" Time is Money " (Waktu adalah uang)
" Al-waqtu kas-saif illam-taqtho'hu qatha'aka " (Waktu ibarat pedang, jika kamu tidak
memotongnya, niscaya pedang itu yang akan memotongmu).
" Al-Waqtu huwal-hayaah " (waktu itu adalah kehidupan itu sendiri). Karenanya ada
ungkapan lain senada: " al-waqtu 'amaar au damaar " (waktu adalah keceriaan atau
kebinasaan).
Betapa banyak ungkapan-ungkapan senada yang mengindikasikan keberhargaan dan
ketinggian nilai waktu bagi kehidupan.
Penting dan berharganya waktu ditunjukkan Allah swt., sehingga Ia bersumpah
dengan masa (baca: waktu) dalam firman-Nya, "Demi masa, sesungguhnya manusia
itu benar berada dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal shaleh dan saling menasehati dengan kebenaran dan kesabaran" (Al-'Ashr: 1-3).
Demikian juga dalam ayat-ayat yang lain, Allah swt. bersumpah dengan beragam
waktu dalam sehari semalam, "Wallaili idzaa yaghsya" (demi waktu malam saat
kelam), "wadh-dhuhaa" (demi waktu dhuha), "wal-fajri" (demi waktu fajar) dan
seterusnya.
Secara kontekstual, ayat-ayat Allah swt. di atas mengisyaratkan dengan jelas tentang
kemuliaan dan ketinggian nilai waktu. Sebagaimana ia juga mengisyaratkan bahwa
manusia sangat akrab dengan keburukan dan malapetaka, karena terlena dari kejapan
masa. Juga memberikan pengertian bahwa tidak ada yang lebih mahal harganya
daripada umur yang dikaruniakan pada manusia.
Penting dan mahalnya harga waktu, juga dijelaskan dalam teks-teks hadits Rasulullah
saw., sebagai sumber kedua setelah Al-Qur'an, antara lain :
" Dua nikmat yang banyak orang rugi di dalamnya, yaitu kesehatan dan waktu luang "
(al-hadits).
" Kedua kaki seorang hamba tidak akan melangkah pada hari Kiamat sehingga ia
ditanya tentang empat perkara, yaitu: tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang
masa mudanya untuk apa ia lewatkan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan dan
kemana ia belanjakan, dan tentang ilmunya untuk apa ia gunakan " (HR. Al-Bazzar
dan Ath-Thabrani).
" Pergunakan lima perkara sebelum datang lima perkara: masa mudamu sebelum
masa tua, kekayaanmu sebelum kemiskinan, kesehatanmu sebelum sakit, masa hidup
sebelum engkau mati " (Al-Hadits).
Kesadaran akan penting dan berharganya waktu tersebut, juga dimiliki para salafuna
By Andri AryadiSitus PK Sejahtera Kabupaten Bekasi : Tadabbur 06 : Agar Waktu Ta... http://www.pks-kab-bekasi.org/cetakramadhan.php?id=97&PHPSESS...
2 of 4 8/30/2007 10:58 AM
shalih (pendahulu kita). Mereka mengungkapkan kesadaran itu dengan kata-kata
indah, antara lain:
" Orang mukmin tidak bergerak melangkah kecuali untuk tiga perkara, yaitu:
membekali diri untuk akhirat, atau mencari nafkah untuk hidup, atau sekedar
menikmati hal-hal yang tidak diharamkan ".
" Saya (Umar bin Khathab ra.) benci melihat orang punya waktu luang tanpa diisi
dengan aktivitas berdimensi ukhrawi, tak pula kegiatan duniawi ".
" Kewajiban lebih banyak dari pada waktu yang tersedia ".
" Peluang adalah emas, kesibukan adalah keberkahan, tidak dapat mengatur waktu
adalah bencana ".
" Malam dan siang adalah modal kekayaan orang mukmin. Keuntungannya adalah
sorga, sedangkan kerugiannya adalah neraka".
Sehingga, kita pun dapat meneladani mereka dengan ungkapan nurani: "Tiada waktu
tanpa tilawah dengan al-Qur'an", "Tiada saat-saat, tanpa aktivitas yang diridhai-Nya",
“Tiada peluang kecuali bermanfaat". Itulah ungkapan nurani yang bermuara pada
firman Sang Pencipta nurani: "Maka jika engkau berpeluang (waktu kosong)
hendaknya diisi (dengan yang bermanfaat)" (Al-Insyirah: 7).
