Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Join the forum, it's quick and easy

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

ingin bergabung dengan elrakyat.tk klik pendaftaran. jika anda sudah pernah mendaftar silakan login. jangan lupa ajak kawan-kawanmu ke mari , dan jadilah top poster di forum kita

Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Forum Komunitas pecinta koleksi jadul

salah satu forum terbesar tempat kita bernostalgia

Login

Lupa password?

Our traffic

info rakyat

Sun Oct 31, 2010 9:05 pm by admin

---------------
PEMBERITAHUAN....

SF ZONA RELIGI SEKARANG KAMI PINDAH KE [You must be registered and logged in to see this link.] ANDA BISA BERPARTISIPASI DAN MENJADI MODERATOR SESUAI PERMINTAAN ANDA DENGAN REQUEST VIA SMS NO ADMIN 081945520865


Sekilas Info

Sun Jun 27, 2010 2:44 pm by admin

kabar gembira, forum lentera-rakyat mulai hari ini juga bisa diakses melalui [You must be registered and logged in to see this link.]


    aku pun dituduh wahabi

    kutubuku
    kutubuku
    Mega Ultimate Member


    Zodiac : Virgo Jumlah posting : 297
    Join date : 18.06.10
    Age : 37
    Lokasi : rahasia

    aku pun dituduh wahabi Empty aku pun dituduh wahabi

    Post by kutubuku Thu Jun 24, 2010 5:59 pm

    Dan Aku pun Dituduh Wahabi…


    Penulis : Ummu Abdullah
    Al-Butoni *)




    *)
    ini adalah sebuah pengalaman pribadi penulis dalam perjalanan menempuh
    kebenaran, dan saya mengenalnya dari room chat di Yahoo (buldozer)






    http://buldozer.wordpress.com









    Seiring dengan perjalanan kedewasaan menuju proses pematangan diri, terlebih
    lagi pemikiran, gairah untuk mencai ilmu yang shahih, lebih mengenal agama
    Islam dari sumber-sumbernya yang asli, menjadi semakin tinggi. Perkenalan tanpa
    sengaja dengan manhaj salaf nyaris seolah mencuci otak, memutarbalikkan
    pemahaman hingga apa yang tersisa dari pemahaman terdahulu nyaris menjadi tanpa
    arti.

    Sebenarnya bukanlah hal yang aneh, jika gairah itu kemudian timbul.
    Ketidakmampuan diri dalam mengelola dan memecahkan persoalan hidup secara
    memuaskan membuat agama yang semula menjadi pelarian untuk menenangkan diri,
    justru terbukti menjadi sumber mata air jernih pelepas dahaga. Itulah
    solusinya, pemahaman yang benar untuk menuju keseimbangan hidup sebagaimana
    manusia diciptakan diatas fitrahnya.

    Satu hal yang menjadi konsekuensi dari proses ini adalah sebuah perubahan
    nyata. Perubahan yang sangat mungkin – bahkan terbukti – banyak menyelisihi
    kebiasaan yang berlaku di tengah-tengah masyarakat. Meskipun perbedaan itu
    dalam tahap tertentu masih dapat ditoleransi, namun pada saat-saat lain ada
    hal-hal prinsipil yang membuat gerah dan menimbulkan keinginan kuat untuk
    merubahnya,

    Perbincangan dengan seorang sahabat seputar persoalan kehidupan beragama
    menimbulkan sebuah komentar yang mengejutkan, “Dasar Wahabi!” Meskipun
    kata-kata itu diucapkan dengan nada bercanda namun pernyataan itu membekas
    dalam hati. Benarkah aku seorang Wahabi?

    Sejauh ini pengenalan akan seorang Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab – dimana
    orang-orang yang mengikutinya dinisbatkan kepada namanya menjadi Wahabi –
    teramat sangat minim. Proses pembelajaran yang selama ini dilalui dan yang
    pemikirannya banyak mempengaruhi dan merubah alur berpikir, yang mendorong
    untuk terus mempelajari agama ini dari sumbernya yang asli, Al Qur’an dan As
    Sunnah menurut pemahaman para sahabat, adalah seorang tokoh besar Ibnu Qayyim
    al Jauziyah, salah seorang murid terbaik ulama sekaliber Syaikhul Islam Ibnu
    Taimiyah, dan bukannya Syaikh Muhammad bin Abdul wahab.

    Lalu apakah karena alur pemikiran yang sejalan, orang juga akan mengatakan
    bahwa Ibnu Qayyim dan gurunya Ibnu Taimiyah – yang hidup jauh sebelum syaikh
    Muhammad bin Abdul Wahab – adalah pengikut Wahabi?

    Baru kemudian teringat perbincangan dengan seorang teman yang lain, dan
    memang itulah yang dituduhkan kepada Ibnu Taimiyah, bahwa beliau ada seorang
    wahabi!

