikan yang demikian kemudian dibantah dan dipatahkan oleh al-Qur'an sendiri.
    Diakui bahwa al-Qur'an memuat kisah cinta Yusuf dan Zulaiha. Namun kalau
    diteliti, kisah tersebut hanya sebagian kecil saja dan itu pun tetap memiliki
    pesan-pesan moral yang sangat tinggi, seperti anjuran tidak menuruti dorongan
    atau ajakan hawa nafsu karena hawa nafsu selalu mengajak kepada kejahatan.



    Dalam sejarah, proses diturunkannya al-Qur'an telah melibatkan Malaikat Jibril,
    dari kata bahasa Ibrani jibra-el, atau utusan Tuhan. Selain itu, al-Qur'an juga
    diakui sebagai sebuah kompendium. Yang demikian itu juga dinyatakan secara
    eksplisit oleh al-Qur'an sebagai berikut, (ini adalah) satu surat yang Kami
    turunkan dan Kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalamnya), dan
    Kami turunkan di dalamnya ayat-ayat yang jelas, agar kamu selalu mengingatnya
    (Q.s., al-Nûr/24: 1).



    Ada sebuah pertanyaan, mengapa al-Qur'an diturunkan pada bulan suci Ramadlan?
    Kalau saja mau direnungkan, yang demikian itu ternyata erat kaitannya dengan
    asumsi bahwa bulan Ramadlan adalah bulan yang di dalamnya orang beriman
    dianjurkan menjalankan ibadah puasa. Mereka sedang banyak-banyaknya melakukan
    tadabbur, ihtisâb, dzikr, perenungan dan sebagainya. Amalan-amalan itu,
    sesungguhnya, merupakan sebuah upaya pengkondisian untuk menangkap makna dan
    pesan al-Qur'an.



    Dengan kata lain, untuk dapat menangkap makna dan pesan-pesan dalam al-Qur'an
    sebagai sumber pandangan hidup, seseorang harus memiliki terlebih dahulu modal
    dasar yang berupa ikatan spiritual, spiritual attachment, seperti kondisi
    ruhaniah bulan Ramadlan. Dan selanjutnya, ia harus memiliki persiapan dan
    kesediaan pertama jasmaniah, mau membacanya. Kemudian dilanjutkan dengan
    kesediaan intelektual yang berupa kemauan memahami dan merenungkan. Setelah
    itu, baru akan meningkat kepada kesediaan nafsiah. Pada gilirannya al-Qur'an
    dengan sendirinya akan memberikan efek pada diri pembacanya.



    Seperti ditegaskan sendiri oleh al-Qur'an, sesungguhnya al-Qur'an dapat
    memberikan petunjuk, namun sekaligus juga dapat menyesatkan, yakni bagi mereka
    yang tidak mau merenungkan dan mengakui kebenaran al-Qur'an. yang demikian itu,
    justru akan menimbulkan sikap dan semangat perlawanan terhadap al-Qur’an
    sendiri, seperti yang dinyatakan dalam al-Qur'an, …Dengan perumpamaan itu
    banyak orang yang disesatkan oleh Allah dan dengan perumpamaan itu (pula)
    banyak orang diberi petunjuk…(Q.s., al-Baqarah/2: 26).
    Al-Qur'an yang dalam bahasa Arab berarti bacaan dengan keras (recitation).
    Kalau dibaca terus-menerus, meski tidak dapat memahami artinya dengan tingkat
    keindahan gaya bahasanya, ternyata terbukti dapat menimbulkan ketenangan ruhani
    bagi yang membaca atau mendengarkan. Khususnya apabila dibaca secara perlahan
    dan dihayati dalam hati seperti dianjurkan sendiri oleh al-Qur'an, … Dan
    bacalah al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan (Q.s., Muzzammil/73: 4).



    Dalam sebuah hadits juga disabdakan agar orang beriman membaca al-Qur'an dengan
    suara yang indah atau seni qirâ’at karena akan dapat memberi efek tersendiri
    kepada pendengarnya, “Hiasilah al-Qur'an itu dengan suara kalian” (H.R. Hakim).




    Berkaitan dengan kegiatan seni baca al-Qur'an, sekali lagi perlu diingatkan di
    sini, meski Indonesia bukan negara Islam, ternyata bangsa Indonesia telah
    diakui dunia internasional sebagai bangsa yang paling baik dalam membaca
    al-Qur'an setelah orang-orang Arab. Bahkan, seperti kita ketahui, dalam forum
    MTQ internasional, bangsa Indonesia telah mampu tampil dengan prestasi yang
    gemilang dan berhasil mengalahkan negara-negara lain, termasuk negara Arab
    sendiri. Sebagai bangsa Indonesia-yang mayoritas penduduknya beragama
    Islam-pengakuan dan prestasi itu harus disyukuri.



    Bersamaan dengan menjalankan ibadah puasa, kita dianjurkan agar sedapat mungkin
    mau memperbanyak membaca, mengkaji, dan merenungkan al-Qur'an. Ide dasarnya adalah
    agar kita mendapat petunjuk dan hidayah dari al-Qur'an sehingga hati kita pun
    menjadi sejuk dan damai, atau sakinah dalam menjalankan kehidupan ini.[]

      Similar topics

      -

      Waktu sekarang Thu Nov 21, 2024 7:49 pm