Waktu….. oh waktu……, demikian berharga engkau. Masa…. Oh masa, tiada
berguna penyesalan atas masa lalu.
Ramadhan merupakan salah satu masa dan waktu bagi kehidupan kita. Bahkan, Islam
memandang Ramadhan adalah waktu dan peluang investasi kebajikan untuk
kehidupan akhirat, saat Allah meminta pertanggungjawaban setiap waktu dan masa
yang digunakan manusia. Tak terkecuali.
Investasi yang ditawarkan bukan sekedar sesuatu yang mendatangkan keuntungan
duniawi belaka. Keuntungannya pun tidak sekedar keuntungan, tetapi keuntungan
yang berlipat ganda, untung dunia dan akhirat.
Sebagai ilustrasi, jika ada seseorang kaya raya menawarkan kepada Anda modal besar
untuk diinvestasikan dalam sebuah bisnis mulia. Bahkan orang kaya itu memberikan
hibah pemberian kepada Anda dan bukan pinjaman modal. Apa sikap Anda dan
bagaimana selayaknya Anda lakukan terhadap modal besar tersebut?
Karena harta modal itu pemberian untuk anda, Anda bebas bersikap dan
memperlakukannya. Tetapi pantaskah Anda berfoya-foya dengan harta itu? Layakkah
Anda mensia-siakan hartanya? Bijakkah Anda ketika Anda hanya berucap "syukron"
(terima kasih), tanpa ada upaya bagaimana agar Anda bisa hidup wajar dan penuh
keceriaan?
Selaku orang bijak dan pandai berterima kasih, tentunya Anda harus memanfaatkan
pemberian orang kaya itu dengan sebaik-baiknya, yang manfaatnya tidak hanya untuk
Anda, kemungkinan besar untuk orang banyak, juga bermanfaat untuk kehidupan
yang berdimensi ukhrawi. Selaku orang beriman dan beragama, tentunya Anda harus
membuat sebuah planning yang tepat guna, sehingga pemberian orang yang banyak
itu dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Demikian juga halnya di dalam bulan Ramadhan, Allah swt. dengan syariat-Nya
By Andri AryadiSitus PK Sejahtera Kabupaten Bekasi : Tadabbur 06 : Agar Waktu Ta... http://www.pks-kab-bekasi.org/cetakramadhan.php?id=97&PHPSESS...
3 of 4 8/30/2007 10:58 AM
memberikan banyak hadiah berlipat ganda, selama Anda menjalankan
syariat-syariat-Nya di bulan suci ini. Hadiah itu bermuara kepada 'bonus' Allah
berupa kebahagiaan lahir batin di dunia dan akhirat, karena tercapainya diri yang
fitrah, bersih dari segala noda, salah, dan dosa.
Karenanya, sangat pantas dan wajar jika kita mampu memanfaatkan pemberian Allah
swt. selama bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Sehingga, waktu-waktu kita
pun selama itu tidak terbuang percuma dan lewat tanpa buah manis bagi kehidupan
kita.
Caranya….? Buatlah perencanaan yang matang jauh sebelum Anda memasuki bulan
suci Ramadhan kali ini. Ada baiknya, jika Anda juga melakukan evaluasi terlebih
dahulu terhadap waktu-waktu Anda pada bulan Ramadhan tahun lalu. Setelah itu,
baru Anda buat planning Ramadhan tahun ini.
Dalam planning, tentunya diperhatikan hal-hal yang terkait dengan planning, seperti
tujuan, aspek-aspek aktifitas yang mengacu pada dimensi tujuan yang ditentukan.
Kemudian dibuat sistematika pelaksanaan dan evaluasi berkala, lalu buatlah program
yang dapat menunjang capaian tujuan yang ditentukan.
Tujuan : Tujuan akhir dari aktivitas Ramadhan adalah meningkatnya kepribadian
muslim. Acuan kepribadian muslim tersebut adalah mukmin multazim (komitmen)
dengan Islam baik dalam aspek akidah, ibadah, dan muamalah (baca: orang
muttaqin).
Hal-hal yang termasuk dalam aspek akidah seperti: keyakinan wajibnya shaum,
keikhlasan niat dan motivasi, bergembira dan berdo'a, kesiapan meraih tujuan shaum.