    Sungguh aneh, bahkan sangat lucu. – jika tidak ingin dikatakan bodoh - Ibnu
    Taimiyah yang lahir tahun 661 H – 728 H dituduh sebagai wahabi, dengan kata
    lain sebagai pengikut Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab yang lahir jauh
    sesudahnya yaitu pada tahun 1115 H?.Siapa yang mengikuti dan siapa yang
    diikuti? Dengan menggunakan logika berpikir yang paling sederhana pun tuduhan
    itu akan terlihat sangat menggelikan!

    Terlepas dari perdebatan seputar siapa mengikuti siapa, ada rasa penasaran
    yang mendorong untuk mencari tahu lebih lanjut, siapa sebenarnya seorang Syaikh
    Muhammad bin Abdul Wahab. Para ulama berkata,
    kenalilah seseorang melalui tulisannya. Dan itulah yang saya lakukan, mulai
    mencari tulisan-tulisan beliau, mencari tahu dimana letak momok menakutkan yang
    membuat orang begitu alergi terhadap beliau.

    Adalah Kitab Tahuid, sebuah karya monumental beliau, dan kemudian disyarah
    oleh Asy-Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu Asy-Syaikh, kitab Tiga Landasan Utama
    yang disyarah oleh Syaikh Utsaimin, serta Menyingkap Argumen Penyimpangan
    Tauhid, yang seluruhnya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

    Komentar… ? Subhanallah!

    Jika tuduhan wahabi dilekatkan kepada mereka yang membenci pengangungan kuburan,
    termasuk kuburan orang-orang shalih, maka aku adalah seorang wahabi!

    Jika label wahabi dilekatkan kepada mereka yang berdakwah untuk memurnikan
    tauhid, seperti firman Allah : ”Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan
    dengan Tuhan mereka (sesuatu apapun“ (QS Al Mu’minuun : 59), maka aku adalah
    seorang wahabi!

    Jika istilah wahabi disandarkan kepada mereka yang mengharamkan berdo’a
    kepada selain Allah mengikuti firmanNya : ”Dan janganlah kamu berdo’a kepada
    selain Allah, yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat
    kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, maka
    sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim.” (QS Yunus :
    106) , maka aku ada seorang wahabi!

    Jika seorang wahabi adalah mereka yang selalu berusaha menjauhkan segala
    macam kesyirikan sebagaimana firman Allah , ”Sesungguhnya Allah tidak akan
    mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari
    (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan
    Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.“ (QS An Nisa : 48), maka
    aku adalah seorang wahabi!

    Jika sebutan wahabi dinisbatkan kepada mereka yang percaya bahwa Nabi
    Muhammad SAW tidak dapat memberikan syafaat melainkan dengan seizin Allah SWT
    sebagaimana firmanNya, ”Katakanlah: (hai Muhmmad) “Hanya kepunyaan Allah lah
    syafaat itu semuanya..“ (QS Az Zumar : 44) dan firmanNya : ,“ Tiada yang dapat
    memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya.“ (QS Al Baqarah : 255), ataupun
    firmanNy, ”Dan tiadalah berguna syafa’at di sisi Allah melainkan bagi orang
    yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafa’at itu..“ (QS Saba
    : 23), maka aku adalah seorang wahabi!

    Jika tuduhan wahabi dilontarkan kepada mereka yang mengharamkan segala jenis
    pengagungan atau keberkahan benda-benda dan tempat-tempat keramat, jimat,
    guna-guna termasuk segala ritual yang terkait dengannya, maka aku adalah
    seorang wahabi!

    Jika tudingan wahabi ditujukan kepada mereka yang berusaha mengenal Allah,
    agama Islam dan Nabi Muhammad SAW dengan lebih baik dan mendalam seprti yang
    dituliskan dalam kitab Utsuluts Tsalasah (3 Landasan Utama), maka aku adalah
    seorang wahabi!

    Dan masih ada banyak jika semisalnya yang dinisbatkan kepada mereka yang
    dianggap wahabi, yang secara menyeluruh berupaya memurnikan kalimat tauhid laa
    ilaaha illallah beserta segala aspek yang terkait dengannya berikut
    konsekuensinya, maka alhamdulillah, saksikanlah aku telah menjadi seorang
    wahabi!

    Sungguh yang perlu dipertanyakan kepada mereka yang berpandangan ”miring”
    dan cenderung meremehkan ketika memberi cap kepada seseorang sebagai wahabi,
    manakala semua jika diatas dikumpulkan dan dipertanyakan kepada diri
    masing-masing, kalimat apakah yang akan tertera mengikuti kata maka sebagai
    konsekuensinya? Karena menolak semua jika diatas maka keimanan akan persaksian
    terhadap kalimat tauhid yang selalu diulang dalam setiap shalat, perlu
    dipertanyakan.

    Bahkan sesungguhnya bukanlah yang memecah belah ummat ini dakwah untuk
    menegakkan tauhid - sebagaimana inti dakwah para nabi -melainkan dakwah lemah
    lembut yang membiarkan agama ini bercampur dengan segala kemusyrikan, adat
    istiadat, kepercayaan, bid’ah dan khurafat dengan dalih menghindari perpecahan
    ummat.

    Wallahu a’lam

      Similar topics

      -

      Waktu sekarang Sat Nov 23, 2024 8:43 pm