Pada aspek ibadah, tujuan antaranya seperti: memahami hukum-hukum ibadah,
memahami etika shaum dan amalan utama serta hikmah shaum. Sedangkan aspek
muamalah diarahkan kepada aktivitas bernuansa moralitas bergaul, seperti:
silaturahim, saling memaafkan, berlapang dada, kebersamaan dan lainnya.
Dari tujuan akhir dan tujuan antara serta bentuk-bentuk aktivitas tersebut, kita dapat
menentukan berbagai kegiatan dengan beragam aspeknya (ruhiah, fikriah dan
jasadiah). Kegiatan-kegiatan dalam aspek ruhiah, contohnya: ibadah wajib, nawafil
(ibadah sunnah), i'tikaf, tarawih atau qiyamullail, tilawah Al-Qur'an 1 juz perhari dan
lainnya.
Dari aspek fikriah, seperti: mengikuti kegiatan kuliah shubuh, menentukan bacaan
Islam tertentu, mendatangi ustadz atau orang-orang yang dipercayai kompeten dalam
berkonsultasi dalam bidang-bidang tertentu. Juga menghadiri acara-acara ilmiah,
serta jangan lupa hindari debat dengan orang lain.
Sedangkan aspek jasadiah, kita dapat membuat program-program yang terukur,
seperti: tidak isrof (berlebihan) dan segala hal, makan sahur yang cukup, makanan
halal dan bergizi, senam ringan 15 menit sehari dan aktifitas positif lainnya.
Keberhasilan Anda dalam planning merupakan sebagian dari keberhasilan Anda
dalam mencapai cita-cita dan tujuan mulia. Awali usaha Anda dengan tekad,
kemauan kuat. Kemudian, bersihkan hati, ikhlaskan niat. Mulai pembuatan rencana
dengan ungkapan verbal sikap ketundukan kepada Allah swt.,
"Bismillahir-Rahmanir-Rahim".
By Andri AryadiSitus PK Sejahtera Kabupaten Bekasi : Tadabbur 06 : Agar Waktu Ta... http://www.pks-kab-bekasi.org/cetakramadhan.php?id=97&PHPSESS...
4 of 4 8/30/2007 10:58 AM
Secara umum ada 6 tahap mengelola waktu secara efektif dan efesien :
Selalu kembali pada misi hidup : mengerjakan sesuatu dengan penuh semangat
dan menolak mengerjakan hal-hal yang tidak penting, tidak terkait dengan
tujuan hidup.
1.
Perhatikan peran kita : harus ada keseimbangan dalam mengerjakan peran
sebagai individu, ibu (istri), ayah (suami), pendidik, pekerja.
2.
Tetapkan tujuan apa yang ingin kita capai tiap pekan : membantu agar kita
tetap fokus untuk mengerjakan hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan
hidup.
3.
Perencanaan pekanan : membantu kita untuk membuat prioritas, sekaligus
melakukan hal lain (sediakan waktu untuk persiapan dan perencanaan.
Perbaharui jadwal harian dan pekanan).
4.
Lakukan dengan integritas : jika sesuatu terjadi di luar rencana kita, mana yang
harus didahulukan? Berpikir sejenak sebelum memberikan reaksi, selalu
kembali pada tujuan hidup.
5.
Evaluasi terus belajar untuk mengatur waktu 6.
Jangan lupa senantiasa budayakan bermusyawarah dalam perencanaan. Benar…,
Anda punya kebebasan untuk mewujudkan kepentingan Anda, tetapi sangat benar
orang lain mempunyai kebebasan untuk meraih cita-cita hidup demi kepentingan
dirinya. Karenanya, musyawarah dengan orang di sekitar Anda merupakan jalan
terbaik untuk mewujudkan cita dan impian Anda. Selamat bekerja.
Sumber : 30 Tadabur Ramadhan - Menjadi Hamba Rabbani - IKADI
Situs PK Sejahtera Kabupaten Bekasi : http://www.pks-kab-bekasi.org
Versi Online : http://www.pks-kab-bekasi.org/?pilih=lihatramadhan&id=97
By Andri Aryadi
" Al-waqtu kas-saif illam-taqtho'hu qatha'aka " (Waktu ibarat pedang, jika kamu tidak
memotongnya, niscaya pedang itu yang akan memotongmu).
" Al-Waqtu huwal-hayaah " (waktu itu adalah kehidupan itu sendiri). Karenanya ada
ungkapan lain senada: " al-waqtu 'amaar au damaar " (waktu adalah keceriaan atau
kebinasaan).
Betapa banyak ungkapan-ungkapan senada yang mengindikasikan keberhargaan dan
ketinggian nilai waktu bagi kehidupan.
Penting dan berharganya waktu ditunjukkan Allah swt., sehingga Ia bersumpah
dengan masa (baca: waktu) dalam firman-Nya, "Demi masa, sesungguhnya manusia
itu benar berada dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal shaleh dan saling menasehati dengan kebenaran dan kesabaran" (Al-'Ashr: 1-3).
Demikian juga dalam ayat-ayat yang lain, Allah swt. bersumpah dengan beragam
waktu dalam sehari semalam, "Wallaili idzaa yaghsya" (demi waktu malam saat
kelam), "wadh-dhuhaa" (demi waktu dhuha), "wal-fajri" (demi waktu fajar) dan
seterusnya.
Secara kontekstual, ayat-ayat Allah swt. di atas mengisyaratkan dengan jelas tentang
kemuliaan dan ketinggian nilai waktu. Sebagaimana ia juga mengisyaratkan bahwa
manusia sangat akrab dengan keburukan dan malapetaka, karena terlena dari kejapan
masa. Juga memberikan pengertian bahwa tidak ada yang lebih mahal harganya
daripada umur yang dikaruniakan pada manusia.
Penting dan mahalnya harga waktu, juga dijelaskan dalam teks-teks hadits Rasulullah
saw., sebagai sumber kedua setelah Al-Qur'an, antara lain :
" Dua nikmat yang banyak orang rugi di dalamnya, yaitu kesehatan dan waktu luang "
(al-hadits).
" Kedua kaki seorang hamba tidak akan melangkah pada hari Kiamat sehingga ia
ditanya tentang empat perkara, yaitu: tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang
masa mudanya untuk apa ia lewatkan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan dan
kemana ia belanjakan, dan tentang ilmunya untuk apa ia gunakan " (HR. Al-Bazzar
dan Ath-Thabrani).
" Pergunakan lima perkara sebelum datang lima perkara: masa mudamu sebelum
masa tua, kekayaanmu sebelum kemiskinan, kesehatanmu sebelum sakit, masa hidup
sebelum engkau mati " (Al-Hadits).
Kesadaran akan penting dan berharganya waktu tersebut, juga dimiliki para salafuna
By Andri AryadiSitus PK Sejahtera Kabupaten Bekasi : Tadabbur 06 : Agar Waktu Ta... http://www.pks-kab-bekasi.org/cetakramadhan.php?id=97&PHPSESS...
2 of 4 8/30/2007 10:58 AM
shalih (pendahulu kita). Mereka mengungkapkan kesadaran itu dengan kata-kata
indah, antara lain:
" Orang mukmin tidak bergerak melangkah kecuali untuk tiga perkara, yaitu:
membekali diri untuk akhirat, atau mencari nafkah untuk hidup, atau sekedar
menikmati hal-hal yang tidak diharamkan ".
" Saya (Umar bin Khathab ra.) benci melihat orang punya waktu luang tanpa diisi
dengan aktivitas berdimensi ukhrawi, tak pula kegiatan duniawi ".
" Kewajiban lebih banyak dari pada waktu yang tersedia ".
" Peluang adalah emas, kesibukan adalah keberkahan, tidak dapat mengatur waktu
adalah bencana ".
" Malam dan siang adalah modal kekayaan orang mukmin. Keuntungannya adalah
sorga, sedangkan kerugiannya adalah neraka".
Sehingga, kita pun dapat meneladani mereka dengan ungkapan nurani: "Tiada waktu
tanpa tilawah dengan al-Qur'an", "Tiada saat-saat, tanpa aktivitas yang diridhai-Nya",
“Tiada peluang kecuali bermanfaat". Itulah ungkapan nurani yang bermuara pada
firman Sang Pencipta nurani: "Maka jika engkau berpeluang (waktu kosong)
hendaknya diisi (dengan yang bermanfaat)" (Al-Insyirah: 7).
Waktu….. oh waktu……, demikian berharga engkau. Masa…. Oh masa, tiada
berguna penyesalan atas masa lalu.
Ramadhan merupakan salah satu masa dan waktu bagi kehidupan kita. Bahkan, Islam
memandang Ramadhan adalah waktu dan peluang investasi kebajikan untuk
kehidupan akhirat, saat Allah meminta pertanggungjawaban setiap waktu dan masa
yang digunakan manusia. Tak terkecuali.
Investasi yang ditawarkan bukan sekedar sesuatu yang mendatangkan keuntungan
duniawi belaka. Keuntungannya pun tidak sekedar keuntungan, tetapi keuntungan
yang berlipat ganda, untung dunia dan akhirat.
Sebagai ilustrasi, jika ada seseorang kaya raya menawarkan kepada Anda modal besar
untuk diinvestasikan dalam sebuah bisnis mulia. Bahkan orang kaya itu memberikan
hibah pemberian kepada Anda dan bukan pinjaman modal. Apa sikap Anda dan
bagaimana selayaknya Anda lakukan terhadap modal besar tersebut?
Karena harta modal itu pemberian untuk anda, Anda bebas bersikap dan
memperlakukannya. Tetapi pantaskah Anda berfoya-foya dengan harta itu? Layakkah
Anda mensia-siakan hartanya? Bijakkah Anda ketika Anda hanya berucap "syukron"
(terima kasih), tanpa ada upaya bagaimana agar Anda bisa hidup wajar dan penuh
keceriaan?
Selaku orang bijak dan pandai berterima kasih, tentunya Anda harus memanfaatkan
pemberian orang kaya itu dengan sebaik-baiknya, yang manfaatnya tidak hanya untuk
Anda, kemungkinan besar untuk orang banyak, juga bermanfaat untuk kehidupan
yang berdimensi ukhrawi. Selaku orang beriman dan beragama, tentunya Anda harus
membuat sebuah planning yang tepat guna, sehingga pemberian orang yang banyak
itu dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Demikian juga halnya di dalam bulan Ramadhan, Allah swt. dengan syariat-Nya
By Andri AryadiSitus PK Sejahtera Kabupaten Bekasi : Tadabbur 06 : Agar Waktu Ta... http://www.pks-kab-bekasi.org/cetakramadhan.php?id=97&PHPSESS...
3 of 4 8/30/2007 10:58 AM
memberikan banyak hadiah berlipat ganda, selama Anda menjalankan
syariat-syariat-Nya di bulan suci ini. Hadiah itu bermuara kepada 'bonus' Allah
berupa kebahagiaan lahir batin di dunia dan akhirat, karena tercapainya diri yang
fitrah, bersih dari segala noda, salah, dan dosa.
Karenanya, sangat pantas dan wajar jika kita mampu memanfaatkan pemberian Allah
swt. selama bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Sehingga, waktu-waktu kita
pun selama itu tidak terbuang percuma dan lewat tanpa buah manis bagi kehidupan
kita.
Caranya….? Buatlah perencanaan yang matang jauh sebelum Anda memasuki bulan
suci Ramadhan kali ini. Ada baiknya, jika Anda juga melakukan evaluasi terlebih
dahulu terhadap waktu-waktu Anda pada bulan Ramadhan tahun lalu. Setelah itu,
baru Anda buat planning Ramadhan tahun ini.
Dalam planning, tentunya diperhatikan hal-hal yang terkait dengan planning, seperti
tujuan, aspek-aspek aktifitas yang mengacu pada dimensi tujuan yang ditentukan.
Kemudian dibuat sistematika pelaksanaan dan evaluasi berkala, lalu buatlah program
yang dapat menunjang capaian tujuan yang ditentukan.
Tujuan : Tujuan akhir dari aktivitas Ramadhan adalah meningkatnya kepribadian
muslim. Acuan kepribadian muslim tersebut adalah mukmin multazim (komitmen)
dengan Islam baik dalam aspek akidah, ibadah, dan muamalah (baca: orang
muttaqin).
Hal-hal yang termasuk dalam aspek akidah seperti: keyakinan wajibnya shaum,
keikhlasan niat dan motivasi, bergembira dan berdo'a, kesiapan meraih tujuan shaum.
Pada aspek ibadah, tujuan antaranya seperti: memahami hukum-hukum ibadah,
memahami etika shaum dan amalan utama serta hikmah shaum. Sedangkan aspek
muamalah diarahkan kepada aktivitas bernuansa moralitas bergaul, seperti:
silaturahim, saling memaafkan, berlapang dada, kebersamaan dan lainnya.
Dari tujuan akhir dan tujuan antara serta bentuk-bentuk aktivitas tersebut, kita dapat
menentukan berbagai kegiatan dengan beragam aspeknya (ruhiah, fikriah dan
jasadiah). Kegiatan-kegiatan dalam aspek ruhiah, contohnya: ibadah wajib, nawafil
(ibadah sunnah), i'tikaf, tarawih atau qiyamullail, tilawah Al-Qur'an 1 juz perhari dan
lainnya.
Dari aspek fikriah, seperti: mengikuti kegiatan kuliah shubuh, menentukan bacaan
Islam tertentu, mendatangi ustadz atau orang-orang yang dipercayai kompeten dalam
berkonsultasi dalam bidang-bidang tertentu. Juga menghadiri acara-acara ilmiah,
serta jangan lupa hindari debat dengan orang lain.
Sedangkan aspek jasadiah, kita dapat membuat program-program yang terukur,
seperti: tidak isrof (berlebihan) dan segala hal, makan sahur yang cukup, makanan
halal dan bergizi, senam ringan 15 menit sehari dan aktifitas positif lainnya.
Keberhasilan Anda dalam planning merupakan sebagian dari keberhasilan Anda
dalam mencapai cita-cita dan tujuan mulia. Awali usaha Anda dengan tekad,
kemauan kuat. Kemudian, bersihkan hati, ikhlaskan niat. Mulai pembuatan rencana
dengan ungkapan verbal sikap ketundukan kepada Allah swt.,
"Bismillahir-Rahmanir-Rahim".
By Andri AryadiSitus PK Sejahtera Kabupaten Bekasi : Tadabbur 06 : Agar Waktu Ta... http://www.pks-kab-bekasi.org/cetakramadhan.php?id=97&PHPSESS...
4 of 4 8/30/2007 10:58 AM
Secara umum ada 6 tahap mengelola waktu secara efektif dan efesien :
Selalu kembali pada misi hidup : mengerjakan sesuatu dengan penuh semangat
dan menolak mengerjakan hal-hal yang tidak penting, tidak terkait dengan
tujuan hidup.
1.
Perhatikan peran kita : harus ada keseimbangan dalam mengerjakan peran
sebagai individu, ibu (istri), ayah (suami), pendidik, pekerja.
2.
Tetapkan tujuan apa yang ingin kita capai tiap pekan : membantu agar kita
tetap fokus untuk mengerjakan hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan
hidup.
3.
Perencanaan pekanan : membantu kita untuk membuat prioritas, sekaligus
melakukan hal lain (sediakan waktu untuk persiapan dan perencanaan.
Perbaharui jadwal harian dan pekanan).
4.
Lakukan dengan integritas : jika sesuatu terjadi di luar rencana kita, mana yang
harus didahulukan? Berpikir sejenak sebelum memberikan reaksi, selalu
kembali pada tujuan hidup.
5.
Evaluasi terus belajar untuk mengatur waktu 6.
Jangan lupa senantiasa budayakan bermusyawarah dalam perencanaan. Benar…,
Anda punya kebebasan untuk mewujudkan kepentingan Anda, tetapi sangat benar
orang lain mempunyai kebebasan untuk meraih cita-cita hidup demi kepentingan
dirinya. Karenanya, musyawarah dengan orang di sekitar Anda merupakan jalan
terbaik untuk mewujudkan cita dan impian Anda. Selamat bekerja.
Sumber : 30 Tadabur Ramadhan - Menjadi Hamba Rabbani - IKADI
Situs PK Sejahtera Kabupaten Bekasi : http://www.pks-kab-bekasi.org
Versi Online : http://www.pks-kab-bekasi.org/?pilih=lihatramadhan&id=97
By Andri Aryadi
Tue Aug 01, 2023 9:56 pm by wisatasemarang
» Portable STATA 18 Crack Full Version
Thu May 11, 2023 5:24 pm by wisatasemarang
» NVivo 12 Crack Full version
Mon Jan 30, 2023 11:16 am by wisatasemarang
» Tutorial Difference In difference (DID (Diff-in-Diff) With Eviews 13
Thu Nov 03, 2022 6:24 am by wisatasemarang
» Online Workshop Smart PLS Minggu, 01 Oktober 2022
Sat Sep 17, 2022 11:35 am by wisatasemarang
» kumpulan ebook tentang robot
Fri Jan 02, 2015 10:04 pm by kyuru
» MANTRA PELET
Wed May 16, 2012 3:31 am by orlandojack
» book love of spell
Sat Mar 24, 2012 8:08 pm by rifqi as
» attraction Formula
Sat Mar 24, 2012 7:09 pm by rifqi as